Banyak banget potongan filmnya di media sosial, khususnya di TikTok.
Dan beberapa ada yang bilang, katanya mirip Miracle in Cell No 7, yang sudah
pernah lama saya tonton, dan memang sedih banget sih filmnya.
Apalagi sekarang kan ada yang versi Indonesianya ya, dan saya sebenarnya cukup
penasaran sih ya, gimana caranya yang versi Indonesia ini bisa membuat film
serupa tapi mempertahankan bahkan melampaui efek sedihnya.
Tapi sudahlah, mending kita bahas film ini saja deh, yang sebenarnya udah agak
lama saya nontonnya, yang bikin saya siapin tisue banyak, karena
you know? si mamak Rey ini super cengeng banget, sementara kantung
matanya, super sensitif banget, dan waktu itu, besoknya saya harus ambil foto
buat artikel review, hahaha.
Jadi, saya antisipasi banget, jangan sampai nangisnya kebablasan, minimal saya
nggak boleh sama sekali ngapus air mata langsung di mata, karena gesekannya
bakalan bikin
kantung mata
dan kelopak mata saya bengkak.
Ini kenapa jadi ceritain kantung mata dengan detail ya? hahaha.
Ini kenapa jadi ceritain kantung mata dengan detail ya? hahaha.
Ya udah deh, mari kita bahas sinopsis lengkap film ini, yang pastinya
spoiler abesss!
Sinopsis Film Korea 2037
Yoon Young dan Ibunya Kyung Sook
Adegan film Korea 2037 ini, dibuka dengan diperlihatkan seorang gadis cantik
yang sedang berada di tepi laut.
Tak lama kemudian, sang gadis, Yoon Young (Hong Ye Ji) terlihat melangkah
dengan penuh gembira, terlebih ketika dia melihat ibunya di kejauhan.
Yoon Young memang hanya tinggal berdua dengan ibunya yang tuli bernama
Kyung Sook (Kim Ji Young), sejak ayahnya meninggal dunia karena
penyakit, mereka saling mengandalkan satu sama lainnya.
Lebih tepatnya sih Yoon Young yang menjaga ibunya, karena selain tuli dan
bisu, ibunya juga sering menderita asma.
Tanpa sepengetahuan ibunya, Yoon Young memilih bekerja di sebuah cafe,
ibunya hanya mengira sang putri selama ini pergi sekolah, nyatanya Yoon
Young sengaja keluar dari sekolah demi bekerja mencari nafkah.
Beberapa teman Yoon Young sangat peduli padanya, meski Yoon Young sudah
keluar sekolah, tapi teman-temannya sering mengunjunginya di cafe, lalu
membawakannya buku pelajaran, mereka lalu belajar bersama, karena tahu
cita-cita Yoon Young adalah lulus ujian Pegawai Pemerintah.
Meski dengan keterbatasan, ibu Yoon Young tetap bekerja sebagai penjahit,
demi sang putri bisa sekolah menggapai impiannya.
Ibu Yoon Young bekerja di sebuah garmen, dan atasannya seorang lelaki yang
terlihat peduli dengan ibunya, tapi ternyata punya maksud lain.
Suatu hari, sang ibu bekerja sambil melamun, alhasil tangannya luka.
Sang atasan peduli dengannya, segera membawanya ke dokter agar bisa
diobati.
Yoon Young panik mendengar kabar ibunya terluka, segera datang menjemput
ibunya.
Ketika itu atas ibunya mulai memandangnya dengan tatapan aneh.
Yoon Young Diperkosa dan terpaksa membunuh si pemerkosa
Keesokan harinya, atasannya dengan blak-blakan meminta kepada ibu Yoon
Young, agar mau menikahkan putrinya kepada sang atasan, katanya dia sudah
lama tertarik dengan kecantikan paras Yoon Young, bahkan membayangkan Yoon
Young dengan cara melecehkannya.
Tentu saja ibu Yoon Young marah dan menolak lamaran tersebut, bahkan
sempat melayangkan tamparan di pipi atasannya tersebut.
Ternyata, tamparan tersebut membuat lelaki atasannya tersebut menjadi
dendam.
Keesokan harinya, dia sengaja datang ke cafe Yoon Young, pura-pura memesan
secangkir kopi, sambil mengamati Yoon Young.
Dan ketika pulang, Yoon Young lantas diikuti si lelaki tersebut, dan
dihadang serta diperkosa dipinggir jalan.
