Perpustakaan daerah Jatim atau biasa disebut Perpusda Menur, menjadi tempat nebeng ngeblog saya beberapa minggu terakhir ini.
Tentunya bukan semata numpang doang, tapi saya juga menjadi anggota dengan bikin kartu perpustakaan di sini. Asyiknya sih, semua gratis.
Sejak saya merasa tidak nyaman karena tiba-tiba saja diajak ngobrol stranger ketika sedang nebeng mengetik di McD Manyar. Membawa saya mengenal dan jadi nyaman dengan tempat ini.
Dan, sejak awal ke sini, saya udah jatuh cinta banget dengan tempat ini. Bagaimana tidak, di sini tuh perfect banget sih buat ngeblog.
Karena saya dikelilingi ribuan buku, yang mana kalau saya lagi butuh ide menulis di blog, tinggal melipir aja di beberapa rak yang ada buku menarik. Ambil, baca sejenak, dan tulis deh apa yang menarik tentang itu, hahaha.
Cerita Mengunjungi Perpustakaan Daerah Menur Surabaya
Jadi, sejak saya kesal dan merasa risih ketika di McD, terpikirkanlah ingin mencari tempat baru buat mengisi waktu nungguin adik pulang sekolah.
Dan teringatlah perpustakaan ini, yang memang setiap hari saya lewatin ketika hendak mengantar si Adik ke sekolahnya.
Bisa baca buku di gazebo juga, loh |
Setelah membaca beberapa ulasan di Google Maps-nya, saya niatkan untuk coba menjajaki tempat ini. Dan suprisingly, ternyata tempat ini bisa dibilang lumayan perfect sih buat saya ngeblog.
Gimana, enggak ya, semua-muanya gratis!
Parkirnya gratis, bikin kartu anggota gratis! Nggak ada kewajiban bayar kalaupun kita numpang ngetik di dalam perpustakaan.
Dan sebenarnya, kalaupun bosan ngetik di dalam, ada coworking space-nya juga loh, yang bisa digunakan.
Tapi, sudah beberapa hari saya rutin ke sana, belum pernah sama sekali dong saya cobain working space-nya itu. Alasannya, karena saya kurang suka mengetik sambil lesehan, which is tempatnya emang kayak lesehan gitu.
Oh ya, awal pertama kali saya ke perpusda ini, sebelumnya sudah browsing dulu sejak semalamnya. Sekalian deh saya daftar sebagai anggota, biar pas nyampe nggak ribet daftar-daftar lagi.
Ternyata, sampai di sana, saya cuman dimintain kartu pengenal, karena saya sebagai anggota umum, saya kasihnya KTP, buat verifikasi data.
Setelah itu, sama petugasnya saya diminta duduk di kursi buat difoto, dan nggak lama kemudian, kartunya jadi deh.
Bapak Arif bantuin cetak kartu perpusda |
Dan itu gratis tis, nggak ada pungutan biaya sama sekali.
Setelah itu, saya diajarin untuk menyimpan isi tas khususnya barang berharga di dalam tas khusus yang disiapkan pihak perpus. Lalu diajarin juga untuk ambil kunci loker di bagian samping, dan tas saya bisa disimpan di loker dulu.
Di dekat pintu samping, ada tas transparan gini, masukan barang berharga ke tas itu, lalu ambil kunci buat buka loker sesuai nomornya |
Jadi, boleh ya bawa laptop, buku, dan berbagai barang berharga, tapi harus masukan ke dalam tas transparan yang memang disiapkan.
Lokernya kayak gini |
Setelah itu, saya boleh masuk ke dalam perpus, sambil terlebih dahulu tap kartu di komputer dekat pintu masuk. Karena alat scan-nya sulit digunakan, saya biasanya input manual aja pakai nomor kartu perpus yang sebenarnya itu nomor KTP kita, hahaha.
Paling suka liatin urutan pengunjung setiap hari, hahaha |
Setelah itu, bisa masuk dong, dan bebas mau bergerilya di bagian rak mana saja, kalau memang nggak punya ide mau pinjam buku apa.
Tapi, kalau udah tahu mau pinjam buku apa, bisa tracking dulu bukunya di komputer yang disiapkan di sana. Saya sih belum pernah pakai komputernya, biasanya pakai laptop sendiri, hahaha.
