Iya kan, sebagai ibu yang sudah punya anak wajib puasa itu, dalam menyambut bulan puasa berbagai over thinking memenuhi pikiran, termasuk memikirkan, kapan nih jadinya hari pertama melakukan puasa tahun ini.
Kapan Waktu Hari Pertama Puasa Tahun 2022? Dan Ikut Yang Mana?
Alhamdulillah, semua terjawab sudah ketika malam hari pemerintah mengumumkan, bahwa hari pertama puasa jatuh pada tanggal 3 April 2022, yaitu hari Minggu nanti.
Meskipun agak mixed juga sih perasaan, karena akhirnya harus menyaksikan perbedaan lagi, yaitu ada yang sudah mulai puasa tanggal 2 April besok, ada juga yang tetap mengikuti ketentuan pemerintah di tanggal 3 April besoknya.
Lalu, kira-kira ikut yang mana?
Well, sejak dulu saya dan keluarga selalu memilih untuk ikutan saran pemerintah, alasannya sih simple, karena merasa itu nggak menyalahi aturan, dan sama sekali nggak salah.
Kalaupun memang salah, toh yang nanggung dosanya kan pemerintah, hahaha.
Saya rasa, keputusan mengikuti pemerintah adalah yang paling mudah, baik untuk diri sendiri, maupun sebagai ibu yang mengajarkan kepada anak, untuk patuh pada anjuran pemerintah.
Meskipun, saya juga tetap menghormati keputusan beberapa orang yang memilih melakukan hari pertama puasa di tanggal 2 April 2022 besok.
Sekaligus mengajarkan kepada anak, tentang perbedaan yang harus dihormati, bukan dijadikan sebagai ajang perlombaan menegaskan siapa yang salah dan siapa yang benar.
Sejauh ini, si Kakak sih nggak banyak nanya ya.
Kebetulan, malam hari ini, dia izin sholat Isha dan rencananya sekalian tarawih pertama kalinya di masjid.
Meskipun sebenarnya masih agak parno, tapi akhirnya saya mengizinkan juga.
Dan berangkatlah si Kakak menuju masjid di tengah gerimis kecil membasahi bumi.
Lalu, hanya beberapa lama berselang, si Kakak akhirnya pulang lagi, dan heboh ngomongin masalah hari pertama puasa yang katanya ditunda, karena pemerintah mengumumkan hari pertama puasa adalah tanggal 3 April nanti.
Kata si Kakak, orang di masjid melihat berita itu dari televisi masjid, di mana disiarkan melalui sidang isbat yang diselenggarakan pemerintah.
Meskipun terlihat di wajahnya, bahwa si Kakak sedikit kecewa karena udah sejak beberapa hari sebelumnya excited menyambut waktunya sholat tarawih, tapi hal itu akhirnya bisa dipahami oleh si Kakak.
Cerita Persiapan Menyambut Hari Pertama Puasa
Sebenarnya banyak hal yang terpikirkan untuk menyambut hari pertama puasa, sayangnya rencana lagi-lagi jauh dari harapan, hahaha.
Sejak jauh hari, sudah terpatri di pikiran, berbagai hal yang akan saya persiapkan, di antaranya:
1. Rencana menyusun jadwal selama Ramadan
Sejak lama udah terpikirkan, demi menjalani bulan ramadan yang lebih mudah dan damai, saya ingin mengajak si Kakak menyusun jadwal bersama selama ramadan.
Hal ini penting banget, mengingat jujur banget nih, anak-anak adalah tantangan terbesar saya dalam menjalani puasa, i mean mereka sering banget memicu emosi maminya ini hahaha.
Bukan hanya kelakuan kakak beradik itu yang sukanya berantem melulu, jejeritan, dan semacamnya.
Tapi juga manajemen waktu si Kakak yang seringnya bikin kesal maminya, karena semuanya kudu diingatkan mulu, hadeh!
Baik itu sholat, mengaji, belajar, waktu bermain, waktu pegang HP, daaann segalanya.
Demikian juga dengan aturan-aturan yang harus diikuti oleh si Kakak, agar terbiasa mandiri dan disiplin sejak kecil, misalnya, tidak boleh pegang HP sebelum semua kewajibannya dilakukan.
Tidak boleh main keluar sebelum hal-hal yang harus dilakukannya terselesaikan, dan segalanya.
Ketambahan lagi nih, saat ini si Kakak sedang perawatan gigi dengan memakai alat bantu yang sangat tidak nyaman, tapi wajib dikenakan setiap hari secara konsisten.
