Dan uniknya, film ini hanya dibintangi oleh 5 orang saja secara keseluruhan,
namun hanya 2 orang yang intens sepanjang film tersebut, yaitu Emile
Hirsch dan Kate Bosworth.
Nonton ini secara nggak sengaja sebenarnya.
Gara-garanya saya kepincut dengan temanya yang tertulis, psychological thriller.
Di benak saya kan yang namanya alur cerita film thriller, apalagi tentang psikologi, itu biasanya tegang tapi menarik, bikin mikir dan intinya saya suka tuh film yang bikin nggak ngantuk.
Di benak saya kan yang namanya alur cerita film thriller, apalagi tentang psikologi, itu biasanya tegang tapi menarik, bikin mikir dan intinya saya suka tuh film yang bikin nggak ngantuk.
Lalu, pas saya punya waktu buat tidur cepat, eh malah sibuk nonton dong,
hahaha.
Tapi biar deh, setidaknya saya punya waktu buat refreshing, sekaligus bisa
menambah draft tulisan.
Meskipun guaya banget si Rey, film yang bagus dan sudah saya tonton, tapi
belum sempat di review juga banyak, padahal, hahaha.
Ah sudahlah, saya ceritakan aja sinopsis dan review film The Immaculate Room
yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ruangan tak bernoda, karena
memang ruangannya benaran putih tanpa noda, bahkan tanpa debu yang terlihat
sama sekali.
Sinopsis Lengkap Film The Immaculate Room (2022)
Spoiler allert yeee... i warning you!
Adegan film dibuka dengan terlihatnya sepasang kekasih yang memasuki sebuah ruangan putih bersih tak bernoda dengan gembira.
Adegan film dibuka dengan terlihatnya sepasang kekasih yang memasuki sebuah ruangan putih bersih tak bernoda dengan gembira.
Mereka adalah Mike (Emile Hirsch) dan Kate (Kate Bosworth), yang begitu
bersemangat dengan keputusan yang mereka ambil, yaitu mengikuti sebuah
eksperimen dengan bayaran fantastis.
Mereka akan mendapatkan 10 juta dollar (kalau di rupiahkan saat ini, sebesar
Rp. 148,358,000,000.- atau 148 milyar!), jika berhasil bertahan 50 hari
di ruangan tersebut dan mengikuti semua peraturan selama di situ.
Aturannya, mereka harus bertahan sampai akhir untuk keduanya, jika salah satu
memutuskan menyerah, mereka bisa keluar kapan saja, namun hadiahnya hanya akan
tersisa 1 juta dolar aja, untuk yang bsia sendirian bertahan.
50 hari di ruangan tertutup bersama kekasih hati?
Apa susahnya ya?
Secara logika sih kita pasti berpikir demikian, meskipun nggak boleh ada HP,
nggak ada TV, nggak ada jendela, nggak ada makanan beragam, pokoknya cuman
tinggal aja di ruangan yang kosong dan berwarna putih tersebut.
Mike dan Kate bersemangat membahasnya, bahkan sepakat membagi 2 hadiah
tersebut.
Tak lupa mereka membicarakan rencana apa yang akan dilakukan, dengan uang
sebanyak itu?
Mike bercerita bahwa dia akan membagikan sebagian uangnya, untuk kemanusiaan,
sisanya digunakan buat bersenang-senang bersama Elon Musk (sah ae si Mike!,
hahaha).
Sementara Kate tidak banyak yang direncanakan, dia hanya ingin memakai uangnya
untuk berinvestasi, that's it.
Setelah puas membicarakan rencana masing-masing, kedua sejoli ini mulai
berkeliling ruangan yang lumayan besar itu, untuk mencari tahu
peraturan-peraturan lainnya selama mereka tinggal 50 hari di ruangan tersebut.
Ternyata nggak perlu terlalu repot mencari tahu, karena selalu ada sebuah
suara yang memperingatkan mereka tentang aturan-aturan selama di sana.
Jadi, hanya Mike yang tertarik membaca langsung peraturannya, di sebuah
monitor yang ada di dinding.
