Sengaja kami pilih hotel ini, karena lokasinya sangat strategis, berada di dekat Tunjungan Plaza Surabaya, hanya butuh 5 menitan berjalan kaki dari hotel ke TP, juga dekat dengan berbagai tempat kebutuhan urgent, kayak minimarket dan makanan.
Alasan Menginap di Fave Hotel MEX Surabaya
Alasan penting lainnya adalah mengapa memilih menginap di sini adalah, karena rate menginap di Fave Hotel MEX ini, sangat terjangkau buat kami.
Cuman sekitar 360an ribu, udah include breakfast, dekat akses Suroboyo Bus, dekat minimarket, dekat TP, kurang apalagi cobak!
Ya udah, karena si Adik yang memang suka banget merengek minta nginap di hotel, ditambah kasian juga sih karena papinya sekarang kerja di luar Jawa dan jarang bisa ketemu, ya udah saya penuhi aja keinginannya menginap di hotel, pokoknya mami kerja keras cari duit aja dah, biar bisa staycation di hotel mulu, sekalian jadi bahan tulisan di blog, hahaha.
Ya udah, karena si Adik yang memang suka banget merengek minta nginap di hotel, ditambah kasian juga sih karena papinya sekarang kerja di luar Jawa dan jarang bisa ketemu, ya udah saya penuhi aja keinginannya menginap di hotel, pokoknya mami kerja keras cari duit aja dah, biar bisa staycation di hotel mulu, sekalian jadi bahan tulisan di blog, hahaha.
Sebenarnya agak bimbang sih menginap di Fave Hotel MEX ini, karena sebelumnya kami menginap di Fave Hotel Rungkut, dan kurang sreg sama kebersihan hotelnya, hanya saja mencoba memaklumi, karena saat itu memang kondisi pandemi masih sangat berat dipikul sektor ekonomi manapun, termasuk hotel, jadi mereka kekurangan tenaga.
Sekarang kan kalau dilihat ekonomi mulai menanjak, dan berharap agar menginap di Fave Hotel kali ini, nggak mengecewakan seperti di Fave Hotel Rungkut.
Well, meskipun mungkin ada hal yang kurang memuaskan, setidaknya kami bisa menikmati keindahan malam dari jendela kamar hotel, seperti pengalaman di Fave Hotel Rungkut.
Lalu bagaimana review hotel tersebut, berdasarkan pengalaman kami?
Review Fave Hotel MEX Surabaya
Tempat parkir dan lobby hotel
Ngapain juga saya bahas parkir ya, orang kami datang ke hotel ini dengan naik Suroboyo Bus, turun di halte Kaliasin, hahaha.
Ya maapin deh, si tukang review ini nggak lengkap ngereviewnya, kemaren saya nggak sempat perhatiin tempat parkirnya sih, kayaknya ada kok di bagian belakang hotel.
Kami memang jalan kaki dari halte Bus Kaliasin, nggak jauh sih, kalau jalan kaki tanpa beban, 5 menitan juga nyampe, tapi karena saya jalan bareng anak-anak, jadinya agak lama.
Letak Fave Hotel MEX Surabaya ini ada di belakang Alfamart Kaliasin, jalan aja ke belakang, persis di belokan jalan letak hotelnya.
Sampai di depan hotel, kami menanjak menuju pintu utama hotel yang agak tinggi, tapi karena satpamnya liat kami jalan sempoyongan, capek tauk gegara si Adik sempat minta gendong juga, akhirnya kami diarahkan lewat lift di lantai paling dasar, dekat dengan resto hotel.
Kami naik 1 lantai melalui lift itu, dan pas keluar, waduhhhh rame amattt, banyak orang jualan makanan, hahaha.
Capek dong muter cari resepsionis, ternyata salah lantai sodara, resepsionisnya ada di lantai 3, hahaha.
Segera deh kami naik lift lagi dan menuju lantai yang dimaksud.
Setelah lift terbuka, baru deh terpampang lobby hotel yang nggak terlalu luas, dan segera saya menuju resepsionis yang juga tak seberapa luas, namun ada 3 staf yang bertugas.
Lobby nya sih nggak terlalu luas, tapi lumayan sih, terkesan cozy dengan beberapa sofa colourfull-nya, sayangnya karena nggak seberapa luas itu, kok saya rasanya parno ya, berasa udaranya tuh pengap, mana lagi pandemi kan.
Saat itu suasana sedikit ramai, padahal baru pukul 1 siang, namun yang check in udah lumayan banyak, wajar sih karena bertepatan dengan malam Minggu.
Setelah antri agak lama, saya kemudian dilayani oleh seorang staf wanita, si Mbaknya menanyakan data saya, lalu minta saya check in online dengan scan barcode yang ada.
