Dan karenanya, di Sharing By Rey
kali ini, say pikir akan lebih menarik untuk menuliskan review serta sinopsis
lengkap Fractured movie tahun 2019 ini.
Btw film ini merupakan salah satu film thriller misteri
psikologi yang saya tonton tanpa sengaja, dan ceritanya pun awalnya sempat
bikin puyeng, karena semacam nggak nyambung.
Beruntung, di akhir film mulai ditunjukan potongan demi potongan yang
menghubungkan kejadian tersebut, meskipun seperti biasa, para penonton,
termasuk saya masih menyisakan tanda tanya, ini filmnya gimana sih? yang mana
halusinasi? yang mana beneran?
Ya mirip-mirip Shutter Island sih ya, bikin kesal, tapi bikin penasaran
juga, hahaha.
Dan begini sinopsis lengkap dengan spoilernya, serta review Fractured
movie ini.
Sinopsis Lengkap Fractured Movie 2019
Film ini dimulai dari adegan sebuah mobil yang sedang melaju pada jalanan yang lumayan lengang, di dalam mobil tersebut ada Ray yang sedang mengemudi mobil sambil sedikit bersitegang dengan istrinya.
Ray membahas tentang rasa tersinggungnya, melihat respon orang tua istrinya
dalam memperlakukannya. Ternyata mereka baru saja mengunjungi rumah orang tua
istrinya untuk merayakan hari Thanksgiving.
Sayangnya, karena Ray selalu mengemudi dengan kecepatan maksimal 55 KM/jam,
jadilah mereka telat sampai di rumah mertuanya, dan reaksi mertuanya sedikit
menyinggungnya.
Di kursi belakang, duduk Peri, sang putri yang sibuk mendengarkan lagu
sekaligus agar tidak mendengarkan pertengkaran kedua orang tuanya.
Sayangnya baterai pemutar lagunya habis, lalu tak lama Peri kebelet pipis,
hingga akhirnya mereka mampir di sebuah pemberhentian untuk istrahat.
Di sana Peri lantas diantar ibunya untuk pipis, sementara Ray menuju toko
kecil di area tersebut untuk mencari baterai serta membelikan pesanan
istrinya, coke, serta kopi untuknya.
Sayangnya, toko tersebut tidak menerima kartu kredit, dan uangnya terbatas,
sehingga Ray tak jadi membeli baterai.
Ketika mereka sampai di mobil, sang putri mengeluhkan kalau kotak bedak
mainannya hilang, karenanya Ray menurunkan Peri untuk mencari kotak bedak
tersebut.
Sayangnya, ketika Ray sedang mencari mainan tersebut di dalam mobil, Peri
malah berjalan menjauhi ayahnya sehingga bertemu anjing liar.
Peri yang ketakutan, tanpa sengaja terus berjalan mundur hingga akhirnya
terjatuh dalam sebuah bangunan terbengkalai yang ada di situ.
Ray yang mengejar anaknyapun ikut terjatuh, dan sedikit tak sadarkan diri.
Ketika sadar, dia melihat sang istri histeris di dekat anaknya yang tergeletak
tak bergerak, namun Ray menjadi tegang.
Sampai istrinya memanggilnya, memukul-mukul dirinya, Ray semacam tak sadarkan
diri, malah mendorong istrinya.
Ray berusaha sekuat tenaga untuk kembali sadar, lalu tiba-tiba dia mendengar
anaknya memanggilnya, ternyata kondisinya tidak parah, namun lengan Peri
sepertinya patah.
Segera dia bersama istrinya membawa Peri ke rumah sakit terdekat.
Ray akhirnya ngebut hingga sampai di RS terdekat di sekitar daerah itu.
Segera dia keluar untuk mencari mendaftar, sementara istrinya mengikutinya
sambil menggendong Peri.
Sayangnya, kondisi IGD RS saat itu sangat ramai, antrian terasa sangat
panjang.
Lumayan lama Ray menunggu sampai akhirnya tiba giliran anaknya diperiksa.
Ternyata Peri harus diperiksa secara menyeluruh di ruang CT Scan yang terletak
di lantai bawah gedung rumah sakit tersebut.
Peri lalu menuju ruang tersebut diantar oleh ibunya, dan Ray menunggu di ruang
tunggu, sampai akhirnya dia tertidur.