Setelah melampiaskan nafsu bejadnya, si lelaki mengancam agar Yoon Young
tidak membicarakan hal itu kepada siapapun, jika itu dilakukan, dia
mengancam akan memperkosa ibunya juga.
Di sisi lain, ibu Yoon Young yang khawatir sampai malam anaknya belum
pulang, mencarinya di sepanjang jalan yang gelap.
Teriakan ibunya mencari dia, sebenarnya didengar oleh Yoon Young dan si
pemerkosa.
Bahkan setelah memdengar hal itu, terbersit di pikirannya, untuk
memperkosa ibunya juga, lalu membunuhnya.
Mendengar ancaman tersebut, Yoon Young panik, dalam ketidak berdayaannya,
dia masih ingin melindungi ibunya.
Lalu, dengan sisa-sisa tenaganya, diraihnya apa saja yang bisa diraih
tangannya.
Ternyata ada batu yang bisa diraih, seketika dia berdiri, memegang batu
tersebut, lalu memukulkannya di kepala pemerkosa itu berulang kali.
Seketika si pemerkosa tewas dengan kepala hancur.
Karena pelaku pemerkosa tewas, dan kepalanya pun hancur, sehingga
pengadilan tidak bisa begitu saja menerima pembelaannya sebagai tindakan
bela diri dari pemerkosaan.
Alasannya, pelakunya telah tewas, sehingga tidak bisa ditanyain atau
dibuktikan apakah itu pemerkosaan atau atas dasar suka sama suka.
(i told you! di negara manapun, hukum tentang pemerkosaan ini memang
ambigu, karenanya jaga diri aja deh)
Karenanya, Yoon Young terpaksa dijatuhkan vonis hukuman selama 5 tahun
penjara.
Sang ibu sangat terpukul mendengar keputusan itu, tapi ya gimana lagi,
semua telah terjadi, yang bisa dilakukan mereka berdua cuman bisa saling
menguatkan dan menangis.
Dan di sinilah banjir air mata dimulai, gara-gara adegan Yoon Young
menangis bersama ibunya.
Yoon Young menjalani hukuman di penjara wanita
Yoon Young lalu dikirim ke sebuah penjara wanita, dan di tempatkan dalam
satu sel yang berisi 6 orang termasuk dirinya.
Beruntungnya, dia mendapatkan teman sel yang lumayan bersahabat, meski ada
juga yang galak sampai memukulnya, karena punya masalah dalam pengendalian
amarah, yaitu Yoo Sa Rang.
Untungnya, tahanan lain peduli, dan segera menyelamatkannya, sehingga
tidak menerus jadi bulan-bulanan Sa Rang.
Di penjara, Yoon Young mendapatkan nomor 2037 (baru deh saya ngeh,
ternyata itu nomor penjaranya, bukan dia keluar setekah tahun 2037,
hahaha), dan menjadi identitasnya selama di penjara.
Dan karena di dalam penjara dia merupakan tahanan termuda, berusia 19
tahun, jadinya banyak diajarin berbagai hal oleh rekan selnya.
Awal masuk sel, Yoon Young menghabiskan malam-malamnya dengan menangis,
dia begitu sedih memikirkan ibunya, sampai akhirnya dia mengetahui, kalau
ternyata mereka bisa bekerja di berbagai tempat di penjara, dan
mendapatkan upah untuk itu.
Yoon Young akhirnya bekerja dengan sepenuh hati, demi bisa menerima upah
dan mengirimkannya ke ibunya.
Dan karena itulah, Yoon Young akhirnya mulai bersemangat kembali, mulai
beradaptasi dengan baik, terlebih rekan-rekan selnya sangat baik padanya.
Ibunya, Kyung Sook sangat rajin mengunjunginya di penjara, meskipun
awal-awalnya dia ditegur petugas penjara karena membawa makanan yang
banyak.
Kedatangan ibunya, melengkapi semangat Yoon Young, karena merasa punya
tujuan lagi.
Suatu hari, dia bertanya kepada rekan di selnya, apakah seorang mantan
narapidana, masih bisa punya kesempatan mendaftar jadi pegawai pemerintah?
Semuanya makin membaik, sampai suatu hari Yoon Young demam, segera dia
dibawa ke dokter, dan sang dokter memberitahukan sebuah kabar mengejutkan,
di mana ternyata Yoon Young sedang hamil.
