Topik ini terpikirkan oleh saya untuk di tulis sebagai salah satu artikel di Sharing By Rey tema blogging kali ini, karena saya pikir ini penting banget untuk dibahas.
Dan kebetulan juga tadi, ketika saya membawakan sharing session di IG live bersama salah satu komunitas blogger Mamah Gajah Ngeblog, pas banget ada yang menanyakan hal ini.
Jadi pertanyaannya kurang lebih,
"Pernahkah saya mengalami situasi di mana gagal mengumpulkan tugas (dalam hal ini kerja sama blog ya) lalu akhirnya kena denda?"
Tentu saja saya dengan tegas menjawab,
"Alhamdulillah nggak pernah!"
Hal ini sebenarnya bukan terjadi karena saya hebat dan rajin banget sih, tapi dipicu oleh kekurangan saya yang sangat mudah panik.
Saya tuh tipe orang yang nggak bisa melakukan sesuatu dengan terburu-buru, karena yang ada saya udah panik duluan, keringat dingin dan sulit konsentrasi.
Karenanya, saya selalu menghindari yang namanya deadline sebenarnya.
Kecuali, jika memang saya benar-benar nggak tahu, atau salah baca brief, baru deh saya santai ngerjakan tugas job.
Dan gara-gara kekurangan saya yang sering mudah panik itu, saya seringnya menetapkan deadline sendiri, yaitu 2-3 hari dari deadline yang sebenarnya.
Jadi, ketika saya mengatakan ada deadline, itu berarti deadline sebenarnya masih beberapa hari lalu, tapi deadline yang saya tetapkan ya udah mau habis.
Dengan cara kerja demikian, Alhamdulillah saya nggak pernah mengalami yang gagal kumpulin tugas, apalagi kena denda.
Penyebab Deadliner Blogger
Kalau menurut saya, ada beberapa penyebab deadliner blogger, berdasarkan cerita beberapa teman pejuang deadline garis keras, hehehe.
Dan juga berdasarkan beberapa pengamatan saya, seperti:
1. Sibuk mengerjakan hal lain
Yup, hampir semua blogger itu sibuk loh, bukan cuman sibuk ngeblog, sebagian juga sibuk dengan hal lain, mulai dari sibuk urus rumah, sampai urus kerjaan lain, entah mungkin kerjaan kantoran, bisnis atau usaha lain, hingga blogger yang kebanyakan job.
Karenanya, banyak yang akhirnya menunda pengerjaan job yang datang, hingga tanpa sadar deadline sebenarnya udah hampir berakhir.
2. Terbiasa menunda pekerjaan
Penyebab lainnya adalah, karena memang sudah terbiasa menunda-nunda pekerjaan, termasuk pekerjaan job ngeblog.
Hal ini lama-lama jadi kebiasaan, dan akhirnya menjadi pejuang deadline garis keras.
3. Mager
Mager juga merupakan salah satu penyebab, beberapa blogger menjadi deadliner blogger.
Karena mager, jadilah ditunda melulu, sampai akhirnya udah di akhir waktu atau deadline.
4. Tidak panikan menjadi pejuang deadliner
Dan yang paling penting adalah, penyebab deadliner blogger itu tergantung dari watak seseorang sih, kalau memang orang nggak punya kelemahan seperti yang yang wataknya mudah panik, jadinya agak kurang kuat semangat untuk mendorongnya, jangan jadi deadliner blogger.
Dampak Buruk Deadliner Blogger
Buat saya, deadliner blogger itu wajib dihindari, karena punya dampak buruk yang bisa dialami dan rasakan seorang blogger, yaitu:
1. Kemungkinan gagal menyelesaikan pekerjaan
Seperti yang ditanyakan salah seorang teman blogger ketika saya sharing di IG live tadi, tentang gagal menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini disebabkan, beberapa hal yang tidak kita inginkan tapi bisa saja terjadi di akhir waktu atau batas deadline.
2. Kemungkinan terkena denda
Nah, kalau ada kemungkinan gagal menyelesaikan tugas, bukan tidak mungkin hal berikutnya yang kita alami adalah, kena denda.
Terutama untuk deadline sebuah job yang memang telah diwanti-wanti sejak awal, agar pengerjaannya ketat dan ada denda buat yang gagal mengerjakan tugas.
Biasanya, brand yang memberlakukan hal ini adalah, brand yang mengirimkan produk dengan nilai besar untuk direview, atau job dengan fee yang besar tapi jadwal ketat.
3. Terkendala hal-hal yang di luar dugaan pada deadline waktu
Banyak hal yang terjadi setiap harinya, termasuk terjadi di akhir waktu batas deadline yang sebenarnya. Entah tiba-tiba kita sakit, atau anak sakit, atau peliharaan sakit, atau hal-hal lain, yang di luar dugaan kita, tapi terjadinya di akhir deadline.
