Alasannya, karena maksud jalan-jalan tersebut sebagai hadiah ultah si Kakak yang ke-11, karenanya untuk destinasinya mengikuti mau si kakak, dan memang dia pengen banget ke candi, penasaran dengan buku-buku yang sering dia baca tentang candi.
Setelah menempuh perjalanan ke Jogja, kami sampai di candi Prambanan sekitar pukul 14.20an, agak ragu sebenarnya mau masuk, karena kalau baca-baca di internet, jam 3 sore udah tutup.
Kan sayang banget ya, baru masuk udah keluar, mana tiket masuknya lumayan mahal buat kami.
Tapi, karena udah nyampe di depannya, dan si kakak excited banget mau liat candinya, jadilah kami putuskan untuk masuk dulu sambil nanya-nanya, apakah boleh kami masuk di jam segitu?
Saya bahkan memutuskan untuk tidak memesan tiket dari Traveloka dulu, takut udah dipesan, ternyata nggak bisa masuk.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Prambanan
Parkiran candi Prambanan saat itu sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir, kami akhirnya menuju pintu masuk dan disambut beberapa orang dengan ramah.
Kami diarahkan untuk check in di pedulilindungi dulu, lalu diarahkan untuk masuk ke dalam dan beli tiket di loket.
Lega rasanya, ternyata bisa beli tiket di loketnya dong, dan lebih bahagia juga, karena ternyata tiketnya sama aja harganya dengan di Traveloka, dan bisa bayar pakai debit pula.
Oh ya, harga tiket masuk ke candi Prambanan adalah Rp 50 ribu per orang dewasa, dan Rp. 25 ribu untuk anak usia 3-10 tahun.
Kebetulan si kakak belum masuk 11 tahun, jadinya kami membeli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak total Rp 150 ribu.
Sebelum beli tiket, kami bertanya kepada petugas yang ada di sana, dan ternyata kami boleh saja masuk ke dalam lokasi candi Prambanan di jam segitu, namun kami hanya punya waktu sampai pukul 3 sore, untuk berada di lokasi candi Prambanan.
Lewat dari pukul 3, kami hanya boleh menikmati candi dari luar pelatarannya saja.
Adapun jam operasional Candi Prambanan selama masa pandemi adalah:
Jam Buka Candi Prambanan | Waktu |
---|---|
Loket Tiket | 08.00-16.30 WIB |
Kunjungan Plataran Candi | 08.00-15.00 WIB |
Kunjungan Area Taman Wisata Candi | 08.00-17.00 WIB |
Jadi pastikan jangan telat datangnya ya, dan jangan nekat beli tiket jika memang pengen banget masuk kepelataran candi, meski jam udah menunjukan lewat pukul 3 sore.
Waktu kami di sana, ada sekelompok orang yang masuk pukul 3.30 sore, ya jelas nggak bisa masuk ke pelataran lah, karena udah ditutup.
Dan sekelompok tersebut ngomel nggak karuan, ya iya sih... 50 rebo per orang soalnya, hahaha.
Pengalaman Berkunjung ke Candi Prambanan di Masa Pandemi
Lucky us, dan pas banget deh, kami masuk di pukul setengah tiga sore, secepatnya beli 4 tiket, lalu menuju pintu masuk yang dijaga beberapa petugas.Candi Prambanan sekarang tuh sungguh beda banget dengan saat kami terakhir berkunjung 12 tahun lalu ketika akan honeymoon ala-ala di Jogja, dong (ya iyalah! lama amat Rey! hahaha).
Mulai dari pelayanannya yang lebih teratur, petugasnya yang ramah (selain petugas di loket sih, kagak tahu tuh kok pas nggak ada senyumnya, pada PMS keknya, hahaha.
Di dalam area taman wisata candi pun sangat bersih dan terawat.
Di dalam area taman wisata candi pun sangat bersih dan terawat.
