Para ibu rumah tangga ini, berasal dari berbagai kalangan, baik ibu rumah tangga tulen, ibu rumah tangga mantan pekerja kantoran yang sudah resign, hingga ibu rumah tangga plus pekerja kantoran atau freelance lainnya.
Saya sendiri, bisa dikatakan ibu rumah tangga mantan pekerja kantoran, hingga mantan freelance bisnis online ala-ala *halah.
Seiring waktu, saya berkenalan dengan dunia blogger, yang kebetulan banget berkaitan dengan salah satu hobi saya, yaitu menulis.
Bagi yang pernah atau sering membaca tulisan saya tentang blogging (GR banget ya ada yang baca, hahaha), pasti masih ingat kan ya, kalau saya tuh sebenarnya udah lama banget kenal blog.
Sejak saya kenal intens sama internet, meskipun masih harus melalui warnet, ketika awal tahun 2005 atau 2006 silam.
Tapi, saya belum menemukan cara nyata untuk dapat menghasilkan uang dari blog.
Sempat tahu sih, kalau blog bisa menghasilkan uang dari adsense, tapi dasar ya pengetahuan saya masih cetek banget dulunya, jadinya seingat saya pernah ngajukan buat daftar adsense, berdasarkan klak klik aja, sekitar under tahun 2010an.
Hasilnya, saya ditolak, hahaha.
Setelah itu, saya hanya menggunakan blog, untuk menulis dan merekam cerita aja, setelah puas bernarsis di friendster lalu hijrah ke facebook di tahun 2008 silam.
Sesekali saya rutin menulis di blog, menulis pengalaman pribadi tentang apapun, menulis tentang bisnis Oriflame yang sempat saya jalankan di tahun 2014 dan tahun 2016 silam.
Hingga akhirnya, saya kenal yang namanya blogger menghasilkan uang sekitar tahun 2018, dimulai dari dengan diundangnya saya ikut event blogger di sebuah kafe di Surabaya.
Setelah event itu, saya bahagia banget karena udahlah diundang dan dapat makanan gratis, pulangnya dapat goodie bag isinya tas kece, dan disuruh nulis serta dibayar pula.
Mulailah saya mengerti sedikit demi sedikit cara menjadi blogger yang menghasilkan uang, atau bisa dikatakan blogger profesional.
Sejak saat itu, saya mulai pelan-pelan fokus membangun blog ini, awalnya sih masih bersamaan dengan membangun bisnis Oriflame yang sempat vakum sejenak, karena selama tahun 2017, saya hamil dengan hyperemesis parah selama hampir 6 bulanan.
Dan iyes, saya memulai membangun blog, sambil momong bayi dong, sambil struggle di antara post partum depression, yang nggak saya sadari.
Saya pikir, blog jugalah yang membantu saya melewati masa-masa kelam PPD tanpa disadari siapapun itu, termasuk diri sendiri.
Meskipun jalannya tidak mudah ya, semua hal saya lakukan dulunya, menulis rutin setiap hari, ikut lomba blog biar kata nggak pernah menang (iyaaaa, kata siapa saya nggak pernah ikut lomba blog, hahaha).
Hal itu saya lakukan sambil terbungkuk-bungkuk mengetik, karena disambi menyusui si Adik yang masih bayi.
Dan siapa sangka, sejak saat itu, perlahan tapi pasti, berbagai kerja sama saya dapatkan dengan menggunakan blog ini, sampai akhirnya saya mengembangkan blog lainnya, yaitu blog parenting dan blog beauty, yang Alhamdulillah ke-3 nya, eh bahkan ke-4nya udah berkontribusi memberikan saya penghasilan berupa uang atau semacamnya.
Dan bahagianya juga, semua hal itu saya lakukan sambil menjalankan profesi utama sebagai ibu rumah tangga, mengurus rumah dan anak-anak.
Dari yang dulunya masih dibantu papinya anak-anak, sampai akhirnya sekarang mengurus semuanya seorang diri tanpa bantuan siapapun.
Jadi, kalau ada yang menanyakan, bisa nggak sih ibu rumah tangga yang kita tahu sehari-harinya struggle dengan berbagai pekerjaan as a mom bahkan ketambahan as a wife and as a housewife, menjadi blogger yang menghasilkan uang atau blogger profesional?
