Banyak banget yang protes dengan kebijakan pemerintah tersebut, di mana mulai 1 Juli 2022 semua yang hendak membeli BBM di Pom bensin Pertamina, wajib pakai Mypertamina.
Para pemburu viral, berlomba menuliskan kata-kata yang masuk akal buat memancing semakin heboh, biar makin banyak yang share, padahal seringnya semua opininya, hanya berpusat di satu pikiran saja, ya pikirannya sendiri.
Kenyataannya, hampir semua kebijakan pemerintah itu nggak ujug-ujug diberlakukan atas keinginan sang pemimpin atau per orangan doang, semua itu pastinya melalui rapat dan musyawarah dari para ahli serta yang punya kompenten di bidangnya.
Meskipun, ada juga beberapa kebijakan yang tetap aja sulit diterima, kayak masalah Borobudur yang memberlakukan tiket nyaris sejuta itu, kalau itu saya pikir memang agak berlebihan, dan saya termasuk yang kurang setuju, meski ya nggak bisa berbuat apa-apa.
Tapi, kalau kebijakan-kebijakan lain, seperti yang'memaksa' penggunaan teknologi di zaman now, saya rasa itu masih masuk akal dan tentunya bisa diberlakukan.
Kewajiban Pemakaian Mypertamina dan Faktanya
Saya agak senyum-senyum simpul, ketika banyak tulisan yang menguraikan masalah-masalah yang akan timbul ketika kewajiban pemakaian Mypertamina dijalankan.
Seolah-olah, pemerintah itu isinya cuman sekumpulan orang bodoh yang tidak secerdas netizen media sosial, hehehe.
Ya sudah pasti toh, team yang menyusun aturan kewajiban pemakaian aplikasi Mypertamina itu, udah membicarakan bahkan riset ke lapangan langsung, sampai akhirnya final keputusan wajib pakai Mypertamina ketika beli BBM.
Oleh karena itu, kalau netizen jeli, khususnya yang suka bikin tulisan yang memancing kehebohan itu mau riset beritanya dulu, saya jamin mereka akan malu sendiri dengan semua tulisannya, yang terkesan sok tahu itu.
Karena, kenyataannya banyak fakta-fakta tentang kewajiban pemakaian aplikasi Mypertamina itu, di antaranya:
1. Uji coba awal HANYA akan dilakukan di 11 daerah di Indonesia saja
"Duh, ribet amat! gimana mau pakai Mypertamina, kalau sinyal nggak ada kayak di pedalaman?"
Pedalamannya di mana dulu nih, bestieh?
Jangan panik, tanggal 1 Juli 2022 besok itu, kewajiban pemakaian aplikasi Mypertamina itu hanya berlaku di 11 daerah aja loh, yang tentu saja udah dipertimbangkan mengapa harus di daerah itu dulu.
Daerah-daerah tersebut adalah:
- Kota Bukit Tinggi
- Kabupaten Agam
- Kota Padang Panjang
- Kabupaten Tanah Datar
- Kota Banjarmasin
- Kota Bandung
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Ciamis
- Kota Manado
- Kota Yogyakarta
- Kota Sukabumi
Nah, yang di luar daerah itu, terus ngebacot dari A to Z, apa nggak malu tuh, hahaha *astagaaaaa, maaf si mamak Rey kok gemes nulisnya.
2. Pemilihan daerah uji coba pemakaian Mypertamina tersebut sudah dipertimbangkan dan dianalisa
Dikutip dari beberapa website kanal berita, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina, Patra Irto Ginting memberikan penjelasan, mengapa 11 daerah tersebut yang dipilih oleh Pertamina sebagai daerah uji coba diberlakukan wajib pakai Mypertamina untuk beli Pertalite dan Solar.
Menurutnya, hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti:
- Karakteristik lokasi yang dekat daerah tambang dan industri.
- Kesiapan infrastruktur
- Adanya angkutan atau transportasi umum.
