Terletak di kawasan jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, dan disambut antusias oleh banyak masyarakat.
Karen's Diner sendiri merupakan sebuah restoran yang menjual burger terenak menurut klaimnya, tapi dengan servis yang sangat nyebelin.
Jutek!
Itu adalah hal yang wajib dilakukan oleh semua pelayannya.
Sesuai dengan tagline-nya, "Great Burgers and Very Rude Service"
Jadi, alih-alih berjuang meraih hati pelanggan dengan berlaku sesopan mungkin, di Karen's Diner malah sebaliknya, para pelayan wajib melayani pelanggan dengan jutek!
Jadi, alih-alih berjuang meraih hati pelanggan dengan berlaku sesopan mungkin, di Karen's Diner malah sebaliknya, para pelayan wajib melayani pelanggan dengan jutek!
Tertarik mencoba? saya sih enggak, kecuali dibayar, wakakakakak.
Mungkin banyak yang heran, kok bisa-bisanya restoran dengan pelayanan terburuk gitu, tapi tetep bisa mendapatkan banyak pelanggan, bahkan bisa buka cabang di mana-mana? termasuk di Indonesia?
Salah satu alasannya adalah, karena burger yang mereka jual adalah terenak, bahkan mereka mengklaim bahwa saking enaknya burger yang mereka jual, bikin pelanggan rela aja dijutekin pelayan.
Viral Karen's Diner Jakarta, Antara Kaget atau Memang Berlebihan dan Norak
Kemaren, Karen's Diner viral di Google maupun media sosial, setelah banyak rekaman beredar tentang aksi pelayanan Karen's Diner Jakarta, yang dinilai terlalu berlebihan.
Banyak yang mengatakan, alih-alih melayani dengan very rude service, yang ada malah norak dan berlebihan.
Mulai dari body shamming yang dilontarkan salah satu pelayan ke pengunjung, seperti:
Mulai dari body shamming yang dilontarkan salah satu pelayan ke pengunjung, seperti:
"Muka lu tuh kayak pantat panci!"
Hingga aksi jorok di mana pelayan memasukan tangannya di minuman pengunjung.
Kalau liat di beberapa rekaman yang beredar, sepertinya aksi berlebihan itu, karena kurang siapnya mental kedua belah pihak.
Baik mental pengunjung, maupun mental pelayan.
Sehingga bukan sekadar melayani dengan jutek, tapi pelayan juga malah 'berantem' dengan pengunjung.
Seperti aksi salah satu influencer, Indira Kalistha, yang terekam sedang beradu mulut dengan para pelayan, sungguh bikin Karen's Diner Jakarta, ibarat bikin aturan baru, yaitu resto adu mulut seklaigus melegalkan bulying berkedok tema resto, hehehe.
Di luar negeri, aksi-aksi nggak sopan dan kurang ajar pelayan itu, biasanya disambut dengan tawa oleh para pengunjung.
Tapi tidak di Indonesia, yang ada pelanggan shock lalu melawan.
Hasilnya, udah bisa ketebak, jadi kacau persis kayak ajang perpeloncoan senior dan junior yang nggak mau kalah, hahaha.
Hasilnya, udah bisa ketebak, jadi kacau persis kayak ajang perpeloncoan senior dan junior yang nggak mau kalah, hahaha.
Semua netizen riuh rendah menyalahkan pihak pelayan resto, yang kurang briefing menurut netizen.
Padahal, bukan cuman pelayan resto aja sih yang kurang briefing, yang datang juga kurang kerjaan, udah tahu konsepnya gitu, tapi tetep aja mau coba, demi terlihat kekinian kali ya, hahaha.
Cari masalah banget sih itu.
Di restoran biasa aja, kita tersinggung dikit dengan sikap pelayan, udahlah abis diviralin.
Eh ini malah cari masalah beneran, dengan berani datang ke resto yang bad and rude service, tapi mental nggak cukup kuat.
Benarkah Karen's Diner Jakarta Kebablasan dari Konsep Utamanya?
