Law Abiding Citizen adalah sebuah film bergenre aksi yang dibintangi oleh Gerard Butler. Film ini tayang di tahun 2009 silam, dan iyes! si Mas Gerard masih cakep maksimal dong, hehehe.
Nonton film ini, bikin saya sedikit tahu tentang hal-hal dalam dunia hukum. Mengenal istilah yang dinamakan Plea Bargain, yang saya pikir ini mirip Justice Collaborator sih ya.
Pas banget kan, vonis kasus Ferdy Sambo untuk para pelaku baru saja dibacakan hakim di pengadilan beberapa waktu lalu. Dan memang lumayan mengejutkan sih, dengan vonis hukuman mati untuk Sambo sebagai otak dari pembunuhan berencana ini.
Dan juga terbukti, Sambo ikut menembak korban, Brigadir Joshua.
Sementara istrinya, Putri Candrawathi, yang menjadi motif terjadinya pembunuhan berencana, divonis 20 tahun penjara.
Baca juga : Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Benarkah Putri Candrawathi Tidak Mengalami Pelecehan Seksual?
Publik dan netizen juga takjub, setelah keesokan harinya, vonis terhadap pelaku penembakan Brig J, Bharada Richard Eliezer, divonis dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara. Itupun masih dipotong dengan masa tahanannya selama ini.
FYI, pelaku penembakan Brig. J pertama kali adalah, Bharada RE, meskipun atas tekanan penuh dari atasannya, Ferdy Sambo. Dan luar biasa hasil akhirnya divonis dengan hukuman yang jangka waktunya sangat jauh berbanding para saksi lainnya.
Hal ini, dikarenakan Bharada RE mau bekerja sama sebagai Justice Collaborator, yang merupakan saksi kunci membongkar semua kejadian pembunuhan tersebut.
Dan film Law Abiding Citizen ini, sedikit banyak mirip dengan hal tersebut.
Penasaran nggak? saya kasih tahu sinopsis lengkapnya deh.
Sinopsis Lengkap Film Law Abiding Citizen 2009
Seperti biasa, mau warning dulu, ini bakalan jadi sinopsis yang spoiler, eh bahkan semua jalan filmnya saya ceritakan ding, hahaha.
Kisah tragis keluarga Clyde dan kecewa dengan keputusan pengadilan
Film dimulai dengan adegan seorang gadis kecil cantik, bermain dengan ayahnya yang merupakan seorang ilmuwan, Clyde Shelton (Gerard Butler). Tiba-tiba pintu depan rumahnya terdengar diketuk seseorang.
Segera Clyde membukakan pintu tersebut, dan betapa terkejutnya dia. Ternyata yang datang adalah 2 orang yang berniat buruk kepada keluarganya.
Kejadiannya sangat cepat, dan Clyde tidak mampu membela keluarganya, karena dipukul dengan keras sehingga membuatnya terjatuh hingga pingsan. Namun, dalam sisa-sisa kesadarannya, Clyde masih bisa melihat bagaimana istri diperkosa lalu dibunuh. Demikian juga anaknya, dibunuh secara keji oleh kedua penjahat tersebut.
Kedua penjahat itu, Clarence Darby (Christian Stolte) dan Rupert Ames (Josh Stewart), akhirnya ditangkap dan diadili di pengadilan.
Darby merupakan pelaku utama, yang memang membunuh keluarga Shelton. Sementara Ames didakwa sebagai medepleger (turut serta).
Dan kasus pembunuhan sadis ini, ditangani oleh seorang jaksa penuntut umum yang karirnya sedang meroket, Nick Rice (Jamie Foxx).
Baca juga : First Client, Film Korea Tentang Kekejaman Ibu Tiri dan Pembelaan Pengacara
Namun sayang, di pengadilan, Jaksa Rice menemui kesulitan untuk mendapatkan bukti yang kuat. Guna menjerat kedua pelaku tersebut dengan hukuman yang setimpal.
Bukti yang mereka punyai tidaklah cukup, karena saksi utama saat itu, Clyde Shelton pingsan setelah dipukul kedua pelaku.
Karenanya, Rice terpaksa melakukan sebuah cara yang di dalam hukum disebut bargaining atau plea bargain.