Kalau cari pakai komputer, kita bisa saving waktu mencari buku yang diinginkan, karena sudah ada kode rak dan bukunya, tinggal dicari aja di bagian yang dimaksud.
Oh ya, perpusda ini ternyata sudah mengalami banyak kemajuan, tempatnya sudah bagus, nyaman, bersih dengan fasilitas yang lengkap.
Sayangnya, di bagian tengah perpus, tempat baca umum, udaranya lumayan gerah. Kalau mau dingin sebenarnya ada di meja bagian sudut. Sayangnya itu khusus buat difabel, kan malu masa duduk di situ.
Oh ya, awal-awal saya belum ngeh kan kalau itu buat difabel, duduklah saya di situ. Enak sih, adem banget kan dekat penyejuk ruangan.
Tapi, lama-lama kok merasa aneh juga, orang-orang nggak ada yang mau duduk di sekitaran tempat itu, sampai akhirnya ketika saya selfie, terbacalah tulisan di bagian belakang saya, kalau ternyata itu buat yang berkebutuhan khusus, hahaha.
Besoknya, saya kapok duduk di situ, pindah deh ke tengah ruangan, biar kata sumuk, hahaha.
Oh ya, di Perpusda ini juga terdapat mushola, serta toilet. Cuman saya belum pernah sekalipun pakai toilet ataupun musholanya.
Saya cuman liat toilet di bagian ruang baca anak di perpusda itu, yang letaknya memang terpisah dari ruang baca umum atau dewasa.
Syarat dan Cara Membuat Kartu Perpustakaan Daerah Menur Surabaya
Beberapa teman saya bertanya tentang syarat dan cara membuat kartu Perpusda Menur ini. Mudah dan simple serta gratis kok!
Syarat bisa jadi anggota perpustakaan daerah Jatim adalah:
- Sudah berusia minimal 5 tahun, si Adik kan udah 6 tahunan tuh, jadi meski masih TK, dia udah bisa bikin kartu perpusda, hahaha.
- Merupakan warga negara Indonesia, yaitu yang punya KTP atau berdomisili di Jawa Timur.
- Wajib menunjukan KTP Jatim ketika verifikasi data di petugas.
- Buat anak yang gemar membaca, tapi belum punya KTP untuk bikin kartu perpusda, harus menunjukkan No NIK.
- Untuk yang ber KTP luar Jawa Timur, Instansi/Kantor/Universitas, harus MOU dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
- Lengkapi data di link pendaftaran anggota Perpusda Jatim ini : http://118.97.240.83:5758/inlislite3/pendaftaran/anggota. Bisa diisi di rumah, ataupun ketika berada di Perpusda.
- Tunjukan KTP pada petugas untuk verifikasi data.
- Pengambilan foto untuk kartu perpus.
- Kartu di print dan siap digunakan buat masuk perpustakaan, maupun buat pinjam buku yang ada.
Fasilitas di Perpustakaan Daerah Menur Surabaya
Untuk fasilitas yang ada di Perpusda Jatim ini sebenarnya lengkap banget, seperti yang saya jelaskan di atas.
Ada toilet, baik di ruangan baca umum, maupun di ruangan baca anak-anak.
Ada juga mushola, jadi buat yang memang agak lama di sini, dan butuh shalat, jangan khawatir, bisa shalat di sini kok.
Meja dan kursi di ruang perpustakaan juga lumayan banyak, di beberapa meja disediakan kabel colokan listrik, buat yang membutuhkan pakai laptop atau semacamnya.
Untuk baca buku, bisa duduk di kursi ataupun lesehan. Untuk para difabel juga sudah disediakan tempat khusus yang lebih nyaman, juga alat baca yang lebih friendly buat mereka.
Oh ya, hanya saja sebenarnya nggak boleh bawa minum di dalam ruangan baca ya, tapi diperbolehkan makan dan minum di sofa yang ada di bagian depan lobby.
Depan lobby yang nyaman |
Bagi yang lupa bawa minum juga bisa beli minum dan jajanan di koperasi yang ada di sebelah ruang working space.
