Ngabuburit ramadan adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu adzan maghrib guna berbuka puasa di bulan ramadan.
Istilah ini berasal dari bahasa Sunda dari frase "ngalantung ngadagoan burit".
Dari frase dan istilah tersebut terdapat dua bagian, yaitu kata "nga" dan "burit".
"Nga" merupakan sebuah awalan, dikarenakan ada pengulangan di awal kata. Sedang "burit" bisa dimaknai sebagai waktu sore atau menjelang maghrib.
Dan arti dari kalimat tersebut 'ngabuburit' adalah menghabiskan waktu santai di sore hari.
Bagi saya, sebagai single fighter mom blogger, kayaknya bakalan mengartikan istilah di awal tulisan ini, yaitu menggambarkan kegiatan.
Karena, kalau artinya kayak bahasa Sunda, yaitu menghabiskan waktu santai di sore hari? hmm.... apa itu waktu santai? hahaha.
Ya kali mamak-mamak single fighter kayak saya mengenal waktu santai? Apalagi di sore hari?. Mau bulan puasa kek atau bulan biasanya, nggak ada tuh yang namanya sore yang santai.
Yang ada sama kayak pagi, jumpalitan, hahaha.
Ngabuburit Ramadan Ala Single Fighter Mom Blogger
Berikut ngabuburit ramadan ala single fighter mom blogger si Rey :
1. Menyiapkan makan malam
Lucky me ya, sebagai single fighter, Allah kasih saya anak-anak yang lebih pengertian terhadap maminya. Alhamdulillah.
Jadi, meskipun bulan ramadan, anak-anak tidak pernah merengek minta sesuatu sebagai takjil atau semacamnya.
Entahlah, apakah mereka beneran pengertian, atau mungkin tahu, kagak guna merengek, maminya nggak bisa dimanipulasi dengan rengekan, hahaha.
Jadi, setiap sore, yang perlu saya lakukan adalah cuman nyiapin makan malam. Itupun liat kondisi. Kalau masih ada lauk pagi atau siang, karena si Adik memang nggak pernah puasa sampai sore, jadinya cuman dipanasin saja, biasanya saya masak opor ayam dan telur agak banyakan, jadi bisa dimakan 2 harian.
Peduli amat anak-anak bosan, kalau bosan ya tahan lapar, wakakakaka. Alhamdulillah sih anak-anak udah terbiasa dengan cara itu.
Jadi, sore saya hanya perlu masak sayur, dan amat sangat praktis, karena saya sejak lama terbiasa food prep, bahkan untuk sayur saya pakai cara sendiri.
Sayurnya udah dipotong-potong dan dicuci bersih. Jadi pas mau masak, ya tinggal srang sreng doang kalau ditumis, atau cemplang cemplung kalau dimasak bening.
Bumbunya juga nggak ribet, masya Allah ya, thanks mama saya yang dulu masaknya nggak pinter yang berbumbu, jadi anaknya ini ngikut.
Kalau numis, saya cuman butuh 2-3 siung bawang putih geprek, dan garam. Kalau ada penyedap ya kasih penyedap, kalau enggak ada, ya udah biar pakai garam aja, hahaha.
Demikian juga untuk sayur bening, cukup air, garam dan bawang merah 1-2 siung, setelah mendidih cemplungin sayur, dan jadi deh, hahahaha.
Nggak heran, kegiatan menyiapkan makan malam ini, paling lama menghabiskan waktu 30 menit saja, kadang sih di bawah 30 menitan.
Dan kami berbuka puasanya ya cukup makanan itu saja. Boro-boro pakai takjil, teh manis saja jarang. Kalau anak-anak ada yang batuk baru deh saya bikinin teh jahe.
Jadi, siniii yang biasa bilangin saya boros di makanan? aslinya sama aja kok! Anak-anak saya nggak mau makan dengan lauk tahu tempe, harus ayam atau ikan.
Tapi ya nggak pakai bumbu banyak, kalau ditotal-total, ya sama aja dengan pengeluaran orang lain, yang makan tahu tempe, tapi bumbunya seabrek.
Apalagi, si Adik nggak suka pedas sama sekali, jadi.. mau harga cabe naik selangitpun, kagak ngaruh di kami, hahaha.
