Saya baru menyadari dong, kalau ternyata profesi blogger itu masih banyak awam di kalangan masyarakat.
Salah satunya terjadi ketika saya menerima raport si Kakak Darrell, hari Senin lalu.
Ketika ngobrol, si wali kelas bertanya tentang saya,
Wali kelas (WK): "Ibunya Darrell kerja di mana?"
MamiDarrell (MD): "Nggak kerja di mana-mana kok Bu, kerja di rumah aja."
WK: "Mungkin freelance?"
MD: "Iya, saya kerjanya freelance dari rumah, Bu"
WK: "Wah makanya, saya selalu penasaran sama orang tua dari anak-anak yang berprestasi, biasanya ibunya luar biasa"
Si Rey bilaik dalam hati, "etdah ibu! anak-anak yang belum berprestasi juga, ibunya hebat kok!"
WK: "Kerja freelance-nya apa Bu? pendataan ya? kapan hari saya sempat baca status WA tentang data apaaaa gitu", sambungnya.
Si Rey bilaik dalam hati lagi, "Wew, emang diriku abis nulis data apa yak?"
MD: "Saya blogger, Bu"
WK: "Hah? apa itu?"
MD: "Blogger itu yang mengelola sebuah blog atau website pribadi"
Kebetulan di depan saya ada raport si Kakak, yang isinya data sekolah. Ada keterangan website sekolah, tapi masih pakai blogspot, hehehe.
MD: "Kayak gini loh, Bu. Ini kan website sekolah yang masih gratisan. Saya juga kelola blog kayak gini, tapi udah pakai domain sendiri yang berbayar, dan isinya tulisan pribadi"
Setelah menjelaskan panjang lebar gitu, tiba-tiba pengen pukul mulut sendiri, napaaaa juga saya jelasin sama domain segala.
Orang, si Ibuk, bahkan blog aja kagak tauk, hiks.
WK: "Oh gitu, berarti yang bikin kayak pembayaran gitu"
Astagaaaa, kaaannn! Udah dibilang, nggak usah dijelasin panjang lebar, kecuali dia nanya!.
MD: "Bukan Bu, kalau itu ya IT, saya belum menguasai hal demikian, hanya sebatas edit coding blog sendiri"
Oke deh, ini emang masalahnya di mulutnya si Rey, yang nggak ada remnya, hahaha.
************************
Terlepas dari mulut si Rey yang nggak bisa menjawab dengan singkat, padat dan jelas. Saya jadi menyadari, bahwa ternyata profesi blogger ini, masih sangat awam di kalangan masyarakat kita loh.
Bahkan, di kalangan ortu murid sekolah anak-anak, dari si kakak masih sekolah di SDI Raudlatul Jannah Sidoarjo dulu. Juga si Adik masih di TK Mutiara TPJ dulu.
Nyaris nggak ada ortu murid yang tidak menanyakan,
"Apa itu blogger?"
Beberapa ortu dan guru yang mengetahui akun instagram saya malah berpikir saya seorang influencer.
Apa itu Blogger?
Saya ulangi lagi deh nulisnya, kali aja ada orang yang masih awam menemukan dan membaca tulisan ini.
Blogger adalah seseorang yang menulis di blog, kebanyakan sih blog pribadi, namun ada juga yang mengelola blog dengan tema tertentu yang lebih profesional atau umum.
Pada dasarnya, blogger sama dengan penulis, bahkan semua blogger adalah penulis. Tapi tidak semua penulis adalah blogger.
Seorang blogger juga ada yang bisa menguasai IT, bahkan bisa juga disebut seorang yang memiliki keterampilan IT. Tapi tidak semua IT bisa disebut blogger.
Bagaimana Cara Menjadi Blogger?
Mudah sih, cukup punya hobi menulis, lalu bikin blog pribadi deh.
Bisa memulai dengan blog memakai domain gratisan, atau bisa juga langsung beli domain, biar rajin dan konsisten nulis. Kan sayang, udah beli domain, tapi nggak menghasilkan uang.
Apakah Profesi Blogger Bisa Menghasilkan Uang?
Bisa banget!
Caranya, cintai dulu konsistensi menulis di blog dengan intens, karena itu modal utamanya.
Jangan lupa, menghasilkan uang itu nggak mudah, tapi juga nggak susah-susah amat kalau kitanya rajin dan konsisten.
Setelah yakin bisa konsisten mencintai menulis, baru deh baca banyak tips menghasilkan uang dari blog yang ada di blog saya ini.
Bisa buka tulisan di label 'Blogging For Money"
Apakah Kelebihan Menjadi Blogger
Banyak dong, di antaranya:
- Bisa dilakukan di mana saja, jadinya sebagai peluang menghasilkan uang buat para ibu rumah tangga.
- Bisa mengubah hobi menulis jadi hobi yang menghasilkan uang.
- Dapat menjadi peluang jadi ibu rumah tangga yang lebih berdaya.
- Bisa punya banyak teman dari seluruh pelosok Indonesia bahkan luar negeri.
- Sebagai media buat curhat hingga jadi healing.
- Bikin tulisan kita dibaca oleh banyak orang.
- Bisa bikin nama kita lebih terkenal, terutama di google (jika blogging pakai nama pribadi).
Apakah Kekurangan Menjadi Blogger
Sebenarnya kalau hanya untuk jadi blogger semata, nggak ada kekurangannya sama sekali loh. Kecuali jika sudah berorientasi pada duit. Di mana menjadi blogger dengan tujuan mendapatkan uang.
Kalau udah ngoomongin uang, sudah pasti akan menemui tantangan, yang bisa berubah jadi kekurangan di antaranya:
- Harus rajin nulis, jadinya kayak dikejar deadline mulu.