Intinya, fasilitas yang ada tuh lengkap, cuman saya aja yang belum explore semuanya, hahaha.
Mode serius sampai waktunya jemput si Adik |
Ya pegimana dong, saya tuh kalau sampai, langsung ke loker, keluarkan isi tas, simpan tas, tap kartu di pintu. Masuk deh, ambil buku SEO, trus cari tempat duduk dekat colokan, udah deh saya duduk di situ, nggak berdiri sampai pukul 12an, ketika harus jemput si Adik di sekolahnya, hehehe.
FAQ About Perpustakaan Daerah Menur Surabaya
Biar lebih jelas, saya rangkum beberapa pertanyaan teman-teman yang pas liat saya nongkrong di Perpusda, jadi mupeng juga dong.
Q : Mbak Rey, kalau bikin kartu perpus bayar berapa?
A: GRATIS TIS TIS! alias nggak bayar sepeserpun.
Q : Mbak Rey, KTP luar Surabaya bisa daftar nggak?
A: Yang penting KTP nya ada tulisan Jawa Timurnya, alias masih warga Jatim, hahaha.
Q : Mbak Rey, kalau KTP luar Jatim, nggak bisa ya?
A: Bisa sih, asalkan statusnya sebagai instansi yang MOU dengan Perpusda (ini sih kurang jelas juga, tapi bisa ditanyakan langsung ke petugasnya, hehehe)
Q : Mbak Rey, nongkrong di Perpusda harus beli sesuatu kah?
A: Ini perpustakaan Mas/Mbak/Kak/Dek, bukan kafe, hahaha. Jadi nggak usah beli kopi biar nggak diusir ketika nongkrong, saya aja bawa kopi sendiri dari rumah, jadi pengeluaran enol rupiah, hahaha.
Q : Kalau bawa kendaraan sendiri, parkirnya berapa, Mbak?
A: Gratis! Pokoknya mah wajib bawa STNK ya, karena bakal diperiksa pas keluar.
Q : Kalau mau pinjam buku, berapa banyak sekali pinjam, dan berapa lama?
A: Kalau awal ke situ, peraturannya masih pakai maksimal pinjam 2 buku aja sih ya, tapi Selasa kemaren saya pinjam buku di ruang baca anak, satu orang bisa pinjam 3 buku, dengan lama peminjaman 2 mingguan.
Q : Kalau selama 2 mingguan, ternyata belum selesai bacanya, gimana?
A: Bisa diperpanjang lagi ya masa peminjamannya, bisa dilakukan secara online, cuman saya belum pernah cobain sih via online, kayaknya harus konfirmasi lewat WA dulu, bisa liat caranya di akun IG @disperpusipprovjatim (ini sapaaaa yang bikin akunnya, panjang amat, hahaha).
Q : Petugasnya judes-judes nggak, Mbak? Biasanya kan PNS itu judes!
A: Selama beberapa kali saya bolak balik ke situ, Alhamdulillah belum pernah ketemu petugas judes ya, bahkan belum pernah liat pengunjung dijudesin. Malahan petugasnya ramah dan informatif semua.
Q : Saya naksir satu buku yang ingin dipinjam sebenarnya, Mbak Rey. Tapi belum sempat mampir mulu!
A: Yang penting udah punya kartu, peminjaman bisa lewat drive thru kok. Caranya, cari buku yang diincar di fitur OPAC website https://disperpusip.jatimprov.go.id/ , lalu isi form peminjaman dan tunggu konfirmasi via WA . Selengkapnya bisa liat mekanismenya di https://disperpusip.jatimprov.go.id/2020/08/03/mekanisme-peminjaman-buku-online-drive-thru/
Gimana? ada pertanyaan lagi? bisa drop di kolom komentar ya. Atau sekalian tanya di akun IGnya aja. Si Rey berasa di endorse aja nulis ini, padahal ini sebagai bentuk sharing ke temans lainnya aja.
Sekalian berterima kasih sama Perpusda yang udah jadi 'rumah beberapa jam' saya setiap Senin-Kamis.
Penutup dan Kesimpulan
Perpustakaan daerah Jatim, atau biasa disebut perpusda Menur merupakan salah satu perpustakaan yang wajib banget dikunjungi di Surabaya, oleh warga Surabaya, khususnya.
