Karena lama nggak pernah membaca, dan terus terjadi bertahun-tahun, alhasil saya jadi sulit fokus jika membaca buku. Seringnya, baru juga baca 1 bab, eh udah ngantuk, hahaha.
Hobi Membaca di Masa Kecil
Padahal ya, saya di masa kecil dulu sangat suka membaca. Dan sedihnya, dulu tuh nggak ada fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang hobi tersebut.
Perpustakaan di sekolah kekurangan buku bacaan, jadilah saya hanya bisa menyalurkan hobi baca tersebut, dengan membaca buku apa saja yang ada.
Bahkan buku pelajaran sekolah juga saya baca berulang kali, nggak heran waktu SD saya sering juara kelas. Ya iyalah, orang semua pelajaran saya baca bolak balik, hahaha.
Bukan hanya buku pelajaran, menemukan kertas sekecil apapun, sekotor apapun, jika ada tulisannya, pasti saya baca sampai habis.
Sampai-sampai kertas pembungkus gorengan pun, tidak luput dari hobi baca saya.
Hobi baca tersebut juga yang bikin prestasi saya menurun ketika SMP. Waktu SMP, di perpustakaannya terdapat lebih banyak buku bacaan. Mulai dari Siti Nurbaya, Hulubalang Raja dan semacamnya, menjadi bacaan saya ketika SMP.
Baca juga : Wiro Sableng dan Kenangan Masa Kecil
Lalu, mulailah saya kenal dengan novel-novel silat pinjaman kakak sepupu saya, seperti Wiro Sableng, dan semacamnya. Hingga novel-novel percintaan, yang sukses bikin saya ketagihan membaca dan membaca.
Membaca di Masa Kini
Ketika STM, kegemaran membaca saya entah mengapa jadi menurun, hanya beberapa komik saja yang sering saya baca.
Setelah kuliah, kegemaran membaca saya kalah dengan kemalasan menuju perpustakaan kampus, yang adanya di lantai 4, tanpa lift.
Ngos-ngosan banget ke atas, belum lagi masa peminjaman bukunya kalau kelewat dikit kena denda. Dan yang paling bikin makin malas adalah, sepertinya faktor lingkar pertemanan saya juga sih ya.
Dulu tuh, jarang banget ada teman yang hobinya sama kayak saya. Saya yang suka baca, suka ikut kelas apa aja yang bisa diikutin secara gratis.
Lah, hampir semua teman saya orangnya mageran semua, lebih suka pacaran, hahaha.
Jadilah saya cuman bisa bertahan di awal-awal kuliah, rajin banget ke perpustakaan, rajin ikutan ini itu. Lama-lama, eh punya pacar, dan pacarnya juga golongan orang mager. Babay deh semua kegiatan yang masuk kategori orang cerdas *uhuk.
Hal tersebut ternyata menjadi kebiasaan, dan terbiasa malas membaca berlangsung sampai sudah lulus kuliah, udah kerja pun demikian.
Waktu kerja, saya coba mengembalikan hobi baca tersebut, dengan sok-sokan borong buku dengan cara beli online. Dulu tuh saya suka koleksi bukunya Asma Nadia, semua saya beli secara online.
Tapi ya gitu, bacanya disertai kantuk yang mendera.
Kadang, eh sering juga saya berlama-lama di Gramedia buat bacain beberapa buku kesukaan, tapi ya gitu, kalau udah dibeli, pasti malas bacanya, hahaha.
Nggak heran ya, ketika pertama kali fokus dan serius menulis blog secara lebih konsisten, semua tulisan saya tuh berasal dari opini dan pengalaman pribadi.
Abisnya gimana dong, pengetahuan saya buntu betol! saking nggak pernah membaca lagi, hahaha.
Rajin Menulis di Blog adalah Cara Mudah untuk Rajin Membaca
Sampai akhirnya, saya kehabisan ide menulis. Rasanya semua pengalaman sudah saya tuangkan di blog, setidaknya yang saya ingat ya.
Baca juga : Tips Melawan Rasa Malas Menulis Blog
Lalu mencoba challenge diri dengan menulis di blog bertema yang bukan 'saya' banget. Kayak nulis tentang ekonomi atau keuangan atau asuransi.
Duh, itu tema yang paling saya nggak suka, saya nggak bisa paham, meski udah pernah ikutan kelas asuransi, hahaha.
Tapi, karena saya butuh, saya harus mengisi blog dengan tema tulisan tersebut. Ya mau nggak mau saya harus banget mencari tahu tentang tema itu, dengan cara membaca tentunya.
