Setiap kali membaca keluhan blogger tentang fee kerja sama blog yang makin nyungsep, jadi ikutan sedih dong. Karena saya juga ngerasain banget hal tersebut.
Saya nggak mengeluhkan tentang job dan fee secara langsung sih. Cuman sedih aja karena nggak ada kekompakan di antara para blogger untuk mempertahankan minimal, sehingga karya blogger tetap dihargai dengan sepantasnya.
Namun teringat lagi, ya emang sulit sih untuk bikin para blogger bisa saling kompak, mengingat profesi blogger itu kan emang freelance. Dengan berbagai tipe dan tujuan blogger yang tentunya berbeda-beda.
Baca juga : Berapa sih Gaji atau Fee Blogger yang Pantas?
Penyebab Fee Blogger Makin Nyungsep
Kalau saya perhatikan, ada beberapa penyebab dari masalah rate atau fee blogger, yang semakin hari semakin nyungsep ke bawah, alias nyaris nggak ada harganya.
1. Makin banyaknya persaingan blogger
Nggak bisa dipungkiri sih ya, sekarang tuh yang namanya blogger udah banyak banget. Dan bukan cuman blogger aja yang banyak, tapi setiap blogger juga punya blog banyak.
Dan dari banyaknya blogger yang ada di Indonesia sekarang, yang paling banyak adalah blogger money oriented, alias ngeblog untuk mendapatkan uang. Meskipun dengan beragam jenis blogger tersebut.
Ada blogger personal kek si Rey, yang meskipun tujuan ngeblognya buat menghasilkan uang, tapi blog juga jadi sarana untuk berbagi, bersosialisasi dan lainnya.
Tapi ada juga blogger yang emang benar-benar money oriented banget, ngeblog cuman buat ngejar uang. Nggak peduli dengan namanya sosialisasi sesama blogger dan lainnya.
Dan belum lagi dengan ketambahan persaingan dari website-website besar, dah lah makin nggak keliatan deh kita sebagai blogger yang B aja, hahaha.
Baca juga : Selamat Hari Blogger 2022, Tetap Menulis Meski Fee Blogger Nyungsep
2. Makin banyaknya agency perantara job blogger
Ingat banget deh, ketika awal-awal ngeblog for money di tahun 2018-2020 silam, yang sekali dapat job blogger tuh nilainya lumayan banget. Dan dapat job-nya tuh langsung dari marketing brand-nya.
Ini bisa dilihat dari alamat email yang nawarin job itu, memakai domain brand. Kalaupun ada penawaran dari komunitas blogger, biasanya fee blogger diperjuangkan untuk mendapatkan nilai yang terbaik.
Sekarang? udah jarang banget bisa mendapatkan job dari brand langsung, kebanyakan dari agency blogger, yang mana tentu saja telah melewati potongan fee dari brand.
Belum lagi kalau dari perantaranya berjenjang, makin banyak deh potongannya, ibarat dana bantuan sosial, sampai ke tangan yang tepat, udah tinggal ampasnya doang, wakakakakak.
3. Makin banyak website marketplace job blogger dengan fee yang juga nyungsep
Website marketplace job blogger juga menyumbang penyebab semakin nyungsep-nya fee blogger. Sebut saya Sosiago yang kebanyakan memberikan job dengan rate yang ditawarkan adalah sekitar 125ribu ke bawah.
Meski demikian, yang daftar bejibun banget. Baru juga beberapa menit job di-upload, dan mereka butuhnya cuman 10 misalnya, yang daftar dong, udah ribuan, hahaha.
Demikian juga dengan beberapa website sejenis lainnya. Kalau kayak gini, buat apa brand harus bayar mahal untuk sebuah postingan review dengan beberapa backlink di dalamnya, cobak?
4. Performa blog yang mudah di'akalin'
Mungkin karena performa blog juga makin mudah di'akalin' kali ya, mulai dari mendapatkan DA dan DR yang bisa didelegasikan.
Baca juga : Jobdesc Blogger yang Bisa Didelegasikan
Bahkan untuk trafik blogpun, seringnya bisa di'akalin'.
Meskipun saya pikir hal ini awalnya dikarenakan, makin banyaknya syarat job kerjasama blogger, yang mana butuh DA atau DR tinggi, pageview tinggi, etapi fee-nya nyungsep hahaha.
Karenanya, beberapa blogger memilih mengakalin performa blognya, biar memenuhi syarat yang 'gila-gilaan' tersebut.
Dan bayangkan kalau makin banyak blog yang 'terlihat' dengan performa bagus, tapi mau menerima job dengan fee yang sangat rendah.
Tentu saja banyak brand yang memilih menurunkan biaya marketing kerja sama blog, karena toh yang mau dibayar rendah juga banyak.