Ruangan besar dan putih tersebut, hanya berisi sebuah ranjang yang juga
berwarna putih.
Selain itu ada sebuah kamar mandi, yang berisi semua keperluan mandi dan
laundrypun disediakan.
Ketika Kate masuk ke dalam toilet, Mike ingin menyusul, tapi urung karena
sebuah suara mengingatkan, kalau ternyata aturannya, tidak memperbolehkan
mereka memakai kamar mandi secara bersamaan dalam satu waktu.
Mike pun mengalah, dan memilih menunggu Kate di luar, sambil memeriksa hal-hal
lainnya.
Sementara Kate di kamar mandi, terlihat sibuk menyemangati dirinya di kaca,
dengan kalimat-kalimat positif, seperti:
"Today is your day!"
Dan semacamnya.
Tak lupa juga Kate mengingatkan dirinya akan tujuan mengikuti eksperimen ini,
yaitu demi uang 5 juta dollar.
Di luar kamar mandi, Mike merasa lapar dan penasaran dengan makanan yang akan
mereka konsumsi, ternyata hanya ada makanan cair tapi mencukupi semua
kebutuhan nutrisi mereka.
Makanan tersebut udah kayak air putih dong, nggak ada aroma maupun rasa.
Dan makanan tersebut sama semua, baik buat pagi, siang maupun malam.
Mulai stres deh si Mike.
Apalagi, ketika malam hari, lampu dipadamkan di pukul 10 malam, ketika mereka
tidur, Mike ingin mengajak Kate untuk anu-anu, tapi Kate menolak, karena takut
sedang diawasi oleh seseorang yang disebut profesor Voyan, yang membuat ide
eksperimen tersebut.
Jadilah mereka tidur tanpa boleh anu-anu, dan terbangun tepat di pukul 7 pagi,
di mana Kate memang sudah menyetel alarm di jam segitu.
Aktifitas pagi mereka berlangsung normal, mulai dari mandi, dan Kate yang
selalu menyemangati dirinya di depan cermin, kasih afirmasi positif di depan
kaca.
Saya jadi mulai melihat ada sesuatu dengan Kate, karena adegan itu agak
familier buat saya, hahaha.
Hari terus hari berlalu, terlihat Kate masih bisa bertahan karena selain dia
selalu beri afirmasi positif ke dirinya sendiri, pun Kate selalu memulai hari
atau bahkan menghabiskan waktunya dengan meditasi.
Sementara Mike, dia hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, yang
semakin hari semakin bosan. Dari mengeksplor dinding yang keseluruhnya putih
itu, sampai goler-goleran di atas lantai.
Bahkan tidurpun dia gelisah, berbeda dengan Kate yang lebih tenang.
Suatu hari, Mike menemukan seekor kumbang di lantai, hewan mungil itu mudah
terlihat karena ruangan yang benar-benar putih bersih.
Mike gembira, memungut sang kumbang, dan ingin memberi makanan dengan sisa
makanan mereka.
Sayangnya, suara peringatan terdengar, di mana makanan hanya boleh digunakan
untuk kontestan atau mereka berdua, bahkan seekor kumbang kecil tak boleh
mencicipinya.
Mike kasian dengan si Kumbang, dan ingin mengeluarkan si Kumbang dari ruangan
itu, namun sayangnya peraturan mengatakan, mereka sama sekali nggak boleh
membuka pintu ruangan, apapun alasannya.
Konflik antara Mike dan Katepun terjadi, di mana Kate mati-matian mengingatkan
akan hadiah mereka, dan memohon agar cuek terhadap kumbang itu, karena 'it's just a bug!'.
Pada akhirnya, Mike mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan si kumbang, dan si
kumbangpun berakhir dengan krek alias keinjak Kate tanpa sengaja,
hahaha.
Kate merasa bersalah akan kumbang tersebut, dan segera meminta maaf kepada
Mike dan menjelaskan ketidak sengajaan tersebut.
