Berawal dari melihat postingan IGS seorang teman, yang mana mereka mengunjungi musium di Surabaya, kami yang udah lama banget menunggu musium di Surabaya buka, langsung mutusin mengunjungi musium sebelum ditutup lagi jika terjadi lonjakan virus Covid varian baru, semoga enggak sampai ya.
Sejujurnya, kami hanya tahu beberapa musium lain di Surabaya, seperti Musium 10 November, dan untuk Musium Olahraga Surabaya ini, baru banget saya tahu, ketika mencari tahu cara beli tiket secara online, ternyata musium di Surabaya tuh lumayan banyak.
Dan kami bertekad mau ngunjungin satu persatu sampai anak-anak, khususnya si Kakak puas.
Dan begitulah, karena kami tinggalnya di Taman Sidoarjo, maka kami mengurutkan mana dulu yang akan dikunjungi, dan jatuh pada musium Olahraga Surabaya ini, karena letaknya paling dekat dibanding musium lainnya.
Cara Pesan Tiket Online Museum Olahraga Surabaya
Kebetulan yang teramat sangat, ketika saya buka twitter, ada tweet yang merekomendasikan kunjungan ke Museum-Museum yang ada di Surabaya hari itu.
Dan dari tweet tersebutlah saya tahu, kalau ternyata masuk ke museum di Surabaya itu wajib pesan tiket online dulu, mungkin biar nggak terjadi penumpukan di lokasi kali ya.
Dan berikut cara memesan tiket online masuk ke musium Olahraga Surabaya:
- Cek kuota, apakah masih ada yang tersisa untuk hari kunjungan kita.
- Pesan tiket di jam yang kita pastikan akan datang.
- Masukan data diri, lalu klik 'Pesan Tiket', selesai deh.
- Sebaiknya datang di waktu yang persis dengan pemesanan tiket tersebut, karena kalau lewat jamnya, maka wajib memesan kembali, ribet banget kan, mana kudu isi data diri pula.
- Tips dari saya, mending pesan tiketnya pas udah di parkiran, biar pas kedatangannya. Kalaupun kuotanya habis, jangan khawatir, langsung saja disampaikan kepada petugas di sana, jika sepi akan tetap dilayani masuknya kok.
Pengalaman Berkunjung ke Museum Olahraga Surabaya
Jadi begitulah, di hari Minggu, 14 November lalu, setelah mampir sarapan nasi pecel tapi dapatnya sate dan rawon di depan puskesmas Gayung, kami berangkat menuju tujuan pertama ngebolang kami, yaitu Museum Olahraga Surabaya.
Sengaja saya belum memesan tiket masuk online, namun sudah mempersiapkan data-data diri kami, di halaman websitenya.
Setelah sampai di parkiran sekitar pukul 10 pagi, dan ternyata kuota udah penuh.
Duh, masa sih kami harus menunggu pukul 11 baru masuk?
Sementara di bagian gedung Museum Olahraga tersebut masih sepi.
Akhirnya saya putuskan untuk bertanya (sekalian protes) kepada petugas yang berjaga di sana.
Syukurlah oleh petugasnya, kami disuruh masuk saja, meski harus memesan tiket di pukul 11 siang.
Bangunan Museum masih lengang, sepertinya kami adalah pengunjung pertama yang datang hari itu.
Oh ya, meski nggak ada check in pedulilindungi, tapi kami diminta untuk cek suhu tubuh terlebih dahulu, dan diingatkan untuk selalu memakai masker.
Lalu gimana sih keadaan dalam bangunan museum Olahraga tersebut?
Adem, beberapa spot terlihat kece buat ngambil foto *eh, hahaha.
Iya, saya kan nggak terlalu ngeh sama olahraga, hanya si kakak yang semangat menelusuri setiap barang yang dipamerkan atau dipajang di sana.
Di ruang pertama masuk kami disambut oleh beberapa tulisan di dinding.
Semakin ke dalam diperkenalkannya olahraga tradisional seperti enggrang tempurung kelapa (ini mah permainan jadul masa kecil anak 80-90an kan ye, hahaha), ada juga peluru sumpitan, dan lainnya.
Setelah melewati lorong olahraga tradisional, kami diarahkan untuk mengikuti jalur yang benar, yaitu naik ke lantai dua terlebih dahulu.
Di lantai dua ada banyak pajangan para pahlawan olahraga, dari outfit olahraga yang dikenakan atlit saat bertanding, hingga beberapa replika medali yang pernah didapatkan.
Dan itu untuk banyak banget cabang olahraga yang ada dan sempat menang bertanding pada berbagai kompetisi (jangan tanya si Rey mengenai kompetisi apa, atuh mah, saya kurang ngeh ama kompetisi olahraga, hahaha).
Yang saya familier cuman Susi Susanti dan Alan Budikusuma karena dia ganteng *eh, hahaha.
Puas mengelilingi dan melihat-lihat
Ya udah, kami akhirnya turun lagi ke lantai 1 dan masuk ke ruangan yang banyak membahas tentang sepak bola.
Nah di sini baru deh si Kakak agak betah, karena dia memang suka sepak bola.