Tak lama kemudian, Ray terbangun dan tidak menemukan istri maupun anaknya, Ray
lalu menanyakan ke bagian informasi, dan mulai terkejut ketika ternyata anak
dan istrinya tidak ada di rumah sakit tersebut.
Ray mulai panik, pikirannya pun mulai kalut, terlebih dia melihat beberapa hal
yang mencurigakan dalam pikirannya.
Ray berpikir, istri dan anaknya telah diculik dan karena tidak ada yang
mempercayainya, dia memutuskan untuk mencari sendiri istri dan anaknya.
Keadaan makin membingungkan, ketika Ray bertanya kepada semua orang yang dia
temui di sebelumnya, tak satupun yang mengaku pernah berhubungan dengan dia,
apalagi memeriksa Peri, putrinya.
Sampai akhirnya Ray ditahan di ruang sekuriti, dan diberi obat penenang. Meski
demikian, Ray tetap berusaha kabur, dan ketika berhasil dia bertemu dan
meminta bantuan polisi.
Masalah semakin kacau karena Ray menyebabkan kekacauan di RS tersebut, sehingga akhirnya dihadirkan seorang psikolog yang
mencoba menyelami pikiran Ray yang kacau.
Sementara Ray, berpikir kalau pihak RS telah sengaja bekerja sama untuk
menculik istri dan anaknya.
Tak lama kemudian, polisi menemukan ada darah di barang Peri yang ada pada Ray,
hal itu membuat mereka membawa ke pemberhentian Ray bersama anak dan istrinya,
yang malah membuat polisi menemukan bukti lain, yaitu adanya darah yang banyak
di area jatuhnya Peri dan dirinya.
Darah itu, seperti sengaja ditutupin, dan seketika polisi balik mencurigainya,
dan menjadikan area tersebut sebagai TKP.
Polisi lalu menekannya untuk bertanya, ke mana istri dan anaknya?
Karena dicurigai, justru Ray yang telah membunuh istri dan anaknya.
Sayangnya Ray berhasil kabur, dan kembali ke rumah sakit, sesampainya di sana,
lagi-lagi dia berbuat keributan, dan berhasil sampai ke ruangan operasi, di
mana dia melihat istri dan anaknya akan dioperasi.
Dengan sisa-sisa tenaga dan kesadarannya, Ray berhasil melumpuhkan semua
petugas di RS, lalu membawa istri dan anaknya, masuk ke mobil, lalu merekapun
segera pergi jauh dari rumah sakit tersebut.
Lalu, bagaimana keadaan istri dan anaknya?
Nah di sinilah adegan yang menjawab kebingungan penonton, yang ikut bingung
dengan akting si Rey eh salah, Ray, karena di akhir cerita... ah tonton aja sendiri di Netflix deh,
hahaha.
Review Fractured Movie 2019
Profil:
Produser : Neal Edelstein, Mike Macari, Paul Schiff
Sutradara: Brad Anderson
Writer : Alan B. McElroy
Sinematografer: Björn Charpentier
Release Date: 11 Oktober 2019
Runtime : 100 min.
Genre : Thriller
Distributor: Netflix
Language: English
Country: United States
Pemain:
Sam Worthington sebagai Ray Monroe
Lily Rabe sebagai Joanne Monroe
Lucy Capri sebagai Peri Monroe
Stephen Tobolowsky sebagai Dr. Berthram
Adjoa Andoh sebagai Dr. Jacobs
Shane Dean sebagai petugas Griggs
Lauren Cochrane sebagai petugas Childes
Rating By Me : 4,75 of 5
Fractured movie ini buat saya menarik banget, karena penuh ketegangan, penuh pertanyaan, yang sulit dijawab bahkan setelah film berakhir.
Tipe-tipe film yang kayak teka teki sih, tapi saya suka banget, karena malah bikin nggak ngantuk.
Ditambah akting Sam Worthington sebagai Ray Monroe yang memukau, wajah bingungnya bikin saya ikutan bingung, sampai awalnya gemes dan percaya juga kalau Ray diperlakukan tidak adil, oleh RS yang sengaja mengambil keuntungan dalam situasi Ray yang sulit.
Tapi, setelah film berakhir, dan saya tetap dalam kebingungan, bingung mencari tahu, ini siapa yang berhalusinasi, atau Ray yang memang dibuat makin berhalusinasi demi konspirasi untuk memperjual belikan organ tubuh manusia, pada pasien yang nggak punya kelengkapan data di negara bagian lainnya.
