Sebagai mom blogger yang menjadikan hal tersebut sebagai profesi yang diharapkan mendatangkan uang, sangatlah rentan dan dekat dengan risiko mengalami kelelahan mental dan fisik.
Seperti yang saya tulis di postingan 2 minggu lalu, tentang bagaimana langkah menjaga kesehatan mental saya sebagai ibu yang menghasilkan uang dari rumah. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda kelelahan mental bagi mom blogger, agar bisa disikapi dengan bijak.
Hal ini penting, karena saya hidup dengan anak-anak. Mengasuh mereka langsung selama 24 jam dalam 7 hari seminggu. Atau dengan kata lain, nggak ada yang bisa mengurus anak-anak selain saya.
Jika saya menunda untuk mengenali kondisi diri yang sudah berada di fase kelelahan mental dan fisik. Yang ada anak-anak bakal jadi korban dari efek kelelahan mental tersebut.
Tanda-Tanda Kelelahan Mental Mom Blogger Ala Rey
Berikut beberapa tanda-tanda yang sering saya alami dan akhirnya bisa saya identifikasi, di antaranya:
1. Tiba-tiba malas ngomong
Tanda yang paling utama saya kenali ketika sudah berada di fase lelah mental yaitu, tiba-tiba jadi malas ngomong. Ditanya anak-anak saya diam aja, bahkan kalau didesak khususnya buat si Adik tuh, kalau dia nanya maminya, terus nggak dijawab, didesak sampai dijawab, hahaha.
Tetap saja saya malas ngomong, palingan sesekali aja ngasih perintah ke anak-anak, dan biasanya langsung melotot bahkan marah kalau anak-anak nggak langsung bertindak setelah maminya sekali bicara.
Karena saya malas ngomong kan, jadi ketika harus ngomong 2 sampai 3 kali untuk sebuah permintaan atau perintah ke anak-anak, tunggu aja maminya bakal mengaum tuh, hahaha.
2. Mudah tersinggung
Tanda berikutnya adalah, saya menjadi sangat mudah tersinggung. Anak-anak bercanda saja, saya ngamuk. Kasian sih mereka, seperti yang terjadi beberapa malam lalu.
Emang sih bercanda si Adik ini keterlaluan banget, jadi dia tuh bercanda sama kakaknya di kasur, karena maminya masih sibuk di depan laptop.
Ternyata si Adik ini bercandanya berlebihan dong, masa dia pipis di kasur dan sengaja ditutupin bantal milik maminya.
Pas banget saya tahunya udah tengah malam, ngantuk dan bersiap tidur, eh malah menemukan kenyataan bantal dan kasur bau pesing, karuan saja maminya ngamuk kek singa, hiks.
Intinya, kalau udah lelah mental tuh, bawaannya senggol mengaum, hahaha. Meskipun tidak sedang berada di fase PMS.
3. Sulit konsentrasi
Bisa dilihat dari beberapa tulisan saya akhir-akhir ini kayak nggak ada nyawanya kayak tulisan saya biasanya.
Selain kadang ditulis sambil terkantuk-kantuk, pun juga ketika menulis saya sulit untuk konsentrasi. Seolah pikiran saya penuh, sehingga nggak ada celah yang fokus untuk merangkai kata membentuk tulisan.
Dan bukan hanya ketika harus menulis di blog ya, termasuk hal-hal lain seperti ketika masak, sampai kadang gosong baru sadar, nyuci nggak bersih dan lainnya.
4. Mudah terdistraksi
Ini menyambung poin ke-3 di atas, di mana susahnya konsentrasi biasanya terjadi karena adanya distraksi dan mudah terdistraksi.
Seperti saya akhir-akhir ini yang mudah terdistraksi. Rasanya ada aja yang mendistraksi pikiran, entah masalah anak, entah overthinking masalah mendatang dan segala hal termasuk kedistraksi media sosial.
5. Merasa selalu lemas
Tanda lainnya adalah selalu emrasa lemas, malas ngapa-ngapain, pengennya tiduran mulu, sambil minum obat biar ketika bangun kepala terasa enteng.
Bahkan untuk melakukan hal-hal yang saya sukai pun terasa malas.