Bingung dong saya caranya, si Mbaknya juga jelasinnya nggak jelas, akhirnya saya kasih deh HP saya biar dia yang check in kan, ye kan biar gampang, hahaha.
Setelah itu si Mbaknya minta deposit 50ribu, untung aja masih ada uang di dompet, tapi ternyata kalau nggak ada uang cash, di lantai dasar ada ATM loh, sayangnya saya kurang explore tempatnya.
Setelah selesai check in, si Mbaknya ngasih 1 kartu, dan ternyata kamar kami di lantai 6 dong, auto senang dah, kebayang bakalan bisa menikmati pemandangan Surabaya dari ketinggian.
Kamar Fave (Faveroom) hotel mex dan fasilitasnya
Oh ya, kami memilih kamar tipe Faveroom dengan 1 kasur double, di aplikasi Agoda sih ukuran kamar 18m2, berisi maksimum 2 orang dewasa.
Kami cuman bertiga sih alias 1 orang dewasa dan 2 anak, makanya milih yang kasur double aja.
Lalu gimana dengan penampakan kamar dan fasilitasnya? begini ceritanya.
Pas kami keluar lift di lantai 6, langsung dihadapkan dengan sebuah pintu kaca, yang kalau mau masuk kudu pakai kartu masing-masing.
Saya pikir ini bagus ya, biar penghuni kamar tiap lantai lebih aman, bukan hanya membatasi lift, tapi juga pintu masuk setiap lantai bangunan.
Oh ya, btw meski namanya lantai 6, tapi sebenarnya bukan berarti ada di ketinggian 6 lantai ya, karena seperti biasa, hotel selalu meniadakan beberapa lantai, hahaha.
Nah, kami lalu mencari di mana letak kamar, melewati lorong yang entah gimana ya menggambarkan perasaan, entah karena kami check in hotel cuman 3 orang doang, sama anak-anak aja pula.
Atau mungkin karena aura bangunan yang keliatan udah lama banget, jadinya agak-agak gimana gitu perasaannya.
Dan kami akhirnya menemukan kamar yang akan ditempati, anak-anak seperti biasa rebutan mau buka pintunya, dan lagi-lagi si Adik yang menang dong *hihihi sori ya Kakak.
Sayangnya, ternyata membuka pintunya agak sulit, entah karena kami yang grogi atau gimana ya, sampai-sampai kami panggil seorang petugas yang membantu membukakan pintu.
Oke, pintu terbuka, kami serempak memberi salam dan masuk, lalu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Uwoowwwww.... saya mau sesak napas dong bunddd!
Enggak, kok!
Nggak ada pemandangan yang gimana-gimana di dalam, hanya saja kamarnya tuh nggak besar, daaannn NGGAK ADA JENDELANYA!
Astagaaaa, saya nggak tahu ya, apa saya pobhia atau gimana, tapi serius loh rasanya kayak sesak nafas aja gitu, masuk ke sebuah ruangan, kecil, dan nggak ada jendelanya sama sekali.
Sebenarnya nggak ada jendela sih nggak masalah banget, tapi mbok ya dindingnya dikasih sesuatu gitu, entah lukisan atau apa gitu, jadi perasaan kayak terkungkung gitu bisa dikurangi.
Iya, kamarnya sih nggak beda jauh dari kamar yang ada di hotel Fave Rungkut ya, nggak luas alias kecil, untungnya jami cuman bertiga doang, dan anak-anak doyan nonton TV, jadi mereka di kasur mulu.
kelebihan lainnya menurut saya, adalah lantainya dari parquet, jadi nggak keliatan kotor kayak keramik putih.
Kamar mandinya bikin shock awalnya dong, karena dari kaca, keliatan dong kalau lagi mandi, hahaha.
Ternyata bisa ditutup pakai gordin di dalam kamar mandi, dan nggak bisa keliatan kok pas kita mandi, kecuali diintip dengan sengaja, hahaha.
Adapun fasilitas kamar Fave hotel MEX Surabaya ini adalah:
- 1 kasur double yang cukup buat kami bertiga, saya dan 2 anak yang lumayan empuk, bed cover dan spreinya sih nggak terlalu putih, tapi juga nggak kumal banget, nggak ada bau wanginya sama sekali, tapi juga nggak bau aneh.
- 2 bantal dan 1 bantal pink emoji love-love hehehe.
- Meja dan kursi kecil di sudut ruangan, tempat beberapa compliment hotel, yaitu kopi, teh, gula dan sebuah ketel, nggak ada air minum, karena disediakan air galon di dispenser yang ada di luar kamar, sayangnya pas malam saya mau ambil air, eh galonnya kosong, hiks.
- Televisi flat dengan banyak saluran TV yang bikin anak-anak anteng di kasur dan happy.