Kembali lagi Yoon Young down, dia histeris mendengarnya dan kabur
hendak keluar penjara menemui ibunya.
Gara-gara itu dia akhirnya harus dihukum di sebuah ruang isolasi.
Yoon Young benar-benar stres menerima kabar kehamilannya, dia tidak
ingin bayi itu lahir, bahkan memikirkan untuk membunuhnya.
Suatu saat, dia mencoba menusuk perutnya dengan pecahan kaca, beruntung
diliat oleh Sa Rang dan aksinya gagal.
Sejak saat itu, Yoon Young jadi lebih diam kembali, meskipun dia
akhirnya dipekerjakan di ruangan petugas penjara dengan pekerjaan yang
terbilang lebih ringan.
Dia juga menolak kedatangan ibunya di penjara, rasanya tidak sanggup
membayangkan hancurnya hati ibunya melihat keadaannya yang hamil anak
hasil pemerkosaan.
Hari demi hari terlewati, meskipun Yoon Young mau nggak mau menerima
kehamilannya, tapi pikirannya tidak, hal itu membuat kandungannya tidak
tumbuh dengan baik, sampai suatu saat perutnya kontraksi sampai harus di
bawah ke RS luar penjara.
Di sana sang dokter mengatakan, kalau janinnya tidak tumbuh dengan baik,
di mana usia kandungannya sudah tua, tapi janinnya masih kecil, hal itu
bisa jadi karena janin tahu kehadirannya ditolak ibunya.
Yoon Young memang tidak pernah benar-benar bisa menerima kehamilan itu,
dia lalu mengumpulkan beberapa obat tidur, yang dia peroleh dari dokter
yang memberikannya resep obat anti sakit kepala.
Sementara para rekan selnya menyiapkan berbagai hal untuk menyambut sang
bayi lahir, ada yang menjahitkan baju, ada yang membuatkannya mainan.
Ternyata Yoon Young malah sibuk menuliskan surat khusus buat
masing-masing rekan selnya.
Sampai suatu hari, dia mengalami kontraksi, tapi tak ada seorang pun
yang mendengarkannya.
Yoon Young lalu meminum banyak obat tidur yang ditimbunnya, dan
membuatnya pingsan lalu koma.
Rekan-rekan selnya segera menemukannya, dan segera dilarikan ke rumah
sakit.
Terlihat dokter menyuruhnya untuk bekerja sama mendorong sang bayi
keluar, sayangnya Yoon Young bergeming, sampai akhirnya terdengar suara
mesin berdetak panjang yang menandakan organ vital tubuh tidak berfungsi
lagi.
Ibunya lalu dipanggil melihat Yoon Young, bukan main histerisnya melihat
keadaan anaknya seperti itu, namun dipanggil-panggilpun Yoon Young tetap
terbaring koma.
Selanjutnya adegan bergulir nggak jelas.
Ada adegan di sebuah taman bunga kesukaan Yoon Young, terdengar suara
Yoon Young memanggil Bo Ni, nama anaknya yang diberikan rekan-rekan satu
selnya.
Terlihat juga ada anak kecil bersama seorang ibu dan
ayahnya.
Adegan kembali ke sebuah ruangan, di mana ada ibu Yoon Young sedang
menyetrika sebuah baju, di sampingnya ada surat penerimaan pegawai
pemerintahan.
Dan begitulah filmnya selesai dengan ending yang membagongkan, setelah
bikin air mata tumpah ketahan-tahan nggak jelas, hahaha.
Review Film Korea 2037
Profil:
Sutradara: Mo Hong-jin
Writer : Mo Hong-jin
Sinematografer: Choe Sang-ho
Release Date: June 8, 2022
Runtime : 126 min
Genre : Drama
Distributor: Cinepirun
Language: Korean
Country: South Korea
Pemain:
Hong Ye-ji as Yoon Young
Kim Ji-young as Kyung-sook
Kim Mi-hwa as Soon Je, senior di sel nomor 12
Hwang Seok-jeong as Li-ra, napi penipu
Shin Eun-jung as Seon-su,
Napi yang suka membaca
Jeon So-min as Jang Mi
Yoon Mi-kyung
seorang napi yang pemarah
Kim Do-yeon sebagai penjaga penjara
Jung In-ki sebagai sipir penjara
Seo Jin-won sebagai hakim
Rating By Me : 4 of 5
Seperti yang saya katakan di atas, nonton film ini karena berharap
bakalan menyaksikan film yang bikin mewek, penasaran kan sama
film-film yang menyedihkan itu.