Pada hari dengan sisa waktu 31 hari, Mike nggak kuat lagi, dia memohon agar
bisa menggunakan bantuan kesenangan pertama.
Menurut peraturan, mereka punya kesempatan mendapatkan masing-masing 2
bantuan, di mana bantuan itu harus dibeli dengan uang hadiah mereka, atau
hadiah mereka bakal otomatis berkurang kalau mereka mengambil bantuan itu.
Setelah sedikit berdebat, Kate akhirnya membiarkan Mike mengambil bantuan
pertama, dan dia harus merelakan 100.000 dollar untuk itu.
Tapi, karena hadiahnya 5 juta per orang, 100 ribu kan masih bisa ditolerir.
Mike lalu menekan tombol bantuan pertamanya, dan sebuah kotak terbuka, isinya
adalah sebuah crayon berwarna hijau.
Mike senang dengan bantuan itu, lalu mulai menggunakan crayon tersebut untuk
mencoret-coret dinding, sehingga membuat dinding yang awalnya putih bersih,
jadi berwarna sedikit penuh hijau.
Sementara Kate geleng-geleng melihat hal itu, dan membatin,
"Dia menghabiskan 100 ribu dollar untuk 1 crayon kecil!"
Kenyataannya, meski itu hanya sebuah crayon kecil, tapi sangat cukup membuat
Mike sedikit punya kegiatan, yaitu melukis nggak jelas di dinding.
Kate lalu ingin ikutan, meminta dilukis, sayangnya Mike tidak bisa melukisnya
dengan baik.
Namun, meskipun demikian, kegiatan melukis itu sedikit menaikan mood Mike,
yang sudah belasan hari nggak ngapa-ngapain, hanya duduk di dalam ruangan
putih tersebut.
Hari-hari berikutnya, Kate terbangun dan terkejut ketika hendak masuk ke
toilet, melihat ada sebuah pistol yang tergeletak begitu saja di sana.
Keduanya sedikit panik, khususnya Kate yang merasa tidak nyaman, meminta Mike
untuk menyembunyikan pistol tersebut, awalnya mereka ingin menyembunyikan di
dalam saluran mesin cuci, tapi lagi-lagi suara peringatan berbunyi,
mengingatkan aturan bahwa mesin cuci hanya boleh digunakan untuk laundry,
tidak yang lain.
Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menyembunyikan pistol tersebut di
bawah ranjang.
Hari berikutnya, tiba-tiba ada sebuah suara yang mengatakan, kalau mereka
mendapatkan sambungan, kirain dapat telepon, ternyata cuman dapat rekaman
pembicaraan atau pesan dari keluarga masing-masing.
Pertama, Mike dapat pesan dari adik perempuannya, yang merindukan adiknya
tersebut.
Mike ternyata sempat pamit ke adiknya ketika hendak mengikuti eksperimen
tersebut, namun dia tak memberi tahukan kalau dia mengikuti hal itu bersama
Kate.
Bahkan, adiknya sempat menanyakan, apakah hal yang Mike lakukan itu, semacam
detox dari Kate?
Duh, Kate auto kesal meliriknya, semacam Kate itu toxic deh, hahaha.
Setelah mendengarkan rekaman dari adik Mike, giliran Kate yang mendengarkan
rekaman dari keluarganya, Kate terlihat panik, karena dia menyadari tak punya
keluarga, selain ayahnya yang sangat dibencinya.
Ayahnya ternyata terlantar di sebuah tempat penampungan tuna wisma, dan Kate
terlalu dendam untuk mau mengakui ayahnya, yang dulunya merampas rumah dan
biaya pendidikan Kate ketika masih kecil dulu.
Kate begitu terpukul karena harus mendengarkan rekaman ayahnya, yang berpesan
memberitahukan kondisi dirinya yang terlantar di penampungan tuna wisma,
sambil membahas kenangan masa kecil mereka, dan mengatakan kalau dia sangat
mencintai anak perempuannya tersebut.
Setelah sambungan pesan berakhir, Kate jadi sedih dan terpukul.
Mike lalu memeluknya, mendengarkan keluh kesahnya.