Entah karena sedang pandemi, atau kaminya yang kesorean, saat itu candi sangat sepi, hanya ada beberapa keluarga yang juga baru datang bersamaan dengan kami.
Kami langsung menuju pelataran candi, takut keburu tutup karena kurang dari 30 menit lagi.
Di depan pelataran ternyata lumayan ramai, ada keluarga yang foto-foto di mana-mana.
Bahkan ada satu keluarga, yang foto di tulisan candi Prambanan, ada kali beberapa menit, udah kek abis nyewa tempat itu buat pre wedding, hahahaha.
Dan karena saya memang nggak suka antri, jadi malas mau foto-foto di situ, dan langsung menuju pelataran candi.
Sejenak berfoto di depan pintu masuk dalam pelataran candi, mau bikin konten ala-ala juga sih, meski gagal karena si kakak udah nggak sabar mau masuk, dan si adik rebutan pengen pegang kamera kecil juga, astagaaa, hahaha.
Dan setelah naik tangga menuju pelataran candi, sampailah kami di sana dan ternyataaa... ada lumayan banyak orang di sana, hahaha.
Pelataran candi ini memang agak di atas, dan diberi pinggiran kayak pagar gitu, jadi kita nggak bisa liat pengunjung yang ada di dalam pelataran.
Sayangnya, saya udah merasa tuwah kali ya, malas explore, jadi cuman duduk di sebuah sudut, dan bikin video, foto-foto dan tiba-tiba waktu udah menunjukan pukul 3 sore, lalu petugasnya mulai mengingatkan untuk segera.
Tapi begitulah Indonesia, pas dengar pengumuman dari petugas, nggak ada satupun yang menghiraukannya, pengunjung tetap asyik foto-foto, bikin video dan segala macam kegiatan mereka di pelataran candi.
Eh bentar, satu hal yang luar biasa bedanya saat ini ya, saya baru ngeh, kalau dulu tuh ya, kita ke tempat wisata itu sibuk melihat-lihat dengan takjub.
Sekarang?
Pokoknya ke sini cekrek.
Ke sana cekrek.
Si candinya udah kek pajangan doang, kagak penting, cuman background aja buat foto termasuk selfie, hahaha.
Cuman si kakak yang keliling, sibuk membaca semua tulisan keterangan di sana, sibuk memperhatikan relief yang ada, lalu cerewet nanya, kenapa begini, kenapa begitu, itu artinya apa? ini artinya apa?
Mamak cuman jawab, tulis aja ya Kak pertanyaannya, entar aja pulang baru mami googling dan kasih tahu kakak jawabannya, wakakakakakak.
Meneketehek!
Emang mamaknya nih ahli sejarah apa yak?
Setelah mendengar pengumuman, saya udah ribuuuttt aja ngajak semua untuk turun, tapi dasar si papi ya kelompok manusia zaman sekarang, santai aja gitu, nanti saya manyun baru dia mau keluar.
Yang lain?
Ya nunggu didekatin petugas satu-satu, ditegur dengan sangat ramah (etdah, orang Jogja itu ramah-ramah ya), baru deh mereka bergerak kayak keong, mau turun dari pelataran candi, hahaha.
Jadi ngeh deh saya, mengapa jam tutup pelataran candi di pukul 3 sore, karena untuk membebaskan candi dari manusia pengunjung, kayaknya butuh sejam juga, hahaha.
Setelah semua turun dari pelataran, barulah saya sadar, ternyata pengunjungnya lumayan banyak ya.
Terlebih, ternyata masih ada rombongan pengunjung yang baru datang, dan nggak bisa masuk ke pelataran, lalu ngomel deh.
Ye kan, bayar 50 ribu per orang, cuman buat olahraga kaki keliling area taman wisata candi yang luas banget ternyata.
