Rencananya, saya mau nulis di parentingbyrey, tapi baru ngeh kalau ternyata sekarang hari Blogger Nasional dong, dan nggak lengkap rasanya kalau belum nulis tema tersebut di Sharing By Rey kali ini.
Meskipun lagi, saya masih bingung, mau nulis apaan ya di hari spesial
ini?
Bahkan saat saya mengetik ini, belum ada bayangan mau nulis apa
nantinya.
Dasar mamak Rey ya, sering banget loh saya nulis tanpa outline gini,
apalagi kalau cuman sebatas tulisan curhat kek gini, hahahaha.
Di hari blogger nasional ini, kayaknya saya cuman ingin menyemangati para
blogger, terkhusus untuk blogger yang sukanya nulis curhat.
Itu tuh, yang namanya Reyne Raea.
Eh itu saya ya, hahaha.
Iya, saya pengen menyemangati diri sendiri aja dulu, dan semoga bisa
menularkan semangat kepada Temans Blogger lainnya.
Untuk tetap semangat ngeblog, tetap semangat menulis di blog, biar kata meski
dan tapinya panjang kek choki-choki, hahaha.
Maksudnya gimana tuh?
Ya meskinya atau tapinya itu, adalah menghadapi tantangan para blogger yang
seabrek-abrek.
Tantangan Para Blogger Dalam Ngeblog
Saya tuh ya, kalau ditanya banyak teman-teman yang baru mau mulai
ngeblog,
"Mbak Rey, gimana sih caranya jadi blogger?"
Saya jawabnya, tujuannya apa dulu?
Kalau ybs bilang, mau ngeblog biar bisa menghasilkan uang dari blog.
Maka hal yang pertama saya sampaikan adalah, tantangan ngeblog dulu, hahaha.
Jahat emang si Rey, etapi ini bagus sih biar niat awalnya dikuatkan.
Karena sebenarnya, tanpa saya kasih tahu segambreng tantangan ngeblog,
seharusnya semua orang udah menyadari bahwa,
"Cari uang itu susah!"
Biar kata para motivator bilang,
"Nggak baik berkata yang buruk"
Tapi saya tetap mengatakan kepada diri sendiri, bahwa cari uang itu susah,
jadi dari situlah mental pejuang saya udah disiapkan sejak awal, biar nggak
shock di tengah jalan.
Karena tantangan ngeblog itu ternyata banyak banget.
Setidaknya, beberapa tantangan ngeblog yang pernah saya rasakan adalah:
1. Fee blogger makin kecil, maunya klien makin banyak
Ngerasa nggak sih Bloggers, kalau akhir-akhir ini fee kerjasama blogger
itu, semakin kecil, pasti ngerasa kan ye, hahaha *maksa!
Padahal ya, dari beberapa sumber yang pernah saya baca, alokasi biaya
marketing sebuah usaha itu bisa mencapai 75% loh, dan di dalamnya tuh terdapat
alokasi buat pemasaran web atau blog, means para bloggers.
Terlebih di masa sekarang ini, marketing online merajai di manapun, tentu saja
banyak pelaku usaha yang lebih memilih digital marketing.
Dan kabar baiknya lagi, kebanyakan orang tuh lebih suka mencari sesuatu
melalui kolom pencarian google ketimbang media sosial.
Hal ini sebenarnya merupakan kabar baik buat blogger ya, sayang banget justru
makin hari kok ya makin kecil aja fee yang ditawarkan.
Kalau melihat pengalaman saya, di awal ngeblog untuk cuan sekitar tahun
2018-2019, kebanyakan job yang saya dapatkan itu langsung dari tim marketing
sebuah usaha.
Misal, dapat kerjasama dengan Traveloka, yang hubungi ya marketingnya
Traveloka, bisa dilihat dengan email si klien memakai @traveloka, bukan gmail
atau email gratisan lainnya.
