Pengalaman Menggunakan Media Sosial Untuk Menghasilkan Uang

media sosial untuk hasilkan uang

Pengalaman menggunakan media sosial untuk menghasilkan uang yang saya pernah jalanin tuh lumayan juga sih ya. Dan menariknya, semuanya saya lakukan melalui cara otodidak dan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Kalau dipikir-pikir, saya beruntung banget bisa memanfaatkan akun-akun medsos, bukan hanya untuk sekadar tempat narsis dan pamer ini itu. Ya meskipun awalnya sih gitu, narsis bin alaynya, masya Allaaaahhh....wakakakakak.

Tapi seiring waktu, ternyata hobi narsis saya di masa lampau itu, bisa membantu saya dalam menjadikan medsos sebagai media untuk membuat rekening saya, si Mamak IRT tetap terisi.  


Cerita Awal Mengenal Media Sosial

Saya kenal media sosial tuh sejak zaman Friendster, itu tahun 2005 atau 2006 ya?. Nggak lama kemudian muncul facebook dan karena Friendster sudah wassalam, jadinya saya mulai aktif di facebook.

menghasilkan uang dari medsos

Ya nggak aktif-aktif banget sih, ya kali aktif selalu, orang saya bisa buka facebook ya di warnet, hahaha. Bangkrut dong saya kalau setiap waktu di warnet mulu.

Awal punya akun facebook tuh sekitar tahun 2008 dengan nama akun yang super 4l4y.

Pernah namanya, Reyne Cayna Ade, Rey Punya Ade, dan lainnya. Btw, Ade adalah nama pacar saya. Astagfirullaaahh, mual nggak sih, wakakakakak.

Setahun kemudian, saya bikin akun di Twitter, sekitar bulan Juli 2009. Meskipun ya sama aja, jarang aktif. Nantilah setelah di kantor mulai banyak koneksi internet, saya jadi sering buka twitter.

Alasannya? soalnya takjub, bisa dengan mudah ngobrol sama artis, ye kan. Dulu artis tuh pada twitteran. Kayaknya jarang yang aktif di facebook.

Ujungnya saya tweet war sama Nola B3, mamanya Naura, wakakakak. 

Tahun 2013, saya akhirnya pertama kali bikin akun instagram, dan cuman dibuat posting foto sesekali. Lalu terbengkalai lama.

Selain itu ada media sosial Path yang udah almarhum, hahaha. Tapi ya sama, saya jarang aktif di Path maupun instagram, lebih banyak di facebook. Di twitter pun jarang, kecuali pas saya mulai bisnis sendiri.

Lalu ada TikTok, saya lupa sih tahun berapa punya akun TikTok, tapi cuman punya doang, nggak pernah aktif. Dulu tuh saya anggap TikTok cuman tempat joget-joget, dan saya malu joget gitu, hehehe.

Sampai akhirnya TikTok mulai dilirik, lalu akun saya udah nggak bisa dibuka, jadinya bikin akun baru.

Kalau dipikir-pikir, cerita saya dalam menggunakan akun media sosial, lebih banyakan di facebook. Alasannya, fiturnya lengkap banget.

Bisa upload banyak foto, jadi terpuaskan deh hobi pamer foto-foto saya di masa single dulu sama teman-teman, hehehe. 

Bisa nulis panjang pulak, jadi bebas mengekspresikan diri, nggak kayak platform lain, yang dikit-dikit, habis deh jatah karakter tulisannya.


Pengalaman Menggunakan Media Sosial Untuk Menghasilkan Uang

Meski banyak platform media sosial yang saya gunakan, tapi setidak hanya ada 4 platform yang pernah saya gunakan sebagai media pendukung menghasilkan uang. Di antaranya: 

medsos untuk menghasilkan uang


1. Twitter

Meski ini adalah platform media sosial ke-3 yang saya gunakan, tapi justru Twitter lah yang menjadi media sosial pertama saya dalam menghasilkan uang.

Ketika itu di tahun 2012 - 2013, saya memulai usaha sendiri yang bertema camilan dingin, frozen brownies. Sebenarnya jenis usaha ini saya ATM dari usaha lain yang serupa. Dasar si Rey yang tukang contek ya, karena nggak punya basic ilmu bisnis sama sekali.

Jadinya ya mengandalkan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dan dilakukan secara otodidak.

Dan setelah meniru produk dengan modifikasi agar sedikit beda, saya kan nggak punya ilmu marketing sama sekali tuh. Ya saya tiru juga dari kebanyakan para pengusaha UMKM kala itu, dengan jualan di Twitter.

Di tahun segitu, Twitter memang sangat booming, banyak orang yang lebih suka mantengin Twitter. Dan mengidolakan beberapa seleb twitter kayak si @poconggg alias Arief Muhammad, yang sekarang sering bikin konten flexing itu, hehehe.