Kami hanya sempat berhenti sejenak, foto-foto di bagian luar, trus duduk di sebuah kursi taman yang ada untuk memijat betis yang memang udah bermasalah sejak sebelum berangkat.
Setelah itu kami menuju pintu keluar, sambil mampir di beberapa tempat yang menarik, seperti tempat rusa yang diberi makan dedaunan oleh pengunjung.
Setelah itu, si papi masih semangat ngajak foto-foto, tapi saya udah nggak betah, kaki dan betis terasa sakit buat berjalan, di samping keingat juga belum sholat Ashar, dan mau mampir sholat di mushola yang ada di area taman wisata candi Prambanan, baru ingat kalau mukena ada di kendaraan, hahaha.
Ya udah deh, dengan kekuatan rayuan bahwa mami mau makan es krim di Jogja, maka anak-anak semangat aja meninggalkan area taman wisata candi.
Dan ternyata, mencari pintu keluarnya jauh amat dong, melewati orang yang jualan banyak pernak pernik buat oleh-oleh pula, dan kami sukses memborong beberapa gelang dan gantungan kunci karena murah banget, cuman seribuan per buah.
Setelah itu, kami mampir beli buah salak, dan keluar deh dari lokasi candi, menuju masjid yang ada di depan jalan candi itu berada.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Candi Prambanan
Sebenarnya, selain mengunjungi dan menikmati peninggalan sejarah yang luar biasa yaitu candi Prambanan, masih ada kegiatan yang bisa kita lakukan di sekitar area taman wisata Candi Prambanan ini, tapi memang nggak semuanya gratis, beberapa kudu bayar lagi, hehehe.
Beberapa kegiatan yang bisa kita nikmati di area wisata Candi Prambanan adalah:
1. Belajar sejarah di candi Prambanan
Ini kayak kegiatan utamanya ya, belajar sejarah di candi Prambanan, yang saat ini sayangnya cuman ada candi yang gede-gede yang masih berdiri, candi kecil di sekitarannya udah rata dengan tanah akibat gempa yang terjadi di Jogja beberapa tahun silam.
Untuk masuk ke pelataran candi ini gratis ya, namun waktunya terbatas sampai pukul 3 sore saja.
2. Belajar sejarah di Museum Rumah Joglo
Di perjalanan menuju pintu keluar, kami melihat ada sebuah museum, sayangnya kalau masuk kudu bayar, jadinya nggak sempat masuk deh (mamak irit sama pelit memang beda tipis, hahaha).
Kalau nggak salah di dalam kita bisa menyaksikan 4D tentang candi Prambanan dan peninggalan purbakala yang ada di situ.
3. Berkeliling area wisata dengan sepeda
Pengen bisa explore semua lokasi area taman wisata candi Ptrambanan tanpa menyiksa kaki dengan berjalan, bisa memilih sepeda untuk mengelilinya.
Kita bisa menyewa sepeda yang ada di sana, sayang saya lupa berapa harga sewanya, kalau nggak salah 20ribuan deh.
4. Berkeliling area wisata dengan kereta
Nah, jika malas berkeliling dengan sepeda, kita bisa naik kereta kelinci, dengan membayar Rp 10 ribu untuk 15 menitan (kalau nggak salah, astagaaa infonya pakai nggak salah semua, abisnya lupa, hahaha).
5. Menikmati Wahana Ayunan Langit De Geyong
Mau merasakan sensasi lain di wisata candi Prambanan, bisa coba wahana ayunan langit De Geyong.
Untuk menikmatinya wajib membayar 20ribu per orang.
6. Berinteraksi dengan binatang
Anak-anak bisa membeli makanan hewan dan memberi makan banyak rusa yang ada di sana.
Akan tetapi kemarin kami nggak menemukan yang jualan makanan, jadinya kami ikutan yang lain petik rerumputan dan ngasih makan *jangan dicontoh ya, saya juga aslinya ngelarang anak-anak ikutan. tapi mereka sedih karena semua kasih makan rusa, mereka enggak, hahaha.
