Jadi blogger itu bikin saya jadi sering takjub sama diri sendiri. Mulai dari jadi lebih sedikit menjelaskan, kalau tak perlu bersusah payah dengan lidah belibet memanggil atau sekadar menulis nama lengkap saya, Reyne Raea. Cukup panggil Rey aja, praktis dan mudah.
Dan sekarang tuh banyak yang auto manggil atau nulis saya Rey, tanpa perlu lagi saya jelaskan lagi. Sehingga mereka tak perlu ribet nulis Reyena, Rayne, Reyna, atau bahkan Rene juga Rene Raya.
Ampun deh, hahaha.
Bukan hanya di media sosial saya, bahkan di beberapa platform lain, yang notabene jarang saya gunakan. Sering banget takjub dengan panggilan, Rey atau Mbak Rey.
Rasanya tuh bahagia, senang, bukan karena merasa famous, *uhuk. Tapi lebih ke 'merasa nama saya bukan lagi sesuatu yang bikin orang susah aja'.
Sering saya penasaran, kok mereka tahu panggilan saya Rey?. Dan seringnya mereka menjawab, mengenal nama saya dari tulisan curhatan di blog.
Masya Allah.
Baca juga : Tentang Mbak Rey atau Reyne Raea
Jadi Blogger Memudahkan untuk Personal Branding
Saya merasa takjub dengan profesi jadi blogger ini. Karena sejujurnya saya tidak merasa kalau saya sudah sedemikian hebat kayak blogger senior yang namanya udah jadi keyword yang banyak dicari orang, uhuk.
Tidak.
Yang saya lakukan dari dulu adalah, rutin menulis.
Iya sih, saya juga menerapkan satu dua kaidah SEO setiap kali menulis artikel. Sesekali juga sering menulis dengan terlebih dahulu riset keyword yang memungkinkan untuk mendatangkan trafik.
Tapi sejujurnya, pengetahuan saya tentang SEO belum sehebat yang lain. Bahkan kepiawaian dalam menghasilkan tulisan yang benar juga masih jauh dari baik.
Masih sering menulis dengan terjadi pengulangan kata, atau biasa disebut boros kata. Nggak heran, kalau saya juga masih mengalami kesulitan dalam bersaing memperebutkan page one.
Bahkan tulisan saya di blog ini sudah mencapai 1400an artikel, tapi pageview hariannya turun menjadi dibawah angka tersebut, hiks.
Namun, meski artikel saya tidak seramai blog orang lain muncul di page one google. Kenyataannya, masih ada bahkan bisa saya katakan banyak orang yang datang ke blog ini, dan membaca tulisan curhat atau cerita keseharian saya.
That's why, beberapa pembaca jadi banyak stay di sini, membaca tulisan-tulisan saya lainnya, which is lama-lama mereka jadi tahu dan familier, kalau saya lebih sering dipanggil Rey.
Di tambah nama saya memang agak laen kali ya. Jadi, ketika mereka menemukan nama itu di platform lain, pembaca tersebut bisa dengan mudah mengenali saya, dan menyapa saya dengan sebutan 'Rey' atau 'Mbak Rey'.
Menjadi blogger memang mempermudah personal branding kita. Namun, tidak semua blogger bisa melakukannya.
Menurut saya, blogger yang mudah mengembangkan personal branding-nya melalui blog adalah, blogger yang mengenalkan dirinya ke orang lain atau pembaca di setiap tulisannya di blog.
Terlebih, jika diperkenalkan tentang hidup dan pengalamannya, yang bikin pembaca jadi lebih mengenal sang blogger.
Seperti pengalaman pribadi saya yang merasa lebih mengenal beberapa blogger Indonesia, jauh sebelum saya mengenal dunia blogging seperti sekarang.
Sebut saya Grace Melia atau Mami Ubii dengan cerita pengalaman hidupnya yang luar biasa dan jadi sumber inspirasi saya dalam menulis.
Atau Mba Nurul Rahmawati yang lebih saya kenal dengan sebutan BukanBocahBiasa, karena dulunya saya sering membaca blognya yang isinya lebih banyak ke cerita kesehariannya, lengkap dengan tulisan khasnya.