Bukan hanya karena buku-bukunya lengkap, tempatnya juga nyaman, fasilitas memadai, ramah anak serta ramah difabel.
Ada parkir prioritas |
Pun juga, Alhamdulillahnya nih, belum pernah liat ada petugas yang judes di Perpusda ini. So, yuk ke Perpustakaan daerah Jatim, untuk menambah pengetahuan dan memperkuat literasi masyarakat.
Alamat Perpusda Menur, atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jatim
Jalan Menur Pumpungan Nomor 32, Surabaya (sebelah Stiesia atau Apartemen Gunawangsa Manyar)
Surabaya, 15-11-2023
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: dokpri dan canva
Apa better meet up Cak Kaji dihelat di Perpusda Jatim ini aja kali yhaaa
BalasHapusbiar mom Rey bisa cuss gasss ikutan 😖😂🙏 aku pekan lalu main ke perpus jugaaa, yaitu depan SMA 17 dan Perpus BI.
pan kapan mau lahh bikin kayak giniii
nah iyaaaa, ayok Mbaaaa :D
HapusAkoh mah kalau masih sekitaran Manyar dan Kertajaya, di bawah pukul 12 bisa, atau di atas pukul 1an juga.
Kalau di Perpus ini, akoh bawa anak, bakalan happy anak, maknya ketemuan, anaknya main atau baca buku :D
Diriku belom pernah yang lain Mba, katanya ada juga di Rungkut, di dekat balai kota juga ada :D
Anakku gak dimana2 setiap ke daerah tertentu yang dituju kalau gak perpustakaan ya museum. Paling seneng 2 itu. Cuma banyak perpustakaan di negara kita suka gak terawat ya. Kalau di Surabaya ini rasanya asri, lengkap dan bikin betah
BalasHapusAsyik banget kalau anak sejak kecil tertarik sama hal-hal yang lebih edukatif ya :)
HapusAnanda keren. Ngasuh anak yes. Kerja lancar, ilmu nambah, ide melimpah.
BalasHapusAamiin, makasih Ibu cantik :*
HapusUdah lama BANGETTTT aku ga ke perpustakaan umum begini ❤️. Padahal dulu zaman sekolah rutin, batas minjem cuma seminggu, tapi bisa habis kebaca. Kalo Skr kok kecepatan bacaku JD melambat 🤣. Seminggu kdg blm tamat , padahal ga tebel2 amat hahaha. Makanya mau langganan di perpustakaan umum sini, kok ya ga enak, takut ga bisa selesai 😂
BalasHapusTapi ini lumayan lengkaaap ya Rey. Gede lagi. Gitu memang harusnya perpustakaan. Jadi Orang2 semangat mau kesana. Dulu pernah ke perpustakaan umum di salah satu kota, tapi keciiil, sedikit pula koleksi buku.
Jadi agak males kan mau sering2 datang 😅
Iya Mba, tapi keknya bukunya lama-lama sih ini, ada yang baru, tapi kebanyakan yang lama.
HapusJujur saya pengen pinjam novel yang tebel-tebel gitu, sayangnya waktu buat baca nyaris nggak ada, hiks.
Saya malah sekarang bacanya di aplikasi belajar bahasa Inggris, jadi belajar sambil baca cerita yang seru :D
Asyik banget Mba Rey, sambil nunggu si Adik sekolah nongkrong berfaedah di Perpusda. Perpusda memang keren-keren sekarang..ini lengkap sekali lho fasilitasnya. Lumayan banget, mana gratis pula . Biasanya ada juga event bulanan tuh, seperti di Perpusda/nas Jakarta. Coba explore Mbak, ada kelas dongeng anak, club buku, dll. Bisa untuk kegiatan anak-anak dan emak.
BalasHapusIya Mba, ternyata ada layanan anak di belakang, dan kegiatan di sini juga banyak :D
HapusTempat paling aku sukai adalah perpustakaan, tenang dan banyak datang inspirasi
BalasHapusBener, banyak buku jadi sumber inspirasi :D
HapusAku belum pernah ke situ padahal dulu waktu kuliah sering ke daerah situ buat survey-survey tempat buat acara kampus. Next time coba deh sama si bocil
BalasHapusCus mampir, anak-anak pasti suka :)
HapusPerpusda Menur ini sebelahnya Kampus STIESIA Surabaya, bukan ka Rey?