Plea bargain adalah sebuah upaya hukum, dengan kesepakatan hasil negosiasi antara jaksa dengan terdakwa. Sehingga terdakwa yang mau mengakui kesalahannya, akan mendapat hukuman lebih ringan atau didakwa dengan tindak pidana yang lebih ringan.
Mirip kan dengan justice collaborator si Bharada RE?
Dalam menangani perkara, kadang dilakukan dengan saksi mahkota. Terutama, jika terdakwa lebih dari satu orang.
Untuk ini, berkas perkaranya dipisah ketika di persidangan. Dengan tujuan supaya masing-masing terdakwa bisa 'diadu', agar mau memberikan kesaksian, yang memberatkan satu sama lainnya.
Yang demikian ini, disebut sebagai saksi mahkota. Sebagai imbalannya, saksi mahkota akan diberikan tuntutan hukuman yang lebih ringan.
Dalam film ini, karena Rice sudah kehabisan akal, terpaksalah melakukan bargaining dengan salah seorang terdakwa, yaitu Darby. Dan karena Darby mau bekerja sama, jadilah Ames yang hanya bertindak sebagai pelaku yang ikut serta, divonis hukuman mati.
Sementara Darby yang menjadi pelaku, eh malah cuman divonis 5 tahun penjara.
Clyde sangat kecewa dengan keputusan hakim, terutama kepada jaksa yang membuat sang pelaku utama malah divonis ringan. Clyde beralasan kalau dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, ketika istri dan anaknya dibunuh Darby. Sayangnya, ketika itu Clyde terbukti pingsan, jadi kesaksiannya akan melihat pelaku membunuh anak istrinya, sulit diterima.
Dia juga sudah berulang kali mengingatkan Rice, agar tidak menawarkan bargaining kepada pelaku pembunuhan. Namun memang karena tidak ada cara lain, terpaksa Rice tidak mengikutinya.
Baca juga : Way Back Home, Film Korea Kisah Nyata Ibu yang Dituduh Mengedarkan Narkoba
Terlebih, menurut Rice, bargaining merupakan satu-satunya cara agar terdakwa bisa dijerat dengan hukuman. Jika tidak, keduanya malah bisa divonis, karena tidak ada bukti kuat yang menjerat perbuatan mereka.
"Beginilah sistem hukum dan peradilan kita bekerja" kata Rice.
10 tahun kemudian, Clyde membunuh dan masuk penjara
Adegan berikutnya digambarkan, bahwa 10 tahun kemudian. Hari itu adalah pelaksanaan hukuman mati untuk Ames.
Semua petugas telah berkumpul menyaksikan pelaksanaan hukuman mati tersebut, termasuk Rice si jaksa.
Namun ketika pelaksanaan hukuman mati, tampak Ames terlihat sangat kesakitan. Ketika diinjeksi sebuah cairan yang mematikan. Semua terkejut, karena seharusnya prosesnya terjadi dengan cepat dan tenang atas dasar kemanusiaan.
Belakangan diketahui, kalau itu adalah ulah Clyde, yang telah mensabotase cairan untuk mengakhiri hidup Ames.
Di tempat lain, tampak Darby sedang bersantai di sebuah kamar bersama seorang wanita penghibur. Tiba-tiba teleponnya berdering, dan seseorang di seberang telepon membuatnya panik. Darby lalu lari ke luar, dan menemukan sebuah mobil polisi, dan mengancam polisi di dalamnya, agar dia dibawa ke tempat yang aman.
Mobil polisi itu lalu bergerak ke luar kota, sesampai di tempat sepi, sang polisi diancam hendak dibunuh dengan pistol.
Clyde menyamar jadi polisi untuk menangkap Darby |
Namun ternyata polisi itu adalah Clyde yang menyamar, dan sudah mempersiapkan semuanya, sehingga Darby jadi kaku karena terkena racun yang ada di gagang pistolnya.
Setelah itu, Darby dibawah ke gudang milik Clyde, di sana dia dibunuh dengan cara dimutilasi secara keji, dan semua kejadian itu direkam oleh Clyde.