Lalu saya dan beberapa pelaku UMKM online memanfaatkan euforia itu untuk jualan produk yang unik. Salah satu caranya adalah dengan sering berinteraksi di akun para seleb twitter itu, dengan menggunakan akun bisnis. Jadi, orang akan notice kalau ada bisnis kami yang unik, dan mencobanya.

Sayangnya, karena memasak bukannya passion saya, setahun kemudian saya menyerah dan malah daftar bisnis Oriflame, lalu melupakan bisnis jualan di Twitter.

  

2. Facebook

Platform media sosial yang seringnya dikaitkan dengan ibu-ibu yang nggak keren ini, juga sempat menjadi media bisnis buat saya.

Sebenarnya mulai tahun 2012 awal, sebelum memutuskan jualan brownies, perjalanan saya yang tak kenal menyerah mencari duit dimulai dari jualan baju anak secara online di facebook.

Tapi, karena kurang ilmu, jadinya gagal dan malah kebanyakan bajunya dipakai si Kakak aja, hahaha.

Di tahun 2014, saya akhirnya daftar bisnis Oriflame, dan mulailah perjalanan saya menggunakan facebook lebih mendalam di mulai.

Pada tahun tersebut, masih banyak orang yang memilih menggunakan facebook. Bahkan lebih banyak dari pengguna twitter. Karenanya, oleh para leader bisnis Oriflame mengajarkan semua downline-nya yang ingin serius berbisnis dengan menggunakan facebook. 

Jadi, hampir sepanjang tahun 2014, wall facebook saya selalu aktif dengan banyak tulisan-tulisan panjang saya. Begitulah cara kami para pebisnis Oriflame kala itu berpromosi.

Meskipun tentu saja saya menjalankannya dengan lebih smooth, karena alih-alih sibuk jualan dan ngajak orang ikut berbisnis Oriflame. Saya malah banyak bercerita tentang perjalanan hidup sendiri, hehehe.

Dan selama setahunan menjalankan bisnis tersebut, kebanyakan hasil rekrutan saya ya berasal dari facebook. Baik melalui tulisan branding, maupun iklan di fanpage.

Jadi begitulah, ketika orang-orang baru menggunakan FB ads di tahun 2020an, saya malah udah sejak dulu menghabiskan banyak duit untuk bayar iklan, wakakakak.  


3. Instagram

Meski saya udah bikin akun instagram di tahun 2013an, tapi saya baru benar-benar aktif mengelola akun tersebut, ketika mengenal dunia blogging for money yaitu di tahun 2018an.

Justru, fee blogger pertama saya dari ikut event blogger di Surabaya, berawal dari akun saya tersebut di DM oleh salah seorang blogger Surabaya

Bukan hanya sebagai pelengkap blog, akun instagram milik saya juga bikin saya berkesempatan mendapatkan kerja sama berbayar oleh beberapa brand.

Dan saya beruntung juga, karena ketika itu memang lagi banyak-banyaknya campaign brand. Terlebih ketika mulai masuk pandemi dan semua orang dihimbau untuk di rumah aja.

Saya jadi sering mendapatkan tawaran job yang nilainya lumayan banget sementara kerjaannya terbilang lumayan mudah.

Hanya dengan posting 1 foto di feed, saya bisa mendapatkan hingga nyaris sejutaan. Kesempatan ini mulai berkurang, setelah makin banyak yang ikutan jadi influencer mikro, dan akhirnya kebanyakan brand mulai memberlakukan banyak syarat dan kondisi ketika memberikan job.


4. TikTok

Platform lainnya yang pernah bikin saya mendapatkan uang adalah TikTok. Well, emang sih follower TikTok saya tuh segitu-gitu aja, tapi toh biasanya platform ini menjadi pelengkap syarat job blog dan semacamnya.  

Meski terbilang lebih bersahabat secara algoritma, namun saya memang kurang nyaman menggunakan aplikasi media sosial yang isinya kebanyakan vidio pendek.


Kesimpulan dan Penutup

Media sosial untuk menghasilkan uang bisa sangat efektif, bahkan jika dilakukan secara otodidak dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Seperti pengalaman saya menggunakan berbagai platform media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan TikTok untuk mendapatkan penghasilan.

  • Twitter: Mulai menghasilkan uang dengan berjualan frozen brownies pada tahun 2012-2013 melalui Twitter.
  • Facebook: Memulai bisnis baju anak dan kemudian bergabung dengan bisnis Oriflame di tahun 2014, menggunakan platform ini untuk promosi dan rekrutmen.
  • Instagram: Aktif sejak 2018 untuk mendukung kegiatan blogging, mendapatkan kerja sama berbayar dari beberapa brand khususnya selama pandemi.
  • TikTok: Meskipun follower terbatas, tetap digunakan sebagai pelengkap syarat job blog dan kolaborasi dengan brand.

Media sosial memang dapat menjadi alat yang ampuh untuk menghasilkan uang jika digunakan dengan strategi dan kreativitas yang tepat.

