IRT bisa aktif mengelola 4 blog tentunya ada yang dikorbankan, nggak terjadi begitu saja. Jadi, jangan terkecoh dengan segala kata-kata motivator, 'pasti bisa' aja ya.
Kenyataannya, adalah sebuah hal yang imposible ada ibu yang sempurna, bisa melakukan semuanya seorang diri dengan sempurna.
Demikian juga saya.
Ih kok si Rey, bukannya kasih semangat, malah bikin makin nggak semangat sih?
Iya, di sini blog tempat motivasi yang realistis, bukan hanya asal ngomong tapi nggak sesuai kenyataan *uhuk.
Baca juga : Cara Mudah Mendalami Ilmu Ngeblog Bagi IRT Ala Rey
Ketika Ditanya Bagaimana Cara Mengelola Banyak Blog Serta Mengurus Anak
Tidak sekali dua kali saya ditanya sesama teman blogger, khususnya ketika beberapa menyadari, ternyata blog saya tuh nggak cuman satu doang.
Dan beberapa merasa ingin ikutan punya blog banyak atau setidaknya lebih dari satu. Karena kalau secara logika kan, blog lebih dari satu itu, means kesempatan juga jadi lebih dari satu.
Betul banget!
Tapi jangan lupa, meski punya blog banyak, tapi kalau sepi isi dan trafiknya, pegimana bisa dapat peluangnya kan ye.
Jadi betul banget, nambah blog itu berarti nambah juga semangat rajin buat menulis atau mengisi blognya. Saya bilang mengisi blognya, karena di zaman sekarang, ada beberapa eh bahkan banyak blogger yang mengisi blognya dengan tulisan orang.
Entah beli artikel, atau pakai chat GPT.
Masalahnya lagi, meski sudah ada chat GPT, tidak serta merta bisa memenuhi kebutuhan untuk bisa rutin menulis di blog setiap hari.
Butuh effort lebih juga untuk bisa menulis, baik niatnya, waktunya, idenya dan lain segalanya. Hal ini yang bikin beberapa blogger yang memiliki blog lebih dari satu, akhirnya menelantarkan blog tersebut.
Jangankan bisa rajin menulis atau mengisi artikel di beberapa blognya, bahkan update di satu blog saja, seringnya terlewatkan.
Lalu, kalau hanya sebatas punya blog saja, tapi tidak bisa dipakai untuk bersaing dalam dunia blogging yang semakin ketat ini. Bagaimana bisa semua blog itu bisa menghasilkan peluang datangnya uang?
Bisa-bisa cuman bikin tekor bayar perpanjangan domain aja, bahkan ketambahan hosting pulak.
Jadi, ketika ada yang nanya tentang mengelola blog yang lebih dari satu, tanggapan awal saya selalu,
"Saya aslinya nyesal punya blog banyak, harusnya maksimal 2 aja, biar bisa update di medsos juga!"
Iya, jujur saya lumayan nyesal punya blog banyak, karena astagaaaaa... mau pingsan beneran dah berjuang buat bisa rutin mengisi artikel di semua blog tersebut.
Plis lah ya, saya tuh single fighter mom, mengurus dua anak seorang diri tanpa bantuan siapapun. Bahkan nggak pakai nulis di blog aja, sudah nggak ada waktu luang lagi. Lah ketambahan harus nulis di blog, dan nggak cuman satu blog aja pulak.
Wajar saja saya kayak menyesali, mengapa pula... saya serakah, bikin blog kok banyak banget, hahaha.
Masalahnya kan, zaman sekarang tuh peluang menghasilkan uang dari blog itu udah nggak kayak dulu lagi. Banyak yang menawarkan blog sekaligus media sosial.
Nah, gara-gara saya kebanyakan ngurus blog, nggak 'kepegang' deh jadinya akun-akun medsos saya. Padahal, selain melengkapi kerja sama blog, akun media sosial itu penting banget buat branding-kan diri sebagai blogger.
Jadi begitulah, kalau saya ditanya tentang bagaimana mengelola blog banyak, sementara saya juga masih harus mengurus anak-anak dan lainnya. Seorang diri pulak.
Jawabannya adalah, nggak bisa keurus semuanya. Dan saya sama sekali nggak merekomendasikan para ibu rumah tangga, khususnya single fighter kayak saya, untuk menggantungkan penghasilan semata dari blog banyak. Karena nggak semudah itu mengelolanya, pastinya akan ada yang harus dikorbankan, salah satunya ya anak.
Baca juga : Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Lebih Berat Dari Pekerjaan Kantoran
IRT Bisa Aktif Mengelola 4 Blog Pasti Ada yang Dikorbankan
Kenyataannya, saya masih bisa sering menulis di blog, bahkan ke-4 blog saya, kadang nambah juga buat nulis di blog pelengkap. Karena ada yang dikorbankan.
Apa?
Ya anak-anak!
Iya, jujur saya selalu berperang batin banget untuk masalah ini, karena kenyataannya seolah saya nggak bisa memenuhi tujuan utama saya di rumah aja, yaitu untuk anak-anak.
Kenyataannya, gara-gara saya ngejar duit dari ngeblog, jadinya bikin blog banyak, abis itu bingung sendiri update-nya.
Dan karena udah terlanjur ada, saya usahakan untuk selalu rajin menulis, lalu jadinya mengorbankan anak-anak.
Kasian sebenarnya mereka, meskipun maminya di rumah terus, selalu mendampingi mereka setiap saat. Tapi seolah roh maminya di tempat lain.
Jarang bisa nemanin main, bahkan sedang main atau sekadar menyuapin anak-anak ya tetap seringnya sambil buka HP, ckckckck.
