Sabtu lalu, saya menulis tentang sinopsis dan review salah satu film unik yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, yaitu Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
Karena takut kepanjangan, maka pesan-pesan dari film komedi romantis tersebut saya pisah di postingan tersendiri.
Ini agak lain sih ya, mengingat biasanya saya menuliskan review film tuh lengkap banget. Mulai dari sinopsis yang juga lengkap, reviewnya dan ada pula pesan dan makna dari film tersebut.
Ye kan, biar ada sebuah hal lain yang positif dan lebih berfaedah dari kegiatan saya menonton film, selain untuk refreshing dan me time an.
Yang belum baca, silahkan klik dulu deh sinopsis film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film tersebut. Di mana diceritakan bahwa film ini merupakan salah satu film drama dengan plot twist yang cerdas, yang sanggup mengubah film drama jadi enggak membosankan.
Film tersebut secara singkat menceritakan, tentang seorang penulis skrip film, yang berniat untuk membuat skrip naskah film tentang dirinya dan mantan gebetannya ketika sekolah. Kebetulan, si mantan tersebut sudah menjanda, dan si Bagus (Ringgo Agus) menganggap hal ini sebagai kesempatan untuknya memperjuangkan perasaannya yang sempat terkandas dahulu.
Sayangnya, Hana (Nirina Zubir) si mantan gebetan, terlalu sulit melupakan mantan suaminya yang sudah meninggal.
Dan Bagus mencoba meyakinkan Hana, bahwa hal itu hanyalah sebuah trauma sementara dari Hana, suatu saat dia akan melupakan traumanya, dan menerima cinta yang baru.
Nah, konflik inilah yang diangkat dengan plot yang lumayan cerdas, nggak cuman menyertakan sebuah story telling khas film-film komedi, tapi juga sebuah plot twist yang ketika akhir film penontonnya bisa mengatakan,
"Ooohhhhh.....!"
Penasaran nggak? makanya baca aja dulu postingan saya Sabtu lalu.
Sekarang, saya mau nerusin menuliskan pesan penting yang lebih tepat buat para lelaki dari kisah film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film tersebut.
Bahwa, dear lelaki:
1. Logika Kalian Memang Benar, Tapi Perasaan Wanita juga Penting
Nah ini yang paling utama dari pesan yang saya tangkap di film tersebut, bahwa kebanyakan lelaki tuh sulit untuk bisa sedikit memahami perasaan wanita.
Bisa diliat dari adegan percakapan antara Bagus dan Hana, dari adegan di kafe ketika mereka baru ketemu lalu ngobrol dan berdebat tentang definisi cinta di remaja dan orang dewasa.
Hana cenderung menggunakan perasaannya dalam memaknai cinta setelah usia 40an, di mana mereka lebih melihat cinta adalah hal yang kompleks.
Berbeda dengan Bagus yang lebih berpikiran simple, menurutnya cinta itu sama saja, mau di usia berapapun, rasanya sama. Ya karena emang logikanya demikian kan?.
Memang sih, lelaki selalu menggunakan logika ketika berpikir dan hidup. Para wanita, juga banyak yang menyadari hal itu, dan tidak akan mendebatnya.
Namun, yang harus kalian, para lelaki, sadari adalah, sebagai mana kalian diciptakan dengan otak yang lebih mementingkan logika daripada perasaan. Begitu pula kodrat wanita yang diciptakan lebih banyak menggunakan hatinya ketimbang logikanya.
Jadi, kalau kalian mengaku mencintai wanita, pastikan kalian belajar untuk memahami sebuah kenyataan, bahwa perasaan wanita, meski kadang berlebihan, rada-rada nggak masuk logika, tapi itulah wanita. Itulah sosok yang akan kalian cintai.
Itu pula sosok yang akan kalian ajak hidup selamanya.
Dia pula sosok yang mungkin akan menjadi, ibu dari anak-anak kamu. Dan bisa saja suatu saat kau akan menjadi ayah dari seorang anak perempuan. Maka belajarlah menghargai perasaan wanita. Karena semua wanita selalu hidup dengan perasaannya.
