Sedih dan was-was banget ya akhir-akhir ini, hampir setiap hari kita mendengar berita gempa bumi di mana-mana. Sebenarnya dari dulu juga sih sering ada gempa, tapi akhir-akhir ini kok rasanya beda ya.
Terutama sejak merasakan bagaimana paniknya ketika efek gempa bumi di Tuban beberapa waktu lalu. Hal itu benar-benar kayak menyisakan trauma, sekaligus hal lain yang sering saya rasakan.
Apa itu? kliyengan.
Iya loh, sejak terjadinya gempa yang kerasa banget goyangannya beberapa waktu lalu itu, saya kok jadi sering merasa kliyengan.
Oh ya, bagi yang bingung apa itu kliyengan, saya nggak nemu nih apa bahasa Indonesianya. Tapi, secara umum, kliyengan menggambarkan sensasi perasaan kepala pusing seperti berputar, melayang, atau bahkan kehilangan keseimbangan, seperti akan pingsan.
Nah, sebenarnya udah sejak sebelumnya saya beberapa kali merasakan hal itu, tapi jujur hal ini semakin terasa selepas kejadian heboh saat gempa bumi di Tuban lalu.
Awalnya, saya pikir ini hanya semacam perasaan trauma saja, karena emang ketika itu pertama kalinya saya benar-benar merasakan bagaimana dahsyatnya getaran gempa bumi itu.
Apalagi ketika itu saya memang sedang berada di kamar mandi, sedang mandi dan merasa kliyengan. Eh ternyata malah gempa bumi.
Gempa susulan terjadi malah lebih parah, pintu kamar yang bentuknya sliding benar-benar bergetar hebat, saya dan anak-anak benar-benar merasa bagaikan diayun-ayun. Panik kami bersembunyi di bawah meja yang kecil.
Selepas merasa kliyengan karena gempa itu, tiba-tiba saya semakin merasa kliyengan setiap hari. Biasanya terjadi ketika saya sedang berdiri ketika memasak di dapur, atau juga sedang berada di kamar mandi.
Namun, semakin hari, intensitas merasa kliyengan itu semakin sering loh. Jika sebelumnya saya cuman merasa demikian ketika berdiri memasak atau sedang duduk nyuci di kamar mandi. Kali ini bahkan terasa di beberapa tempat dan waktu.
Saya bahkan sempat menyimpulkan, apakah ini efek dari saya yang kurang tidur ketika puasa dulu. Bayangin aja saya ikut challenge blog banyak banget, hampir tiap malam begadang sampai pukul 12 malam.
Bahkan, sering juga baru tidur pukul 2 pagi, sementara pukul 3 harus udah bangun buat masak sahur, si Kakak harus bangun pukul 3.30 biar nggak telat makan sahurnya yang super lelet itu.
Dan pernah juga beberapa kali nggak tidur sampai subuh dong. Jadi, nungguin subuh dulu, baru shalat dan lanjut tidur.
Masalahnya adalah, kalau anak-anak libur sih, bisa nerusin tidur sampai agak siangan. Tapi, kalau anak-anak sekolah, ya pukul 6 kudu bangun dan urus si Adik sarapan, anterin ke sekolah.
Masya Allah, kepala kliyengan mah udah terasa biasa jadinya, huhuhu.
Setelah anak-anak libur menjelang lebaran, keadaan saya mulai sedikit bisa lebih baik, karena kalaupun nggak sempat tidur malam hari, saya bisa ngambil waktu tidur di siang hari.
Sayangnya, rencana tinggallah rencana, kenyataannya? tetap aja kurang tidur. Kerjaan masih ada, terbpaksa begadang, baru tidur di tengah malam kadang selepas subuh. Tapi, anak-anak bangun kepagian, dan kalau mereka udah bangun ituuu.... masya Allaaaaahhhh.... berisiknya.
Ya berantem lah, teriak-teriak lah, sekalian nanyain ini itu ke saya yang masih tidur, huwaaaa....
Jadinya ya kliyengannya nggak pernah berhenti, sampai sekarang dan makin menjadi.
Saya kadang berpikir, masa iya waktu saya di dunia segera berakhir? makanya dikasih tanda-tanda menjelang berakhirnya waktu saya? huhuhu.
Antara sedih ataupun gimana ya. Di sisi lain, sedih juga kalau udah mau selesai waktunya di dunia, mikirin anak-anak entar gimana?. Belum lagi mikirin dosa saya yang bejibun, hiks.
Tapi, ah sudahlah, mungkin ini hanya kliyengan gegara saya kurang darah, hahaha.
Ya sapa suruh, kurang tidur mulu, nasib jadi single fighter mom dah ini.
Etapi, yang sedikit banyak menyita pikiran saya, ketika tanpa sengaja saya mengetahui tentang berita gempa dahsyat dengan potensi tsunami tinggi, namanya Megathrust.
Saya taunya dari Tiktok dong, dan pas googling, ternyata beneran, Megathrust ini memang diperingatkan oleh pihak BMKG.
Hal ini bahkan sudah diperingatkan sejak bulan Oktober 2023 silam.
