Tetap tenang dan anti bosan nontonin drama serial Amerika Desperate Housewives, di tengah gempuran drakor dengan lakon pria yang ganteng-ganteng itu kata banyak mamak-mamak *eh.
Mungkin karena saya memang pecinta film barat kali ya, dan kriteria ganteng ala saya itu, yang macho ala-ala bule gitu, kayak Kakang Mas Gerard Butler, hehehe.
Nah, bukan cuman film aksi, saya juga suka film-film drama yang biasanya emang sarat makna banget. Mungkin karena itulah saya jadi suka sama serial drama dari negara paman Sam ini.
Sampai-sampai saya udah berkali-kali nontoninnya loh, pernah nonton di TV, pernah juga sampai beli DVD-nya sampai bejibun banget. Secara serial ini memang panjang banget kek sinetron Indonesia.
Ada sekitar 8 session dong, dan setiap session terdapat 23 episode, yang berarti total semuanya hampir 200 episode, uwow!.
Tapi, karena saya suka kan ye, jadinya tetap saya nontonin, meskipun sekarang emang seringnya sebagian saya skip-skip, biar cepat selesai, hahaha.
Baca juga : Review dan Sinopsis Lengkap Film Plane 2023 yang Diperankan Gerard Butler
Sinopsis Dan Review Drama Serial Amerika, Desperate Housewives
Kali ini saya tuliskan sinopsis singkat aja ya, nggak lengkap kayak biasanya. Yang bener aja dong kalau saya nulis lengkap semuanya.
Source: radiotimes |
Ada hampir 200 episode woi!. Tangan saya bisa keram nulisnya, dan yang baca juga auto eneg, hahaha.
Jadi, serial drama Desperate Housewives ini, bercerita tentang kehidupan 4 orang wanita yang bersahabat erat, dan tinggal di satu komplek hunian yang sama, yaitu Wisteria Lane.
Mereka adalah si cantik dan cerdas, Lynette Scavo yang diperankan oleh Felicity Huffman, si cantik, modis mantan super model, Gabrielle Solis (Eva Longoria). Si wanita cantik dan elegan serta super perfeksionis, Bree Van de Kamp (Marcia Cross) dan si paling baik hati, banyak lelaki yang suka, tapi cintanya selalu kandas, Susan Mayer (Teri Hatcher).
Pada session 1 episode pertama, di mulai dengan memperlihatkan bagaimana asri dan tenangnya lingkungan Wisteria Lane. Namun sayang ketenangan tersebut diusik oleh sebuah suara ledakan pistol yang berasal dari salah satu rumah.
Ternyata itu adalah Mary Alice Young (Brenda Strong), yang sebenarnya merupakan salah satu teman baik dari 4 sekawan di atas.
Kepergian Mary Alice dengan cara bunuh diri, menjadi sebuah konflik yang mengawali cerita serial, di mana nantinya akan ada saling ketersambungan antara satu dengan lainnya dari ke-4 tokoh wanita tersebut.
Cerita keseluruhan dari serial ini, memang berputar dari ke-4 tokoh tersebut. Meskipun tentu saja di setiap session selalu ada tokoh-tokoh baru sebagai pelengkap, yang hadir dengan konflik yang bikin ceritanya jadi berwarna.
Menariknya, meskipun ceritanya dibuat sampai 8 sesi, dalam rentang beberapa tahun pulak. Di mulai pada tahun 2004, hingga tahun 2012. Namun secara keseluruhan ceritanya selalu berkesinambungan, dan kerennya lagi, tak ada lakon yang diganti, kek serial lainnya, yang seringnya lakonnya tiba-tiba diganti, tanpa ada cerita yang memungkinkan, misal lakonnya operasi wajah kek.
Jadilah, penonton benar-benar bisa melihat dan merasakan langsung, bagaimana perubahan para pemain utamanya. Dari fashionnya yang selalu mengikuti trend di tahun penayangannya. Demikian pula ceritanya, masuk akal banget, tanpa ada yang lompat-lompat tanpa dijelaskan gimana sampai ada di posisi itu.
Singkatnya, serial ini memang bercerita tentang seperti judulnya, ibu rumah tangga yang despresi. Di mana ke-4 pemeran utamanya memang merupakan sosok ibu rumah tangga, yang berkutat dengan masalah pasangan, masalah anak, masalah karir.
Soo related banget deh sama mamak-mamak kayak si Rey
Baca juga : 7 Film Korea Tersedih yang Bikin Nangis Banget
Karakter - Karakter Pasangan Suami Dalam Drama Serial Amerika, Desperate Housewives
Buat saya, yang menarik adalah serial drama Amerika ini, ketika mengenal karakter-karakter para ibu rumah tangga, dan bagaimana mereka menghadapi suaminya, dengan karakter tersebut.