Oke fokus, mari kita lanjut cerita ngabuburit, selain berkegiatan menyiapkan makan malam sekaligus buka puasa.
2. Bolak balik sounding anak biar mandi dan bersiap ke masjid
Kegiatan lain sebagai bentuk ngabuburit ramadan adalah bolak balik sounding anak-anak, khususnya si kakak untuk segera mandi dengan bersih.
Ampun deh, mengapa ya anak-anak itu suka banget dengarin suara mamaknya mengaum baru mau gerak? hahaha.
Benar-benar menguji iman di kala puasa dah.
Sebenarnya si Kakak tipe orang yang sat set, jadi kalaupun udah telat, dia bisa bergerak cepat. Masalahnya adalah, mandi cepat ala anak-anak berarti kagak bersih dong, ampun banget liat anak mandi, tapi sikat gigi nggak bersih, muka nggak dicuci, astagaaaahhh.
That's why, mamaknya ini bakalan sounding agak siangan biar nggak buru-buru mandi, takut telat ke masjid.
3. Mengetik di laptop
Jika masakan sudah beres sebelum tiba waktu berbuka, maka biasanya saya gunakan waktu untuk buka laptop, apalagi di waktu bulan ramadan ini kan, buanyak banget challenge yang saya ikutin.
Tauk dah si Rey ini, udah tahu single fighter mengurus semua sendirian, malah bisa-bisanyaaaa mengambil bagian di banyak blog challenge.
Sebenarnya awalnya tuh cuman iseng doang sih ya, tapi sayang, si Rey ini bukan tipe manusia yang mudah menyerah, jadinya dari keisengan, eh keterusan dan ngehek sendiri mengatur waktu ngeblog yang makin dikit oleh kegiatan bulan ramadan lainnya.
Jadinya, di waktu apapun yang senggang, termasuk waktu ngabuburit, saya pasti bukan laptop dan ngeblog sampai azan magrib berkumandang.
4. Upload medsos dan boosting engangement
Kadang kala waktu ngabuburit saya gunakan untuk posting apapun di medsos, terutama konten kerja sama. Karena biasanya nih banyak orang yang memilih ngabuburit sambil scroll HP, jadi posting di waktu ngabuburit lebih punya kesempatan mendapatkan engangement yang lebih luas.
Jika posting konten di instagram, biasanya nggak hanya asal posting. Setelahnya wajib banget melakukan beberapa cara biar postingan itu bisa dilihat banyak orang, dengan kata lain boosting postingan.
Bisa dengan berinteraksi di akun teman-teman di instagram, atau ikut support like.
5. Sesekali Beli takjil
Hal yang juga saya lakukan, meskipun tidak sering adalah keluar untuk beli takjil ramadan. Bisa di tempat yang dekat-dekat saja, atau sekalian yang agak jauh tapi pilihannya banyak.
Untuk kegiatan ini biasanya dimulai sejak lepas Ashar, sekitar pukul 4 sore atau sebelumnya. Karena jika keluar di pukul 5 sore, dijamin saya bakalan kalah war takjil, udah dihabisin sejak siangan, hahaha.
Demikian beberapa kegiatan ngabuburit ramadan ala single fighter mom blogger. Nggak ada yang unik sih, tapi begitulah cerita mamak-mamak, hahaha.
Surabaya, 19 Maret 2024
#BPNRamadan2024
Sumber:
- Pengalaman pribadi
- https://kaltimtoday.co/mengenal-istilah-ngabuburit-tradisi-unik-indonesia-menunggu-adzan-maghrib-di-bulan-ramadhan diakses 19 Maret 2024
Gambar: Canva edit by Rey
Reeey, kita samaaa ih prinsipnya. Aku tuh ga suka masak, tp terpaksa. Sejak asisten yg jago masak resign. Nah, krn benci masak, aku pasti cari resep simple, dan bikin banyak. Kdg bisa utk 2 hari. Aku juga ga peduli anak2 bosen. Dan aku ultimatum, kalo sampe itu masakan ga abis, jangan harap ganti menu 😁.
BalasHapusAbisin dulu baru aku masak lagi. Ga pengen mubazir juga kan.
Suami udah ngalah, walopun dulu dia bilang terbiasa menu siang dan malam beda, ohooooo jangan harap aku mau masak menu beda siang malam. Mending cari asisten 😄