Cara Menyikapi Kelelahan Mental Mom Blogger Ala Rey
Being a single fighter mom blogger kan nggak bisa dong kita memelihara rasa nggak nyaman ketika mengalami kelelahan mental. Karenanya sesulit apapun itu, saya segera bangkit dan melakukan beberapa hal di bawah ini, agar kondisi lebih baik.
1. Mengejar ketertinggalan jadwal
Asli ya, saya nggak tahu sikap saya ini apa termasuk dalam gangguan mental atau gimana, tapi serius loh hal semacam jadwal yang berantakan tuh sangat menyumbang stres di saya.
Karenanya, dengan mengikuti jadwal, dengan sendirinya saya merasa jadi lebih baikan.
Dan ini juga terbukti sih, akhir-akhir ini saya memang selalu mengalami ketertinggalan jadwal. Rasanya sulit banget hidup dengan baik dan sehat mengikuti jadwal, sejak anak-anak masuk sekolah.
Mana di bulan Agustus pulak, banyak kegiatan yang menyita waktu saya.
2. Lebih fokus dan khusyuk dalam ibadah
Cara kedua adalah dengan memaksakan diri untuk lebih fokus dan khusyuk ketika beribadah, apalagi kalau saya bisa mengusahakan ibadah dengan lebih baik. Misal, shalat tepat waktu, shalat sunah Dhuha dan Tahajud.
Setelah tahajud misalnya, saya bisa curhat dan nangis-nangis ke Allah, kalau bisa melakukan hal ini, biasanya selama seharian mood saya jadi lebih terjaga, Alhamdulillah.
3. Perbanyak istigfar dan shalawat adrikni
Selain perbanyak ibadah dengan khusyuk, cara lainnya menyikapi kelelahan mental adalah, dengan perbanyak istigfar serta shalawat adrikni.
Istigfar ini sangat berperan dalam menstabilkan penapasan saya, sehingga bisa lebih tenang. Sementara shalawat adrikni, biasanya saya lantunkan ketika sedang di jalan naik motor.
Daripada saya naik motor sambil menghayal dan membahayakan diri dan anak-anak serta orang lain, ya mendingan shalawat.
Btw, shalawat adrikni iseng aja udah jadi shalawat favorit saya, sejak si mama 3F memperkenalkannya ke saya di tahun lalu.
Membantu saya banget bisa tenang di jalan, dan percaya atau enggak, kalau fokus melantunkan shalawat ini, perjalanan saya selalu lancar, bahkan selalu beruntung dapat lampu hijau mulu di perempatan jalan.
4. Menuliskan semua perasaan hati di blog
Cara yang juga paling sering saya lakukan adalah, dengan menuliskan semua pikiran dan perasaan hati ke blog, biar nggak numpuk, dan biar bisa jadi plong.
Ini work banget buat saya, seolah saya mengeluarkan isi kepala yang sangat penuh, menjadi tulisan di blog, sehingga ruang kepala saya jadi lebih lapang dan nggak sumpek.
5. Memeluk anak-anak
Cara sederhana lainnya, tapi work buat saya adalah dengan cuddle dan memeluk anak-anak. Sumpah ya, aroma anak kecil itu kayak menenangkan banget. Saya paling suka memeluk si Adik dan seolah menjadikannya guling ketika mau tidur.
Dan hal ini bantu saya bisa cepat tertidur dengan tenang dan happy.
Kesimpulan dan Penutup
Mom blogger rentan kelelahan mental yang ditandai dengan malas bicara, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, mudah terdistraksi, dan selalu merasa lemas.
Mengenali dan mengatasi tanda-tanda ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup bersama anak-anak
Surabaya, 08-08-2024
Blogger Surabaya - Reyne Raea
Sumber: opini dan pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey & dokpri
Ini tanda juga kalo mood ku sedang jeleeek banget. Lesu, mau nulis aja ga bergairah. Tapi solusi yg aku pakai juga ga jauh beda lah Rey. Pertama pasti curhat dulu Ama yg di Atas. Biasanya kalo moodku terlalu parah swingnya, pasti Krn kelamaan ga curhat. Mungkin salah satu bentuk teguran juga kali yaa.
BalasHapusJD paling ampuh deh kalo udh curhat malam, biasanya membaik.
Kalo kamu meluk anak2, aku biasanya meluk kucing2ku 🤭😅. Mereka itu kayak menghisap aura negatif sih. Sesedih apapun yg aku rasain, kalo udh meluk anak2 bulu, pasti reda juga. ❤️