Duh, semua hal ini amat sangat menyita emosional saya deh.
Dan menyusun jadwal bersama, akan sangat membantu saya mengingatkan si Kakak tentang ha dan kewajibannya.
Sayangnya, sampai dengan hari ini, rencana menyusun jadwal ini belum juga terealisasi karena banyaknya hal yang harus saya lakukan.
Mulai dari Minggu ini adalah waktunya si Kakak ujian, lalu Kamis sore harus ke dokter gigi.
Lalu hari Jumat yang saya pikir bisa duduk bareng si Kakak menyusun jadwal, eh ternyata saya menghabiskan waktu yang lumayan banyak dengan pergi ke Sidoarjo kota, mengambil laptop saya yang Alhamdulillah telah selesai diservis.
Lalu pulangnya anak-anak minta mampir di Mc Donald, dan lagi-lagi menghabiskan waktu lama karena makan sambil nonton YouTube, hadeh!
Alhasil, ketika pulang kami terjebak macet parah di jalan, dan sampai di rumah saya auto migren, dan cepat-cepat dibawa tiduran, sebelum makin parah.
Alhamdulillah, migrennya mereda sih, meski saya akhirnya menghabiskan banyak waktu cuman buat tidur, hahaha.
Sorenya terbangun, si Kakak ribuuuttt aja masalah beli sirup Marjan dan Nata decoco, astagaaaa..
Alhasil, mamak galak tapi nggak tegaan ini keluar lagi, menembus hujan, pake jas hujan lalu bertiga ke minimarket tempat kami selalu belanja, hanya demi sirup Marjan dan Nata decoco, beserta teman-temannya, hahaha.
Ya udah deh, gagal lagi menyiapkan waktu buat nyusun jadwal bersama, harapan saya sih semoga besok bisa punya waktu buat hal ini, meskipun agak ragu, karena kerjaan saya juga menanti, ada 1 produk yang menunggu difoto untuk ditulis reviewnya di blog, serta 2 produk wajib dibikinin video, ya....yaa...yaaa...
2. Menyiapkan bahan makanan selama Ramadan
Yang ini sebenarnya juga paling penting ya, biar memudahkan selama menjalani bulan puasa. Khususnya buat saya mamak-mamak single fighter yang mengurus semuanya seorang diri, baik anak-anak, rumah, ketambahan wajib cari duit pula, hadeeehh...
Jadi, menyiapkan bahan makanan, baik kebutuhan mingguan maupun bulanan yang awet dan praktis buat menu sahur, seperti telur, sarden, mie-mie an dan semacamnya.
Iya kan, mengantisipasi pas telat bangun sahur, sementara si Kakak yang wajib puasa, bergantung sepenuhnya di saya.
Jadi, menyiapkan semua bahan makanan, termasuk yang instan itu juga penting.
Sayangnya, dasar mamak kebanyakan kerjaan kali ya, sampai sore tadi, belum ada sama sekali persiapan dong.
Bahkan rencana mau ke pasar buat stock bahan makanan, jadi nggak bisa karena paginya harus langsung ambil laptop di kantor teman saya.
Jadilah, rencananya baru bisa ke pasar besoknya, dan Alhamdulillah kok pas banget hari pertama puasa ternyata ditunda.
3. Sounding ke Adik tentang puasa
Sebenarnya sih, pengen banget mengenalkan puasa kepada si Adik sejak dini, baik alasan berpuasa dengan cara sounding, maupun mengenalkannya dengan bangun sahur, sholat tarawih dan semacamnya.
Sayangnya, sampai saat ini, rasanya sounding kepada si Adik masih kurang dong, ckckckck.
Lalu, masalah bangun sahur, saya mulai memikirkan, apakah itu praktis ya?
Mengingat anak-anak ini kalau udah pada bangun berdua, rumah tak pernah sepi dari jeritan, hahaha.
Mengenai sholat tarawih saya rasa si Adik malah semangat sih, sayangnya semua itu bergantung di saya, karena nggak mungkin banget membiarkan si Adik ke masjid hanya bersama kakaknya.
Jadi, ujung-ujungnya persiapan sounding ke si Adik tentang puasa, balik lagi ke kesiapan saya as a mom, wakakaka.
4. Menyiapkan fisik dan mental diri dan anak-anak
Nah ini kayaknya yang harusnya di poin pertama ya, di mana menyiapkan kesehatan fisik dan mental selama berpuasa itu penting banget.