Baca juga : Film Korea The Call, Panggilan Telepon Mengubah Masa Lalu
Tidak menunggu waktu lama, polisi lalu menemukan jenazah Darby yang sudah bercerai berai tak utuh lagi. Karena gudang tersebut tercatat sebagai milik Clyde, dan memang Clyde yang paling punya motif berkaitan terbunuhnya Darby. Seketika polisi menangkap Clyde, dan menjebloskannya di penjara.
Clyde ternyata telah menggunakan waktu 10 tahun tersebut, dengan benar-benar mempersiapkan balas dendam yang sempurna. Bukan hanya kepada pelaku yang membunuh anak istrinya, tapi juga kepada semua petinggi hukum di kota tersebut.
Sebelumnya, Clyde memang seorang insinyur, dan akhirnya belajar banyak tentang hukum di Amerika. Sehingga dia tahu persis apa hak seorang tersangka kejahatan.
Dan begitulah, meski dimasukan ke penjara, Clyde menolak diberikan pengacara. Jaksa pun lagi-lagi menemukan jalan buntu untuk memproses kejahatan yang diperbuatnya, karena dia melakukan semua mutilasi dan pembunuhan dengan sangat berhati-hati, dan tanpa meninggalkan bukti sama sekali.
Bukan hanya itu, meski di dalam penjara, dia bisa melakukan berbagai pembunuhan atau kejahatan lainnya. Mulai dari mengirimkan rekaman mutilasi yang dia lakukan ke Darby ke rumah si jaksa dan nggak sengaja ditonton oleh anak Rice.
Hingga membunuh semua orang, yang terlibat dalam keputusan hukuman ringan pelaku pembunuh anak istrinya.
Rice yang kembali ditunjuk sebagai jaksa penuntut umum, benar-benar pusing dibuatnya. Dia merasa dipermainkan oleh Clyde, dan sangat penasaran, bagaimana bisa seseorang yang berada di dalam penjara, bisa melakukan pembunuhan di luar penjara?
Bukan hanya itu, Clyde juga berulah di dalam penjara, dengan membunuh rekan satu selnya, dan membuatnya dijebloskan di penjara bagian bawah.
Dia juga memberikan ancaman akan membunuh lebih banyak, jika dia tidak segera dibebaskan, toh juga tidak ada bukti kuat yang mengarahkan dia sebagai pembunuh Darby.
Tentu saja ditolak oleh Rice. Namun sayang ternyata Clyde tidak main-main dengan ancamannya, dan besoknya terjadi ledakan di beberapa mobil milik banyak petugas pengadilan. Lalu mengakibatkan tewasnya banyak petugas.
Setelah semua orang yang terlibat di persidangan terdakwa pembunuh anak istrinya telah tewas semua, selain Rice. Dan di tengah rasa putus asa Rice memecahkan masalah tersebut seorang diri selepas ditinggal mati banyak rekannya.
Sebuah pesan email masuk, yang ternyata berisi data-data aliran kekayaan Clyde. Dari data itu akhirnya Rice bisa menemukan di mana tempat persembunyian Clyde ketika mempersiapkan balas dendamnya.
Dan juga akhirnya Rice menemukan jawaban, mengapa Clyde di dalam penjara, tapi tetap bisa melakukan banyak pembunuhan di luaran sana?
Baca juga : Plane 2023, Aksi Gerard Butler Sebagai Pilot yang Mengejutkan
Clyde memang dipenjara, tapi dia masih bisa bebas keluar masuk penjara, karena dia telah menggali terowongan panjang, dari sel bawah tanah di penjara, sampai ke rumahnya.
Dan hari itu, pas banget Clyde sedang mempersiapkan sebuah aksi dengan memasang bom dengan tujuan utamanya adalah walikota.
Beruntung, Rice bisa mencegah aksi tersebut, dan bom tersebut akhirnya meledak di terowongan buatan Clyde sekaligus menewaskan lelaki tersebut.