Kalau maminya mah, tetep suka.... foto-foto, hahaha.
Sayangnya, kami nggak bisa berlama-lama di dalam museum, karena dalam sekejap banyak orang yang berdatangan, dan seperti biasa kebanyakan orang-orang mah, kurang tertib dalam mengunjungi sebuah tempat.
Daripada bete karena desak-desakan, terlebih memang ruangannya nggak besar-besar amat, jadinya kami segera keluar, dan meminta petugasnya mengambil foto kami.
Setelah itu, kami masuk sejenak ke lapangan olahraga yang biasa disebut Thor Field Track, ternyata di sana bagus banget dong.
Sayang mau foto-foto takut dimarahin, saya mah nggak suka dimarahin, jadi sebelum dimarahin kabur aja dulu, beda ama mak-mak lainnya, sebelum dimarahin mah cuek aja, hahaha.
Dan begitulah pengalaman kami mengunjungi museum Olahraga Surabaya yang sangat sebentar banget, saking si Kakak memang 11 12 ama maminya, cepat bosan kalau mengunjungi sebuah tempat, tapi kepo kalau belum dikunjungi, ckckckck.
Ku pekerja kreatiiffff, jongkok ambil foto kerjaankuhhh πΆπΆπΆ |
Tentang Museum Olahraga Surabaya
Museum olahraga Surabaya didirikan oleh pemerintah kota Surabaya, sejak berhasil mengambil alih area fasilitas olah raga di Jalan Indragiri, Surabaya tersebut.
Setelah direvitalisasi, baik lapangan Thor maupun gelora pancasila yang ada di sana, lalu selanjutnya dibangunlah museum Olahraga Surabaya yang berada di samping Gelora Pancasila tersebut.
Pembangunan Museum Olahraga ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu, namun baru bisa diresmikan dan dibuka untuk umum sejak bulan Mei 2021 lalu.
Meskipun sedikit sulit mengumpulkan koleksi-koleksi yang bisa dipajang di museum tersebut, namun bisa juga terkumpul beberapa koleksi legendaris pahlawan olahraga Indonesia.
Salah satunya kaus jersey Persebaya sejak masa kejayaannya.
Tim sepak bola kebanggaan kota Surabaya ini memang menyandang predikat The Dream Team di era Liga Indonesia Premier Division (Liga Kansas) pada 1996 hingga 1997.
Museum olahraga Surabaya ini terdiri dari dua lantai, dan memiliki 235 jenis koleksi.
Dan dari ratusan koleksi tersebut dibagi menjadi tiga jenis.
- Koleksi historika yaitu koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah.
- Koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah.
- Koleksi teknologika yaitu benda dengan unsur teknologi berjumlah satu buah.
Bukan hanya itu, di museum ini pengunjung dapat melihat banyak sumber dengan berbagai cabang olahraga.
Mulai dari sarana koleksi olahraga tradisional hingga olahraga prestasi.
Demikian juga dengan kostum pertandingan, piala, piagam penghargaan, medali, kartu peserta, sepatu hingga segala sesuatu yang terkait dengan olahraga.
So, buat Temans yang di Surabaya atau sedang berkunjung di Surabaya, Musium Olahraga Surabaya ini recomended banget buat didatangin loh, terlebih sambil mengajak anak-anak untuk lebih mengenal berbagai jenis olahraga lebih dekat lagi.
Ada yang pernah ke Museum Olahraga Surabaya ini?
Sidoarjo, 11 Desember 2021
Sumber:
- Pengalaman pribadi
- https://www.suarasurabaya.net/
Gambar: dokumen pribadi
Wahhh keren nih pesen tiketnya udah online, jadi gak perlu khawatir lagi buat ke loket desak-desakan cuma karena tiket. Apalagi kalau sampe antri menunggu lama.. Itu kan udah ada jamnya ya, berarti kalau sudah lewat dari batas jamnya apakah kita dicariin terus disuruh keluar yaa hihihi..
BalasHapusIya, semua museum pesannya online atau di aplikasi tiket.com kalau ga salah, jadi, sampai di sana tinggal di scan, dan langsung masuk deh, ga ada antrian di loket, kecuali Museum Tugu Pahlawan masih banyak antrian kemaren
HapusBeluuuuuum pastinyaaa π. Trakhir ke Surabaya aja udah lama bangettttt Rey. Aku sukaaa sih wisata museum gini. Ntah kenapa kalo masuk ke suatu museum, itu ngerasa jadi lebih gampang utk mempelajari suatu sejarah. Dibanding suruh baca buku, bosen biasanya cepet ngantuk. Tapi kalo dari museum , apalagi kalo isinya interaktif dan lengkap, jadi LBH gampang aja belajarnya.
BalasHapusAnak2 aku biasain juga untuk suka museum. Makanya setiap traveling, aku sebisa mungkin cari museum apa yg menarik. Biar mereka seneng utk belajar di sana :)
mba rey, aku baru tau ada musium olahraga :D
BalasHapusselama ini juga ga pernah denger, astagaa
dan kayaknya kalau aku kesana bakalan sama kayak mba rey, foto foto jalan terusss