Buat saya sih hal itu untuk efisiensi waktu, jadinya kerjaan wajib multi tasking. Ya nyuapin anak, ya sambil melakukan hal yang harus dan bisa dilakukan dari HP.
Bahkan, ketika sambil menonton film bareng, sempat-sempatnya si Mami buka HP mulu, huhuhu.
Bukan hanya tak mendapatkan atau jauh dari roh maminya, tapi kadang anak-anak juga kebagian kena omelan atau marahan.
Adalah ketika anak-anak butuh kehadiran saya (i told you, anak zaman now kebanyakan acara banget sekolahnya, hiks), tapi saya juga kebetulan ada deadline pekerjaan.
Duh itu bagaikan terserang panic attack deh sayanya. Anak-anak berantem dikit, bakalan kena amukan dan bentakan mami tuh.
Apalagi kalau deadline pekerjaannya itu tentang foto atau video, udah lah, anak-anak bahkan udah mengerti banget kalau setiap kali maminya ada job video, bakalan ngomel lebih banyak, hahaha.
Jadi ya gitu, kalaupun saya bisa menulis rutin di beberapa blog, pasti ada yang saya korbankan yaitu anak. Itulah juga mengapa, kalau blog saya sepi, dipastikan saya sedang memilih anak-anak, dan jadilah blog terbengkalai, hahaha.
Karena, dengan menekuni beberapa blog, kita harus memilih.
Apakah harus mengorbankan anak-anak, seperti ketika saya fokus menulis dan anak-anak nggak bisa main bareng maminya, meski maminya di dekat mereka.
Atau apakah harus mengorbankan menulis di blog, dan membiarkan blog dipenuhi 'sarang laba-laba'. Atau juga harus mengorbankan team blogger, misal ketika ada job dalam berkelompok, di mana fee blogger akan dibayarkan ketika semuanya telah menyelesaikan kewajibannya.
Baca juga : Blogger Keren dan Terbaik itu yang Kayak Gini
Biasanya kalau nggak mau korbankan anak-anak, jadilah beberapa blogger terpaksa menunda deadline-nya, dan jadilah semua blogger yang bekerja sama jadi tertunda juga pembayarannya.
Jadi begitulah, akan selalu ada pilihan, sebijaknya kita saja dalam memilih yang terbaik dan lebih sedikit dampak merugikannya buat kita, apalagi buat orang lain.
Surabaya, 05 September 2023
Saya sekarang juga lagi aktif mengisi 4 blog. 2 blog pribadi dan 2 lagi karena pekerjaan. Haha.. Awal-awal keteteran juga, lagian gaya-gayaan banget pake nambah blog pribadi. Wkwk. Tapi, kalau sudah menemukan ritme menulisnya jadi enjoy aja meskipun pasti ada yang dikorbankan ya. yang dikorbankan kalau saya itu konten organik. Wkwk. Pasti duluin tulisan job..
BalasHapusSemangat Mbak, yang penting bisa tetep waras menyeimbangkan peran di rumah ya :D
Semangat mbak..
BalasHapusDulu waktu belum punya anak, aku juga masih bisa handle 10 blog. Setelah punya anak 1, blog berkurang tetapi online shop bisa diatas 5 website handle sendiri. Sekarang, punya 2 blog saja jarang banget nulisnya. Huuhuhu.. memang semua itu penuh pengorbanan. Apalagi ketika sudah waktunya perpanjang domain dan hosting, duh rasanya nyesek banget apalagi kalau blognya tidak bisa menghasilkan cuan. Mau dilepas blognya, kok sayang. Tapi kalau perpanjang terus, boncos.
Tetap semangat mbak, semoga bisa terus produktif walaupun memang ya harus ada yang dikorbankan.
Brillie
Antie.info
Pastinya sih. Ga mungkin bisa handle semua tanpa ada yg dikorbankan. Udh hukum alam juga. Seseorang yg kita lihat luar biasa sukses, aku yakin ada sesuatu yg dia pasti juga korbankan. Ntah kesenangan pribadi , atau ga bisa lagi melakukan hobbi Krn sibuk kerja, apapun lah.
BalasHapusJadi tinggal kitanya milih prioritas mana yg mau diutamakan 😄 . Atau coba lakuin semua, tapi ya gitu, ga maksimal. Krn hrs bagi waktu .
Sejujurnya jujurnya, aku pun sering dapet pertanyaan yang senada.
BalasHapus"Gimana bisa ngisi blog dan review drama?"
Uda cape banget jawabnya.
Kalo semua itu hanya selingan dan gak jadi pekerjaan utama. Kayaknya, aku uda paham sama kemampuan diri sendiri deh. Jadi gakkan ambil job yang jauh di luar jangkauan. Karena konsekuensi nerima job, pasti optimasi. Dan ini butuh waktu gak sebentar.
Pokonya rudet aja.
Jadi aku setuju sih, dan masuk akal banget kalau mengurus blog itu gak sekedar nulis. Ada faktor pengikutnya yang uda jadi tanggungjawab blogger.
jujur aku kagum banget sama teman blogger yang bisa mengelola banyak blog itu. aku punya 1 blog dan 1 akun ugc aja ngisinya suka bolong-bolong mana bingung mau nulis tentang apa biasanya
BalasHapusdisatu sisi ada yang lebih "prioritas", tapi ada juga hal lain yang harus dikorbankan misalnya waktu tidur atau waktu kebersamaan dengan anak-anak.
BalasHapusSelama kita yakin hal itu juga bisa jadi yang terbaik buat kita, nggak masalah. dan sepertinya perlu manajemen waktu juga yang baik