Review Film Law Abiding Citizen 2009
Profil film Law Abiding Citizen 2009
Sutradara: F. Gary Gray
Penulis: Kurt Wimmer
Produser: Gerard Butler, Kurt Wimmer, Mark Gill, Lucas Foster, Alan Siegel
Sinematografi: Jonathan Sela
Tayang perdana: 16 Oktober 2009
Run time: 118 menit
Genre: Action, Crime, Thriller
Produksi: The Film Department
Distributor: Overture Films
Bahasa: Inggris
Negara: Amerika Serikat
Pemain film Law Abiding Citizen 2009
Jamie Foxx sebagai Nicholas "Nick" Rice
Gerard Butler sebagai Clyde Alexander Shelton
Colm Meaney sebagai Detektif Dunnigan
Bruce McGill sebagai Jonas Cantrell
Leslie Bibb sebagai Sarah Lowell
Michael Irby sebagai Detektif Garza
Gregory Itzin sebagai Warden Iger
Regina Hall sebagai Kelly Rice
Emerald-Angel Young sebagai Denise Rice
Christian Stolte sebagai Clarence James Darby
Annie Corley sebagai Hakim Laura Burch
Richard Portnow sebagai Bill Reynolds
Viola Davis sebagai Mayor April Henry
Michael Kelly sebagai Bray
Josh Stewart sebagai Rupert Ames
Roger Bart sebagai Brian Bringham
Rating by #SharingByRey : 4,5 of 5
Baca juga : Film Korea Poetry, Impian Nenek Meraih Impian Berpuisi
Saya nggak tahu ya, mengapa film Law Abiding Citizen ini, konon malah mendapat tanggapan negatif dari para kritikus film. Padahal menurut saya, ini bagus banget sih.
Temanya juga cerdas, tentang hukum yang memang seringnya bikin gregetan.
Buat saya pribadi ya, hukum dan kesehatan itu sama, sebaiknya jauh-jauh deh dari masalah keduanya. Seringnya bikin kesal dan gregetan.
Kesehatan, kita sering mendapatkan nakes yang jutek, semacam pengen didoain biar bisa pensiun dini dan tersenyum bahagia sambil nganggur *eh, hahaha.
Dan hukum? duh ya, baru di kepolisian aja, udah bikin gregetan. Karenanya jauh-jauh deh berurusan dengan hukum.
Nah film ini benar-benar cerdas mengangkat tema tersebut, tapi disajikan tanpa bikin ngantuk, karena aksi laga Gerard Butler yang memang selalu menarik untuk ditonton.
Apalagi di film ini, si Gerard masih berusia 40 tahun, which is masih ganteng banget *eh, hahaha.
Baca juga : Song Joong-ki dan Fakta Wanita Indonesia Menyukai Lelaki Korea
Dan aktingnya memang saya suka sih.
Demikian juga lawan mainnya, Jammie Fox yang berakting dengan baik, cocok deh mereka berpasangan, meski dengan tokoh yang berseberangan.
Over all, menurut saya, film Law Abiding Citizen ini, sangat recomended buat ditonton. Eh bahkan nih, dengar-dengar si Gerard bakalan bikin Law Abiding Citizen sekuel 2 nya dong.
Pesan dan Kesan Film Law Abiding Citizen 2009
Film ini memberikan beberapa pelajaran buat penonton, khususnya tentang masalah hukum. Dan pesan serta kesan yang saya dapatkan setelah menonton film Law Abiding Citizen ini adalah:
1. Hukum memang kadang ambigu, sebaiknya hindari berurusan dengan hukum
Seperti yang saya tuliskan di atas, hukum memang ambigu. Kadang-kadang yang korban malah jadi semacam pelaku.
Biasanya sih kata netizen, hukum demikian santer terjadi di Indonesia.
Tapi sebenarnya hampir terjadi di semua negara sih ya, karena hukum itu disahkan berdasarkan kata-kata atau kalimat, yang seringnya ambigu.
Coba aja baca beberapa undang-undang, bahkan yang masalah sederhana aja, jadinya ribet dengan pembahasan yang panjang lebar tapi masih belum menjangkau semua masalah.
Belum lagi, kata-kata atau aturan dalam hukum tersebut, yang kadang malah jadi senjata makan tuan. Kayak peraturan undang-undang, di mana seseorang tidak bisa dikenakan hukuman, tanpa bukti yang kuat.
Nah, bukti yang kuat juga, tidak bisa dikatakan bukti, jika tidak benar-benar memenuhi standar dari bukti itu. Seperti si Clyde yang sebenarnya sempat melihat istrinya diperkosa lalu dibunuh seperti anaknya juga.
