"Nulis blog itu harus ada value-nya! jangan cuman curhat aja!"
Sering baca tulisan seperti ini, apalagi ketika saya sering memperkenalkan bahwa tema blog saya tuh mostly curhat.
Mungkin karena kebanyakan orang salah mengartikan makna curhat hanya dalam 1 arti kali ya. Curhat di benak kebanyakan orang mungkin identik dengan nulis isi hati, kadang nggak penting.
Eh padahal, semua isi hati itu penting loh. Bahkan isi hati kucing atau anjing aja penting, apalagi manusia kan?.
Jadi, kata siapa nulis curhat itu nggak ada value atau faedahnya sama sekali?.
Anggapan Salah Tentang Blog Pribadi Dengan Tema Curhat
Menurut saya, salah satu penyebab kebanyakan orang selalu meng under estimate blog pribadi dengan tema curhat, karena salah paham dalam memaknai kata 'curhat' tersebut.
Maksudnya gini,
1. Blog tema curhat itu isinya curhat nggak jelas aja
Bahkan jika memang ada blog yang isinya curhat nggak jelas, menurut saya tetap jelas dong. Pasti ada hal yang dibahas dalam curhatannya.
Namun, anggapan seperti ini sepertinya bermula dari kesalah pahaman mengartikan blog pribadi tema curhat.
Maksud tema curhat di sini adalah, blog yang bahasa kerennya, story telling.
Mengapa harus pakai kata curhat? mengapa enggak pakai kata blog tema story telling aja?. Karena menurut saya, blog pribadi tema story telling dengan tema curhat itu, serupa tapi tak sama *halah.
Blog pribadi dengan tema story telling itu, biasanya nggak melulu fokus ke cerita dirinya, tapi isi tulisan di blognya ya bercerita.
Salah satu blog yang paling melekat gaya story telling-nya di benak saya adalah, blognya mas agus yaitu https://sarilahmwb.blogspot.com/.
Temans bisa baca sendiri tulisan di blog tersebut, semuanya bertema story telling, di mana apapun bahasannya, dikemas dalam sebuah tulisan berbentuk cerita.
Tapi, ceritanya bukan tentang dirinya, melainkan bisa kisah orang lain, bisa juga kisah fiksi.
Sementara blog saya, isinya mostly tentang diri sendiri, kan kalau saya tulis tema blog story telling cerita pribadi kan kepanjangan ya.
Mending tulis aja blog pribadi tema curhat, hahaha.
2. Blog tema curhat itu auranya negatif
Nggak mesti ya!
Di blog ini, saya belajar menulis curhat, bukan hanya curhat hal yang berasal dari hati yang penuh emosi. Melainkan bagaimana caranya mengkonversi isi hati yang emosi, menjadi tulisan yang mengaduk sisi emosional sedih pembaca, bukan emosi negatif yang auranya buruk aja.
Dan terbukti, dari beberapa tulisan saya, ditulis untuk meredakan rasa kesal di hati, eh yang ditangkap pembaca, malah saya kok ngenes banget, menyedihkan. Padahal saya lagi kesal loh, bukan lagi mengungkapkan emosi, hahaha.
Itupun, porsi tulisan dari hati yang kesal, hanya sepersekian dari total cerita keseharian, tapi dikemas dalam bentuk curhat yang bisa merasuk ke hati pembaca.
3. Blog tema curhat itu nggak ada faedahnya
Kata siapa nggak ada faedahnya?. Bahkan tulisan yang benar-benar menampilkan emosi seseorang, bisa bermanfaat bagi kita sebagai pembaca. Salah satunya dengan belajar bersyukur bahwa dalam hidup ini, bukan cuman kita yang hidupnya ngenes, tapi semua orang dalam bentuk masalah yang berbeda.
Meskipun, saya juga setuju, kita harus membatasi diri dari tulisan curhat negatif yang tidak bisa smooth men-transfer perasaan hatinya yang kesal, sehingga pembaca tetap nyaman membaca keluhannya.