Gara-gara itu, Kate terkapar di atas tempat tidur dan malas ngapa-ngapain
selama beberapa waktu, nggak mau makan juga, nggak mau mandi.
Mike lalu memohon agar Kate mau mengambil 1 bantuan kesenangan, berharap Kate
kembali semangat dan ceria, tapi Kate menolak.
Kate lalu berjanji akan baik-baik saja, segera akan bangun, mandi dan
bermeditasi seperti biasanya.
Sementara Mike kembali terkapar bosan, akhirnya Kate malah menyuruh Mike untuk
mengambil bantuannya yang kedua.
Mike mengingatkan, kalau bantuan kedua akan sangat mahal, mereka harus
merelakan uang sebesar 1,25 juta untuk itu.
Namun Kate menyetujui saja, dan meminta Mike untuk mengambilnya, sementara dia
masuk ke toilet untuk mandi.
Mike lalu segera memencet tombol bantuan kedua, dan tiba-tiba sebuah pintu
terbuka, masuklah seorang wanita cantik tanpa busana sama sekali ke dalam
ruangan tersebut.
Mike panik dan salah tingkah, terlebih ketika Kate selesai mandi dan menemukan
kekasihnya tersebut, berdiri bersama seorang wanita seksi tanpa busana.
Ternyata wanita itu bernama Simone (Ashley Greene), dia seorang artis yang
disewa agency-nya dengan bayaran fantastis untuk berimprovisasi dalam apapun
yang dia hadapi.
Kate lalu menyuruh Mike melepas bajunya, untuk diberikan kepada Simone, lalu
mereka terpaksa harus tidur bertiga di ranjang tersebut, karena Mike tidak
bisa tidur di lantai beton dengan kondisi tidak memakai baju.
Sejak kehadiran Simone di ruangan tersebut, Kate jadi terbakar cemburu, dan
memutuskan mengambil bantuan kedua, meski harus merelakan uang hadiahnya
sebesar 100 ribu untuk bantuan pertamanya.
Ternyata Kate mendapatkan sebuah kotak berisi beberapa pil ekstasi.
Kate yang memang merasa tidak nyaman dengan kehadiran Simone, segera mengambil
1 pil dan mengkonsumsinya, sisanya diberikan ke Simone yang menyambutnya
dengan gembira.
Sementara Mike, agak ragu-ragu menerimanya, tapi akhirnya ikutan juga.
Setelah itu, mereka bertiga tenggelam dalam halusinasi, semuanya indah, sampai
akhirnya Mike mulai berhalusinasi buruk, di mana rekaman ketika adiknya
tenggelam di masa kecil, kembali menyeruak.
Mike panik dan hendak keluar dari ruangan tersebut, untung Kate telah sadar
dan mencoba menyadarkan Mike, mengingatkannya kembali tentang hadiah yang
mereka dapatkan.
Mike pun kembali tenang, sementara Kate ngobrol dengan Simone tentang Mike.
Lalu ketika Kate tidur, Simone malah ngobrol dari hati ke hati, menenangkan
Mike agar tidak perlu memendam rasa traumanya.
Sayangnya, Kate bangun dan menemukan mereka sedang ngobrol sambil berpegangan
tangan.
Kate lalu marah dan bertengkar dengan Simone, membuat Mike jadi pusing dan
meminta mereka diam.
Kate pun mencoba meminta maaf pada Simone dan Simone hanya sinis kepadanya.
Keesokan harinya, ternyata Simone telah pergi, Kate merasa tidak enak karena
telah menyinggungnya, sayangnya dia melihat sebuah tulisan di dinding, yang
membuat Kate marah karena mengira Mike telah make love dengan
Simone.
Kate marah besar, terutama karena ternyata Simone mirip dengan mantan kekasih
Mike.
Mike yang merasa tidak melakukan apapun dengan Simone menyangkalnya, sayangnya
Kate tetap marah dan mendorong Mike dengan keras sampai kepalanya terantuk
sudut ruangan, lalu berdarah.