Baca juga : Film Korea 2037, Korban Perkosaan yang Malah Masuk Penjara
Namun, karena ketika itu dia sempat pingsan, keterangannya tidak bisa dijadikan bukti kuat, dengan alasan bisa jadi dia berhalusinasi atau semacamnya.
Kan kesal ya, udah nyata-nyata si korban melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa keluarganya dibunuh. Hanya karena dia pingsan, eh pernyataannya jadi nggak bisa kuat.
Ya begitulah, that's why, mari berdoa agar semoga kita jangan pernah berurusan dengan masalah hukum yang pelik.
2. Jalan hukum Plea Bargain untuk kasus pembunuhan memang terkesan tidak adil
Konflik film ini memang berasal dari masalah jalam hukum yang disebut Plea Bargain, di mana jaksa yang membuat kesepakatan dengan terdakwa, sehingga bisa diberi keringanan.
Nyatanya ini akan menjadi sangat tidak adil, apapun alasannya. Bagaimana bisa seseorang yang membunuh orang lain, dengan sengaja, bahkan memperkosanya, serta juga membunuh anak kecil.
Pada akhirnya dijatuhi vonis sangat ringan, 5 tahun penjara, hanya karena mau bekerja sama dan menyesali perbuatannya.
Nggak salah juga sih, akhirnya Clyde ikutan membuat dirinya sebagai tersangka, dan menyulitkan para jaksa untuk menuntutnya, karena tidak ada bukti sama sekali yang bisa ditemukan.
Dan hal ini mungkin sedikit berbeda dengan masalah justice collaborator Bharada RE, meski dia ikut membunuh, bahkan yang paling awal membunuh. Tapi RE dibawah tekanan dan perintah atasannya. Dan yang lebih parah dia memang seorang polisi, yang terlatih patuh kepada atasannya.
3. Tidak ada balas dendam buruk yang berujung baik
Apapun alasannya, balas dendam dengan cara yang buruk itu, hanya akan berakhir buruk. Meskipun memang, kalau di posisi Clyde. Sulit untuk bisa berdamai dan menerima ketidak adilan tersebut.
Baca juga : Film Korea Love, Lies, Ketika Cinta Ditikung Teman dan Kekasih
Kesimpulan dan Penutup
Film Law Abiding Citizen ini sangat layak buat ditonton sih, bukan hanya karena si Mas Gerard Butler yang gantengnya masih maksimal *eh.
Tapi film ini memang asyik ceritanya, mendidik dan karena genre-nya aksi, jadinya nggak bikin ngantuk karena kelamaan menyimak masalah hukum, hehehe.
Sidoarjo, 19 Februari 2023
Sumber: film Law Abiding Citizen
Gambar: Canva edit by Rey dan berbagai sumber
Demikianlah artikel tentang sinopsis lengkap dan review film Law Abiding Citizen 2009 yang bercerita tentang masalah hukum dan balas dendam. Semoga menghibur.
Baca review film Law Abiding Citizen langsung relate sama kasus Sambo...
BalasHapusSepertinya dah pernah nonton, tapi dah lama banget, mesti nonton ulang nih. Memang Mas Gerard masih cakep bener hihi, aku suka kalau film ada aksi laga dan ga lama/ngebosenin begini alurnya, ga ngantuk jadinya.
Ah sesuai ekspektasi daku nih ratingnya keren.
BalasHapusEh bener pas scroll ke bawah.
Ternyata pikiran kita sama nih kak Rey, assiik 😁
Soalnya seru jalan ceritanya. Gak menye² tetapi nampol buat ditonton berulang.
Sependapat kita, sebagai anak hukum, saya merasa Law Abiding Citizen ini bagus lho.. Meski ga nonton pemutaran aslinya di bioskop, Saya sudah pernah mengulangi nonton beberapa kali..
BalasHapusPemainnya banyak yang familiar, pace-nya cepat dan plot nya lumayan tersusun baik meski buat yang suka nonton film action Hollywood ya ga terasa fresh banget idenya.
Meskipun banyak dapat tanggapan negatif, tapi biasanya film-film Gerard Butler saya suka. Selalu terpesona sama wajah dan aktingnya. Tapi, jalan cerita film-filmnya juga biasanya bagus
BalasHapusAhaha... aku dan kak dian sepertinya satu frekuensi, baca review filmnya tetiba tervisualisasi juga kasus sambo..
