Exhuma merupakan film horor Korea yang banyak menyita perhatian penonton Indonesia di bulan Maret 2024 kemaren.
Banyak orang yang memenuhi bioskop demi menonton film yang katanya sangat bagus menyamai film horor Korea lainnya, yaitu The Wailing.
Jujur, saking banyaknya orang yang excited menceritakan film ini, terbersit sedikit rasa penasaran di hati.
Lah kok cuman sedikit Rey?
Ya maap, soalnya saya emang bukan pecinta banget film Korea, apalagi film horornya. Suka sih, tapi enggak yang penasaran banget.
Cuman sedikit penasaran karena banyak yang bilang sama bagusnya dengan The Wailing, wah kalau film The Wailing sih, menurut saya lumayan bagus ya. Lalu jadi nggak terlalu penasaran, karena ada yang menyamai dengan The Medium yang film Horor Thailand itu.
Meski demikian, terbersit juga pengen nonton, sayangnya adalah hal yang nggak memungkinkan saya nonton film begitu di bioskop, karena nggak bisa juga saya nonton sendirian. Bawa anak juga nggak kid's friendly deh film sadis gitu (liat cuplikannya banyak darah).
Dan setelah berlalu 2 bulanan, akhirnya saya berhasil menonton film yang dipuja banyak orang ini. Nah nggak enaknya nih, kalau telat nonton kek gini, ekspektasi saya udah terlanjur tinggi, saking orang-orang banyak yang menggambarkan bagus banget.
Saya nonton beberapa malam lalu, tengah malam pulak, karena nggak mungkin kan nonton pas anak-anak belum bobok, hahaha.
Masalahnya, meski filmnya nggak pakai jumpscare kayak kebanyakan film horor Indonesia, tetap saja saya takut. Takutnya sih lebih ke hantunya membunuh dengan sadis sih, makanya biar hati tenang menonton, saya intip dulu endingnya.
Pas liat ke-4 lakon utamanya ternyata masih hidup dan menghadiri pernikahan anak si bapak ahli fengshui, baru saya putuskan terus nonton lagi.
Sungguh si Rey ini memang agak laen, hahahaha.
Sinopsis Film Exhuma (Spoiler banget allert!)
Meskipun udah banyak yang bahas dan nulis sinopsis film ini, saya tetap tulis juga deh sebagian sinopsisnya.
Film dimulai dari adegan Hwarim (Kim Go-eun) dan Bong Gil (Lee Do-hyun) berada di pesawat yang membawa mereka ke Amerika.
Di pesawat tersebut, Hwarim diajak berbicara oleh si pramugari dengan bahasa Jepang. Hwarim tetap menjawab, sambil memberi informasi bahwa dia orang Korea, bukan Jepang.
Keduanya sampai di Amerika untuk memeriksa seorang bayi Korea, yang merupakan cucu tertua dari orang kaya raya. Si bayi menderita sebuah keanehan di mana dia terus menerus menangis. Semua dokter yang menangani tak tahu apa masalah si bayi.
Hingga akhirnya Hwarim dan Bong Gil yang merupakan dukun terkenal, diundang datang untuk memeriksanya.
Sesampainya di RS, keduanya segera memeriksa si bayi, dan sejurus kemudian mendatangi rumah keluarga kaya tersebut.
Setelah diperiksa, Hwarim mengatakan bahwa si bayi diganggu oleh arwah leluhur mereka, dan direkomendasikan untuk memindahkan makan sang leluhur untuk mencari tahu apa masalahnya.
Namun, Hwarim mengaku tak bisa bekerja hanya berdua dengan Bong Gil, karenanya mereka merekomendasinya untuk mengajak 2 orang lainnya, yaitu si ahli Fenshui Kim Sang Deok (Choi Min-sik) dan spesialis penggali kubur Ko Young Geun (Yoo Hae-jin).
Mereka berempat lalu datang ke makam leluhur keluarga tersebut dan menyadari kalau ada yang aneh dari makam tersebut. Dari letaknya di tengah hutan, nisan yang tanpa nama hingga aura menakutkan yang mereka rasakan.
