Jadi, nggak heran ya sekarang tuh saya makin semangat, karena, sudahlah saya suka nulis, ditambah bisa dapat duit pula. Bisa dibilang, saya menjalankan monetize blog sekaligus santuy blog.
Saya tak henti bersyukur, bisa berada di titik ini.
Di mana, kalau dipikir-pikir nih ya, apa yang saya jalankan sekarang, merupakan refleksi dari keinginan saya di masa lalu, meskipun tanpa saya sadari.
Pikiran ini muncul, ketika saya terlalu lelah mengeluh, merasa hidup kok gini-gini aja.
Hidup kok rasanya dikejar waktu mulu.
Hidup kok, nggak bisa sesantai orang lain.
Mau ngeblog aja, baru nulis 3 kata, anak-anak udah jejeritan, mengganggu eh menghilangkan konsentrasi dan pekerjaan maminya.
Rasanya muak dengan keadaan ini.
Sampai tiba-tiba aja muncul pemikiran, betapa saya suka banget menulis.
Betapa ngeblog itu adalah sesuatu yang kayak mengerjakan hobi banget, yang bikin saya bisa refreshing.
Betapa ngeblog itu adalah sesuatu yang kayak mengerjakan hobi banget, yang bikin saya bisa refreshing.
Bukankah saya beruntung banget ya, di saat orang stres karena kerja, saya malah refreshing saat 'bekerja' hahaha.
Blogging for Fun atau Santuy Blog
Ini nyambung banget dengan tulisan saya sebelumnya, di mana saya bercerita bahwa sampai saat ini, saya nggak mau terlalu keras menge-push diri, sehingga menjadikan blogging adalah beban.
Bagi saya, ngeblog itu adalah fun.
Jadi saya mengelola blog yang santuy, kata anak-anak muda milenial.
So, kalau memang blog saya masih lola di tools SEO, masih banyak PRnya yang harus diperbaiki, dan saya belum ada waktu untuk itu, ya sudahlah, biarin aja, hahaha.
So, kalau memang blog saya masih lola di tools SEO, masih banyak PRnya yang harus diperbaiki, dan saya belum ada waktu untuk itu, ya sudahlah, biarin aja, hahaha.
Mungkin karena itu juga ya alasannya, saya jarang, eh bahkan belum pernah sama sekali ikutan kelas blogging dong.
Meski demikian, saya juga tahu kok beberapa ilmu blogging, yang ssstttt, sebenarnya banyak banget bertebaran di google, hehehe.
Saya belum mampu komitmen untuk terlalu fokus pada blog saja, karena saya juga punya kewajiban lain as a mom.
Dan begitulah, saya lebih memilih belajar blogging otodidak dari google, karena waktunya bisa banget menyesuaikan saya, dan nggak bikin saya stres sendiri.
Dan begitulah, saya lebih memilih belajar blogging otodidak dari google, karena waktunya bisa banget menyesuaikan saya, dan nggak bikin saya stres sendiri.
Selain itu, saya juga nggak terlalu kaku mengikuti teori blogging.
Okeh, baiklah, ini kek-nya saya teracuni oleh si Bapak Anton si empunya Maniak Menulis, which is si bapak memang panutan banget sih, karena blio banyak banget menginspirasikan tentang konsisten.
Karena, sehebat apapun ilmu blogging kita, kalau nggak konsisten, 'apalah arti menunggu' *lah kok jadi judul lagu ya? hahaha.
Maksudnya, konsisten is the key, gitu loh.
Ada kalanya saya nulis dengan keyword yang kudu research dulu.
Kadang juga kalau lagi bosan, ya udah... nulis aja apa adanya.
Toh juga ternyata ada kok yang baca, biar kata nggak banyak-banyak amat.
Pokoknya santuy dah, yang nggak bisa dikatakan santuy tuh adalah, bagaimana saya mem-push diri biar konsisten nulis setiap hari.
Etapi itu nggak bisa dikatakan sebuah tekanan sih ya, karena toh saya menikmati kegiatan menulis itu.
Bahkan buat saya, menulis adalah healing.
Keren kan, healing is make money, hahaha.
Biar kata, saya ngeblog dengan santuy aka santai, tapi saya juga tetap peduli sama hal-hal yang bisa mendatangkan uang dong ya.
Keren kan, healing is make money, hahaha.
Monetize Blog juga Penting
Biar kata, saya ngeblog dengan santuy aka santai, tapi saya juga tetap peduli sama hal-hal yang bisa mendatangkan uang dong ya.
