Lebaran kurang lebih 18 hari lagi, masih lama sih ya, tapi geliat kue lebaran mulai tercium di mana-mana. Baik yang menjajakan secara PO atau Purchase Order atau bayar dulu ketika pesan, maupun udah mulai dijajakan.
Sejujurnya, hal ini agak berbeda ya khususnya di Surabaya, setahu dan seingat saya, dulunya tuh di Surabaya jarang banget orang jualan kue lebaran bikinan. Rata-rata lebaran pakai kue lebaran toko.
Meskipun ada juga yang beli kue lebaran bikinan, tapi di rumahnya menyajikan mostly kue lebaran kaleng dari toko.
Setidaknya itu yang saya liat di rumah keluarga si pacar dan juga rumah keluarga istrinya om saya di Surabaya.
Kalau dihitung-hitung, selama saya di Surabaya sejak awal kuliah dulu, sampai saat ini, saya sudah menghabiskan sekitar 18 kali lebaran selama 24 tahun berada di Jawa.
Karenanya, saya udah semacam hafal dengan perkembangan kue lebaran di sini, setidak di rumah mertua atau ortu si pacar dulu.
Pengalaman Bikin Kue Khas Lebaran Setelah Menikah
Saking bosannya dengan kue lebaran kalengan beli di toko, macam biskuit dan lainnya. Suatu waktu, setelah 3 tahun menikah, saya putuskan bikin kue lebaran sendiri.
Emang gegayaan si Rey ini, bisa-bisanya dia sok-sokan bikin kue lebaran, padahal masak makanan sehari-hari aja rasanya gitu-gitu aja, hahaha.
Fimela |
Tapi, ketika itu memang saya sering explore di dapur, bermula dari si Kakak yang masih bayi dan sering sakit karena alergi macam-macam.
Karenanya, saya mengandalkan masak sendiri untuk makanannya, termasuk camilannya. Gara-gara hal itulah, saya sering bikin kue-kue sehat, cookies atau cake wortel, kentang dan lainnya. Lalu tibalah waktu lebaran, kami nggak bisa mudik kan, akhirnya saya putuskan bikin kue lebaran aja, berbekalkan googling.
Oh ya, waktu itu kami masih tinggal di Jombang, dan karena waktu itu di sana belum ada swalayan yang familier buat saya, saya ingat betul terpaksa kami beli bahan di Surabaya, hahaha.
Saya bikin kue lebaran beberapa macam, kalau nggak salah ingat, ada 4 macam.
Ada nastar yang jadi idola, choco chip si cookies andalan saya, kue kastengel dan kue kacang. Lucunya, nastar buatan saya, yang pertama kalinya saya coba bikin sendiri, pakai resep asal comot di google, dan selai bikin sendiri dari nanas asli, malah jadi idola banget.
Kebetulan mertua dan kakak ipar datang menjenguk kami di Jombang, semua takjub dan nyaris nggak percaya, kalau itu buatan saya, hahaha.
Dan ayo tebak, apa lagi yang lebih lucu?
Ketika saya bikin ulang kue nastar itu, udah nggak bisa seenak itu dong, meskipun dengan resep yang sama, hahaha.
Lebaran tahun berikutnya, lagi-lagi kami nggak bisa mudik, dan akhirnya saya bikin kue lebaran lagi, tapi kali ini bikin yang mudah aja, yaitu kue choco chips.
Kue ini memang super mudah buat saya, karena cukup dicampur semua bahannya, terus dicetak asal aja di talang oven.
Fimela |
Rasanya sih nggak seenak kue bikinan bakery terkenal, tapi lumayan lah.
Sengaja kami cuman bikin kue lebaran 1 macam, karena ketika itu kami berencana nekat jalan-jalan ke Bali, daripada sedih karena lebaran nggak bisa mudik.
Tahun depannya, lagi-lagi kami nggak bisa mudik, dan lagi-lagi saya bikin kue lebaran nastar yang tidak lagi seenak pertama kali bikin, kue kacang, tak lupa choco chips serta kue semprit.
Dan itulah terakhir, saya bikin kue ketika lebaran, setelahnya enggak pernah lagi, malas! hahaha. Palingan ya beli kue kaleng, lagian ya sejujurnya kami nggak pernah punya tamu selain keluarga papinya anak-anak.
Kue Khas Lebaran, Bikin atau Beli?
Kalau ditanya, kue lebaran itu, sebaiknya bikin atau beli sih?
Tentunya jawaban saya adalah tergantung!
Jika memang ada waktunya, ada dananya karena bahan-bahan kue itu lumayan mahal loh. Dan memang bisa bikinnya, mending bikin sendiri.
Alasannya? biar lebih hemat, lebih enak dan lebih terjamin kesehatan dan kehigienisannya.
Karena, meski bikin sendiri juga mahal dengan harus beli bahannya, tapi sesungguhnya beli kue lebaran yang enak dengan embel-embel premium itu jauh lebih mahal loh.
Apalagi di zaman sekarang ya, saya nggak tahu berapa harga kue lebaran yang dijual orang-orang, karena apa-apa sekarang tuh mahal.
Tapi, kalau memang nggak ada waktunya, malas juga bikinnya, ya mending beli aja deh. Kalau ada dananya, mending beli kue lebaran bikinan tetangga atau orang yang kita kenal, hitung-hitung buat ngelarisin dagangannya kan.
Tribun |
Namun, kalau memang pengen lebih hemat, bisa mempertimbangkan untuk beli kue-kue kaleng yang banyak dijual di toko atau supermarket. Di masa seperti sekarang hampir di semua tempat penjualan selalu memajang banyak kue kalengan dengan harga yang lebih murah karena promo.
Tapi pastikan untuk membeli agak jauh hari dari lebaran, karena biasanya jenis kuenya masih banyak dan lengkap.
Menjelang dekat lebaran, kebanyakan stok yang ada mulai berkurang, dan harganya pun tidak semurah promo awal ramadan.
Demikianlah.
Surabaya, 23 Maret 2024
#BPNRamadan2024
saya kalau lebaran itu wajib ada kue nastar hehe
BalasHapusKita sama berarti, misalnya masak sekali dan hasil enak, belum tentu yaa kedua kali bakal sama 😂😂😂😂. Konsistensi itu susaaaaaaah dalam hal masak 🤣
BalasHapusAku tentu saja beliiiii 😂. Ga kepikir lah bakal bikin. Eh pernah iseng sekali bikin kastengel. Mana semua bahan pake yg mahal, wjsman butter, keju tua Belanda, dan hasilnya gaaaagaaall Rey, kek mo nangis buang bahan semahal itu 🤣🤣
Setelah itu, sorry lah, dah paling benar beli aja 😄
Aku beli mbak nyobain produk Marvella cookies ternyata enak banget aku suka sama Kastengel dan putri saljunya. Ketahuan udah makan duluan kue lebarannya hihi.
BalasHapusdi rumahku juarang banget bikin kue sendiri, udah paling sering beli atau dikasih :D
BalasHapusbisa seharian atau mungkin 2 hari baru selesai, dan itupun ibuku yang bikin, badannya lagnsung pegel-pegel hehehe