Kate lalu tersadar dan cepat-cepat meminta maaf dan merawat luka Mike,
sayangnya Mike merasa kalau tidak bisa lagi meneruskan permainan tersebut,
karena merasa sudah tidak sehat dan uangnya pun tak worth it untuk dia.
Kate masih mencoba menyemangati Mike, karena mereka sudah semakin dekat dengan
uang hadiahnya. Sayangnya hal itu malah membuat Mike menuduh Kate terlalu gila
uang.
Saya pikir di sinilah klimaks filmnya, di mana ketika keduanya mulai mengerti
maksud eksperimen yang mereka jalani tersebut.
Mike pun akhirnya pergi, tak peduli seberapa kuat Kate menahannya.
Bahkan ketika Kate mengancamnya dengan menodongkan pistol ke arahnya, Mike tak
gentar dan akhirnya pergi.
Singkat cerita, Kate akhirnya bertahan hingga akhir waktu tantangan, menikmati
masa 16 hari terakhir dalam kesedihan dan kesepian yang mendalam.
Di akhir cerita, terlihat Mike sedang berolahraga, dan secara tidak sengaja
bertemu Kate.
Mike lalu mengajaknya ngobrol, dan bertanya tentang uang hadiahnya.
Kate tidak mau menjawabnya, hanya mengalihkan pembicaraan.
Setelah itu scene berpindah memperlihatkan bangunan tempat Kate keluar tadi,
di mana tertulis kalau bangunan itu merupakan dapur umum yang biayanya
diberikan oleh pendonor yang tidak mau disebutkan namanya.
Review The Immaculate Room (2022)
Profil:
Produser : Daniel Baur, Joel David Moore, Doug Murray
Sutradara: Mukunda Michael Dewil
Writer : Mukunda Michael Dewil
Sinematografer: Rasa Partin
Release Date: 29 Agustus 2022
Runtime :
Genre : Psychological thriller
Distributor: Screen Media
Language: English
Country: United States
Pemain:
Emile Hirsch as Michael 'Mikey' Walsh
Kate Bosworth as Katherine 'Kate' Frith
Ashley Greene as Simone
M. Emmet Walsh as Harry Frith
Joel David Moore as Jason Wright
Rating By Me : 4,75 of 5
Apaan nih thriller psikologis?
Menurut saya, ini mah drama ya, adegannya kurang menegangkan, mungkin karena
temanya psikologis kali ya (ya iyalah Rey!, hahaha), saya yang udah sering
membayangkan thriller itu menegangkan yang seram, ternyata kecele.
Jadi, masalahnya di ekspektasi dan kurang ngertinya saya tentang temanya,
hahaha.
Alurnya sedikit membosankan, bikin ngantuk.
Tapi, ketika saya nulis sinopsisnya, saya coba mengingat-ngingat alurnya, dan
coba tebak, ternyata film ini bagus loh.
I means, pesan yang dikirim oleh sutradaranya bagus banget.
Saya menangkapnya sebagai peran 2 orang yang berbeda dalam
kesehatan mental.
Si Mikey yang punya trauma masa kecil karena adiknya meninggal, tapi punya
lingkungan tumbuh yang lebih baik, jadilah dia karakter yang lebih tenang,
lebih berpikir logis, namun kekurangannya, dia nggak kuat dalam tempaan mental
yang keras.
Sementara Kate, memiliki masa pertumbuhan penuh tantangan.
Diabaikan ayahnya, terbiasa memeluk sedih dan sepinya sejak kecil, tak ada
sosok ayah yang menyayangi dan mencintainya, membuat dia punya
inner child yang mengharuskan dirinya, hidup lebih sempurna.
Sisi positifnya, dia lebih kuat berada di tantangan mental kayak gini, karena
terbiasa melakukan banyak hal untuk membuat dirinya tenang, seperti selalu
memberi afirmasi positif ke diri sendiri di depan cermin, selalu meditasi,
khas banget hal-hal yang dianjurkan banyak pakar psikolog agar orang dengan
kesehatan mental terganggu, melakukan hal itu demi ketenangan.