Sekarang, udah jarang banget ada penawaran dari brand langsung, kecuali
beberapa brand kecantikan, itupun yang masih baru di bidang bisnis
digital keknya.
Lainnya itu, pasti melalui perantara-perantara, baik itu komunitas blogger,
ataupun semacamnya.
Kalau melalui komunitas blogger yang udah lama melanglang buana dalam dunia
kerja sama blogger sih, masih mending ya.
Biasanya setiap komunitas, punya idealisme tertentu mengenai
fee blogger, dan itu dipertahankan, agar fee blogger tidak
semakin anjlok.
Sedihnya lagi, gara-gara persaingan perantara klien dengan blogger, banyak
yang akhirnya tumpul ke atas, tajam ke bawah.
Maksudnya gini.
Mereka nawarin banyak hal yang bisa dilakukan blogger, sementara fee-nya ya
segitu-gitu aja, bahkan semakin ancur.
Tapi, brief-nya, panjang sekebon.
Eh salah, sepanjang jalan menuju hatimu deh, eaaaaahhh, wakakakkaka.
Harus 1 blogpost, target PV segambreng, pakai IGS, IG Reels dengan target
segabruk.
Belom lagi ketambahan, udahlah banyak brief-nya, sedikit
fee-nya, ampuuunnn penantian fee cair, bagaikan menunggu hatimu
bertaut pada hatiku, *eh ini apah sih, wakakakakak.
Kan jadi kangen masa-masa tahun 2018-2019 silam, masa di mana komunikasinya
sama klien langsung.
Masa di mana, tugas blogger ya cuman buat nulis blog, kalaupun share di
medsos, itu bonus dari kita yang pengen kasih yang terbaik agar tulisan kita
tentang klien, semakin ramai dibaca.
2. Dituntut punya DA/DR tinggi
Nah ini dia, klien banyak maunya, salah satunya berpatokan pada DA atau Domain Authority blog, harus punya DA tinggi.
Mana akoh tak punya waktu buat nyebar backlink sana sini kan ye,
untungnya bisa didelegasikan dan masalah DA ini.
Bukan hanya DA, DR atau Domain Rating pun dipertanyakan, ada batasan dari DA
atau DR untuk sebuah kerjasama dengan fee yang fantastika bikin
nangisnya, hahahaha.
3. Dituntut punya PV tinggi
Selain tuntutan DA, ada pula tuntutan PV atau page view blog, yang harus
tinggi.
Tapi, kalau untuk ini, saya sih setuju aja ya, karena yang namanya orang kerja
sama dengan blogger, tentu saja pengen usahanya dibaca banyak orang melalui
tulisan kita kan.
Tapi, mbok ya tambah gitu fee-nya, huhuhu.
4. Sudah menulis banyak hal, tapi tetap diremehkan dan dianggap receh
Kalau ini mungkin saya pribadi sih, kadang saya sedih loh baca-baca tulisan
orang lain, yang suka menulis kalau jadi blogger itu wajib menulis dengan baik
dan bermanfaat.
Si Rey yang over thinking kan jadi merasa kesindir, maklum saya kan seringnya
nulis hal-hal yang receh, kayak gini ini.
Ebentar, masa sih ini receh.
Ah pokoknya gitu deh, sometimes kalau baca tulisan yang nyuruh blogger
menulis tulisan bermanfaat, saya jadi bingung, yang manfaat kek gimana sih
sebenarnya, karena jujur, meski kadang eh sering saya nulisnya tulisan curhat,
tapi yang baca dan peduli banyak juga loh.
Masa sih itu nggak manfaat? *eh si Rey malah nanya lagi, hahaha.
5. Harus berurusan dengan SEO yang sebagiannya ribet
SEO itu sebenarnya nggak susah-susah amat, kalau masalah yang peletakan
keyword, isi meta description, jumlah karakter url serta judul, optimasi
gambar, dan semacamnya.
Setidaknya menurut saya itu udah jadi kebiasaan saya menulis, pasti
memperhatikan hal tersebut.