Annisast, bahkan blogger luar Jawa, DudukPalingDepan, saya mengenalnya sebelum aktif ngeblog seperti sekarang, mulai dari cerita kehamilannya, yang banyak menemani saya ketika hamil si Adik dulu.
Saya pikir, hal-hal sederhana yang kita tulis, khususnya tentang keseharian kita, pengalaman kita, itu jauh lebih memudahkan personal branding, ketimbang tulisan yang banyak masuk page one google, tapi artikel umum.
Baca juga : Membangun Personal Branding di Ranah Digital
Jadi Blogger Mudah Mendapatkan Kepercayaan Orang Lain
Selain takjub dengan banyaknya orang yang langsung memanggil nama saya 'Rey'. Saya juga merasa, lebih mudah mendapatkan kepercayaan orang lain. Baik teman maupun orang asing yang baru kenal.
Seperti cerita saya beberapa waktu lalu, ketika sedang kebingungan mencari kost atau kontrakan di Surabaya. Setelah bingung dan lelah mutar-mutar beberapa hari ke sana ke mari. Akhirnya saya putuskan menyewa sebuah kamar sewaan saja.
Ketika itu, saya menghubungi pemiliknya, menanyakan harganya, lalu bernegosiasi.
Dan takjub dong, si pemiliknya begitu baik mempermudah negosiasi dan syarat-syaratnya. Padahal pemiliknya tuh adalah orang yang biasanya punya image selalu ketat dan tegas dalam berbisnis.
Usut punya usut, ketika bertemu, si pemilik cerita kalau sudah membaca beberapa tulisan saya di blog, dan dia jadi tahu masalah saya, kesulitan saya. Makanya dipermudah, dan katanya dia percaya saya adalah seseorang yang mudah dipercaya.
Waooooo dong!
Oh ya, saya memang lebih sering chat dengan nomor WA bussines, di mana kontaknya memang terbuka untuk umum. Sehingga memudahkan orang mencari tahu tentang keterangan nomor tersebut.
Terlebih di keterangan kontak WA bisnis saya, ada lampiran semua blog, dan itu memudahkan orang lain untuk mengunjungi blog saya.
Blog memang sebuah platform yang luar biasa, jika kita bisa menggunakannya dengan baik. Berbeda dengan media sosial yang lebih terbatas dalam mengekspresikan cerita lengkap.
Di blog, kita bebas bercerita apa saja, sepanjang apapun.
Dan jangan khawatir, masih banyak kok orang yang mau membacanya, karena tidak semua orang suka liat konten video yang panjang dan bertele-tele.
Juga tidak semua orang suka menghabiskan kuota internetnya untuk mantengin konten video yang panjang. Mending baca tulisan yang lebih sedikit menghabiskan kuota internet ketimbang video.
Masih banyak kok yang senang membaca, bahkan beberapa aplikasi baca berbayar pun masih ramai dikunjungi orang untuk rela membayar demi membaca cerita yang mereka suka. Padahal cerita itu kebanyakan fiksi belaka.
Apalagi cerita kisah nyata kita kan ye?
Baca juga : Cerita Jatuh Bangun Karena Mental Illness, Sampai Berpikir untuk Mati Saja
Kesimpulan dan Penutup
Jadi blogger adalah sebuah profesi yang paling menyenangkan khususnya untuk saya yang suka menulis serta butuh bercerita dengan puas tanpa dijeda oleh siapapun.
Dan siapa sangka, dari profesi ini bukan hanya bikin saya masih bisa mandiri membeli beberapa kebutuhan dengan uang penghasilan sendiri.
Namun juga bikin saya jadi lebih banyak dikenal orang lain dengan nama yang saya lebih nyaman dipanggil, serta lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Surabaya, 10 Oktober 2023
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Demikian artikel tentang keuntungan lain jadi blogger yang bikin banyak dikenal orang serta memudahkan meraih kepercayaan orang lain. Semoga menginspirasi.