2. Sentuh Hati Wanita untuk Move On, Jangan Dipaksa
Saya rasa, nggak cuman wanita ya, lelaki juga bukannya nggak suka kalau dipaksa move on?. Padahal lelaki kan sering menggunakan logika, tapi banyak loh yang susah move on bertahun-tahun.
Bahkan nih, nggak sedikit lelaki yang telah menjalin hubungan baru, menikah bahkan punya anak, tapi di hatinya selalu ada wanita yang sebelumnya.
Memang sih, masalah hati tidak bisa dipaksakan, apalagi buat seorang wanita yang memang lebih banyak menggunakan hatinya ketimbang logika.
Jika memang ingin membuat wanita move on, bersabarlah dan terus sentuh hatinya, jangan dipaksa, apalagi sampai mengabaikan perasaannya, lantaran bertentangan dengan logika.
3. Kehilangan Bagi Wanita itu Berat, Tapi Move On adalah Mungkin
Menariknya nih ya, meski kehilangan itu sangatlah berat buat semua wanita, tapi move on tetap menjadi sebuah hal yang mungkin loh.
Mungkin karena wanita selalu menggunakan perasaannya kali ya, jadi meski merasa trauma, tapi ketika ada yang berhasil menyentuh perasaannya kembali. Adalah sebuah kemungkinan baginya untuk bisa move on.
Jadi bersabarlah, karena kemungkinan wanita move on dan menerima hati yang baru itu, bukanlah sebuah hal yang mustahil.
4. Tidak Semua Wanita Nyaman Mendapatkan Pengganti Baru Dengan Cepat
Meski kebanyakan wanita selalu mudah tersentuh oleh lelaki yang tulus menyentuh hatinya, ditambah kebanyakan wanita tuh selalu nyaman dengan perhatian lelaki. Bukan berarti semua wanita nyaman ketika cepat mendapatkan pengganti yang baru.
Karenanya, jangan berharap wanita segera melupakan kehilangannya, setelah mau diajak jalan bersama sekali dua kali.
Seperti si Hana yang selalu nyaman bersama Bagus ke sana ke mari. Pada akhirnya dia juga tak bisa menerima Bagus dengan cepat dan melupakan mantan suaminya.
Wanita selalu juga butuh waktu untuk mencerna kehilangannya, menikmati semua rasa sakit kehilangannya, sampai akhirnya bisa berdamai dengan itu. Dan akhirnya siap membuka lembaran baru dengan lebih sehat. Bukan semata untuk pelariannya agar melupakan kehilangannya dengan distraksi pengganti yang baru.
5. Hati Wanita Kadang Labil, Tapi Mereka Mencintai Kejujuran
Wanita itu selalu ngamuk jika mengetahui kebenaran yang ada, tapi bukan berarti mereka nggak suka akan kejujuran ya.
Seperti Hana yang sedih ketika Bagus jujur bahwa menulis skrip film dari cerita mereka, tapi pada akhirnya toh Hana memahami maksud si Bagus dan berterima kasih karena sudah mau jujur.
Tidak seperti keadaan dalam cerita si Bagus yang ingin menyembunyikan cerita tersebut sampai akhirnya jadi film.
Dalam kenyataannya, wanita memang seperti itu, meski hatinya labil, di mana pasangan jujur ngamuk, nggak jujur juga ngamuk. Tapi wanita juga sangat mencintai kejujuran.
Menurut saya, sikap labil itu hanyalah sebuah cara kebanyakan wanita memproses apa yang menyakiti hatinya atau membuatnya tidak nyaman. Di mana bagi lelaki, sikap wanita dalam merespon kenyataan tuh lebay, tapi begitulah adanya wanita diciptakan, mereka lebih suka memakai hati dalam menjalani hidup.
Demikianlah 5 pesan penting untuk para lelaki yang bisa diambil dari cerita film 'Jatuh Cinta Seperti di Film-Film'.
Ada yang sudah nonton? share yuk pesan menurut Temans, dari film tersebut.
Surabaya, 20 April 2024
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)
Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)