- Nambahin tugas buat ibu rumah tangga, yang sejatinya udah kelimpungan urus anak dan rumah, apalagi kalau nggak punya ART.
- Berpotensi nggak bisa fokus membersamai anak, meski di rumah mulu.
- Jadi stres dengan persaingan sesama blogger.
- Berpotensi bete, ketika mengetahui tulisan kita dicopas oleh blogger lain, nggak kunjung diajak kerja sama klien, atau bahkan diajak kerja sama tapi fee-nya menyedihkan, hahaha.
Dan masih banyak lagi, yang sebenarnya sifatnya bukan sebagai kekurangan dari profesi blogger, namun kekurangan atau tantangan cari duit tambahan, hahaha.
Profesi Blogger Dalam Pandangan Reyne Raea
Pada dasarnya, profesi blogger dalam pandangan saya adalah sebuah profesi yang sangat menyenangkan.
Karena, seperti yang sering saya tuliskan di banyak tulisan di blog ini. Bahwa profesi blogger ini, udah seperti dream job come true-nya si Rey.
You know-lah, biar kata saya suka menulis sejak kecil, dan saya bahkan udah mulai ngeblog sejak lulus kuliah belasan taun lalu (ampooonnn tuwah amat akoh!, hahaha).
Tapi bukan berarti, profesi blogger ujug-ujug saya tekuni.
Butuh waktu dan hal lainnya, sebelum saya memutuskan serius dan fokus menjalani profesi ini. Di mulai dari sejak resign sebagai karyawan, saya jualan online dulu di facebook.
Lalu, naik tingkat dengan jualan produk sendiri, yaitu frozen brownies dengan menggunakan platform medsos Twitter.
Hanya setahun kemudian, saya nggak betah karena ngedapur it's not really my passion, bahkan bisa dibilang, i hate ngedapur, hahaha. Lalu kemudian hijrah menekuni bisnis MLM produk Oriflame.
Lagi-lagi nggak betah, karena dunia marketing, terlebih MLM, sangat bertentangan dengan hati nurani saya.
Hingga akhirnya menyadari, kalau ternyata, saya bisa menghasilkan uang dengan simple, melalui hobi menulis pakai platform blog.
Waktu remaja, saya memang bercita-cita pengen jadi penulis novel, saya bahkan pernah menulis novel meski menggunakan tulisan tangan di tahun 1999 silam.
Sayang tuh kertasnya lenyap dibakar kakak saya, hahaha.
Namun, menjadi penulis novel yang menghasilkan uang itu nggak semudah itu. Saya harus bekerja sama dengan penerbit, dan juga masih harus belajar banyak tentang penulisan novel.
Rasanya jalan menuju 'menghasilkan uang' tuh masih panjang.
Sementara, jadi blogger tuh, ibarat jalan singkat untuk mengubah hobi menulis menjadi uang. Karena yang saya lakukan bisa lebih sederhana.
Yaitu beli domain, fokus menulis, aktif ngeblog dan dalam dunia blogging serta dalam komunitas blogger. Ujung-ujungnya tawaran bekerja sama akan datang dengan sendirinya.
Saya nggak perlu benar-benar tidak menghiraukan anak-anak demi belajar menulis dulu. Enggak!
Si Rey ini bahkan belajar menulis melalui otodidak, dengan menulis, menulis dan menuliiisss aja terus di blog tanpa henti.
Ditambah sering membaca, lama-lama terlatih sendiri menulis dengan lumayan baik, dan bisa dibaca banyak orang.
Dan hal ini juga paling memungkinkan saya lakukan, karena ada faktor saya cinta menulis. Jadi, meski tantangannya segudang, terlebih sebagai profesi utama saya adalah seorang ibu dan juga pejuang LDM, mengurus anak-anak sendiri.
Sejujurnya nggak sanggup saya cari uang lagi, tapi karena saya cinta menulis, rasa cinta itulah yang menguatkan saya untuk tetap konsisten ngeblog. Dan Alhamdulillah bisa menghasilkan uang, setidaknya bisa mandiri memenuhi kebutuhan diri dan anak-anak.
Jadi begitulah, profesi blogger means a lot bagi seorang Reyne Raea.
Itu cerita saya, how about yours, Temans?
Surabaya, 20 Desember 2023
Apakah blogger memang sudah jadi sebuah profesi yang diakui? Kata ini masih belum diterima umum sebagai sebuah profesi karena mindset masyarakat masih terfokus pada citra bahwa blogging hanyalah kerjaan iseng dan waktu luang saja.
BalasHapusJadi, masih akan butuh waktu yang sangat panjang, dan kalau blog masih bertahan, sampai saatnya nanti blogger diakui sebagai profesi.
Mungkin influencer lebih mudah dimengerti oleh masyarakat awam dan tidak salah juga sebenarnya kalau seorang blogger, memakai istilah ini sebagai profesinya dibandingkan blogger.
Nah iya Pak, mana dalam dunia blogging sendiri, belomlah dikenali banyak orang, tapi blogger sendiri, banyak yang udah menyerah :D
HapusHahahahahah, tapi memang kok Rey, aku pun kdg yaa kalo jelasin sesuatu itu, apalagj menyangkut sesuatu yg kita suka, langsung semangat jelasin, dan detiiil. Padahal orang yg nanya, ttp ga ngerti biasanya 🤣🤣🤣.
BalasHapusCuma ya gimana, kita kan pengen mereka JD tahu yaa, biar paham apa itu blogger, dan kerjanya gimana. Jgn dikira cuma duduk diem di rumah 😅.
Nah kaaaann, apalagi kalau kitanya suka, kayaknya semangat banget ngejelasinnya :D
Hapus