Tapi, kalau udah masuk masalah teknis, yang loadingnya lemot, karena banyak
foto keberatan size-nya, atau utak atik template yang kurang lengkap.
Sumpah ya, akoh nyaris tak punya waktu untuk itu, jadilah hampir semua blog saya, nggak ada yang 100% loading-nya bagus.
Saya lebih milih fokus menulis, ketimbang ngabisin waktu saya yang sebenarnya
amat sangat terbatas banget banget nget untuk ngeblog, dengan utak atik blog
tanpa ujung.
6. Rebutan keyword untuk tampil di page one
Zaman now, rebutan keyword itu, udah jadi rahasia umum.
Apalagi buat blogger yang orientasinya di adsense, sudah pasti amat sangat
butuh trafik blog yang besar, demi kesempatan orang klik adsense lebih besar.
Jadi, begitulah, jangan heran kalau kita nggak menguasai SEO dengan benar,
akan sulit bertahan di page one, meski awalnya keyword yang kita pakai
nggak terlalu ramai.
7. Udah di page one diserang ribuan backlink dari web yang buruk
Nah ini dia, kayak yang sedang saya alami.
Jujur, meski blog saya ini loading-nya lumayun aka lumayun, hahahaha.
Tapi ada juga kok beberapa tulisan saya di page one google, dan lucunya,
beberapa memakai keyword yang lumayan ramai, bersaing dengan beberapa website
yang udah terkenal.
Nah, mungkin karena itu kali ya, udah hampir 2 bulanan ini, blog saya diserang
oleh ribuan pageview dari backlink website yang buruk di mata google.
Bisa baca di tulisan saya tentang ketika
blog diserang ribuan pageview backlink yang buruk.
Rasanya pengen ngorok aja sih ya, udah capek-capek, tapi dijahatin, hmmm....
8. Pageview blog meningkat, eh dijinggling
Nah, siapa nih yang suka pamer pageview blog banyak, tiati, entar
dijinggling, hahaha.
Ini mirip sih dengan masalah di poin 7 di atas, bedanya yang ini pakai
tools yang mana, hanya dengan memasukan url blog kita, dalam
sekejap ribuan pageview datang ke blog kita, tapi itu bukan
human melainkan bot.
Dan tentu saja ini dapat membahayakan blog kita.
9. Masalah teknis blog yang bikin pusing
Artikel belum keindex, bahkan ditunggu sampai berhari-hari?
Duh saya pernah banget mengalami ini, mana artikel berbayar kan ye.
Sampai akhirnya saya utak atik sendiri, karena googling nggak nemu solusi yang
bisa digunakan dan berhasil.
Ini belum ketambahan masalah teknis lainnya ya.
Misal, kolom komentar menghilang, banyak broken link di blog yang berakibat
buruk buat blog kita, sampai hal-hal kayak upgrade google analytic dan
semacamnya.
Kalau yang gaptek kek si Rey, ketambahan mager (ini mah bukan si Rey, hahaha),
dijamin udah milih mutung dan kabur dah.
10. Dituntut punya follower media sosial selevel influencer
Nah ini melengkapi poin nomor 1 di atas, di mana klien mah jadi banyak maunya,
entah dari klien, atau perantara job tersebut.
Salah satunya, para blogger dituntut punya follower media sosial, instagram
misalnya, yang banyak.
Kadang syaratnya minimal follower sampai 10K, dan kalaupun bisa
didelegasikan juga masalah follower instagram ini, tetap juga ada yang namanya
Engangement Rate (ER), di mana harus punya nilai ER yang besar, di mana
ER didapatkan dari perbandingan jumlah like komen di 10 postingan teratas.
Jadi, meski punya follower banyak, wajib juga dapetin like dan komen
banyak, hahaha.
Jujur, kalau enggak karena saya doyan menulis, rasanya malas urus blog,
mending fokus ke instagram, atau sekalian ke TikTok, lebih banyak cuannya,
hahaha.