- Kesiapan daerah
3. Nggak bisa akses aplikasi Mypertamina? jangan panik, bisa daftar di website
"Duh, gimana mau pakai aplikasi Mypertamina? orang HP saya 'kentang' gini, sering hang pula!"
Tenang bestieh!
Pemerintah paham banget, kalau nggak semua orang bisa beli iponh (hape mihil, maksudnya, hahaha).
Karenanya, meski nggak punya aplikasi Mypertamina, tetep bisa kok beli Pertalite dan solar subsidi.
Caranya, daftar aja di website MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Nantinya, kita bakal nerima QR kode khusus melalui email yang kita daftarin, dan kode tersebutlah yang kita pakai buat kasih ke petugas pom bensin, ketika akan membeli Pertalite dan solar.
Ini juga yang mungkin menjawab keluhan netizen,
"Katanya di pom bensin nggak boleh aktifin HP, kok malah disuruh pakai aplikasi?"
Saya belum tahu pasti sih, tapi menurut saya ini masuk akal, yang dibutuhkan kan cuman kodenya aja, di mana kode tersebut akan mengenali siapa pembeli Pertalite dan solar tersebut, apakah masyarakat yang berhak menerima BBM subsidi? atau bukan?
Saya sendiri belum bisa mengakses website Mypertamina, karena pendaftarannya baru akan dibuka tanggal 1 Juli 2022 besok, dan dihimbau agar masyarakat yang berada di daerah uji coba tersebutlah yang lebih dulu mendaftar.
Semoga aja ada fitur kirim kodenya ke WA ya, karena masyarakat zaman now lebih banyak yang menggunakan WA ketimbang email.
Atau yang nggak punya HP modern, cuman bisa sms dan nelpon, bisa minta tolong di printkan aja tuh QR codenya, lalu taruh di dompet, biar nggak hilang untuk ditunjukin ketika akan membeli BBM subsidi.
4. Tanggal 1 Juli 2022 masih diberlakukan UJI COBA awal, namun tentu saja sudah koordinasi dengan semua pom bensin yang berada di daerah uji coba tersebut
"Duh, bakalan mengular tuh antriannya!"
Tenang bestieh!
Tanggal 1 Juli 2022 besok, baru akan diberlakukan uji coba wajib terdaftar Mypertamina kok, dan tentu saja Pertamina sudah berkoordinasi dengan semua pom bensin di daerah uji coba tersebut, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana.
Saya nggak tahu pasti persiapannya kayak gimana, karena saya bukan wartawan yang punya 'orang dalam' buat dapatin rencana mereka, wakakakaka.
Tapi saya yakin, semua instansi itu bekerja keras untuk semua hal di bidang mereka.
Dan yang namanya uji coba, pertama kali pula, sudah pasti ada beberapa hal yang jadi masalah, wajar itu mah, mana ada hal yang uji coba langsung lancar?
Tapi, saya yakin banget, semua pihak yang terkait, udah mempersiapkan semua itu sebaik mungkin.
5. Kewajiban terdaftar di Mypertamina untuk melindungi masyarakat penerima BBM subsidi
Iya, sebagai masyarakat sebenarnya kita harus sadar, kalau semua kebijakan pemerintah itu pastinya untuk masyarakat, meskipun dalam kenyataannya masih bocor orang yang menggunakannya buat kepentingan golongan atau per orangan.
Dan kebijakan tentang pendaftaran masyarakat di Mypertamina ini ya semata-mata untuk mengenali para penerima BBM subsidi tersebut, agar BBM tersebut sampai ke penerima yang tepat.
Lalu gimana kelanjutan dari aplikasi Mypertamina ini? apakah wajib? mungkin saja, terutama buat yang di kota besar, tapi saya yakin hal itu akan diberlakukan untuk tahap selanjutnya, dan tentu saja dengan mengevaluasi dari uji coba tahap awal yang bakal dilakukan tanggal 1 Juli 2022 besok.