Dan ternyata, hmmmm... iya sih bikin mewek, tapi jujur nih, buat saya
bukan mewek karena ceritanya benar-benar sedih, tapi akting pemainnya
yang nangis kejer.
Itupun nangisnya gimana ya, sebagai ratu cengeng, saya merasa nangisnya
nanggung.
Maksudnya gini, kayak adegan nangis pertama kali yang bikin saya sedih
itu, pas di penjara si Yoon Young sama ibunya nangis bareng, saya kan
mewek liatnya, ikutan nangis.
Tapi, baru aja air mata jatuh, tetiba film wussss... adegannya pindah,
kayak nangisnya nggak klimaks, langsung beralih ke adegan lain yang sama
sekali nggak ada sedih-sedihnya.
Ceritanya juga kurang klimaks sih ya, alur filmnya rada nggak masuk akal
juga.
Kayak di penjara bisa punya rak buku banyak banget, bisa nimbun obat,
ada pisau dan peralatan makan yang notabene bisa jadi benda berbahaya.
Mungkin karena saya terlalu sering liat film penjara para terpidana
serem-serem kali ya, jadinya berpikir, masa iya sih di penjara udah
berasa di tempat penampungan eksodus gitu, hahaha.
Belum lagi konfliknya kurang greget sih menurut saya, dan ah kayaknya
sih semua serba nanggung banget.
Mulai dari adegan pemerkosaan yang pas kitanya udah naik klimaksnya
gemes pengen ikut getokin pala si pemerkosa, eh langsung beralih ke
adegan lain.
Kurang mengekspos satu adegan sampai rasanya nembus ke hati penonton aja
sih menurut saya.
Termasuk adegan-adegan di penjara, nggak kayak di penjara dong, tapi
berasa di panti penampungan wakakakak.
Namun, untungnya sih, menurut saya sih terbantu banget sama akting
pemainnya, khususnya lakon utama si Yoon Young yang maksimal banget
mengeluarkan emosi dirinya, dan mentransfer ke penonton.
Meskipun penontonnya belum klimaks, malah ganti lagi, halah.
Selain adegannya yang nanggung, ending dari film Korea 2037 ini sungguh
membagongkan.
Kesal juga sih saya, udahlah drama, adegan nanggung, endingnya digantung
kek mau lomba makan kerupuk gitu, ckckckck.
Sutradaranya, nyuruh penonton biar mikir dan nyimpulkan sendiri
endingnya.
Apakah si Yoon Young bangkit setelah koma? lalu 2 tahun kemudian dia
berhasil mendaftar sebagai PNS atau pegawai pemerintah impiannya?
Yang digambarkan di adegan ibunya menyetrika bajunya sementara ada kayak
kertas penerimaan pegawai pemerintah di sampingnya, dan ibunya
tersenyum.
Lalu, apakah anak Yoon Young selamat? dan diadopsi oleh salah satu napi
rekan selnya, yang setelah keluar dia bertobat, menikah dan mengadopsi
serta merawat anak Yoon Young yang diberi nama Bo Ni?
Ataukah semua itu cuman mimpi atau impian Yoon Young ketika koma?
Atuh tauk deh, sila mikir sendiri, hahaha.
Makna dan Pesan Film Korea 2037
Meski filmnya nanggung banget buat saya, tapi banyak juga makna maupun
pesan yang disampaikan film ini kepada penonton, seperti:
1. Wanita harus jaga diri dengan baik, karena hukum pemerkosaan selalu ambigu, sementara traumatisnya panjang terlebih kalau sampai terjadi kehamilan
See, nggak di Indonesia, di Korea (khususnya di Korea kali ya, di
sana sering banget loh pemerkosaan terjadi), yang namanya hukum buat
kekerasan seksual ataupun pemerkosaan, masih gantung dan ambigu banget.
Di sisi lain, bener juga sih kalau dipikir-pikir, mengapa hukum
kekerasan seksual ini wajib hati-hati disimpulkan, karena menyangkut
ranah yang biasanya tanpa bukti kongkrit, karena seringnya terjadi di
tempat tanpa orang lain atau tertutup.
Masalahnya kan, takutnya hukum tersebut dipakai salah satu pihak untuk
sengaja menjatuhkan pihak lain, misal habis ena-ena bareng, sama-sama
suka, bahkan si cewek yang terkesan memulai.
