Udah lama banget ya saya nggak bikin tulisan kenangan sebulanan dalam konteks goodbye bulan ini. Bermula dari saya bikin lagi blog baru khusus curhat, lalu ternyata nggak sanggup ngisi tiap hari, hahaha.
Dalam tulisan goodbye Oktober 2024 and the memories about Rey is saved kali ini, saya bakal merangkum kembali apa saja yang saya lewati selama sebulanan ini.
Jujur, bulan Oktober 2024 ini, merupakan bulan yang terberat dalam hidup saya. Bahkan saya udah nyaris putus asa, udah ngobrol ajak anak-anak untuk mempertimbangkan opsi menyerah dan memaksa pulang secepatnya.
Tapi, justru dari sinilah tercipta kisah-kisah menarik yang tak ingin saya lupakan di antaranya:
1. Beberapa kali kerja di luar
Well, selama bulan Oktober 2024 ini saya sempat beberapa kali menunggu anak-anak sekolah sambil numpang kerja di luar. Baik nunggu anak-anak pulang sekolah yang kepagian, hingga nungguin anak-anak kelar ikut kelas coding dan robotic di Codero Surabaya.
Over all, saya jadi menyadari ternyata bekerja di luar itu jauh lebih produktif ketimbang bekerja di rumah meski anak-anak lagi di sekolah.
Alasannya, kalau di luar kan langsung fokus nggak disambi-sambi kerjaan lain. Paling banter kena distrak scroll media sosial, itupun nggak selama ketika di rumah.
Jadi, sebenarnya saya lagi mikirin opsi untuk mengubah jadwal, yaitu kerjanya di luar saja, etapi saya belum nemu tempat yang nyaman tapi murah selain di Mc Donald, huhuhu.
2. Adik Dayyan ulang tahun dan beli kue ultah
Tanggal 2 Oktober lalu, si Adik Dayyan berulang tahun yang ke-7. Dan dia minta dibeliin kue ultah.
Karena awalnya dia minta dibikinin acara di kelasnya, sama kek beberapa temannya yang merayakan ultah di kelas. Tapi nggak mungkin kan? orang duitnya lagi bokek maksimal, hahaha.
Eh pas di hari H, ada fee kerja sama blog yang masuk dong. Karena merasa itu rezeki si Adik, akhirnya saya bergegas belikan kue tart di Holand Bakery jalan Kertajaya Surabaya.
Sayangnya, kuenya agak kurang mantap, si Adik masih kebayang kue ultah dari Dapur Cokelat yang pernah dibeli saat ultah si Kakak.
3. Olahraga sesekali
Di bulan Oktober 2024 ini saya sempat beberapa kali olahraga. Nggak aneh-aneh sih, cuman olahraga aerobik tipis-tipis yang masih friendly buat lutut dan tulang pinggang yang aduhai mudah sakit, hahaha.
Tapi karena memang cuaca Surabaya lagi hot banget nget, alhasil bergerak dikit aja udah banjir keringat, apalagi pas olahraga.
Lumayan lah bikin badan terasa lebih enakan dan fit.
4. Stres berat, papinya anak-anak lari dari tanggung jawabnya
Di awal bulan Oktober 2024 ini saya mengalami stres banget hingga hampir depresi rasanya. Pasalnya bapakeh anak-anak tiba-tiba mangkir dari tanggung jawab, dia memblokir nomor saya dan anak-anak, di saat kami butuh banget uang untuk biaya hidup dan khususnya untuk sekolah anak-anak.
Masih teringat kala itu, si Kakak udah mengingatkan papinya, kalau dia butuh bayar SPP yang nunggak dan juga beberapa tunggakan uang kegiatan, dan lainnya.
Papinya hanya mengiyakan, tapi sampai hari H, nggak ada sama sekali kabar dari papinya. Si Kakak sedih banget, karena dia nggak bisa ikut ujian.
Sampai akhirnya dia menelpon papinya, nggak diangkat-angkat bahkan ujungnya, nomor WA si Kakak diblokir oleh papinya.
Nangis, abis itu ngamuk, abis itu ingat Allah, abis itu kalah and repeat, huhuhu |
Karuan saja saya bingung, lah gimana saya bisa menghadapi semuanya, sementara saya bukan pekerja kayak dia kan?.
Untungnya ada teman blogger yang super baik hati mau pinjamin uang untuk bayar SPP si Kakak. Lalu kemudian bergegas saya membayarnya, sehingga si Kakak bisa ikut ujian.