- Ada semacam lemari tanpa pintu yang ada gantungan baju lumayan banyak, di bawahnya ada laci buat naruh sandal / sepatu dan lainnya.
- Ada safe deposit box-nya.
- Kamar mandinya nggak terlalu besar, ada kloset duduk, wastafel dan shower. Syukurnya air panasnya lancar dan berfungsi dengan baik. Ada juga perlengkapan standar, seperti sabun, shampo dan sikat serta pasta gigi.
- Ada 2 handuk yang terlihat bersih, nggak putih banget sih, nggak ada bau wangi sama sekali juga, tapi nggak bau aneh-aneh.
- ACnya awalnya dingin, pas malam kok jadi kayak nggak berfungsi sama sekali, sampai akhirnya telepon ke resepsionis, syukurlah dikirimin teknisi segera, dan ternyata masalahnya adalahhhhh saya belom nyalakan AC, wakakakakak.
- Wifinya sih berfungsi, tapi sering ngadat, saya lebih suka pakai paket internet sendiri, dan syukurlah provider XL berfungsi meski kamarnya nggak ada jendela, hehehe.
Over all, kamarnya sih kecil dan yang bikin bete tuh nggak ada jendelanya, oonnya saya juga kenapa cobak, nggak mau telpon minta ganti kamar, alias udah terlalu malas dan lelah kali ya.
Dan oh ya, ada cerita yang makin melengkapi rasa sesak nafas dan merasa terpenjara saya, yaitu... ketika baru masuk, belum juga habis rasa sesak nafas mencoba beradaptasi dengan kamarnya, tiba-tiba si Adik bolak balik intip pintu, sampai akhirnya saya suruh naik kasur nonton TV sama kakaknya, dan ayo tebak apa kata si Adik.
"Itu oyang yoh Mi, dia panggiy-panggiy Adek!"
Ooooeeemmjiii, makin sesak nafas, merinding, karena saat itu nggak ada suara apapun dong ya, nggak ada suara orang di dekat kamar itu, hiks.
Pengen ganti hotel, tapi sayang juga duitnya, hahaha.
Tapi syukurlah, perasaan sesak nafas, merinding, dan segala hal yang nggak nyaman itu, perlahan-lahan menghilang, terlebih setelah saya dan si Kakak sholat Ashar, perlahan namun pasti, saya mulai beradaptasi dan nggak merasa merinding lagi.
Sampai akhirnya setelah sholat saya tertidur sejenak, bangun-bangun langsung keluar mencari Burger yang enak buat si Adik, dan kembali ke hotel di waktu Magrib, Alhamdulillah nggak ada lagi perasaan nggak nyaman dengan kamarnya, meski tetap aja di lift dan lorongnya bikin bulu kuduk berdiri, entah mengapa.
Apalagi, ketika pukul 9 malam, saya baru ngeh kalau lupa bawa popok si Adik, mana kaki saya lecet karena jalan kaki pakai sepatu sempit, jadilah saya pakai sandal hotel ke Alfamart, dan entah karena sandal itu tipis banget, kok rasanya kaki saya dingin banget melangkah di hotel itu, padahal ya pakai kaos kaki.
Liftnya juga terasa seram banget ketika pukul 9 malam, mana bunyi kretek-kretek gitu mungkin saking usianya udah tua, pas turun di lantai 1, suasana udah gelap banget pula, untungnya ada suara kencang banget orang nyanyi, entah dari lantai mana.
Tapi, perasaan itu cuman di luar kamar, kami tidur dengan nyenyak di malam itu, nggak ada yang aneh-aneh, baik bunyi-bunyian, maupun mimpi aneh.
Fasilitas breakfast di Fave hotel MEX Surabaya
Karena nggak ada papi, saya memilih ambil fasilitas breakfast, biar nggak kelaparan kalau-kalau bingung mau beli makan di mana paginya.
Terlebih juga nggak mahal-mahal amat kan ye.
Jadilah pagi hari pas pukul 6, kami langsung menuju lantai paling dasar, nggak lupa membawa perlengkapan seperti hand sanitizer dan tisue, takut tisuenya nggak ada, ternyata ada dong, hahaha.
Sesampainya di restonya, ternyata udah banyak juga dong tamu lainnya yang sedang sarapan, kebanyakan sih udah sekalian mau check out, karena mereka makan sambil bawa koper, hahaha.
Saya lalu mewanti-wanti si Kakak, agar makan yang kenyang, dan jangan serakah ambil makanan takut nggak kemakan.
Dan ternyata, yaelah... menunya sangat terbatas, hahaha.
Cuman ada nasi putih, ayam pedas, sama ikan goreng tepung, dan sambal.
Ada juga sup jagung, yang rasanya biasa banget.
Meskipun demikian, lumayan sih buat ngeganjel rasa lapar.