Eh karena satu dan lain hal mereka berantem, lalu tetiba si wanita malah
mengaku diperkosa.
Karena hal itu, UU kekerasan seksual, jadinya merugikan wanita yang
beneran korban pemerkosaan.
Si pelaku bisa dengan mudah bebas, sementara korbannya, trauma seumur
hidup.
Karenanya, daripada ribut masalah UU nggak jelas itu, mending
menghindari hal-hal yang menyebabkan peluang terjadinya pemerkosaan.
Kayak berpakaian yang sopan, atau belajar ilmu bela diri jika memang
kondisi mengharuskan kita sebagai wanita harus berada di kondisi kurang
aman, seperti pulang malam di tempat sepi, sendirian pula.
2. Selalu ada persahabatan dan kekeluargaan, meski di penjara sekalipun
Penjara memang merupakan tempat yang dibilang kayak paling bawah ya dalam hidup, di mana seharusnya jika memang melewati proses hukum yang benar, penjara itu semacam tempat banyak orang jahat berkumpul, meskipun sebagai tempat menyucikan diri, karena menjalankan hukumannya di sana.
Namun, se kelam apapun kondisi di penjara, selalu ada persahabatan dan kekeluargaan yang akan terbentuk di sana.
Sahabat dan keluarga baru itu, yang akan membuat kita bisa lebih semangat menjalani hidup, dan menerima masa-masa hukuman dengan lapang.
3. Jangan pernah menyerah terhadap cita-cita
Penjara memang semacam menutup masa depan, tapi jangan menyerah, selalu ada harapan dibalik sebuah musibah, seperti impian Yoon Young menjadi PNS.
Dan ternyata di aturan Korea, seorang mantan napi boleh mengikuti test penerimaan pegawai pemerintahan, setelah 2 tahun bebas dari penjara.
Seperti yang dijelaskan di akhir film, jika memang itu yang terjadi, yaitu Yoon Young akhirnya bisa mendaftar jadi PNS seperti cita-citanya.
Penutup
Seperti yang kita ketahui, film Korea 2037 ini memang sebelumnya udah viral duluan di TikTok.
Bahkan salah satu alasan saya nonton ya karena penasaran dengan video yang beredar tersebut.
Ditambah review beberapa orang yang mengatakan film ini bagus, sedih, kayak Miracle in Cell No 7.
Sayangnya buat saya, tidak semaksimal film tersebut sih, adegannya nanggung, bahkan sound-nya pun, kadang terasa nggak nyambung dan merusak akting pemain.
Namun akting pemainnya memang diakui bagus banget, berhasil banget mengajak penonton ikutan sedih.
Dan makna serta pesan film Korea 2037 ini bagus banget buat para wanita.
Demikianlah, ada yang juga udah nonton?
Menurut Temans, bagus nggak?
Sidoarjo, 18 September 2022
Sumber: film korea 2037
Gambar: berbagai sumber
Setelah baca reviewmua, fix aku ga bakal nonton wkwkwkwkwkwk 🤣🤣. Udah lah sedih, trus ending pun g jelas kan, kita disuruh mikir sendiri mau ending gimana 😂😂. Paling sebel aku kalo udh ketemu film begitu
BalasHapusMakanya aku ga pernah keberatan Ama spoiler Rey. Ga masalah tahu endingnya bakal gimana, yg penting ga kejebak aja. Berharap happy ending, eh malah gantung atau sad ending 🤣.
Aku kalo ngeliat film tg penjara, kayak miris yaaa. Apalagi kalo dpt teman penjara yg jahat banget. Duuuuh suka ga tega nontonnya 😣. Kayaknya film penjara yg aku bisa nikmatin cuma prison playbook deh 😄
Justru di sini ga ada teman penjara yang jahat, maksudnya terlalu nggak masuk akal malah gambaran penjaranya Mba.
HapusJadinya kurang greget aja liatnya :D
endingnyaaaa kenapa beginih, aku udah berharap ya hepi ending minimal
BalasHapusdari awal aku udah mikir mirip kayak miracle gitu ya, bagus ini, aku kalau liat yang beginian jadi kesel sendiri tuh sama pelaku yang cowok cowok alias si pemerkosa.
ya cuman pas akhirnya beneran dibikin mikir ya, surat penerimaan pegawai dapet darimana, ahhhh bagus siih, tapi kenapa endiingnya itu lho hahahaha, kan gemes