1. Pasangan Lynette dan Tom Scavo, ketika suami dengan ego besar menikah dengan wanita cerdas
Lynette merupakan salah satu sosok pemeran dengan karakter yang saya sukai. Karena dia adalah wanita yang cerdas, keren banget deh, meski bertahun-tahun jadi ibu rumah tangga, lalu akhirnya dia kembali bekerja, dia dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan, bahkan cepat pula berkembangnya.
Source: tvfanatic |
Saking terkenal akan kecerdasannya, di akhir session 8, Lynette yang telah berusia di atas 50 tahun, malah dapat tawaran menjadi pemimpin perusahaan besar, milik salah satu teman yang pernah tinggal di wilayah tersebut.
Jujur, saya jadi berandai-andai melihat si Lynette ini, karena sejujurnya saya juga pengen banget bisa punya karir. Bukan karena kangen bekerja, tapi karena pengen kehidupan bisa maju, nggak stuck di sini aja, bahkan tergilas jadinya, huhuhu.
Namun seolah memang melengkapi kecerdasannya, si Lynette ini malah jatuh cinta dengan lelaki yang tidak lebih pintar darinya, tapi punya ego yang tinggi, si Tom Scavo (Dough Savant).
Tom lah yang memaksa Lynette untuk berhenti dari karirnya, agar bisa fokus mengurus anak-anaknya. Dan related sama si Rey, wanita secerdas Lynette ini, kalah juga sama perasaan cintanya. Tentunya dia mengabulkan keinginan Tom, jadi ibu rumah tangga, dan menerima kondisinya yang punya anak sampai 4 orang.
Bayangkan, wanita secerdas Lynette akhirnya menghabiskan waktunya untuk berkutat dengan urus bayi dan toddler. Bahkan di usia 50an, Lynette kembali hamil, dan mau nggak mau harus menerima kondisi, babay lagi deh sama dunia kerjaan, hehehe.
Lynette yang cerdas juga mengabulkan keinginan Tom yang ingin membuka restoran pizza, yang pada akhirnya juga dia terpaksa mengorbankan karirnya yang baru juga mulai makin bersinar, lantaran demi membantu Tom mengurus restorannya.
Pada akhirnya, restoran itu akhirnya tutup, karena bangkrut.
Intinya, pasangan Lynette dan Tom Scavo ini, related banget sama kehidupan si Rey, karakter si Rey. Makanya saya nggak suka liat si Tom, hahaha.
Baca juga : Film Korea Thread of Life, Pembulyyan di Sekolah Berujung Bunuh Diri
2. Pasangan Gabrielle dan Carlos Solis, ketika cinta tak selamanya lemah lembut dan setia bersama
Ini adalah pasangan yang bisa dibilang kocak, tapi juga unik. Ketika Gaby, panggilan Gabrielle yang merupakan mantan supermodel dunia, menikahi lelaki yang dia cintai, yang tentunya kaya raya.
Source: twitter |
Namun, seperti kebanyakan lelaki cerdas dalam berkarir, dia juga mudah menyerah, dan mudah bosan. Dan ternyata Carlos sangat tepat berjodoh dengan wanita yang material banget kayak Gaby.
Karena Gaby mencintai kemewahan, suka belanja barang mahal, maklum kan mantan super model dunia. Dan karenanya, dia harus memastikan kalau suaminya harus tetap kaya.
Meskipun akhirnya Carlos jadi sangat sibuk di luar rumah, dan mengakibatkan Gaby berselingkuh dengan tukang kebunnya yang masih sangat muda.
Namun, Gaby membuktikan, hubungannya dengan sang suami, tidak semuanya adalah harta dan kekayaan. Dia bisa menemani suaminya, bahkan rela mengabulkan keinginan suaminya untuk punya anak kandung. Padahal Gaby sangat benci punya anak, yang katanya anak cuman akan mengkungkungnya di rumah.
Uniknya, Gaby memutuskan punya anak, ketika ekonomi keluarga mereka sedang di bawah, karena Carlos sempat kehilangan penglihatannya, sehingga tidak bisa bekerja.
Intinya, hal menarik dari hubungan mereka, bikin saya menyadari bahwa cinta itu, tidak selamanya selalu setia dan lemah lembut.
Karena, Gaby pernah berselingkuh, toh dimaafkan oleh Carlos, dan ketika suaminya sedang terpuruk, Gaby membuktikan setia mendampinginya.
Hal lain yang menarik dari pasangan ini adalah, mereka atau Gaby khususnya, selalu berada di posisi yang lucky tanpa sengaja.
Misal, ketika Gaby kepergok ibu mertuanya sedang selingkuh dengan tukang kebunnya. Si ibu mertua yang memang nggak suka Gaby sudah semangat mau laporin kelakuan mantunya itu ke anaknya.