Saya pasti jawab, bisa banget dong!
Namun, memang ada beberapa hal penting, yang harus diperhatikan dengan seksama, yaitu:
1. Ibu Rumah Tangga Blogger Harus Suka dan Mau Menulis
Modal utama seorang blogger itu, apalagi mau jadi blogger yang berpenghasilan aka blogger profesional, adalah harus suka dan mau menulis.
Itu wajib banget.
Iya kan, orang job desc utamanya, nulis.
Kalau nggak suka nulis gimana? ya sulit sih, ibarat mau bisnis online jualan sesuatu, tapi nggak ada yang dilakukannya, masa iya produk jualannya bakal laku? iya nggak?
Jadi, kalau ada ibu rumah tangga ingin jadi blogger profesional, pastikan dulu apakah suka nulis?
Akan lebih baik lagi kalau memang menulis, bukan hanya suka aja, tapi juga hobi hingga passion-nya, karena bakalan menjadi hal yang menguatkan melewati berbagai rintangan yang ada.
2. Ibu Rumah Tangga Blogger Harus Mau Menulis Konsisten
Bisa dan suka menulis aja, nggak cukup ya.
Wajib banget dilakukan secara konsisten.
Bisa seminggu sekali, tapi sebaiknya sih lebih sering lagi, misal 2 kali seminggu, 3 kali seminggu, atau bahkan sehari sekali, jika memungkinkan.
Memangnya lebih baik mana Rey?
Menulis jarang, tapi artikel yang berfaedah dan bagus, atau menulis sesering mungkin, tapi artikelnya biasa aja?
Well, beberapa orang (who called) mastah blogger mengatakan, lebih baik menulis 1 artikel yang bagus dan berfaedah, ketimbang setiap hari tapi biasa aja.
Kalau saya enggak dong!
Terutama buat blogger yang masih baru menapak dunia blogger, menulis 1 artikel berfaedah itu, wajib punya artikel lainnya yang juga berfaedah, sehingga google terbiasa dengan blog tersebut.
Terlebih, menulis 1 artikel yang katanya berfaedah itu, butuh banget konsentrasi dan fokus yang tinggi, which is itu kayaknya susah diperoleh seorang ibu rumah tangga, yang selalunya ngeblog penuh dengan interupsi anak-anak.
Jadi, bagi saya, artikel yang berfaedah itu, mungkin beda dengan pengertian mastah lainnya, karena bagi saya, menulis sesering mungkin itu melatih diri, untuk bisa multitasking menyesuaikan profesi utama kita sebagai ibu rumah tangga.
Jadi, jawaban saya adalah, lebih baik menulis sesering mungkin lah, kalau perlu setiap hati.
Nulis aja hal-hal yang bersifat cerita keseharian, itu akan melatih kita untuk mudah mendapatkan ide menulis setiap hari.
Kalau nggak sempat?
Ya minimal 2-3 kali seminggu deh, dan ngerjain blog kegiatan blognya setiap hari ya, bisa diisi dengan 75% menulis dan 25% melakukan hal lain, seperti blog walking serta belajar ilmu blogging secara otodidak by googling.
Intinya, lakukan hal itu secara konsisten, setiap hari.
Anggap aja kayak kerja kantoran, cuman bedanya waktunya lebih fleksible.
3. Ibu Rumah Tangga Blogger Harus Belajar Manajemen Waktu
Ini adalah kunci utama sebenarnya ya, harusnya ditaruh di poin pertama, tapi karena sejujurnya saya pun masih struggle dengan masalah ini, jadi saya taruh di poin ketiga aja, hehehe.
Harus bisa membagi waktu, dengan memilah mana prioritas utama, agar tak kehilangan waktu bersama anak |
Seorang ibu rumah tangga, apalagi harus mengurus anak seorang diri, mengurus rumah, itu kayaknya 24 jam kerja mulu, kerjaan nggak habis-habis dong.
Pegimana bisa ngerjain blog setiap hari, atau setidaknya setiap hari kerja?
Jawabannya adalah manajemen waktu.
Penting pake banget, biar nggak stres.