11. Ketambahan profesi utamanya mamak single fighter
Dan semua hal yang memusingkan kepala di atas, akan makin bertambah lipat
pusingnya, ketika kita adalah seorang single fighter mom, atau
mamak-mamak yang harus urus anak seorang diri.
Tak mengapa kita seorang ibu rumah tangga, ibu bekerja atau apapun, selama ada
support sistem, minimal ada yang bisa bantu urus anak, nggak semuanya
bergantung di kita, akan semakin memudahkan kita untuk mengurus blog.
Tapi, kalau kayak saya, which is semua masalah anak dan rumah wajib
saya urus sendiri, tak ada seorang pun, dan waktu kapanpun orang bantuin urus
anak.
Jadinya mau nggak mau kudu mengorbankan waktu tidur, dan waktu main sama anak.
Bahkan kadang juga, kalau lagi ada deadline mepet, anak-anak tidur
tanpa gosok gigi atau semacamnya, saking mamaknya fokus di blog, wakakakak.
12. Ada tambahan? tambahkan sendiri di komen ya :)
Lalu, apa lagi ya?
Ada yang bisa nambahin?
Tetaplah Semangat Menulis di Blog
Ini apa-apaan sih si Rey, masa iya pas hari blogger kok isinya kayak keluhan
gitu.
Oh tydac ya!
Ini bukan keluhan kok, tapi sharing pengalaman perjuangan saya sebagai
blogger, yang saya rasa bukan cuman saya aja sih yang ngalami, tapi
mostly blogger lainnya juga, khususnya yang orientasinya juga duit,
nggak semata hanya menulis di blog.
What i'm trying to say adalah, seberapa terjalnya tantangan menjadi
blogger, tapi bukanlah sebuah hal yang bikin saya, dan temans lainnya akan
berhenti jadi blogger.
Tetaplah menulis, sehebat apapun blog kita dijahatin orang tak bertanggung
jawab.
Tetaplah menulis, biar kata ada yang bilang tulisan kita nggak berfaedah,
karena sepengalaman saya, menulis sereceh apapun, pasti akan menemukan
pembacanya, bahkan ada yang merasa terbantukan dari membaca tulisan kita.
Tetaplah menulis, terutama kalau kita udah sedemikian puyengnya dengan hal-hal
tentang SEO dan masalah teknis blogging lainnya, karena sepengalaman saya,
awal-awal membangun blog memang rempong, banyak teknis yang harus diperbaiki.
Tapi seiring waktu, saya terus menulis, eh lama-kelamaan artikel keindex cepat
tanpa bantuan apapun, pun juga bisa bersaing di page one, meski
loading blog saya luar biasa ngos-ngosan, hahaha.
Menurut saya, semua itu tak lepas karena google selalu mendeteksi postingan
baru secara berkala dan konsisten di blog saya, jadinya google
notice kalau blog saya memang punya human, bukan bot.
Dan, bukankah blogger adalah, orang yang menulis di blognya?
Karenanya, saya tetap semangat menulis di blog, karena saya seorang blogger.
Penutup
Tak banyak yang bisa saya tuliskan di blog ini tentang hari blogger nasional
2022.
Bahkan untuk sejarah hari blogger nasional yang bertepatan di hari ini, nggak
lagi saya bahas, karena udah pernah saya tulis di
hari blogger nasional tahun 2018
silam.
Yang ingin saya tuliskan hanyalah, tentang semangat menulis di blog, meskipun
berbagai tantangan yang telah kita, sebagai blogger hadapi, di masa-masa
sekarang.
Semangat Bloggers!
Sidoarjo, 27 Oktober 2022
Ikut prihatin baca yg fee bloggers 😔. Aku ngerti sih, apalagi buat temen2 yg memang andelin blog nya buat cari cuan.