Karena saya juga menjadikan blog ini sebagai monetize blog.
Karenanya, hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadikan blog ini bisa mendatangkan uang, juga tetap saya perhatikan.
Karenanya, hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadikan blog ini bisa mendatangkan uang, juga tetap saya perhatikan.
Salah satunya, dengan memperhatikan pentingnya punya pengunjung di blog ini.
Dan yang paling penting adalah selalu aktif menulis setiap hari, tulisanpun nggak melulu yang isinya ngasal alias curhat, ada kok beberapa tulisan yang isinya informatif, bahkan dulunya saya sering banget menulis curhatan, tapi ada maknanya.
Jadi nggak asal curhat nggak berfaedah aja.
Saya juga tetap ikutan trend blog yang dibutuhkan buat kerja sama saat ini, misal kayak performa blog yang dinilai dari DA/PA dan DR.
Meski masih dalam kategori santuy, saya juga tetap peduli dengan hal-hal yang penting dalam blog, dan Alhamdulillah bisa bersaing dengan blog lainnya.
Kesimpulan
Intinya sih balance kali ya.
Makanya saya pilih menjalankan keduanya.
Baik monetize blog, maupun santuy blog.
Justru, dalam pengalaman saya, menjalankan keduanya tuh, beneran bikin profesi saya sebagai momblogger, jadi lebih menyenangkan.
Karena sejujurnya, untuk saya pribadi nih ya (saya loh ya, yang lain nggak tahu dah!), sebenarnya seorang ibu itu tidak bisa mencari uang untuk kebutuhan pokok, karena pasti akan ada yang dikorbankan, yaitu anak.
Tapi, balik lagi pada kondisi.
Kalau kondisinya mengharuskan seperti itu, mau nggak mau kan harus ada solusinya.
Dan solusi buat saya adalah menjadi momblogger.
Dengan bekerja dari rumah, sambil jaga dan urus anak, dan tetap profesional dalam bekerja.
Untuk mencegah rasa stres karena tekanan yang dihadapi, ya pinter-pinternya aja gimana menyeimbangkan profesinya.
Dan kebetulan banget buat saya, profesi saya sebagai blogger tuh mencakup hobi bahkan passion saya banget.
Jadi, bisa sekalian refreshing, sambil bekerja.
Alhamdulillah.
Saya pilih monetize blog dan santuy blog!
How about you, Bloggers?
Sidoarjo, 15 April 2022
Note: Tulisan ini diikut sertakan dalam 'BPN 30 DAY RAMADAN CHALLENGE 2022' Day 15 dengan tema 'Monetize Blog vs Santuy Blog'. Tulisan lainnya bisa dibaca di label 'BPN Ramadan 2022'
Saya juga penginnya bisa dapat duit dari blog, minimal gajian adsense tiap bulan, tapi nyatanya setahun sekali juga belum tentu gajian.😁
BalasHapusMungkin karena terlalu santuy ngeblog nya, beda dengan mbak Rey biarpun santuy tapi fokus.
Sepertinya ngeblog sudah tidak bisa dijadikan penghasilan kalo tidak ada media lain yang mendukung seperti Instagram, Facebook
Keren ih mbak rey😁👍 dari dulu sampai sekarang tetap terjaga konsistennya. Semoga makin sukses ya mbak, rejeki anak-anak yang Allah kasih lewat mbak rey, jadi saya yakin deh mbak rey rejekinya bakal ngalir terus.
BalasHapusMoga-moga aja saya juga bisa nyontek ilmunya mbak rey🤭
Santuy itu seperti apa, terus yang serius seperti apa... hahaha
BalasHapusKalau saya mah, jalani saja. Kalau ada yang nyaranin ini atau itu, ya kalau menurut kita benar dan perlu dijalani, ya jalani. Kalau nggak ya sud lah.
Soal konsistensi, salah satu hal yang saya harus salut kepada Rey ya itu, konsisten. Dengan segala kesulitan dan masalah yang dialami masih bisa tetap terus berkarya. Sebuah hal yang semakin langka belakangan ini.
Just keep your good work Rey... Jalan saja terus dan tidak usah mikirin serius atau santuy karena sebenarnya definisi dan standarnya berbeda setiap orang.. Iya kan?
kalau soal konsisten, mba rey juara
BalasHapusaku banyak belajar juga nih dari mba rey
mungkin aku tipe yang santuy dan waktu awal ngeblog juga belum kepikiran mau monetize
kalau untuk teknis blog memang proses belajar juga, karena aku ga mengclaim diriku jago SEO