Tapi, setelah bingung dan mencoba menonton ulang, biarpun skip sana sini, saya jadi bisa menyimpulkan, kalau si Ray yang memang berhalusinasi.
Kok bisa? gimana penjelasannya tentang ending film Fractured ini?
Jawabannya ada di sekilas isi mobil di akhir film, di mana ternyata yang ada di bangku belakang itu, bukanlah Joanne dan Peri, melainkan pasien lain yang diculik ketika pasien tersebut sedang menjalani operasi di RS tersebut.
Semua kilasan-kilasan yang ada diakhir film pun, merupakan kilasan yang benar terjadi, bukan pikirannya yang bingung oleh arahan psikolog yang terlihat seperti menekannya untuk mendapatkan kenyataan yang sebenarnya.
Yang terjadi sebenarnya adalah, Peri memang jatuh di bangunan kosong tersebut, bagian belakang kepalanya terbentur dan mengeluarkan banyak darah.
Ray pun ikut jatuh, namun karena dia jatuh ke arah depan, jadi masih sempat melindungi kepalanya hingga tak terlalu cedera, hanya terbentur.
Sayangnya, benturan itu mengacaukan pikirannya, karena ternyata Ray ini punya traumatis karena istri pertamanya meninggal dalam kecelakaan mobil, itulah mengapa dia tidak mau melampaui batas kecepatan 55 KM/jam dalam mengemudi.
Rasa trauma kehilangan itu, membuatnya bingung, pas juga ketika itu, istrinya Joanne sampai ke lokasi jatuhnya mereka, dan panik melihat anaknya bersimbah darah, sementara Ray malah berdiri kebingungan.
Karena panik, Joanne menggoyang-goyangkan tubuh Ray, sambil memukulnya untuk segera sadar, sayangnya Ray malah menepis tubuh Joanne, sehingga tanpa sadar Joanne terjatuh, dan kepalanya tertusuk besi bangunan.
Ray yang masih dalam keadaan bingung dan trauma, tidak sanggup lagi menghadapi rasa kehilangan, sehingga pikirannya membuat sebuah pikiran semacam halusinasi, di mana dia memikirkan kalau anak dan istrinya masih baik-baik saja, Peri hanya cedera sedikit.
Padahal kenyataannya, Peri dan Joanne dimasukan ke bagasi, lalu semua bekas darah yang ada ditutupin pasir.
Pikiran halusinasinya pun yang membawanya ke rumah sakit, dan salah satu adegan yang memberikan notif kalau dia berhalusinasi, yaitu, ketika sampai, kenapa dia langsung keluar untuk mendaftar?
Kenapa bukan dia yang menggendong Peri?
Secara logika, seorang ayah yang panik karena anaknya habis jatuh dari tempat yang tinggi, kalau nyampe RS kan pasti udah panik cari dokter sambil bawa anaknya.
Nah ini, dia biarkan saja anaknya yang sudah lumayan gede itu digendong istrinya.
Lalu, urutan kejadian yang dia alami di rumah sakit, merupakan rangkaian halusinasinya yang dirangkai dari saat dia mengamati situasi RS yang ramai.
Makna dan Pesan Fractured Movie 2019
Nggak lengkap ya tulisan si Rey tentang sebuah film, tanpa mengulas tentang makna dan pesan dari film yang ditontonnya.
Dan buat saya, film barat Fractured ini, sangat penting untuk mengingatkan kepada semua orang, tentang pentingnya kesehatan mental.
Dan makna maupun pesannya adalah:
1. Jangan sepelekan rasa trauma
Rasa trauma memang tidak tampak di fisik seseorang, tapi menyerang mental seseorang, karenanya jangan pernah meremehkan rasa trauma seseorang, sebelum terjadi hal-hal yang makin lebih mendalam membawanya dalam halusinasi.
Jika Temans merasa terganggu oleh sebuah kejadian yang menimbulkan trauma, segera konsultasikan ke psikolog, agar bisa diberikan cara mengatasi perasaan trauma tersebut
2. Jangan memulai hubungan dengan seseorang yang memiliki rasa trauma, kecuali siap dengan resikonya
Dalam cerita ini, Joanne sebenarnya tahu alasan semua tindakan Ray yang seperti annoying buatnya, misal Ray yang selalu mengendarai mobil secara pelan, tak boleh melampaui 55 KM/jam.