Bukan hanya itu, mereka juga merasa aneh dengan permintaan keluarga kaya tersebut, agar Hwarim dan kawan-kawannya tidak boleh dan tidak perlu membuka peti jenazah. Keluarga tersebut meminta untuk segera dikremasi saja, meskipun masih ada pihak keluarga lain yang tidak setuju akan hal itu.
Awalnya Kim Sang Deok menolak untuk melanjutkan pekerjaan tersebut, dia merasa ada yang ditutupi oleh keluarga kaya tersebut yang mana akan menimbulkan masalah buat mereka.
Namun, karena Hwarim membujuknya, dengan memberikan solusi pengelabui arwah dengan sebuah upacara. Akhirnya Kim Sang Deok setuju.
Hari penggalian kubur pun tiba, upacara pun dipersiapkan. Para penggali kubur diberikan doa-doa agar bisa menggali makam tanpa diganggu arwah.
Sementara makam digali, Hwarim melakukan tarian pemanggil arwah yang jujur saya nggak liat soalnya penuh darah, hahaha.
Makampun berhasil digali tanpa kendala, mereka semua senang, peti jenazah kemudian diangkat dari makam, dan dimasukan ke dalam mobil pengangkut jenazah yang sudah disiapkan.
Mobil tersebut dikendarai seorang diri oleh Ko Young Geun yang memang sudah terbiasa menangani jenazah meski tinggal tulang belulang.
Sebenarnya semua lancar, sampai seorang penggali makam melihat ada ular yang menggeliat di samping kakinya. Reflek si penggali kubur itu menghujami ular dengan sekopnya. Dan seketika terdengar suara seperti jeritan, lalu langit tiba-tiba mendung dan hujan deras turun begitu saja.
Karena kepercayaan orang Korea, bahwa tidak boleh melakukan kremasi saat cuaca seperti itu, jadilah jenazah tidak bisa langsung dikremasi, dan dititipkan di sebuah rumah jenazah yang ada di daerah tersebut.
Sayangnya, ketika malam hari, saat Ko Young Geun sedang menikmati santap malam di luar, seorang penjaga rumah jenazah tersebut malah berusaha membuka peti jenazah. Lalu masalah pun datang.
Ternyata arwah si leluhur yang ada di peti tersebut keluar, dan mendatangi semua keturunannya. Dari kakek si bayi yang akhirnya tewas, nenek si bayi, lalu kemudian ayah si bayi.
Terakhir si arwah ini mendatangi si bayi di rumah sakit yang ada di Los Angeles. Para dukun dan lainnya, sudah menyadari hal tersebut, dan memutuskan untuk segera meng-kremasi peti jenazah tersebut.
Kondisi menjadi sangat tegang, karena si arwah mulai hendak membunuh si bayi, beruntung sebelum hal itu terjadi, satu-satunya keturunan si arwah leluhur itu, menyetujui kremasinya, dan peti dibakar, arwahnya pun menghilang.
Situasi akhirnya tenang, ke-4 dukun dan kawan-kawannya tersenyum lega, mereka berhasil menangani masalah tersebut, dan bayarannya juga sangat tinggi.
Sayangnya, masalah mereka belum berakhir, tanpa sadar sebuah masalah yang lebih besar menanti mereka. hal itu bermula dari Kim Sang Deok yang mengunjungi salah satu penggali makam yang ketika itu sempat membunuh ular di makam. Sejak saat itu si penggali makam tersebut jadi sakit dan sering bermimpi buruk.
Setelah mengunjungi orang tersebut, Kim Sang Deok lalu menemui seorang biksu yang berada tak jauh dari lokasi makam. Dari keterangan keluarga, kalau leluhur orang kaya tersebut memang dulunya dimakamkan di situ oleh seorang biksu.
Di kuil biksu tersebut, Kim Sang Deok memperoleh banyak informasi, dan membawanya kembali ke lokasi makam si leluhur.