Dikutip dari beberapa website berita terkenal, gempa ini diperingatkan akan terjadi di bagian Selatan Jawa dan waktunya tidak bisa diprediksi maupun diramalkan.
Gempa Megathrust adalah gempa dengan kekuatan besar yang berasal dari zona megathrust, yaitu tempat potensial terjadinya tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa ini terjadi di kedalaman yang dangkal, dan untuk wilayah Indonesia paling potensi terhadap gempa ini yaitu bagian selatan Pulau Jawa.
Kekuatan gempa bisa mencapai Magnitudo 9,1 SR dan juga berpotensi tsunami.
Ya Allahhhh, kemaren di Gempa Tuban saja, cuman 6,5 SR tapi rasanya luar biasa mencekam, apa kabar dengan gempa sampai 9an SR?.
Gempa Turki tahun lalu saja itu sebesar 7,8 SR dong, ya Allaaaaah gimana dengan 9 SR itu?, huhuhu.
Nah pas banget kan, tadi malam terjadi lagi gempa di Garut di pukul 23.30 malam. Gempa dengan kekuatan 6,2 SR tersebut memang tidak terasa di Surabaya, tapi saya melihat rekaman yang beredar banyak di medsos, tergambarkan banget bagaimana paniknya orang-orang di sana.
Masalahnya kan gempa Megathrust ini sudah lama menjadi bayang-bayang orang-orang di daerah Selatan Jawa. Tapi syukurlah, menurut BMKG, gempa semalam itu bukanlah termasuk gempa Megathrust hanya sebagai intraslab atau gempa dalam lempeng.
Di beberapa artikel saya baca, ada beberapa daerah yang selalu was-was karena berdampak langsung terhadap gempa Megathrust yang menyebabkan tsunami hingga setinggi belasan meter tersebut. Di antaranya adalah daerah yang berada di selatan pulau Jawa.
Oleh karenanya, pemerintah sudah mengantisipasi, dengan memberikan sekolah gempa kepada masyarakat di daerah tersebut. Setidaknya ketika gempa tersebut benar-benar terjadi. Masyarakat sudah siap dan terlatih, dan meminimalisir korban yang ada.
Di sisi lain, saya jadi berpikir, apakah ini mendekati akhir zaman? atau memang karena Allah bosan melihat para mahluk ciptaan-Nya yang semakin bobrok dan merusak bumi?.
Saya merasakan banget, ketika kemaren gempa di Surabaya, banyak orang menangis dan berlarian menyelamatkan diri, sambil mengucap dan memanggil Allah.
Sangat berlawanan seperti yang biasa saya dengar, di mana umpatan dan kata-kata nggak sopan seperti 'Anjing' dan lainnya, bahkan enteng keluar dari mulut semua orang. Baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak.
Lalu liatlah kita manusia ketika hanya dikasih getaran sedikit dan cepat, paniknya minta ampun. Ketika panik dan takut, rasanya semua orang berteriak memanggil Tuhannya. Jadi, sebenarnya semua orang itu percaya sama Tuhan, hanya saja malas mengakuinya kalau enggak kepepet kali ya.
Ah tau ah, napa pula pikiran saya jadi jutek kek gini.
Intinya kayak gitu, bahwa akhir-akhir ini saya sampai bingung membedakan, apakah ini sedang gempa atau hanya karena saya kliyengan?.
Saya juga sedikit ngeri membayangkan terjadinya gempa Megathrust yang disampaikan BMKG sejak tahun lalu. Seperti apa dan kapan ya terjadinya?.
Semoga enggak terjadi ya, kalaupun terjadi, semoga nggak ada korban dan nggak menimbulkan kerugian yang berarti.
Semoga ya.
Mari kita sama-sama berdoa untuk itu.
Surabaya, 28 April 2024
Referensi :
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7314321/gempa-m-6-2-di-garut-bmkg-bukan-megathrust-tapi-intraslab
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20231003173454-4-477574/bmkg-ingatkan-megathrust-tsunami-18-meter-intai-selatan-jawa
Aduuuh ngomongin gempa aku masih ingat gempa di aceh dulu yg sampai tsunami ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜..itu 9.3 SR gempanya.
BalasHapusAku ngerasain gempanya ga di Aceh tp penang. Itu pun yg di penang ga terlalu berasa. Papa mama yg ngerasain di Aceh. Untungnya Aceh Utara ga sampe terlalu kena efek kayak banda Aceh dan lainnya. Tapi goyangan yg berasa udh cukup bikin istigfar.
Sama Rey, kalo udah inget begini langsung ngerasa takuuuut banget. Apalagi pas denger kabar ttg teman2 dan kluarga yg menjadi korban. Sakiiiit banget rasanya. Aku kebayang aja temen2ku yg ilang ampe skr, atau yg meninggal dan ditemukan sambil memeluk anaknya ðŸ˜. Msh sedih banget ingetnya..
Semoga gempa megathrust di selatan pulau Jawa ini jangan lah ya kita sampai rasain. Aku juga kalo inget dosa msh blm siap. Kdg aku tuh bayangin, ya allah kayak apa saat hari kiamat yg sesungguhnya terjadi. Gemeter...