Eh belum juga laporan, si mertua kecelakaan ditabrak seseorang, kemudian koma sampai akhirnya meninggal. Jadinya, si suami nggak tahu kalau Gaby selingkuh, hahaha.
Atau, ketika Carlos dan Gaby memutuskan untuk melaporkan kelakuan bosnya yang suka selingkuh ke istri bosnya. Karuan saja Carlos kena PHK.
Namun, belum juga surat PHKnya dikeluarkan, malah bosnya mati dibunuh istrinya, semetara bosnya belum sempat ngomong ke siapapun tentang dia yang memecat Carlos.
Karena kematian bosnya, Carlos malah diangkat menggantikan posisi bosnya itu, ampun deh lucky-nya, hahaha.
Baca juga : Menikah Modal Cinta? Bisa dan Dibutuhkan Kok, Asal...
3. Susan Mayer, cinta yang banyak, tapi mudah datang dan pergi
Kalau yang ini, karakternya merepresentatifkan wanita yang sering tidak beruntung. Coba gitu si Susan ini hidup di Indonesia, dijamin dia udah diruqyah deh, saking hidupnya bisa dibilang, sial mulu, hahaha.
Susan dan Mike Delfino wedding | source: desperatehousewives |
Kalau saya pribadi sih nggak anggap dia sial, tapi wajar untuk karakter orang yang baik hatinya, dan disukai banyak orang. Ujian orang dengan karakter demikian emang selalu nggak bisa stay lama dengan seseorang yang ada hubungan khusus dengannya.
Bermula dari Susan bercerai dengan suaminya yang doyan selingkuh, lalu akhirnya mengenal Mike Delfino (James Denton), dan memang cinta matinya tuh cuman ke Mike aja.
Tapi, bahkan udah susah payah bisa menikah, nggak lama kemudian cerai, meski masih saling cinta. Sudahlah keduanya punya pasangan lain, eh ujung-ujungnya balik lagi bersama.
Setelah bersama, diuji dengan kuatnya oleh ekonomi yang buruk, sampai akhirnya ketika ekonomi mereka agak naik, eh si Mike ditembak orang dong, dan jadilah janda kembali si Susan.
Meski demikian, si Susan ini memang seolah punya daya tarik tersendiri buat lelaki. Di mana kebanyakan lelaki yang suka itu, bukan semata suka tubuhnya, tapi suka dan cinta padanya secara keseluruhan.
4. Bree Van de Kamp, wanita anggun, setia dan perfect juga punya sisi gelap
Wanita yang cerdas udah, wanita yang matre tapi aslinya baik dan mencintai suaminya juga udah, wanita yang mudah dicintai banyak lelaki tapi cintanya selalu nggak awet juga udah.
Source: pinterest |
Terakhir adalah, wanita yang super elegan dan perfeksionis, Bree Van De Kamp. Dia adalah sosok wanita yang bisa dibilang wanita sejati keknya ya.
Di mana, dia selalu tampil serapi dan secantik mungkin, bukan hanya dirinya, tapi juga anak dan suaminya diurus sehingga selalu tampil rapi dan sopan, termasuk rumahnya.
Alhasil, anak dan suaminya muak dengan semua hal-hal sempurna tersebut, ujungnya suaminya meninggal, anak perempuannya hamil di luar nikah, sementara anak lelakinya malah jadi gay.
Meskipun demikian, Bree adalah sosok wanita yang baik, dan super setia kepada siapapun, termasuk teman-temannya.
Baca juga : Cara Memaafkan dan Menerima Kesalahan Orang Tua
Alasan Tak Pernah Bosan Nonton Drama Serial 'Desperate Housewives'
Sebenarnya, terlalu banyak yang bisa diceritakan dari serial drama ini. Wajar kan ye, episodenya ngalahin sinetron Indonesia dong!, hahaha.
Tapi, singkatnya, saya suka dan tak pernah bosan menontonnya berkali-kali, karena:
1. Karena saya pecinta artis barat
Iya, saya lebih suka nontonin artis barat ketimbang Korea seperti yang booming sekarang itu. Bukan nggak suka drakor ya, suka juga sih, tapi lebih suka yang barat.
Mungkin karena bentukan orang bule itu beda kayak orang Asia kali ya, jadi kalau nontonin mereka, cuman buat dinikmati aja, bukan buat ditiru.
Maksudnya gini, karena liat drakor yang memang bentukannya orang Asia, mirip kita kan ye. Tapi karena kulit mereka lebih cerah, jadilah kita orang Indonesia terobsesi dengan pengen punya kulit cerah, sampai suntik whitening *eh.