Apalagi, tulisan curhat yang memang dikemas dalam bentuk yang menarik, mengaduk hati pembaca dalam sisi yang positif.
Tidak semua penulis bisa melakukan hal itu, bahkan saya sendiri yang sudah menulis di blog secara konsisten selama 6 tahun lamanya, masih harus banyak belajar untuk itu.
Seorang penulis atau blogger yang bisa memberikan cerita dalam bentuk curhat yang mengaduk hati pembaca, lalu menyelipkan kata kunci yang menjadi target perkenalan untuk pembaca.
Sehingga pembaca tanpa sadar kalau mereka sudah mengingat hal tersebut, karena membaca curhat si penulis. Tulisan seperti ini, rasanya bisa disebut kasta atas dalam copy writing.
4. Blog tema curhat itu hanya membuka aib dan merusak image blogger
Nggak selalu ya, balik lagi ke cara penulis blog bagaimana belajar memberikan tulisan curhat dengan baik dan sopan, sehingga pembaca bisa tersentuh dan memaknai dengan kesan yang baik.
Intinya balik lagi, ke tehnik menulis yang baik. Dan saya pikir semua blogger harus bisa, setidaknya belajar menulis dengan ouput demikian.
Blog Pribadi Dengan Ciri Khas Curhat Punya Value? Bisa Dong, Ini Alasannya!
Apakah blog pribadi dengan tema atau ciri khas menulis curhat nggak bisa disebut blog yang punya value?. Off course bisa dong!
Bahkan untuk blog reyneraea.com ini, yang dulunya sering dicibir sebagai blog yang cuman curhat doang. Sampai-sampai saya jadi terpengaruh dan sedikit demi sedikit mengubah tema blog ini. Lalu berujung dengan kaburnya para pembaca setia, saking mereka malas baca tulisan yang kebanyakan ada curhatnya, tapi banyakan teoritis doang, hahaha.
Sejak mengubah tema tulisan di blog, bisa dibilang saya udah jarangggg banget menerima curhat atau pertanyaan lewat DM atau semacamnya, mengenai hal yang related saya tuliskan di blog ini.
Kayak dulu, saya punya tema #FridayMarriage yang sebenarnya enggak hilang sih, tapi saya pindahkan di blog parentingbyrey.com aja. Atau tulisan-tulisan curhatan tentang mental health yang mostly berasal dari tekanan rumah tangga.
Waktu itu saya banyak banget menerima curhatan dan cerita beberapa pembaca yang menceritakan masalahnya yang sedikit banyak related dengan kisah saya.
Page view blog juga lumayan ramai ketika itu, termasuk komentar-komentar di blog ini, selalu ramai meski saya jarang ikut blog walking.
Sekarang, hampir dikatakan jarang banget ada yang DM saya bercerita masalah rumah tangga atau cerita parenting mereka.
Mungkin selain mereka masih sulit menerima teman tersebut harus terpisah dari tema personal secara umum yang saya tulis di blog ini kali ya.
Dan seiring dengan itu pageview blog pun anjlok.
Saya jadi ingat komentar Pak Anton di tulisan saya yang membahas PV blog Maxmanroe. Di mana pak Anton menilai bahwa salah satu penyebab turunnya PV blog Maxmanroe ya karena semakin ke sini, isi blognya semakin meluas.
Jadinya, para pembaca yang dulu datang ke blog itu untuk mencari tulisan tentang blog, marketing dan semacamnya, jadi males duluan membaca tema tulisannya yang beragam dan nggak penting buat mereka.
Kembali ke masalah blog curhat yang punya value.
Menurut saya, blog yang punya value itu, nggak melulu blog yang isinya teoritis bak tulisan ilmiah atau tesis pasca sarjana, hahaha.