BalasHapusFilm dengan genre seperti ini tuh agak berat buat aku jadi agak pr karena harus baca dulu reviewnya kalo bagus baru ku tonton hahaha..
Seru bangeeet.. ini baru baca sinopsisnya saja sudah ikut deg-degan.. apalagi nonton langsung adegan skenario mutilasi dan meledaknya mobil-mobil para jaksanya, duh pasti makin wah banget.. ada rasa puas tapi kok yang dilakukan itu salah.. tapi seneng bisa balas dendam juga.. gitu lah pokoknya mbak 😂
BalasHapusBaru baca review ini aja saya yakin film LAW ABIDING CITIZEN ini pasti seru. Gerald Butler dan Jamie Fox itu kombinasi yang sempurna. Keduanya adalah pelakon senior dan selalu bermain di film-film yang mengolah watak dan karakter khusus dari tokoh yang mereka mainkan. Dan tema tentang ketidakadilan hukum memang butuh aktor-aktor sekualitas mereka. Cus langsung nonton ah.
BalasHapusGegara kasus Sambo Cs saya jadi semakin tertarik dengan dunia hukum, kemarin juga saya ikuti kasus ini. Jadi semakin penasaran setelah baca sinopsis filmnya. Makasih mbak Rey sudah berbagi film yg bagus dan nambah wawasan
BalasHapusWow, saya baru baca ulasan film Mbak Rey, kerennnnn
BalasHapusJadi pingin nonton, karena saya juga suka kasus hukum
Kasus hukum memang unik, bisa dipermainkan
Mereka yang cerdas atau malah lick, berpeluang sukses memenangkan kasus
Wah rumit banget ternyata kasus hukum ya. Bisa juga dihubungkan dengan kasusnya si sambo. Salut sama yg bikin skenarionya
BalasHapusWah, film lama tapi ceritanya sangat menarik
BalasHapusApalagi aku pecinta genre hukum
Aku jadi pengen nonton film ini mbak
Ini bisa ditonton dimana ya mbak
Wah, film lama tapi ceritanya sangat menarik
BalasHapusApalagi aku pecinta genre hukum
Aku jadi pengen nonton film ini mbak
Ini bisa ditonton dimana ya mbak
Baru baca lgsg keinget sama barada e. Sbg orang awam emang suka dibikin rancu sama perkara hukum, apalagi ttg pasal hukuman mati yg ternyata oh ternyata nunggu 10thn dlu baru eksekusi. Nonton film begini tuh jdi nambah referensi bgt ya
BalasHapusYaaaa Matiii dong di Gerard nya😮💨😵. Aku tadinya mau nonton, tapi kalo tokoh utamanya meninggal, ga jadi deh hahahahaha. Baca spoilermu aja udh cukup Rey 😅👍
BalasHapusBtw, aku pun sebisa mungkin males berhubungan Ama hukum2 gini, dan ga mau punya pasangan dari orang hukum sejak dulu,. Takuuut. Mereka itu ibarat berdiri antara surga neraka hahahaha. Apalagi kalo sampe membela yg jelas2 salah. Tapi ya namanya hukum, orang salah juga wajib ada pembelanya.
Kalo nonton cerita hukum di Korsel, kayak bukti yg diperoleh secara ga jelas atau ilegal, seperti penyadapan dll, itukan ga bisa diterima juga. Dan akhirnya si penjahat malah bebas. Duuuh udah males deh nonton yg begitu. Makanya ga pernah mau puny pasangan orang hukum aku tuh 😅. Ga peduli gajinya gede.
Dulu pas zaman kuliah, aku tu fans berat Gerard Butler. Gara-gara nonton film PS I Love You, sejak itu semuaaaa film yang pemeran utamanya dia langsung aku maratonin satu-satu, mulai dari The Ugly Truth, Gods of Egypt, Bountuy Hunter, Hunter Killer, banyak lagi. Dia juga sempat main di Lara Croft jadul kan pas 2003. Keren bangetttt. Pengen juga dooong, nonton yang ini.
BalasHapus