Sang Deok lalu menggali makam tersebut, dan menemukan ada peti jenazah lain di bawah makam si leluhur. Anehnya, peti tersebut tidak dikubur secara vertical, tapi horizontal.
Dan peti tersebutlah yang menjadi masalah terbesar ke-4 dukun tersebut.
Bagaimana masalahnya? mampukah mereka mengatasi masalah tersebut? ya jelas mampu lah ya, orang udah saya spill di atas kalau ending-nya ke-4 orang tersebut masih hidup dan menghadiri pernikahan anak Kim Sang Deok, wkwkwkwk.
Tapi, intinya di situlah masalah besar mereka, yang lebih luar biasa. Kayak gimana? nonton sendiri aja deh, hahahaha.
Review Film Exhuma
Profil film Exhuma
Sutradara: Jang Jae-hyun
Penulis: Jang Jae-hyun
Sinematografi: Lee Mo-gae
Tayang perdana: 22 February 2024 (Korea)
Run time: 134 minute
Genre: Horor Thriller
Produksi: Showbox; Pinetown Productions; MCMC
Distribusi: Showbox
Bahasa: Korean, English, Japanese
Negara: South Korea
Pemain film Exhuma
Choi Min-sik sebagai Kim Sang-deok, feng shui master
Kim Go-eun sebagai Lee Hwa-rim, shaman
Yoo Hae-jin sebagai Yeong-geun, undertaker
Lee Do-hyun sebagai Yoon Bong-gil, shaman
Kim Jae-cheol sebagai Park Ji-yong, Hwa-rim's client
Kim Sun-young sebagai Oh Gwang-shim, shaman
Kim Ji-an sebagai Park Ja-hye, a junior shaman
etc..
Rating by #ReyneRaea : 4,5 of 5
Review film Exhuma
Sejujurnya cerita film Exhuma ini biasa saja (menurut saya ya), ala-ala film horor gitu dan masuk akal. Di mana seorang dukun dapat kerjaan terus ternyata kerjaannya ini berisiko, namun karena uangnya banyak, ya diteruskan.
Lalu, setelahnya mereka mengalami sebuah gangguan karena kerjaan itu, lalu dengan beberapa ritual, akhirnya bisa mengalahkan si hantu yang jahat.
Happy ending dan jelas.
Cuman mungkin karena animo masyarakat Indonesia terhadap Korea begitu besar, menjadikan film ini dipuja banyak orang.
Jumpscare-nya memang nggak terlalu lebay, tapi emang lumayan serem sih, misal pas nemu makamnya yang tempatnya memang serem ya.
Lalu, adegan dalam ruangan jenazah dengan peti jenazah si leluhur yang jahat itu. Juga adegan ketika si arwah leluhur mendatangi cucunya, ayah si bayi tersebut. Ketika si ayah bayi ini bingung menebak siapa Kim Sang-deok yang asli, apakah yang nelpon dia dan nyuruh jangan buka pintu kamar hotel. Atau yang ngetuk-ngetuk pintu hotelnya?.
Meskipun saya sih heran, kok bisa ya hantu di Korea masuk kamar kudu lewat pintu atau jendela, wakakakaka.
Anehnya, entah karena saya banyak nggak perhatiin ketika adegan hantu dari Jepang itu, atau mungkin saya terlalu banyak liat konten spoiler. Kok ya adegan sama hantu Jepang malah nggak menakutkan, hahaha.
Maksudnya menakutkan aura hantu gitu, adanya serem karena hantunya bisa nusuk dada orang pakai tangan. Lah kan hantu aslinya nggak berbentuk ya, hahahaha *plak si Rey.
Kalau mengenai konsep, masuk akal sih, karena emang Korea ini dulunya dijajah Jepang dengan sadis juga, persis kayak Indonesia. Jadinya mereka sering bikin film yang menyinggung tentang Jepang.