7. Menikmati wahana berkuda
Mau berkuda juga bisa, bahkan kalau mau berkuda secara pro, bisa menyewa pelatih loh di sana.
8. Menikmati segala wahana di Lapangan Garuda Mandala Tama
Selain wahaya ayunan langit, ternyata masih banyak loh wahana lain yang bisa dinikmati, dan wahana tersebut ada di Lapangan Garuda Mandala Tama.
Lokasi dan Pintu Masuk Candi Prambanan
Adapun lokasi Candi Prambanan ada di Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.
Di masa modern sekarang, Temans bisa ikutin aja petunjuk si Google Maps, di mana pintu masuknya, jika dari arah Solo ke Jogja, di perempatan sebelum candi, kita belok kanan dulu, karena pintu masuknya ada di jalan kecil tersebut, bukan di jalan utama Raya-Solo, Jogja.
Kesimpulan
Di masa pandemi seperti sekarang, mengunjungi candi Prambanan bisa jadi ide wisata edukasi dan menarik buat keluarga loh.
Yang penting, tetap taat prokes ketat dan patuhi peraturan pihak candi Prambanan dengan baik ya.
Our memories aka Rey BTS hahaha |
Jika bersama keluarga, ada baiknya datang agak siang, biar bisa lebih puas menikmati banyak wahana yang ada.
Oh ya, dan untuk harga tiket masuk Candi Prambanan beragam ya, mulai 25 ribu hingga 75 ribu untuk tiket terusan. Dan anak-anak di atas 3 tahun, udah bayar setengah harga ya.
Demikianlah, ada yang tertarik mengunjungi Candi Prambanan juga?
Mba Rey and family look soooo happy di foto-foto atas, suka deh lihat senyumnya 😍 *jadi salfok* by the way, Candi Prambanan ini memang besar banget ya, meski sudah lamaaa bingits saya ke sana, tapi masih terkenang jelas bagaimana capeknya kaki saya 😂 Wk.
BalasHapusOhya, saya jadi ngakak baca alasan kenapa Candi Prambanan tutup jam 3, seems alasan mba Rey sangat masuk akal, karena bagian proses meminta orang-orang pada pulang butuh sejam sendiri, jadi kasihan sama bapak-bapak petugasnya 🤣
Ditunggu kelanjutan cerita jalan-jalan mba Rey sekeluarga 🥳🎉
Awww... tengkiu sayangkohhh :*
HapusBangeeett, kebayang kalau tutup pukul 5 sore, petugasnya lembur nungguin pengunjung kosong dari pelataran candi hahaha
senengnyaaa
BalasHapusaku jadi kangen ke Candi Prambanan, terakhir kesana puluhan tahun lalu wkwkwkwk
sekarang ada wahana berkuda ya mbak, kayaknya zaman aku kesana waktu SD belum ada. Antara sudah ada atau aku nya aja yang nggak perhatian. taunya anak SD ya cuman keliling keliling, foto foto, beres terus masuk bis
kalau gini kan pengen explore sendiri, udah bisa perkiraan kapan harus datang ke candi juga tanpa ditunggu bis pariwisata
hahahaa, kayaknya sama nih, saya juga terakhir ke sana di tahun 2009, udah banyak banget perubahan yang ada :D
HapusKemarin aku baru ke candi Prambanan mbak, habis itu terus ke candi Borobudur, habis itu masih ke Candi Sewu, dekat ini cuma lima menit saja, soalnya pakai Gmaps.🤣🤣🤣
BalasHapusMahal juga ya 50 ribu, kirain aku cuma 5 ribu doang.😂
Sekarang petugas memang harus ramah termasuk petugas candi, soalnya kalo ngga ramah nanti viral 🤣
Belum ada update baru, belum juga ada yang dibalasin, balek lagi ah.😂
Hapuswkwkwkwkww, eh penasaran, kalau di gmaps apa bisa keliatan jelas juga ya? :D
HapusBtw si mamak Rey lagi sok sibuk, padahal kangen banget bisa nulis rutin hahaha
yeaaayy, serunyaaaa yang jalan-jalan dan sempat borong oleh-oleh segala ya :-D
BalasHapusehyaa boleh juga nih idenya *eh apaa tak tik ya* kesana sebelum anak masuk usia 11th jadi kaan masih dihitung 10 ya, bisa lebih hemat *upsss
ehyaa Kak, saya penasaran kenapa itu ada bangunan candi yang ditutup, gak boleh masuk kesitu lagi kah atau karena suasana pandemi gini?