Tapi, blog yang isinya bisa menjawab masalah, menginspirasi atau disukai pembacanya.
Salah satu cara untuk mendeteksi hal tersebut, bisa melalui komentar atau pageview blog berbaur dengan nilai bounce rate yang stabil rendahnya.
Dan akan lebih berfaedah, kalau melalui blog, kita bisa mendapatkan curhatan, cerita atau pertanyaan melalui DM/email atau jalur pribadi lainnya, yang membahas tulisan tersebut.
Karena kebutuhan manusia di dunia ini nggak melulu tentang hal-hal teoritis yang sebenarnya udah banyak dibahas di website yang lebih kompeten membahas hal tersebut.
Tapi, hal-hal pribadi yang lebih merujuk ke per orangan secara langsung, biasanya lebih disukai pembaca, karena penilaiannya tidak semata karena teori atau opini, tapi juga dibuktikan dengan pengalaman langsung.
So, iyes! sebagai blogger yang memilih tema curhat atau story telling kisah pribadi di blog, sangat bangga dan yakin kalau blog dengan ciri khas kayak gini juga punya value.
Makanya, masih sering diajak kerja sama beberapa klien, *uhuk.
Kesimpulan dan Penutup
Blog pribadi dengan ciri khas curhat tetap memiliki value, meskipun seringkali dianggap tidak penting atau hanya menampilkan hal-hal negatif.
Hal ini dikarenakan salah pemahaman akan makna curhat tersebut, di mana sebenarnya merupakan bentuk story telling yang kuat dan menginspirasi, serta bisa menyentuh emosi pembaca secara positif.
Meskipun blog bertema curhat sering disalahpahami dan dianggap tidak ada faedahnya, menurut saya bahwa blog seperti ini dapat menjawab masalah, menginspirasi, dan disukai pembaca, asalkan ditulis dengan teknik yang baik dan sopan.
Blog curhat juga dapat membantu orang lain merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah mereka dan bisa menjadi platform untuk berbagi pengalaman pribadi yang lebih autentik.
Surabaya, 30-07-2024
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: canva edit by Rey
Bingung yg bilang ga ada faedahnya. Segala sesuatu itu selalu ada nilainya. Dari semua blog curhat yg ada, aku paling suka cara kamu menuliskannya Rey. Krn kayak cerita memang. Apalagi ini based on kisah sendiri. Trus yg penting ga cengeng, ada solusi kadang. Bacanya enak.
BalasHapusKecuali isinya cuma ngeluuuuuuh tapi ga ada tindakan apa2, Naah ituuu yg aku males.
saya malah lebih suka blog versi story teling jadi lebih ngalir untuk dipahami dan gk bikin jenuh walaupun tulisanya panjang. alasan sekarang kan praktik seo dan pretelannya tapi malah bikin mumet mata kalau bahasa baku banget hoho
BalasHapusdari curhatan orang kita bisa belajar banyak kan ya.
BalasHapusMalah kan kalau temanya curhat, semisal yang share soal jalan-jalan nih, kan jadi tahu apa yang terjadi di destinasi wisata yang disampaikan sama si blogger-nya tadi ya, Kak Rey. Ya masa blog nggak ada sisi curhat alias storytelling-nya. Lagipula, curahan hati kan nggak terbatas cuma berkeluh kesah saja, melainkan juga menyampaikan isi pemikiran yang pastinya akan ada hasil riset tipis-tipis yang disampaikan dengan cara yang mudah dipahami pembaca. Tuh kan ... aku jadi pengen ikutan curhat. Ehe ....
BalasHapusblog dengan isi yang banyak curhatannya misalnya, pastinya ada nilai yang bisa diambil pembaca
BalasHapusblog mba rey kalau ada artikel yang isinya curhatan, beberapa diantaranya mewakili isi hatiku. Pas banget gitu pemikirannya, bedanya aku "ga berani" nulis di blog sendiri.