BalasHapusAku dulu pas kuliah ya seneng ikutan duduk duduk di sini. Hanya waktu itu wifi masih belum se-happening sekarang yaa.. Jadi aku hanya sesekali ((termasuk sering ga sii.. seminggu 2x)) dan selebihnya, kalo gak perpus Unair Kampus B ama perpus ITS.
Dulu fave aku ITS sii..
Soalnya wifinya gratis. Heheh, jaman dulu ya.. mau nonton film ga kaya sekarang, bisa online, gampil. Dulu kudu donlot, simpen di laptop.
Lhaa?
Cari wifi demi film ternyata.. wkwkwk, selingan lah yaa..
Baca jurnal teruss bikin sakit mata.
Hahaha, iyaaaa!
HapusDiriku juga dulu sering ke ITS, belum pernah ke perpusda ini malah.
Nanti udah punya anak baru kepikiran mampir sini :D
Aku dulu pas kuliah sering jugas disini mbak
BalasHapusSekarang juga sesekali kerja disana
Emang nyaman sih tempatnya, koleksinya juga lengkap
Iya, makin bagus pulak sekarang
HapusKalo ke Surabaya, jadi pingin mampir ke Perpusda deh. Terakhir ke sana itu ke ruang baca anak karena ada event komunitas dongeng, jadi ngajak anak juga. Di ruang baca anak, nyaman banget. Luas, nggak cuma buku, tapi ada mainannya juga
BalasHapusNah iya, saya juga baru tahu kalau ternyata ada ruang khusus anak yang menarik banget :D
HapusLihat lokasi dan suasana perpusnya asik banget ya mbak jadi bisa sekalian buat tempat meet up juga. Jadi mau cek perpustakaan daerah di jawa barat deh, mudah-mudahan sama nyaman dan mudah pada saat pendaftaran
BalasHapusHihihi iyaaa, saya sering meet up ama si Dea yang juga blogger di sini :D
HapusPerpustakaannya luas banget ya mba. Saya juga jadi kangen perpustakaan.. Ketika tinggal di jogja dan semarang saya juga menyempatkan ngajak anak ke perpus walau jadinya saya nggak bisa duduk anteng membacA tapi menyenangkan mengenalkan anak pada buku
BalasHapusIya Mba, anak-anak senang ke sini, cuman di ruang anak malah ada mainannya yang bikin anak kedistraksi dari membaca hahaha
HapusKapan-kapan saya harus ke sini kalau si bayi sudah lepas ASI
BalasHapusSoalnya khawatir suaranya mengganggu seantero Perpustakaan
Apalagi suka kenalan sama orang baru
Ayoooo ke sini, bawaaaa si bayik! :D
HapusWah seru ya Kak. Tetapi misalnya jika KTP beda kota dengan domisili lalu daftar anggota perpusda di daerah domisili, itu gratis jugakah?
BalasHapusYang penting masih KTP jatim Mba :)
HapusAku pernah mampir di sini rame sih, banyak pengunjung. Bukan rame karena berisik ya mba. Heheh. Eh untuk keanggotaan rasanya ga sulit, semuanya mudah tinggal nunjukkin KTP aja ga bayar pula. Pinjem buku dan bawa pulang yang diperkenankan. Menurutku ini salah satu perpus terlengkap yang ada di Surabaya.
BalasHapustaapi ya, jujurly, karena sangkin banyaknya buku yang berjejer, aku pernah kan iseng sampe ujung nah menurutku crepy sekali. Haha tapi karena buku2 komunikasi peletakkannya di ujung mau ga mau harus berani2 in diri.
Iyaaaa, keknya perpus lain lebih sedikit koleksi buku dan fasilitasnya terbatas.
HapusTapi emang sih.
Saya tuh kalau hari Selasa, selalu datang pukul 8.30an, itu masih sepi banget.
pernah saya ke rak buku, rasanya kek ada mata yang ngintip wakakakaka