Riuh rendah para netizen tidak lengkap dengan membandingkan situasi Karen's Diner di luar negeri, menurut mereka di luar negeri nggak seheboh itu, para pelayan cuman jutek.
Benar kah?
Saya rasa, sepertinya banyak orang Indonesia yang gagal paham dengan kultur kebaratan yang sangat tidak cocok ada di Indonesia.
Salah satunya, kultur yang kasar.
Memang sih, kalau di Jakarta, bahasa yang terkesan kurang sopan itu, semacam udah biasa.
Maksud saya, berbeda dengan di daerah lain, yang masih ada sedikit tata krama dan kesopanan, khususnya membedakan kepada siapa kita berbicara.
Di Jakarta misalnya, ngomong 'kamu' ke orang lain, bahkan ke yang usianya lebih tua itu, biasa.
Coba aja ke daerah luar Jakarta, di Surabaya misalnya.
Biarpun kasar, coba aja ngomong 'kamu' ke orang yang lebih tua, biar dipelototin karena nggak sopan.
Ini termasuk dengan bahasa-bahasa kasar dengan topeng gaul, seperti menyebut nama binatang, seperti, dikit-dikit pakai 'anjing'.
Dan yang suka ngomong pakai 'anjing' itu, pasti dipuja-puja, astagfirullah.
Contoh si Meyden tuh yang katanya paling rame kalau live di TikTok.
Saya pernah saking kepo-nya, nyari dong akun dia, dan shock liat live-nya, astagaaaaaa.... mengsedih dah saya dengar kata-katanya, huhuhu.
Nah, meskipun kata kasar udah banyak meliputi anak-anak muda, tapi sejujurnya masih banyak yang mendamba perlakuan maupun kata-kata sopan berlaku di mana-mana.
Itulah mengapa, ketika banyak yang datang ke Karen's Diner, lalu merasakan dikasarin pakai bahasa Indonesia, oleh orang Indonesia, banyak yang akhirnya shock banget.
Padahal, terlepas dengan tambahan bulying seperti body shamming yang dilontarkan pelayan.
Sebenarnya pelayanan Karen's Diner di luar negeri juga sama kok, sama-sama bikin gregetan.
Padahal, terlepas dengan tambahan bulying seperti body shamming yang dilontarkan pelayan.
Sebenarnya pelayanan Karen's Diner di luar negeri juga sama kok, sama-sama bikin gregetan.
Hanya saja, di sana kan makinya pakai bahasa Inggris, pakai 'Fuck'.
Dan meski kita tahu artinya buruk, tentunya sebagai orang Indonesia, kita masih memilih dikatakan 'fuck', daripada kata-kata kasar dalam bahasa Indonesia kan.
Sama kayak saya, besar di Buton, jujur saya lebih marah di maki pakai makian Buton, ketimbang di'jancuk' ala makian Surabaya, hahaha.
Di luar negeri juga pelayanannya sangat kasar tauk, cobak aja liat beberapa video di media sosial kayak TikTok.
Dari yang kita mau masuk pintu resto ditutup, lalu disapa dengan nada diremehkan, dan setiap ngomong pakai kata 'fuck you!'
Dikasih menu dengan cara dilemparkan, nganterin makanan dan minuman dengan kasar, bahkan ada yang saking ngasalnya seorang pelayan naruh pesanan di meja, malah jatuh.
Dan lebih parahnya lagi, di sebuah VT saya liat, ada seorang anak yang merayakan ulang tahun, dikasih ucapan dan lagu, tapi tetep pakai kata 'fuck you'.
Sungguh ya, orang-orang zaman now memang pada aneh-aneh.
Malah suka dengan pelayanan yang nggak sopan kayak gitu, termasuk saya jadi penasaran, seenak apa sih burgernya?
Karena saya juga belum pernah nemukan, ada video yang membahas enaknya makanannya, semua fokus ke pelayanannya yang nggak sopan sama sekali itu.