Pihak penyelenggara eksperimen tersebut pun, sepertinya sangat mengenali latar
belakang mereka berdua, sehingga bahkan item bantuan yang berbayar pun,
disesuaikan dengan kondisi mental mereka.
Seperti Mikey yang mendapatkan bantuan crayon, karena ternyata dia suka
melukis.
Dan Kate mendapatkan pil ekstasi, karena dia memang punya masalah mental dan
butuh obat penenang.
Justru konflik datar yang dilihat orang normal gini, sebenarnya luar biasa
jika diliat oleh orang yang punya mental issue yang sama.
Di situlah tantangannya, bagaimana sang sutradara mati-matian berkreasi dan
bekerja sama dengan pemainnya, untuk bisa menyampaikan maksud tersebut dalam
keheningan, kesepian (cuman interaksi 2 orang loh, mostly, dalam 1
ruangan pula, sepanjang film).
Dan saya pikir, Emile Hirsch dan Kate Bosworth sama-sama berhasil melakukan
hal itu, aktingnya bagus sih.
Oh ya, ending film The Immaculate Room ini juga sebenarnya dibikin
menggantung, khas tema thriller lainnya, bikin mikir dan berspekulasi
sendiri.
Namun kita bisa menyimpulkan dari potongan-potongan clue yang
ditampilkan.
Jadi, di akhir film, 2 hari sebelum masa tantangannya berakhir, tampak Kate
duduk termenung seorang diri, lalu dia melihat tulisan Mikey di dinding,
mengikuti arah garis lukisan Mikey yang mengarah pada tombol pintu keluar.
Di adegan itu juga diperlihatkan tangan Kate menjulur seolah akan menekan
tombol keluar tersebut, sayangnya scene beralih sebelum diperlihatkan
tangannya menyentuh tombol itu.
Namun, ada scene yang menguatkan kalau si Kate akhirnya berhasil
melewati tantangannya, dan menerima hadiahnya sebesar 1 juta dolar.
Yaitu ketika Kate sedang keluar dari bangunan yang merupakan dapur umum buat
tuna wisma, dan terlihat tulisan kalau dapur itu dibangun dari uang pendonor
yang tak mau disebutkan namanya.
Seperti yang kita ketahui, ayah kandung Kate kan memang lama terlantar di
penampungan tuna wisma, dan mungkin Kate melakukan hal itu untuk ayahnya, agar
meskipun ayahnya tinggal di penampungan, tapi dia tidak sampai kelaparan
karena ada dapur umum yang nyaman.
Makna dan Pesan The Immaculate Room (2022)
Udah panjang banget ya, tapi belum lengkap rasanya kalau saya belum
menuliskan makna dan pesan dari film ini, karena buat saya menonton sebuah
film itu akan terasa lebih menarik, kalau kita bisa mengambil maknanya,
menerima pesannya.
1. Masa kecil yang bagaimanapun tetap memiliki kekurangan dan kelebihan
Tidak dijelaskan seperti apa sih tentang masa kecil keduanya, khususnya Mikey.
Tapi melihat kedekatan dia dengan adiknya, Mikey setidaknya punya saudara atau
keluarga yang menyayanginya.
Berbeda dengan Kate yang sendiri, memang sih Kate jadi lebih mandiri, terutama
secara mental, karena terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Kate lebih tangguh bertahan dalam ruangan putih tersebut, bahkan jika bukan
karena cintanya yang membuatnya cemburu, kayaknya dia bisa bertahan sampai
akhir tidak akan mengambil 1 bantuan sedikitpun.
Kate juga lebih straight to finish, selalu fokus di akhir perjuangan.
Apapun yang menimpa mereka, selama masih bisa bertahan, dia akan bertahan.
Mungkin kesendirian selama tumbuh dewasa membuatnya bersahabat dengan kondisi
terasingkan di ruangan putih tersebut selama 50 hari.
Berbeda dengan Mikey, dia berkali-kali ingin menyerah, sampai akhirnya
menyerah beneran, meski di bawah ancaman pistol oleh Kate.