Dan tentu saja, hal-hal demikian mempengarugi kinerja dan keleluasaan kita bekerja dengan baik.
4. Di cap bad attitude bahkan mungkin di blacklist
Selain kita bisa terkena denda, hal lain yang bisa saja terjadi pada deadliner blogger adalah, di cap bad attitude oleh brand dan tentunya ini menutup peluang sumber rezeki kita.
Cara Menghindari Deadliner Blogger
Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk menghindari deadliner blogger, yaitu:
1. Kerjakan di awal waktu
Biasakan mengerjakan pekerjaan apapun di awal waktu.
Jadi ketika misal kita mendapatkan sebuah kerja sama, dan brief juga udah diberikan, maka sesegera mungkin, saya mengerjakan di awal waktu.
2. Atur kebiasaan memajukan deadline 2-3 hari menjelang deadline sebenarnya
Nah karena sikap mudah paniknya saya itu, jadinya saya menerapkan deadline baru di catatan dan 'pengingat' saya, yaitu biasanya 2-3 hari sebelum jadwal posting blog kerja sama tersebut.
Dengan punya deadline khusus, saya jadi terpacu mengerjakan tugas dengan cepat dan baik, karena meski di catatan saya udah mendekati deadline atau batas waktu, tapi saya juga tahu kalau deadline sebenarnya masih lama.
Dan karenanya, pengerjaan tugasnya pun lebih tenang, nggak keburu-buru lalu panik.
3. Disiplin dan bertanggung jawab
Dan yang paling penting adalah wajib disiplin serta bertanggung jawab, kalau udah menerima job kerja sama atau semacamnya, itu berarti kita udah berkomitmen bisa bekerja sama menyelesaikan tugasnya, apapun alasannya.
Keuntungan menghindari Deadliner Blogger
Satu hal yang bikin saya selalu menghindari deadliner blogger adalah, agar saya bisa mengerjakan tugas dengan tenang, tanpa terburu-buru, dan bukan hanya itu, banyak keuntungan yang kita dapatkan jika selalu menghindari deadliner blogger, yaitu:
1. Tidak ada peluang gagal menyelesaikan tugas
Tentu saja insha Allah nggak ada peluang terjadinya gagal menyelesaikan tugas, karena udah dikerjakan jauh hari sebelum deadline sebenarnya.
Jadi, yang namanya drama gagal menyelesaikannya, selalu bisa dihindari dengan baik.
2. Punya banyak waktu untuk revisi jika ada
Yang namanya job kerja sama itu, sudah rahasia umum kalau sering banget ada revisi yang terjadi, entah memang kita yang salah mengartikan kemauan dari brief yang ada, ataupun memang ada tambahan brief dari klien.
Jika kita menyelesaikan pekerjaannya sebelum batas waktu, tentu saja kita dengan mudah mengerjakan revisinya, tanpa perlu dikejar waktu.
3. Punya banyak waktu mengerjakan pekerjaan lain
Nah yang paling penting nih, kalau kita segera menyelesaikan pekerjaan yang ada, niscaya kerjaan lain, yang mungkin numpuk, bisa juga segera dikerjakan dengan sebaik-baiknya tanpa dikejar waktu.
Jadi, belajar manajemen waktu deadline dengan benar, agar semua kerjaan bisa terselesaikan dengan baik, dan insha Allah job lainnya berdatangan, aamiin.
Penutup
Deadliner blogger, saya menyebutnya untuk beberapa blogger yang suka mengerjakan tugasnya, khususnya job kerja sama, di waktu menjelang batas waktu paling akhir.
Meski buat saya itu sangat riskan, tapi kadang saya salut loh, ada beberapa blogger yang sering jadi 'pejuang deadliner garis keras', yang tetap santai mengerjakan tugasnya, meski sudah mendekati detik-detik akhir batas waktu yang ditentukan.
Namun, sebisa mungkin hindari ya yang namanya deadliner blogger, karena banyak kerugiannya, terutama jika terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan di akhir-akhir waktu batas pengumpulan yang ditentukan.
Kalau Temans, tim apa nih?
Sidoarjo, 20 Desember 2022
Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
hiks aku termasuk didalamnya hahaha
BalasHapusdan banyak benernya yang dibilang mbak rey, kadang mau ngerjain, ehh ada aja kerjaan lain yang mungkin lebih prioritas.
kadang udah mau ngerjain tapi bingung nulis awalannya hahaha
aku sendiri diusahakan untuk ga terus terusan jadi deadliners. Dicicil pelan pelan selagi bisa
Kalau saya emang udah melekat banget, sulit tidur beneran kalau masih ada tanggungan, dan selalu was-was kalau ngerjain di akhir waktu, jadinya selalu usahain kerjain sejak awal :D
Hapus