5. Job kerjasama blog yang memang udah lebih sedikit
Penyebab lainnya adalah, mungkin juga karena job kerjasama blog yang sedang sepi, banyak brand yang memilih kerjasama dalam bentuk lomba blog.
Karena kalau dipikir-pikir lomba blog memang butuh dana yang lebih hemat ketimbang job per blogger. Apalagi di zaman ekonomi yang belum stabil kayak sekarang.
Banyak brand yang memutar otak untuk bisa menekan berbagai biaya yang harus digelontorkan.
Baca juga : Cara Menentukan Rate Card Blogger Pemula
Cara Bertahan Aktif Ngeblog Di Tengah Era Fee Blogger Makin Nyungsep Ala Rey
Dengan kondisi rate blogger yang nyungsep kayak gitu, masih ketambahan tantangan lain dong ya, yaitu makin sulitnya bersaing mendapatkan trafik.
Rasanya kepala tuh nyut-nyutan banget, setiap kali lihat trafik blog yang selalu saja ikutan nyungsep, hahaha.
Kalaupun tiba-tiba ada keyword yang nyangkut di page one google, hari berikutnya, abislah blog saya diserang oleh akun-akun nggak jelas, yang tidak rela artikel saya ada di page one.
Jujur, pengen nyerah aja rasanya!
Tapi, nyatanya, saya masih semangat ngeblog tuh. Masih menulis dengan rutin, biar kata nulisnya tidak berbayar.
Apa rahasianya?
Enggak ada sih, selain karena saya suka nulis, dan saya nggak suka berdiam diri aja, hehehe.
Dan sambil nulis, saya juga tetap membuka diri untuk melihat peluang lagi yang masih berhubungan dengan kegiatan ngeblog.
Yang paling menyemangati lagi sih, karena saya yakin, tidak ada usaha yang sia-sia. Dan masalah hasil itu kan urusan Tuhan, saya mah urusannya berusaha aja terus dengan sepenuh hati.
Alhamdulillah sih, meski tahun ini beneran bikin nafas megap-megap, tapi masih ada beberapa pemasukan yang kadang tidak disangka-sangka.
Secara umum, ini yang saya lakukan untuk bertahan aktif ngeblog di era fee blogger yang menyedihkan:
- Tetap menulis, karena menulis itu menyenangkan.
- Tetap membuka diri untuk melihat peluang lain dalam menghasilkan uang melalui blog.
- Semangat berusaha dan berpikir positif, karena yakin akan hasil usaha yang merupakan urusan Tuhan.
- Menulis selang seling, kadang menulis serius dengan riset keyword dan semacamnya, kadang juga menulis ngasal, kayak sekarang ini, hahaha.
Kesimpulan dan Penutup
Awal tahun 2023 ini merupakan tahun terberat dalam profesi saya sebagai blogger. Hal ini berkaitan dengan job blogger yang makin terbatas, serta fee blogger pun semakin nyungsep.
Meski demikian, Alhamdulillah saya masih semangat bertahan aktif ngeblog di tengah keadaan yang kurang bersahabat ini.
Caranya sih sederhana aja, cuman dengan tetap menulis dengan selang seling, kadang nulis serius, kadang asal nulis aja. Namun yang pasti saya terus berusaha dan aktif menulis di blog, karena saya suka menulis.
Sidoarjo, 14 Maret 2022
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Demikian artikel tentang cara bertahan aktif ngeblog di tengah tantangan yang semakin menjadi, semoga bermanfaat.
Ehm Rey kmrn aku liat da yg kasih fee job fee 160 tapi kalo kena agency lain malah cuma 20 apa ga nangeees.
BalasHapusBagiku blog buat nulis catatan tentang Saladin juga (nulis bebas) jadi ga selalu mumet cari keyword dll, yg penting blognya diisi lah biar DA-DR stabil.
semangat terus kak rey
BalasHapusHalo Mbak Rey, apa kabar?
BalasHapusSaya salut dengan semangat Mbak untuk tetap menulis di blog. 4 tips untuk bertahan aktif ngeblog saya catat.
Saya pribadi nyungsep 2 tahun gak ngeblog. Males aja bawaannya. Eh belakangan kangen lagi ngeblog padahal cuma ingin menuliskan ulang apa yg biasa saya iseng tulis di notes-nya hp. Jadi tulisannya ya model ngasal itu Mbak... :)
Salam dari Sukabumi, Mbak
jadi inget juga dulu sekitar tahun 2011an mungkin, dapat tawaran nulis dan fee-nya wowww mayan banget.
BalasHapusselama kita suka nulis, meskipun di depan mata ada rintangan, kita mah terus maju jalan pokoknya.
Iyah kak
Hapus