Saya rasa, mental mereka yang terbentuk dari masa kecilnya, membuat mereka
seperti itu, dan saya jadi menyimpulkan, seperti apapun hidup kita, selalu ada
kekurangan dan kelebihan untuk itu.
2. Orang yang terbiasa berada di lingkungan yang membuat mental down, akan tumbuh jadi sosok yang lebih kuat
Jujur, saya merasa related sama Kate, meski nggak merasa sekuat
dia.
Tapi, saya melihat orang yang terbiasa hidup dalam lingkungan yang kata orang
zaman now, toxic.
Justru tumbuh menjadi orang yang lebih kuat, dengan catatan dia bisa tumbuh
dengan punya semangat juang ya.
Kayak Kate, dia merasa mentalnya mungkin sudah banyak down karena
kondisi hidup, tapi dia mau belajar untuk jadi lebih baik.
Menerapkan banyak tips-tips yang bermanfaat buat kesehatan mental, seperti
rajin meditasi, rajin kasih afirmasi positif ke diri sendiri, dan semacamnya.
Berbeda dengan orang yang tidak berada di lingkungan yang buruk, sisi
kurangnya, jadi nggak kuat dan selalu memilih menyerah bahkan sebelum
bertanding.
Alasannya, kesehatan mental lebih penting buat mereka.
3. Orang yang terbiasa dengan lingkungan lebih bersahabat lebih tenang namun selalu berpikir logis
Mikey sebenarnya lelaki yang baik, dia mencintai Kate banget, selalu menuruti
keinginan Kate.
Semenjak menjalin hubungan dengan Kate, dia tinggalkan hal-hal yang kurang
bikin Kate nyaman.
Mikey juga setia pada Kate meski mereka pernah LDR.
Mungkin karena kehidupannya lebih 'normal' kali ya, jadinya dia selalu bisa
berpikir logis.
4. Cinta tidak selamanya bertahan untuk kita dan dia saja, butuh hal lain yang mewarnai cinta agar tetap mekar
Ini sih sekaligus membuka pikiran saya juga sih ya, di mana selama ini saya
beranggapan, cinta itu adalah, kau dan aku selalu bersama, yang lain nggak
penting.
Sama kayak ruangan tersebut, putih bersih, membuat tak ada yang mendistraksi
salah satu atau keduanya sehingga tidak memperhatikan pasangannya.
Alias karena nggak ada apa-apa yang bisa dilakukan bahkan dilihat, seharusnya
kan akan lebih menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama selama 50 hari
dalam ruangan tersebut.
Kenyataannya, ternyata tidak semudah itu dong, terutama buat Mikey.
Dia butuh hal lain, yang membuatnya tetap waras, bukan hanya sama Kate aja.
Hal lain, kayak melukis memang membuat waktu Mikey berkurang buat Kate, tapi
karena jiwa Mikey bahagia, kasih sayangnya akan Kate jadi makin
bertambah.
5. Ruangan putih dan simpel tidak selamanya menarik
Putih, saya pikir sebuah warna yang indah, simple, bersih dan menyenangkan.
Kenyataannya ternyata kelamaan liat putih aja, bikin mental terganggu ya,
butuh ada warna lain yang bikin lebih nyaman.
Dan ternyata warna itu penting.
Penutup
Demikianlah ulasan tentang film The Immaculate Room baik sinopsis lengkap
maupun reviewnya.
Saya pikir, film ini sangat cocok ditonton oleh pasangan kekasih atau suami
istri ya, biar bisa saling memahami kebutuhan batin, di mana bukan hanya
menerima cinta dari pasangan, tapi hal-hal lain juga penting untuk membuat
lebih berwarna.
Tidak monoton, cuman 1 orang aja dalam hidup kita. karena sejatinya manusia
memang mahluk sosial dengan beragam karakter.
Sidoarjo, 11 September 2022
Sumber: film The Immaculate Room
Gambar: dari berbagai sumber
ulasan mantap dan lengkap
BalasHapus