BalasHapusSemoga aja temen2 bloggers yg lain punya pemikiran sama kayak kamu Rey, semangat nulis walo aralnya banyak bangetttt 👍😄. Krn aku sendiri masih orang yg lebih menyukai baca tulisan drpd nonton video. Makanya selama blog masih rame, aku bakal selalu jadi bloggers dan pembaca setia blog lainnya 😁.
Iya Mba, mengsedih jadinya blogger, dan seringnya fee blogger dirusak oleh beberapa blogger juga sebenarnya, atau perantara blogger.
HapusPadahal membangun blog itu nggak mudah loh, huhuhu
Met hari blogger Rey.. Tetap semangat yah.. Itulah kenapa saya nggak suka segala sponsored post atau dst dst yang mensyaratkan ini dan itu.. hahahahaha Kalau pakai adsense kan, ga ribet... ga dibawelin.
BalasHapusKalau saya pikir, nanti kalau blog ini sudah besar sekali, kamu yang akan buat kriteria klien. Ga mau tolak aja... kita balas dendam sama yang namanya klien wkwkwkwkwkwkwkwkw
hahahhaa, iya Bapak! kalau pak Anton mah nggak mungkin betah dengan syarat segabruknya.
HapusSemoga kita bisa membangun blog lebih besar lagi, aamiin :)
selamat hari blogger Reyne... kalau di Malaysia ga ada rasanya hari blogger segini
BalasHapusmbak rey ini blogger panutan loh
BalasHapustulisannya meskipun remeh temeh tapi bermanfaat
selalu panjang kali lebar kali tinggi kali phi wkwkkw kayak rumus mencari volume tabung aja
emang sekarang tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi
feenya juga ya begitulah
kalau aku masih mengandalkan Adsense meksi enggak banyak banget tapi lumayan
job dari Kompasiana juga lumayan meski banyak maunya tapi bayarannya sebanding soalnya mereka berani deal yang bagus dengan klien
yang penting sih blog tetep terupdate klo aku
mau ada sponsored post atau engga nulis mah nulis aja yang ada di kepala
klo engga ditulis kayak bisul yang engga mau pecah hahahha
Kalau saya lebih baik fee kecil yang penting ada, soalnya mulai trust issue sama giveaway hehehe.
BalasHapusselamat hari blogger mbak rey
BalasHapussemangat blogger
semangat menulis
semangat curhat juga di blognya
dan jadi blogger kayaknya kudu kuat tahan godaan,, kadang nih udah di depan laptop, udah mau nulis, tapi tangan malah buka yang lain-lain, ehhh jadinya ga jadi jadi tuh tulisan hahaha. Ini kayaknya aku deh wkwkwk
semoga bisa komit dalam diri untuk disiplin nulis makasih banget informasinya
BalasHapusSelamat Hari Blogger juga buat Mbak Rey, blogger idola saya 🤩 Teruslah menulis, Mbak, agar saya bisa menikmati tulisan-tulisan Mbak Rey terus ke depannya yang menghibur dan informatif 👍
BalasHapusTapi saya kurang setuju, deh, menganggap tulisan-tulisan curhat sebagai tulisan "remeh". Kalau ringan itu baru benar. Karena dalam menuangkan isi hati pun kita masih perlu memikirkan kata-kata yang pas, 'kan? Dan itu bukan pekerjaan yang remeh. Pun mengenai topik yang diangkat, walaupun menceritakan tentang kisah sehari-hari, lebih pantas disebut "dekat" dan "akrab", lagi-lagi bukan "remeh".
Jadi, postingan-postingan Mbak Rey itu meski ringan dan dekat dengan keseharian pembacanya, justru itulah daya tariknya! Kalau kata anak sekarang mah "relatable" gitu, hehe 😆
selamat hari blogger mba rey, aku bahkan enggak aware perkara hari ini. Huhuhu
BalasHapusbtw semangat untuk tetap menulis,emg suka dukanya penulis pemula kek kita -kita gini, eh bukan kayak aku gini gk bisa di remehin.
Semoga tetap istiqomah menulis, apapun cuapan diluar sana, anggep angin lalu.