wakakakakak, kurang beberapa hari, lumayan kaaannn :D
HapusSoalnya kalau ga ditutup, di khawatirkan ada penumpukan pengunjung, as we know kan ye, banyak pengunjung yang susah dibilangin :D
alemong sekarang 50K ya tiketnya
BalasHapusaku ke sana nganterin temen masih 40Kan
makanya aku lebih suka ke candi kecil soalnya tiketnya cuma 3 ribuan wkwk
tapi kalau buat kasih tau anak candi prambanan ini worth it banget
apalagi candinya banyak'mau foto di mana aja bisa
belum lagi yang candi sewunya
asal bawa minum cukup dan topi plus pakai sunblock insya allah menyenangkan banget ke sini
Hahahaha, iyaaa..
HapusMakanya mending datang agak siangan deh, kan rugi bayar 50ribu kalau ga boleh masuk pelataran candi :D
Menikmati beberapa wisata di bagian luar juga kudu bayar lagi :D
Ohh udh buka Yaa skr.. pas Dec 2020 aku kesana tutup soalnya Rey.
BalasHapusDari semua candi, kalo menurutku Prambanan ini paling cantik sih 😍❤️. Dan bentuknya juga khas, LGS tahu begitu liat foto/gambarnya, itu prambanan.
Tapi sayangnya aku yg sering bolak balik lewat candi ini malah belum pernah masuk 🤣🤣. Eh giliran niat kesana, malah tutup 😂.
Si kakak kritis yaaa pertanyaannya 😄. Tapi Baguuus loh dia kliatan suka sejarah. Memang menarik sih melihat bangunan2 candi begini. Kdg kepikir aja, gimanaaa cara orang dulu membangunnya. Salut aku. Kalo mitos si Roro Jonggrang aku ga bakal percaya soalnya 🤣🤣🤣
Iya Mba, udah bisa dikunjungi semua areanya, kalau Borobudur kan belom bisa naik ke candinya kalau ga salah :D
HapusHahaha, padahal paling memungkinkan ya, di pinggir jalan utama soalnya, beda sama candi Borobudur yang agak jauh gitu :D
Aku terakhir ke Prambanan Maret 2019 mba, waktu itu belum hamil jadi bisa jalan2 sepuasnya karna blm ada bocil hahahha, waktu itu tiket dewasa 40rb mba, berarti udah naik 10rb ya wkwkwk.
BalasHapusJaman masih tinggal di Purwokerto aku terbilang sering ke Prambanan, tapi karna udah lama ga kesana jadi waktu ke jogja aku sempetin ke Prambanan.
Nah bener itu pas mau keluar mba, rutenya itu ngajak ribut, kita dibikin muter2 dulu nglewatin pedagang souvenir hahaha, asli cape banget pas mau keluarnya.
Waahh iyaaa, kalau sama bocil lebih menantang hahaha.
HapusIya, tiketnya 50rebo, lumayaannn pokoknya hehehe.
Eh btw itu memang sering sih, rute wajib lewat pedagang souvenir, biar pada laris.
Dulu saya kesal banget gitu di Borobudur, tapi mikir iya juga sih, kalau nggak gitu kan jarang ada pembeli :D