Rey, baca ini, ntah kenapa aku JD pengen buka IG ku lagi hahahahahaha. Aku skr kan lagi vacum ya dari IG, uninstall dulu. Blm tahu kapan mau dibuka. Soalnya ngerasa aja ga terlalu excited lagi, nulis di sana. Aku kok ngerasa IG itu LBH cocok utk Orang2 yg suka membuat video, bukan blogger kayak aku 🤣. Makanya mutusin utk off dulu, dan fokus di blog atau FB. FB msh seneng Krn bloggers masih banyak di sana. Yg suka nulis panjang msh rame. 😄
BalasHapusTapi pas baca tulisanmu, kalo masih banyak orang yg suka membaca tulisan drpd video yg ngabisin kuota, iya juga sih. Aku sendiri ga terlalu suka video, walopun di rumah pakai wifi, ttp aja kalo bisa ada tulisannya, LBH seneng baca caption drpd nontonin Ampe habis 🤣
Setuju kalo blogger LBH memudahkan utk personal branding. Walopun skr banyak bloggers yg berpindah ke platform kreasi lain, tapi pada dasarnya kebanyakan mereka dulunya blogger 😄.
Aku tuh sampe mikirin gimana cara bloggers ini aktif lagi menulis. Banyak idolaku yg skr udh ga aktif nulis tp jadi YouTubers, vloggers, kdg sedih Krn blognya betulan mati suri, tapi ikut happy kalo mereka semakin sukses 😄
Skr ini sih palingan aku bikin GA di salah satu grub blogger WA, untuk memacu para bloggers yg join aktif nulis lagi. Semata cuma mau yuuuk bikin tulisan lagi, apa aja kek, yang penting tetep menulis 😄😄. Segitu cintanya sih aku jadi blogger ini..
Kalau saya tetap suka ngeblog Mba, entahlah akoh emang orangnya malas ngonten video atau lainnya, lebih nyaman nulis.
HapusJadinya lebih suka branding lewat tulisan :D
Ammi juga lebih dekat dgn panggilan “ammi” dr nama sebenar.
BalasHapusAmmi tidak mengejar SEO waktu blogging kerna ammi blogging sekadar suka2. Alhamdulillah dpt ramai kenalan dari Malaysia mahupun dr luar, dpt uang juga dari Adsense. Ga banyak tp insyaallah bisa beli cemilan utk sebulan ahaksss
Asyik ya, malah jadi sarana buat mendapatkan banyak teman :)
HapusNah aku ini salah satu pengunjung setia blog mba Rey. Aku suka cerita² yg mba Rey bagikan. Dimana aku tu sering galau menulis artikel curhatan. Yang katanya ngga mutu dan ngga mendatangkan pembaca. Dahlah lari ke blog mba Rey aja buat baca².
BalasHapusWaahh tengkiu Mbasay :D
HapusPokoknya cerita curhatan itu selalu buruk di mata para (who call) pakar SEO :D
Nggak nyangka ya mbak, dengan profesi blogger, urusan kita jadi dipermudah gitu. Alhamdulilah masih ketemu orang-orang yang baik, yang membantu kita.
BalasHapusDan ada untungnya juga ya kalau WA di setting ke bisnis gitu, dan menampilkan link portfolio blog kita
Iyaaaa, jadi bisa pamer ke semua orang yang pertama kali atau jarang ngechat kita wakakakaka
HapusMb Rey melalui artikelmu ini yang embahas branding diri aku jadi sadar ternyata aku terpapar dengan tulisanmu. Sejujurnya, dari kemarin aku berusaha mencari blognya mba lho. Haha kek "Rey...." apa yaa lupa. Alasannya karena aku inget dulu aku baca blog mba yang membahas ttg bloger pemula, curhatan keseharian dll. Eh lah kok sekarang nemu. Senang sekali.
BalasHapusEmangnya branding sukses ya kek gini, di cari-cari, eh sekali nemu aku bookmark biar tidak lupaa. Hehe.
Awwww, tengkiuuu yaaaa :*
Hapus