Mypertamina, dan Kebijakan Pemerintah yang Selalu Heboh
Dengan kemajuan zaman, sekarang tuh semua orang punya hal bersuara, terutama dalam hal kebijakan pemerintah.
Namun, alangkah bijaknya, jika sebelum protes, kita harus rajin mencari tahu, kenyataan yang sebenarnya, jangan langsung negatif thinking, meski ya memang sih pemerintah kadang mengecewakan, tapi bukan berarti semua kebijakan mereka adalah negatif, ye kan?
Terutama nih, buat para penulis yang rajin menyentil dengan bahasanya sendiri, seolah sengaja mencari celah biar heboh, kalau kenyataannya semua itu hanya opini pribadi tanpa data yang valid, kan malu sendiri tuh.
Kasian kan masyarakat yang baca, pusing sendiri, padahal kenyataannya nggak seribet itu.
Kalau saya, selalu mengutamakan pikiran,
"Masuk jajaran pemerintahan itu nggak asal loh, ada test-nya tersendiri, masa iya mereka-mereka yang udah ditest dan lolos dianggap berkompeten di bidangnya, akan bikin sebuah kebijakan yang ngasal?"
Langkah berikutnya, saya googling.
Tenang aja, semua page one google tentang berita terbaru itu, dikuasai oleh website kanal berita, di mana mereka memberikan berita langsung dari fakta di lapangan.
Meskipun sih, butuh effort juga buat baca, karena you know lah website itu butuh klik pembaca, makanya beritanya dibagi 100 untuk 1 berita, wakakakakak.
Belum lagi kalau ketemu website yang pakai lembaran page, klik 1, klik 2, ampun deh, wakakak.
Tapi kalau butuh berita yang valid, mau nggak mau dibaca kan ye.
Biar apa yang kita sebar itu, memberikan manfaat, bukan kehebohan semata.
Mypertamina, dan Kesimpulannya
Jadi gitu ya bestieh, nggak perlu panik karena ribet banget mau beli BBM, lagian yang harus pakai kode itu cuman penerima BBM subsidi kok, kalau enggak tercatat ya diarahkan beli pertamax, dan nggak perlu pakai terdaftar segala.
Pun juga, besok itu baru diberlakukan uji coba awal di 11 daerah saja, bahkan di Jabodetabek, atau Surabaya aja belom, sementara yang saya liat banyak mengeluh itu orang-orang di kota besar tersebut, wkwkwkw.
Lalu, kalau nggak bisa install Mypertamina, nggak masalah kok, bisa daftar di website, yang penting udah masukan data diri dan kendaraan, lalu punyai QR code khususnya, itu yang dibutuhkan buat dicocokin petugas pom bensin dalam melayani pembelian BBM subsidi (pertalite dan solar).
So, santai bestieh.
Insha Allah nggak seribet itu kok.
Semoga bermanfaat.
Sidoarjo, 29 Juni 2022
Rey si blogger suka berbagi, bukan buzzer para politikus, hehehe
Sumber:
- Opini pribadi
- https://money.kompas.com/read/2022/06/29/173832426/catat-uji-coba-beli-pertalite-dan-solar-pakai-mypertamina-hanya-dilakukan-di diakses 29 Juni 2022
- https://money.kompas.com/read/2022/06/28/153000826/tidak-punya-aplikasi-mypertamina-masyarakat-harus-daftar-via-website-untuk diakses 29 Juni 2022
Setiap kebijakan atau peraturan dari pemerintah, pasti selalu timbul pro kontra. Termasuk peraturan pembelian bahan bakar pertalite dan solar yang wajib daftar dulu.
BalasHapusKalo saya dari dulu memang pakai Pertamax, soalnya bagus ke mesin motor Supra saya, hehehehe... Meski motor jadul banget, tapi minumnya si biru...
Very nice sharing Mba...
Keren sih kalau memulai membiasakan pakai yang lebih baik, dan sebenarnya kalau dihitung-hitung, bakalan sama juga nantinya, kalau pakai BBM yang lebih bagus kan mesin juga lebih awet :)
Hapus