2. Karena ceritanya related dengan kehidupan rumah tangga banyak orang
Nah ini yang paling penting, saya tuh paling suka nonton film yang related dengan kehidupan sendiri, biar ada manfaatnya gitu.
Ketika Gaby punya anak, nggak modis lagi | source: theguardian |
Kan jadi kayak ada yang ngingatin, kalau hidup emang seperti itu, contohnya di serial Desperate Housewives ini. Di mana rumah tangga pemerannya juga up and down dengan berbagai masalah masing-masing.
Jadi ceritanya itu buat human, bukan buat dongeng. Misal, CEO kaya raya jatuh cinta sama gadis sederhana, lalu akhirnya menikah dan bahagia.
Bikin hidup jadi menghayal aja, hahaha.
3. Karena banyak makna dan pesan yang ada dalam ceritanya
Kalau ini sebenarnya, bukan cuman serial drama Amerika ini yang penuh makna dan pesan, drama lainnya juga mengandung makna dan pesan mendalam.
Cuman karena serial ini lebih masuk akal ketimbang lainnya, jadinya saya suka, hehehe.
Baca juga : Memahami Penyebab Suami Selingkuh dari Cerita Drakor
4. Karena bisa untuk belajar bahasa Inggris
Kayak nggak pernah nonton film berbahasa Inggris lainnya kamu, Rey!.
Tapi iya sih ya, saya suka banget dengan logat dan cara bicara para pemeran di serial ini. Bahasa Inggrisnya tuh lebih mudah dimengerti, sehingga saya bisa lebih tahu percakapan mereka, bahkan nggak perlu liat subtitle Inggrisnya.
Dan jadi belajar banyak kosa kata (belajar di benak, tapinya, hahaha).
5. Mengobati kangen atas fashion tahun 2000an
Nah, karena serial ini memang pertama kali tayang di tahun 2004, jadinya fashion para pemerannya tuh jadul, tapi bikin kangen akan fashion masa lalu.
Bagi saya generasi perkuliahan di tahun 2000, tentunya masih ingat betapa fashion ala Britney Spears yang paling booming saat itu. Nah, si Gaby di serial drama tersebut benar-benar merepresentatifkan semua fashion kekinian saat drama itu ditayangkan.
Tentunya, selain masa-masa ekonomi keluarganya dengan Carlos sedang jatuh ya. Saya pangling dong, liat Gaby pakai baju longgar dan muka pucat tanpa make up, hahaha.
Baca juga : Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Kuliah di Teknik Sipil
Kesimpulan dan Penutup
Di tengah gempuran drakor yang meng-Indonesia *halah, saya tetap tenang untuk nontonin Desperate Housewives, sebuah serial drama dari Amerika yang pernah booming di masanya.
Alasannya simple sih, karena saya lebih suka film atau drama Barat, saya juga suka dengan cerita drama yang related dengan kehidupan pribadi.
Apalagi serial ini kan menggambarkan para ibu rumah tangga kan ye, sayapun kebetulan ibu rumah tangga, wajar dong kalau nggak pernah bosan nontonnya.
Surabaya, 21 Oktober 2023
Sumber: pengalaman dan opini pribadi
Gambar: berbagai sumber dan Canva edit by ReyBlogger
Tulisan ini diikutsertakan dalam challenge Ngeblog Asyik Bareng KEB
Ya ampuuun aku tuh ga pernah nonton serial ini, padahal tau sih 😄ðŸ¤. Mungkin Krn ga ada waktu juga sih Rey. 2004 pas msh kuliah di Penang, itu aku ga nonton tv Krn memang ga ada dan ga suka juga 🤣.
BalasHapusBalik JKT udh ngekos kerja, lagu2 ga pake tv hahahha. Kayaknya memang aku ga suka nonton di tv sih. Baru mulai suka, pas hp udh mulai ada Netflix, viu dkk. Baruuu aku mulai ketagihan nonton tp malah Korea hahahahah.
Serial friends aja yg aku pernah tonton, itu juga ga rutin. Kalo sempet.
Ternyata menarik DH ini. Iya sih relate banget Ama kehidupan kita sehari2 masalahnya. Aku juga lebih suka yg tema begini. Tapi kdg kalo eps udh kepanjangan ituuu tuh yg bikin males nontonnya kumat Rey 🤣.
Ntr aku coba sedikit eps nya yaa. Kalo suka, palingan ntr kecanduan nonton Ampe habis 😄
Dulu saya nontonnya kepotong-potong Mba Fan, ga terlalu diikuti terus menerus. Bertahun kemudian, pas saya pertama kali jadi IRT, itu jadinya borong DVD buanyaaaakk, di antaranya ya DH ini, tapi belom lengkap juga.
HapusSecaraaaa 140an episode, sampai muka pemainnya udah berubah, karena hampir 10 tahun berlalu :D