Menulis sambil diinterupsi anak aja, udah bikin kesal dan stres, apalagi dibayangi kerjaan rumah yang urgent?
Kayak saya nulis ini di waktu menjelang subuh, sambil dibayangin nanti mau masak sarapan apa ya buat si Kakak yang harus berangkat sekolah tepat pukul 6 pagi?
Ya mau nggak mau kudu menerapkan manajemen waktu yang baik, disertai bisa memilah mana yang prioritas, mana yang rutinitas dan bisa dikerjakan belakangan.
Sejujurnya, ini adalah impian saya, pengen ngasih kado ultah ke diri sendiri, semoga dengan memasuki usia baru di bulan depan *uhuk, hehehe.
Saya bisa jadi ibu rumah tangga yang enjoy dalam menjalani kehidupan, karena bisa manajemen waktu dengan baik.
Doain ya.
4. Ibu Rumah Tangga Blogger Harus Mau Terus Belajar Upgrade Ilmu
Selanjutnya adalah, ibu rumah tangga yang jadi blogger profesional itu, wajib banget mau terus belajar dan upgrade ilmu, baik ilmu menulis, perbanyak kosa kata biar tulisannya makin nyaman dibaca, serta mempelajari tentang ilmu blogging lainnya, untuk menaikan performa blognya.
Mengapa hal ini penting?
Jawabannya ada di kalimat paling pertama di atas, karena persaingan dunia blogger zaman now keras Mom! hehehe.
Saingan kita, bukan hanya mamak-mamak rempong dengan anak dan kerjaan rumah setiap hari, tapi juga para blogger yang memang basic-nya IT, mengerti seluk beluk website, serta punya waktu yang lebih banyak dalam fokus mengerjakan blog.
Apalah kita, cuman mamak-mamak rempong, yang baru buka laptop, anaknya uda jejeritan minta ini itu, hahaha.
Tapi bisa kok, kuncinya manajemen waktu, dan tekat kuat untuk belajar.
5. Ibu Rumah Tangga Blogger Harus Mau Berproses Demi Tujuan
Hal penting terakhir adalah mau menikmati prosesnya.
Iya, sama dengan profesi lainnya, profesi blogger apalagi ingin jadi blogger profesional, nggak ada tuh yang bikin blog, beli domain, nulis satu kali, langsung dapat uang jutaan, hehehe.
Enggak ya Temans!
Semua butuh proses, asalkan dikerjakan dengan konsisten. passion menulis ikut menguatkan, insha Allah hasil dan rezeki mah mengikuti aja.
So, nikmati prosesnya, anggap juga sebagai pengembangan diri.
Sampai akhirnya tanpa kita sadari, eh ternyata kita udah terbiasa dan melekat dalam semua hal tentang profesi blogger profesional.
Demikianlah ulasan tentang 5 hal penting yang harus diperhatikan bagi seorang ibu rumah tangga untuk menjadi blogger profesional.
Ada yang juga melakukan hal sama seperti saya, untuk menjadi ibu rumah tangga sekaligus blogger profesional?
Sidoarjo, 21 Juni 2022
Sidoarjo, 21 Juni 2022
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
setujuu sama point-pointnya, meskipun aku belum melakukan hal sama antara ibu RT dan blogger sekaligus, yang karyawan biasa yang sok-sokan sibuk kayak aku kadang nggak bisa manage waktu dengan baik, kecuali emang niatttt pol hahaha.
BalasHapusmanagement waktu memang perlu menurutku, jadi waktu kita nggak terbuang sia-sia juga. Kalau lagi suibuk banget, 24 jam rasanya kok kurang
hahahaha, kalau sama anak, luar biasa banget manajemen waktunya, otak rasanya tegang banget, karena memastikan kita ikuti jadwal, termasuk anak-anak juga :D
HapusYg susah ini manajemen waktunya. Sampe skrng masih merasa belum bisa memanagement waktu dg baik. Jadi kayak keteteran dan ngedumel sendiri
BalasHapusPokoknya kalau udah ngomongin waktu, kayaknya nggak ada habisnya ya.
Hapusbeing a mom aja tuh, waktu udah habis banget, eh ketambahan dengan kerjaan ngeblog hehehe