Kenyataannya, hal itu jadi masalah juga buatnya, karena jadinya mereka selalu telat dan membawa dampak yang kurang baik dalam hubungan mereka.
Ini juga kesalahan fatal, ketika Joanne memukul-mukul tubuh Ray ketika dia sedang bingung, i know Joanne pasti panik luar biasa, tapi setidaknya dia mengerti kalau suaminya tersebut punya masalah trauma akan kehilangan dan kecelakaan.
Percuma mengharapkan Ray langsung respon ketika terjadi sesuatu pada keluarganya, karena jelasnya dia sedang bingung.
Bayangin aja, seseorang mengalami hal yang luar biasa mengguncang jiwanya, untuk kedua kalinya.
Kalau baca di beberapa review teman lainnya tentang film Fractured ini, seolah Ray digambarkan sebagai penjahat yang membunuh istri dan anaknya, kenyataannya, Peri jatuh tanpa sengaja, dan Joanne pun meninggal tanpa sengaja didorong oleh Ray yang sedang bingung.
Mengapa Ray tidak mau melaporkan kematian kedua orang tercintanya itu?
Ya karena rasa trauma dan pas juga kok kepalanya terbentur, di mana masalah mentalnya tentang traumatis seolah terulang kembali di depan matanya, ketambahan saraf-saraf di kepalanya semakin nggak karuan pula.
Intinya, bukan hanya Ray yang salah, tapi Joanne yang juga tidak memahami sepenuhnya kondisi lelaki traumatis yang dinikahinya.
Sehingga akhirnya Joanne pun ikut jadi korban ketidak sengajaan Ray.
3. Jangan menekan apalagi menyepelekan orang traumatis yang kebingungan
Ampun ye, saya kesal banget sama psikolog yang ada di film Fractured ini, entah mungkin caranya kayak gitu kali ya buat menyadarkan orang linglung atau meneror penjahat untuk mendapatkan bukti kejahatannya?
Tapi, sebel banget caranya, si psikolognya tuh terlalu menekan Ray, bikin kepala Ray makin pusing, dan bikin dia sulit mempercayai mana yang halusinasi, mana yang benar.
Meskipun dalam film ini juga dijelaskan rangkaian-rangkaian peristiwa yang mulai hinggap di pemikiran Ray, ketika dia semakin tertekan.
Di mana, dia mulai mengingat Peri yang jatuh, meski semua bayangan itu malah semakin membingungkannya.
Penutup
Over all, film barat Fractured ini recomended banget buat pecinta film thriller psikolog yang endingnya bikin mikir.
Dan nggak usah khawatir, meski ending-nya bikin mikir, tapi masih masuk akal dan mudah disimpulkan sih, nggak kayak film-film karya Lee Chang-dong yang bikin bete abis kayak Burning misalnya, hahaha.
Untung film Fractured ini, masih bisa disimpulkan kok, ditambah adegan-adegannya bikin nggak ngantuk, karena tegang dan membingungkan mulu.
So, ada yang juga pernah nonton Fractured movie ini?
Sidoarjo, 24 Juli 2022
Sumber: Fractured movie
Gambar: berbagai sumber
Hahahahaha aku pernah nonton ini tp udah ketebak duluan gimana endingnya, tp aku lupa di bagian mana adegan janggal yg bikin aku curiga kalo dia halusinasi, kayaknya sewaktu dia nunggu giliran dipanggil dokter. Awalnya aku jg ngira kalo jangan2 ini cuma akal busuk dari pihak RS tp kayaknya emg si suami yg gak beres pikirannya. Sekilas mirip sm Shutter island ya Kak. Oiya pernah nntn Forgotten? Yg main Kang Ha Neul? Kalau belum coba deh kak tonton, ini seru bgtttt😁
BalasHapusAku baca reviewmu aja Rey 🤣. Film2 tipe begini, apalagi endingnya ada yg bikin sedih (istri dan anaknya mati) bikin aku baperan ntr . Blm lagi bikin pusing Krn pake mikir wkwkwkwjwk. Ntah kenapa aku lebih suka film yg ga berat2 banget buat ditonton. Thriller boleh, tapi yg ga pake teka teki atau nebak2 🤣😅.
BalasHapusNah kalo tipe yg kayak fractured, aku LBH milih baca spoiler sekalian 😄