Ceritanya juga masuk akal, meski konsep hantunya agak aneh, nggak tahu lagi sih, mungkin hantu Korea kek gitu, hehehehe.
Yang bagus sih akting pemain, semuanya klop banget, akting senior aktor Choi Min-sik dan Yoo Hae-jin, berhasil diimbangi dengan akting yang tak kalah apik dari Kim Go-eun dan Lee Do-hyun yang memang sangat dipuja banyak penggemarnya lewat Drakor yang sering mereka bintangi.
Exhuma, Film Horor Korea Beneran Bagus atau Overrated?
Meski alur filmnya masuk akal, akting pemain utama bagus, tapi entah mengapa saya kok merasa film ini sebenarnya nggak yang fantastis banget nggak sih.
Entahlah mungkin karena saya telat nontonnya kali ya, jadinya udah terlalu banyak melihat review film ini yang mostly di-share dengan ungkapan bahwa film ini bagus banget, menyamai The Wailing dan The Medium.
Saya jadi ingat, saking penasarannya saya akan semua orang bilang film The Medium itu bagus, saya belain nonton dong, dan menurut saya mohon maaf nih, biasa aja, hahaha.
Tapi saya sadar sih ini bukan semata karena filmnya biasa aja, menurut saya hal ini dikarenakan terlalu banyaknya orang yang memuja film ini, sehingga ekspektasi saya jadi tinggi banget.
Sama kek film The Medium dulu.
Beda lagi dengan The Wailing, meski banyak orang yang bilang film ini bagus, tapi saya jarang liat orang yang memuja film ini tanpa henti memenuhi timeline media sosial. Jadinya, ketika nonton ekpektasi saya nggak terlalu besar banget, ternyata emang bagus. Salah satunya karena plot twist dan ending yang bikin penonton berpikir dan berdebat. Sampai-sampai dirilis lagi episode yang cut di awal film.
Nah, film Exhuma ini, menurut saya ceritanya lebih jelas, ada alurnya yang menceritakan tentang asal mula hantu jahat tersebut, demikian juga alasan mengapa arwah si leluhur mengganggu bayi keturunannya. Meskipun ya maju mundur gitu.
Jadinya menurut saya film Exhuma ini masuk kategori sedikit overrated, meskipun memang filmnya lumayan bagus sih.
Ah intinya, begitulah kalau telat nontonnya, hahaha.
How about you, Temans?
Surabaya, 19 Mei 2024
Blogger Surabaya - Reyne Raea
Sumber: film Exhuma
Gambar: Canva dan imdb.com
Males nongton horor mah... jarang jarang saya mah nonton pelem kayak ginian.
BalasHapusEniwe Kim Go Eun, saya suka drakornya di Guardian : The Lonely and Great God (Goblin). Lucu dan imut dia perannya di sana.
Hahaha iya Bapak, diriku nonton sesekali aja, takut kepikiran pas beneran serem, hahaha
HapusHahahahahah laah kita samaaa Rey. Aku tuh hrs tau ending. Ga masalah spoiler. Yg penting endingnya tau bagus atau gantung atau sedih. Yg aku tonton hanya happy ending. Lain dari itu skip 😄😄
BalasHapusAku baca spoiler pun ya gapapa, kan cuma endingnya, tapi alur menuju ending aku blm tahu.
Ini udh dlm list pastinya, tp blm sempet. Soalnya msh nonton drakor dan 1 film Korea lain 😄. Ntr kalo udh selesai, baru deh. Yg pasti aku tonton krn sukaaa ama kim go eun. 😍😍
Waahhh kirain kemaren nonton pas di bioskop, Mba :D
HapusAku udah nonton film EXHUMA ini, Mbak. Nonton karena viral dan Lee Do-Hyun jadi tokoh utama. Aktingnya pemainnya bagus sih tapi menurutku nggak serem dan lebih serem film horor Indonesia. Film EXHUMA ini jadi film Korea terlaris di Indonesia ya ternyata.
BalasHapusNah iyaaa, lebih serem The Wailing dah :D
Hapus