Dan begitulah, akhir-akhir ini, waktu saya terbagi dengan membaca juga. Dan tema yang saya baca nggak tanggung-tanggung. Hal-hal yang bikin ngantuk sebenarnya ya.
Kayak asuransi, keuangan, teori teknologi, teori marketing, dan semacamnya.
Dan ajaibnya, saya nggak ngantuk dong bacanya, soalnya sambil dibaca, ya sambil ditulis kisi-kisinya, buat bahan nulis di blog, wakakakak.
Bukan hanya tentang hal-hal yang kurang saya minati yang dibaca. Berita terbaru, baik berita politik, ekonomi, hingga entertainment juga saya baca.
Wow banget kan, bayangin aja, saya punya beberapa buku yang bahkan belum dibuka bungkusnya, saking belum sempat dibaca. Tapi saya rajin betul baca berita dan hal-hal yang sebenarnya kurang saya minati, hahaha.
Dan karena itu juga, saya jadi kenal dan tahu lebih detail tentang hal-hal yang sebenarnya dulu sulit untuk saya pahami.
Sebut saja, apa sih perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional?. Hal tersebut sebenarnya sudah sering saya baca dulunya, tapi sekilas, dan sulit untuk dipahami.
Baca juga: Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Tapi, gara-gara saya harus nulis itu dengan baik, saya jadinya membaca hal tersebut di banyak artikel. Lalu saya tuliskan, dan coba tebak, akhirnya saya benar-benar ngerti dong, gimana cara kerja kedua jenis asuransi tersebut.
Atau tentang ponsel misalnya. Dulu tuh ya, saya kalau beli HP, pokoknya kamera depannya bagus. Mega pixelnya gede, untuk mendukung kegiatan selfie saya, buat konten ya.
Hal-hal lain saya nggak peduli, orang saya nggak ngerti juga apa bedanya, dan apa sih perbedaannya?.
Lalu saya tantang diri untuk menuliskan hal-hal tentang ponsel, baru deh saya ngerti tentang perbedaan yang membuat ponsel satu dan lainnya, berbeda dalam harga.
Intinya, banyak hal yang bikin pengetahuan saya jadi lebih luas, karena saya membaca lagi, demi untuk bisa menulis di blog.
Padahal, sebelumnya masalah membaca ini, udah semacam menjadi mantan hobi aja buat saya. Ternyata kembali lagi dong, demi untuk menulis di blog.
Demikianlah, menulis di blog ternyata bukan semata sebagai investasi jangka panjang buat saya. Tapi juga cara termudah mengembalikan hobi membaca saya.
Baca juga : Menulis Blog adalah Investasi
Dan as we know kan ye, membaca itu, ibarat membuka jendela dunia, bikin pengetahuan kita selalu berkembang. Dan pastinya itu penting banget dalam menjadi seorang ibu di masa kini.
Kesimpulan dan Penutup
Menulis di blog itu, banyak banget manfaatnya. Setidaknya itu yang saya rasakan.
Salah satunya, adalah mengembalikan minat membaca saya, yang sebenarnya merupakan hobi masa kecil yang sempat hilang oleh kesibukan lainnya.
Beruntung, saya bisa menjadi seorang blogger, dan menjadi seseroang yang hobi menulis di blog. Sehingga dengan sendirinya hobi membaca saya kembali, demi mencari bahan untuk menulis di blog.
Sidoarjo, 07 Februari 2023
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Demikianlah artikel tentang hobi menulis di blog. Yang ternyata jadi cara termudah untuk kembali rajin membaca, dan memperoleh pengetahuan lebih luas. Semoga menginspirasi.
Izin belajar kak, karna saya masih baru menulis blog
BalasHapusAgak sedikit beda Ama kamu, kalo buatku blog itu juga sarana untuk membaca setiap hari. Aku kan selalu bikin jadwal utk membaca minimal 3 jam setiap hari Rey.
BalasHapusKadang 3 jam itu terpenuhi dari buku2 yg aku beli, tapi kadang ga. Naaah supaya ttp bisa terhitung 3 jam, gantinya aku membaca blog teman2 setiap hari. Biasanya ada 15-20 blog yg aku baca per hari.
Lumayan, bisa nambahin jam baca harian 😄. Lagian dari situ bisa nambah2 diksi, dan ilmu juga apalagi kalo temanya sesuatu yg aku ga paham.