Bukan hanya untuk saya pribadi ya, tapi juga untuk anak-anak, khususnya si Kakak.
Karena si Kakak memang sudah wajib berpuasa, dan Alhamdulillah dia memang sudah mulai puasa sejak kelas 1 SD.
Sementara badannya kurus banget, dan saya harus benar-benar stand by memastikan agar nutrisi si Kakak tetap terpenuhi selama puasa.
Tantangan banget dah buat mental saya, di mana saya harus juga memastikan si Kakak mengatur jadwal menu makanannya, memastikan juga agar si Kakak tidak kekurangan cairan dan semacamnya.
Astagaaa,itu masih harus memikirkan intaian deadline kerjaan, yang wajib saya ambil, karena butuh duitnya woi, hahaha.
Mikirinnya aja, udah puyeng duluan.
That's why, menyiapkan mental saya juga amat sangat penting.
Agar bisa menjalani bulan puasa dengan waras baik fisik dan mental.
Kuncinya mungkin buat saya, wajib banget menurunkan ekspektasi, dan meningkatkan sabar serta ikhlas yang lebih luas di hati.
Agar bisa lebih mudah menjalani puasa, serta juga bisa mencontohkan kepada si Kakak, untuk lebih benar-benar khusuk berpuasa, dengan niat mengharap pahala-Nya, aamiin
Demikianlah cerita hari pertama puasa, baik menentukan waktu awal ramadan yaitu tanggal 3 April 2022 besok, serta cerita persiapan yang harus saya dan anak-anak lakukan.
Demikianlah cerita hari pertama puasa, baik menentukan waktu awal ramadan yaitu tanggal 3 April 2022 besok, serta cerita persiapan yang harus saya dan anak-anak lakukan.
Semoga di bulan Ramadan kali ini, kita bisa mengumpulkan lebih banyak amal ibadah yang berkah dan diterima oleh-Nya, aamiin
Kalau temans, ikutan puasa kapan nih? dan udah punya persiapan apa saja?
Sidoarjo, 1 April 2022
Note: Tulisan ini diikut sertakan dalam 'BPN 30 DAY RAMADAN CHALLENGE 2022' Day 1 dengan tema 'Puasa hari pertama'. Tulisan lainnya bisa dibaca di label 'BPN Ramadan 2022'
ngakak dibagian "yang salah ya pemerintah", emang paling gampang nuruti kata pemerintah ya
BalasHapusdikeluargaku ada yang hari ini, ehh aku ga dibangunin, ya udah ga puasa :D
hihihi iya kan, biar aman :D
HapusAku juga ikutin pemerintah Rey, yg resmi2 ajalah... 😄
BalasHapusKalo soal persiapan, ga ada sih. Sama aja kayak hari2 biasa. Aku biasa belanja pasar seminggu sekali, biar sayur ga cepet busuk walo dikulkas. Palingan menu bulanan, aku bikin lebih simple, ga yang banyak pake bumbu. Jadi setidaknya kalo masak buat sahur ga butuh waktu lama si mbak.
Tadinya udah kepikir mau nyetok Frozen foods buat bukaan . Tapi mudian inget, kulkas kecil, itu aja udah keisi Ama ayam2an dan daging 🤣. Ga cukup kalo nambah stok Frozen foods. Yo wislaah, kalo memang kepengin jajan bukaan, beli takjil aja, ga ribet 😄.
Anak2 yg nunggu banget puasa. Trutama si adek. Dia ngotot mau puasa ampe magrib dan ikut sahur. Aku sih ga ngelarang, biar dia mulai belajar juga. Cuma kdg bangunin sahurnya susyeeee beneeeer 🤣. Aku liat ntr aja nih anak bakal rewel dibangunin atau ga 😄. Kalo kemarin2 dia puasanya cuma setengah hari.
nah iya Mba, sungguh bangunin sahur itu naudzubillah, hiks
HapusTapi sekarang saya udah mulai tau caranya, yaitu kasih iming-iming boleh pegang HP setelah makan, hahahaa
Sama mbak, aku juga ngikutin keputusan pemerintah saja soal puasa.😄
BalasHapusWah banyak banget persiapan mbak Rey di bulan Ramadhan ini, sepertinya fokus pada anak-anak terutama mengenalkan puasa pada si adek ya.
Selamat menjalankan ibadah puasa mbak.😊
Selamat puasa juga Mas :D
Hapus