Rahmat Dwi Satrio yang Sukses dengan Budidaya Jamur Tiram di Kendari

rahmat dwi satrio budidaya jamur tiram

Rahmat Dwi Satrio atau yang akrab dipanggil Rahmat merupakan salah seorang pemuda yang sukses mengembangkan budidaya jamur tiram di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Bermula dari tahun 2013 di mana saat itu masyarakat Kendari masih cukup asing terhadap potensi jamur tiram ini.

Berkat kegigihannya, Rahmat berhasil mengembangkan budidaya jamur tiram, hingga membagikan ilmunya ke banyak orang di wilayah tersebut.


Motivasi Awal Mengembangkan Budidaya Jamur Tiram

Bermula dari melihat potensi yang bisa didapatkan dari banyaknya limbah serbuk kayu di daerahnya. Saat itu, masyarakat di daerahnya, desa Ulu Pohara, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, banyak menghasilkan limbah serbuk kayu yang biasanya hanya dibakar langsung begitu saja di halaman setiap rumah.

Rahmat pun segera mencari tahu berbagai informasi, tentang bagaimana cara memanfatkan limbah serbuk kayu tersebut.

Setelah membaca dan mencari tahu dari berbagai informasi, diapun bertekat untuk bisa memanfaatkan limbah tersebut untuk budidaya jamur tiram.


Perjalanan Rahmat Dwi Satrio Membangun Usaha Budidaya Jamur Tiram  

Setelah memantapkan niat untuk membangun budidaya jamur tiram ini, Rahmat lalu mulai serius menjalani usahanya.

Karena menyadari bahwa usahanya tidak akan berjalan dengan mudah tanpa bantuan teman, maka diapun mengajak rekan untuk membantunya.

Dipilihnya beberapa teman sebangku sekolahnya untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan budidaya jamur tiram tersebut.

Bahkan, demi memudahkan usahanya, Rahmat dan beberapa rekannya rela pindah ke Kota Kendari agar lebih mudah melakukan pemasaran serta budidaya jamur tiram tersebut.

budidaya jamur tiram

Usahanya pun berbuah hasil, tak lama kemudian Rahmat dan temannya berhasil membangun perusahaan dengan nama PT Tiga Putra Farm.

Usaha ini berkembang pesat dan memiliki 2 tempat, satu di Kendari dan satu lagi di Konawe.

Mereka membangun perkebunan budidaya jamur tiram, dan menjual beberapa produk seperti, jamur tiram, media tanam, perlengkapan bududaya, bahan baku, benih jamur, dan olahan jamur.

Untuk memancing euforia masyarakat terhadap usahanya, mereka menyediakan berbagai fasilitas di perkebunannya seperti: area belajar, kantin jamur, spot foto, parkir dan kumbung jamur.

Bukan hanya fokus mengembangkan bisnisnya, Rahmat juga konsisten memberikan ilmu tentang budidaya jamur tiram miliknya kepada masyarakat di sana.

Siapa saja, khususnya yang benar-benar serius, akan diajarkan secara otodidak bagaimana ilmu mengembangkan budidaya jamur tiram tersebut.

Rahmat berprinsip, bahwa jika dia dapat membantu orang lain untuk bisa sukses bareng, mengapa harus ditunda?

Dia juga mengungkapkan bahwa dalam pengembangan budidaya jamur tiram, akan terus membuka peluang bagi siapa pun yang ingin belajar. 

Dan karena itu, hingga saat ini sudah beberapa kali kelompok masyarakat datang untuk mempelajari tentang potensi hingga peluang masa depan jamur tiram.


Kesuksesan Rahmat Dwi Satrio Menjadi Penerima Astra Satu Indonesia Awards 2018

Berkat kegigihannya dalam memanfaatkan limbah serbuk kayu menjadi budidaya jamur tiram yang sukses. Ditambah perjuangannya dalam memberikan edukasi bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya dalam mengambil peluang memperbaiki taraf hidup dengan budidaya jamur tiram ini.

Maka di tahun 2018 silam, Rahmat akhirnya menjadi salah satu orang yang menerima apresiasi Astra Satu Indonesia Awards.

Apresiasi ini membuat semangat Rahmat semakin berkobar untuk bisa mengembangkan bisnisnya, guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kendari dan Konawe.

Dia merasa bahwa apresiasi tersebut merupakan bukti bahwa usahanya diterima di masyarakat dan bahkan diapresiasi dalam tingkat nasional. Sehingga dia jadi lebih bersemangat mengembangkan usaha tersebut karena merasa mendapatkan support dari berbagai pihak.

Dan karena itu pula, bisnis jamur tiramnya semakin berkembang pesat, seiring ditingkatkan kualitas dan pengemasannya menjadi lebih baik lagi. Bahkan hingga kini olahan jamur tiramnya semakin beragam dengan olahan siap saji.


Penutup

Kisah sukses Rahmat Dwi Satrio dapat menjadi motivasi bagi siapa saja yang memiliki mimpi dan tekad kuat. Rahmat tidak hanya berhasil mengubah limbah serbuk kayu menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan, tetapi juga menunjukkan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan kerja keras, kolaborasi, dan kemauan untuk berbagi ilmu dengan sesama. 

Penghargaan Astra Satu Indonesia Awards 2018 yang diterimanya bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, melainkan juga simbol dari dampak positif yang bisa diberikan seorang individu kepada komunitasnya. 

Kisah Rahmat adalah bukti nyata bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada peluang bagi mereka yang mau berusaha. Semoga cerita inspiratif ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terus berjuang, berinovasi, dan berbagi demi kemajuan bersama.


Surabaya, 18 Agustus 2024

Sumber gambar: kumparan dan facebook

1 komentar :

  1. Aku pikir jamur tiram itu yg lebar2, kalo yg di foto ini selalunya aku sebut jamur payung πŸ˜„. Salah ya berarti. Tapi di sini sellernya sebut jamur tiram juga.

    Naaah aku pernah beli dulu, jamur box begitu Rey. Cuma tinggal digantung, trus semprot pagi malam. Tumbuh deh jamurnya... Enaak banget, pas panen aku tumisπŸ˜„❤️. Memang pada dasarnya aku sukaaa Ama segala jenis jamur sih.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)