Ada juga pilihan roti, si kakak akhirnya milih makan roti, demikian juga adiknya.
Minumnya ada teh, jeruk, dan kopi serta air mineral.
Kami nggak lama berada di resto tersebut, karena masih parno dengan virus, terlebih memang jarak antara kursinya berdekatan, karena ruangannya yang nggak terlalu luas.
Ditambah rasa makanannya nggak ada yang menggugah selera, kami putuskan segera ke kamar, dan makan roti serta jajan yang kami beli di Alfamart.
Kelebihan dan Kekurangan Fave Hotel MEX Surabaya
Kelebihan :
- Lokasinya sangat strategis, dekat mall Tunjungan Plaza, dekat minimarket bahkan ada minimarket dan ATM di dalam hotel, sayang saya nggak sempat explore sih, jadi nggak tahu beneran ada atau nggak, hahaha. Dekat juga sama tempat makanan, etdaaahh tau gitu saya nggak ribet bawa nasi goreng dong, ternyata depan samping dan sekeliling hotel penuh makanan, ada cafe seperti Noach Cafe dan Boncafe, ada yang jual bakso juga, ada juga warung di dekat polsek Tegal Sari.
- Rada aman karena dekat kantor polsek.
- Rate hotel lumayan terjangkau untuk sebuah penginapan di pusat kota Surabaya.
- Semua fasilitasnya berfungsi, selain air minumnya yang seringnya kehabisan dan kudu nunggu di refill dulu, hehehe.
- kamarnya lumayan bersih dan nyaman.
Kekurangan :
- Nggak suka banget dengan kamarnya yang nggak ada jendelanya, serius! bikin sesak nafas, setidaknya kan kasih ornamen apa gitu di dinding yang kosong, biar nggak kesannya kek penjara (kayak udah pernah liat penjara aja, Rey, hahaha).
- Makanannya B aja.
- Resepsionisnya kurang informatif dan entah cuman perasaan saya aja, yang layani saya tuh rada jutek gitu (personal sih ini).
Kesimpulan Review Fave Hotel MEX Surabaya
Hotel ini sebenarnya recomended bagi yang ingin mencari penginapan terjangkau di pusat kota Surabaya dengan lokasi yang sangat strategis.
Sayangnya, memang kurang cocok sih buat staycation, setidaknya untuk tipe kamar Faveroom tanpa jendela gini.
Tapi saya rasa, mungkin bisa diakalin dengan meminta ganti kamar lainnya, karena kalau saya liat di aplikasi, ada kok kamar yang ada jendelanya, pas kami di luar juga melihat ada jendela yang terbuka dari kamar-kamar hotel tersebut, hanya saja saya nggak tahu apakah itu jenis kamar Faveroom.
Alamat Fave Hotel MEX Surabaya: Mex Building, Jl. Pregolan No.1-3-5, Tegalsari, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60271
Telp. (031) 5355508
(Ada kok di Google Maps)
Ada yang pernah menginap di Fave hotel MEX Surabaya ini juga?
Share yuk.
Sidoarjo, 29 Januari 2022
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: dokumen pribadi
Share yuk.
Sidoarjo, 29 Januari 2022
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: dokumen pribadi
Suka review hotel kali ini, bagian yang aku suka itu pas adeknya bilang. " itu oyang yoh Mi, dia panggiy-panggiy Adek"😁
BalasHapusUdah gitu pas turun ke lantai satu sepi, untungnya ada suara orang nyanyi, nyanyi nya tidak kencang tapi suaranya mencekam, soalnya lagu nya Lingsir Wengi.😱😱😱
Kaboorrr 🚶🏃💨💨💨
hahahaha tapi serius Mas, bikin merinding :D
HapusWah bagus kok itu, kalo bisa dibanyakin review hotel seperti ini. 😄
HapusSaran nih, coba nginap di menara Saidah mbak, 😅
wkwkwkw apa tuh menara Saidah :D
Hapusmbakkk, aku baca ini kok malah mikir lagi ya hahahaha
BalasHapusasli memang aku ngelist hotel ini kalau sewaktu-waktu pengen nyari hotel yang deket sama TP, dan pilihannya ya fave ini
lahh ternyata bangunannya emang ada bagian yang bangunan tua ya mbak?
eng ing enggg, mikir lagi nih hahaha
Kayaknya bisa minta kamar yang ada jendelanya deh say, tapi nggak tahu yang tipe apa tuh? better kalau booking minta kamar yang ada jendelanya, biar auranya lebih enak aja hehehe.
HapusEmang bangunan lama kayaknya say, lift nya aja ya begitulah hahaha.
Tapi emang ratenya paling murah sih, dibanding dengan hotel lainnya yang depan jalan raya itu :D