Kalau Temans, punya pengalaman yang sama nggak?


Surabaya, 17-07-2024

Blogger Surabaya - Reyne Raea

Sumber : Opini dan pengalaman pribadi

Gambar : Canva edit by Rey

14 komentar :

  1. Aku baru mau rapih-rapih Instagram nih tahun ini. Dan kayaknya udah, mau fokus disitu aja ga ke yang lain dulu. Biar jelas urusannya, ga terlalu banyak distraksi (buka IG aja udah banyak distraksi sih, hahaha)

    Pe er nya sekarang tuh kalo mau jadi influencer, mesti fokus ke satu niche ya. Gak bisa lagi peribasanya ngambil semua lini, mesti jelas akun kita peruntukannya untuk apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul! kuncinya fokus, kalau di IG, mending IG aja sekalian. Dan usahakan konsisten posting :)
      Sebenarnya bisa pilih niche personal deh.
      Saya pakai itu di IG, memang sih agak lain, dan nggak mengikuti kemauan IG yang suka video pendek.
      Saya malah suka bikin video yang ada ceritanya, karena sekalian menyimpan cerita diri sendiri dan jadi branding

      Hapus
  2. Akuu akuuu! Dulu pernah di DM IG buat job review body care dari brand Sc****tt, padahal ngeblog masih nggak konsisten. Dapat produk dan fee yg lumayan lah buat jajan kopi heheh, itu pun senang banget udah..
    Dan bener sih kata Kak Rey, kalau sekarang dapat job dari brand itu nggak kayak dulu, simpel. Kalau sekarang banyak banget syaratnya huhu

    BalasHapus
  3. yang twitter ini aku masih penasaran banget sih mbaa hihi pengen ikut bisa optimasi karena keknya paling enak emang nyambat sekaligus jualan di situ hahahaa

    BalasHapus
  4. Medsos yg aku seriusin tuh blog doang. Punya sih akun IG, FB, twitter, tik-tok, tapi itu buat mendukung artikel blog. Ga paham algoritma dan ga pede buat jualan...
    Kagum aja sih ama influencer yg bisa segala...

    BalasHapus
  5. aku kalau job kebanyakan di blog di instagram kadang-kadang aja soalnya follower kurang hihi

    BalasHapus
  6. Aku malah nggak punya friensdster, saat teman-teman main FS aku malah sibuk menikah hahah. Kalau akun facebook dari awal bikin sampai sekarang masih tetap, ada sih yang ga aktif itupun karena kerjaan. Kalau ngeblog buat cari duit kita kayanya seangkatan haha

    BalasHapus
  7. Wah seru juga ya kalau di runut, semua platform sebenarnya bisa buat cari cuan ya kak. Kalau saya dari dulu yang terbengkalai twitter atau sekarang disebut X.

    BalasHapus
  8. Ya ampun inget banget dulu "pocong" Arif Muhammad eksis banget di Twitter, "saingannya" Raditya Dika tuh. Sama-sama terkenal dengan follower dua jutanya. Btw, sekarang memang banyak banget influencer nano dan mikro, malah jadi bikin s n k job tambah ribet, ya.

    BalasHapus
  9. Pundi terbaik aku selama ini malah dari twitter.
    Berasa si twiiter tuh bikin aku ketemu sama hal-hal amazing dengan cepat. Meski sosmed yang lain juga dirawat, FB dan IG, tapi tiap hari berasa wajib banget buka X dan baca-baca sekilas mengenai berita yang lagi happening.

    BalasHapus
  10. Kalau pengalaman saya seputar medsos untuk bisnis masih minim banget Mbak. Kebanyakan medsos saya buat penggunaan pribadi aja. Namun, mulai 2018 saya kembali ngeblog, setelah hampir 10thn berhenti ngeblog. Akhirnya sekarang aktif di medsos lagi karena jadi syarat untuk social signal di kerjaan blog.

    BalasHapus
  11. sebermanfaat itu ya mba kalau kita bijak menggunakan sosial media yaitu mendapatkan uang sambil main media sosial, saya pun sudha cobain tapi belum begitu banyak hanya sesekali kalau dimaksimalin lumayan ya

    BalasHapus
  12. Bener mbak, media sosial ampuh banget buat ngembangin bisnis, syaratnya ya kudu digarap sungguh2

    BalasHapus
  13. aku kangen masa-masa Path hahaha, pengen gitu seandainya Path bisa diaktifkan lagi, sayangnya ga bisa yak
    Kayaknya awal kemunculan FB di tahun 2008-2009 ya mbak, aku juga pas pertama muncul FB langsung bikin gitu, biasalah ya peralihan dari multiply kalau ga salah
    temen-temen pertama tentu aja temensemasa kuliah, jadi kangen hahaha.
    mau nulis status di FB iya aja, sekarang agak males di FB soalnya difollow orang kantor hahaha

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)