Penutup
Karen's Diner menurut saya adalah sebuah tema resto yang unik tapi BIG NO banget buat saya.
Seenak apapun makanannya, ya kecuali gratis dan dibayar sih, baru mau saya datang ke sana, wakakakak.
Ogah banget dijutekin orang lain.
Ogah banget membayar untuk menghalalkan orang lain memaki untuk mendapatkan uang.
Namun, bagi yang mau coba silahkan aja sih ya.
Jangan lupa siapin mental yang kuat, serta isi dompet yang tebal ya, karena kalau diintip-intip, harga makanannya lumayan mihil sih untuk ukuran masyarakat Indonesia kebanyakan.
Sidoarjo, 17 Desember 2022
Sumber:
- Opini pribadi
- https://www.fimela.com/food/read/5156653/tawarkan-rude-service-karens-diner-di-jakarta-malah-mirip-ospek-hingga-body-shaming diakses 17 Desember 2022
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5156439/pelayan-karens-diner-jakarta-dianggap-body-shaming-simak-aturan-nyinyir-yang-diterapkan-restoran-viral-ini diakses 17 Desember 2022
Gambar: dari berbagai sumber
Aku tipe yg ga akan datang kesana Rey . Ga suka dengan konsepnya. Dari dulu aku males cari ribut kecuali terpaksa. Tapi utk sengaja cari2 apalagi supaya bisa dimaki, sorry ajaaa.
BalasHapusDan ini makanan pula. Mau seenak apapun, tapi service kasar begitu aku ga pernah mau. Kok Yaa kayak ga mensyukuri makanan jadinya. Pelayannya jutek, kitanya emosi, trus makanan jadi ga tercerna sempurna 🤣🤣.
Di Jakarta dulu sempet heboh soto gebrak. Ga tau deh msh ada atau ga. Jadi kita makan, trus tiap beberapa menit, pelayan di depan ngegebrak kayu ke meja keras banget. Kalo latah dijamin kacaau itu omongan latahnya 😅. Naah aku ga latahan, tapi aku pernah kesedak saking kagetnya pas dia ngegebrak meja pake kayu 🤣🤣🤣🤣. Cukup sekali ajalah. Ga mau lagi aku datangin.
Apalagi si Karen ini. Bhaaaay hahahaha. Ga tertarik walo dibilang enak..
wakakakkakaka, padahal akoh berharap Mba Fan mencobahnyaaaa, penasaran dengan rasa burgernya, seenak apa sih sampai diagung-agungkan gitu.
HapusTapi, kalaupun datang, dikasarin pelayan, udah ga kerasa lagi rasa enaknya kali ya, wakakakkaka
Aku juga nonton nih Mba Rey video-videonya yang Karen's Diner Indonesia, aku gak suka dengan cara mereka yang body shamming pelanggan apalagi yang sampe mengkobok-kobok makanan, kan mereka jual makanan ya aku gak suka sih kalo makanan sampe dimaenin gitu.
BalasHapusAku pernah nonton yang Karen's Diner diluar memang sih kasar banget, tapi yang di Indo tuh malah kayak nyari masalah atau berantem gitu bukannya konsep yang jutek ke pelanggan atau kasar dan cuek gitu.
Aku juga gamau sih dateng kesini, udah bikin sakit hati ntar makanan aku dikobok-kobok lagi... yang bayar siapa yang ngancurin makanannya siapa...
hehehe iyaaaa, kayaknya juga bukan cuman pelayan, pelanggan juga shock, meski udah tahu bakalan dijutekin, tapi ketika dijutekin langsung, rasanya beda banget kan ya :D
Hapuspastinya bikin emosi kalau makan disana, aku baca ini aja udah pengen maki maki pegawainya kalau sampe minuman dimasukin tangan dia, yang ada malah aku siramkan tuh minuman ke mukanya #astaga jadi emosi
BalasHapusyang bener aja minuman kita yang bayar, tangan dia seenaknya dimasukin, memang nggak bertengkar kalau dateng kesana