Semoga allah melimpahkan rezeki berlipat buat Mba yang membantu banget, aamiin.
5. Stres banget, keliling Surabaya cari kontrakan bulanan
Dampak dari enggak bisa dihubungi, otomatis kan semua kebutuhan anak jatuh ke saya. Apalagi kami belum punya rumah atau tempat berteduh.
Kontrakan yang lama biayanya sangat mahal buat saya, baik sewanya maupun biaya hidupnya. Jadi saya akhirnya putuskan untuk segera cari kontrakan di Surabaya.
Tentunya kontrakannya yang bisa dibayar bulanan, karena jujur saya nggak punya uang untuk bayarinnya.
Berbagai cerita mencari kontrakan di Surabaya sudah kami (saya dan anak-anak) lewati, baik yang PHP, yang nipu, sampai harus bolak balik menempuh gang-gang sempit yang jujur meskipun saya udah 20tahunan lebih di Surabaya, baru kali ini masuk ke gang sempit kayak gitu, hahaha.
Nyatanya, ada kali sekitar 7-10 harian kami keliling di sekitar sekolah anak-anak mencari kemungkinan ada kontrakan tapi bayarnya per bulan gitu.
Mengapa nggak nyari kos aja? kan kalau bayar bulanan itu namanya kost bukan kontrak. Karena sepengetahuan saya, kost itu 1 ruangan aja, sementara kami butuh yang ada kamarnya yang bersekat, karena barang kami lumayan banyak. Untuk 3 orang kan ye, mana anak-anak kan sekolah, bukunya aja nggak muat di 1 kamar.
Jujur, ini adalah part paling bikin stres, lelah lahir batin banget di PHP oleh orang maupun harapan diri. Di sisi lain, saya tuh aslinya nggak punya uang sama sekali, nggak punya juga aset yang bisa dijual, hahaha.
Tapi, untungnya saya ciptaan Allah, jadi yakin aja Allah bantu kalau saya mau usaha, ternyata emang dibantu banget sama Allah.
6. Akhirnya menemukan kontrakan bulanan
Setelah stres banget, capek keliling mulu setiap hari, mulai pagi sampai kadang menjelang Isya. Akhirnya menjelang berakhirnya masa sewa kontrakan lama kami berjodoh dengan sebuah kontrakan yang pas untuk semuanya.
Well, enggak sempurna banget sih, tapi pas.
Harga sewanya sebenarnya berada di ambang atas target saya. Itupun deal karena udah putus asa, takut banget masa sewa di kontrakan lama berakhir, sementara kalau diteruskan jujur saya nggak sanggup lagi bayarnya.
Dan begitulah, kami akhirnya berjodoh dengan sebuah rumah di dalam sebuah gang kecil, tapi jalannya masih bisa dilalui motor. Dan jarak lokasi rumah tersebut sekitar 90 meter dari gang utama yang bisa diakses mobil.
Rumah tersebut sebenarnya nggak gede-gede banget, berukuran sekitar 5x10 m, tapi dibangun dalam 2 lantai. Kamarnya ada 3, meskipun aslinya cuman 1, karena 2 kamar lainnya ada di lantai atas dan nggak ada plafonnya sementara atapnya seng yang dipasang rendah, hahaha.
Kalau udah siang, berasa pengen saya sewakan sebagai tempat sauna, hahaha.
Tapi, over all, rumah ini memang sengaja dipertemukan dengan kami di saat yang tepat. Meski terbilang masih mahal, tapi emang pasaran sewa rumah di wilayah ini memang segitu.
Dan yang paling penting adalah, saya bisa bayarnya, hahaha.
Ini yang bikin saya tenang, meski ada beberapa hal dari kontrakan ini yang sedikit 'bukan saya' banget.
7. Pindahan rempong
Setelah deal kontrakan, besoknya saya langsung bayar ke si Bapaknya. Lalu berikutnya kami pulang buat packing dan memulai journey pindahan di hari Minggu, 20 Oktober 2024.
Ternyata urusan pindahan ini juga luar biasa hectic. Karena letak rumah kontrakan tersebut di dalam gang, meskipun memang bisa dilewati motor dan beberapa tosa, tapi masalahnya adalah banyak motor yang parkir di pinggir jalan, bikin kesulitan akses buat lewat.
Alhasil, saya nggak pakai opsi angkut barang pakai tosa, cuman pakai motor bolak balik dan beberapa koper maupun kardus yang sulit saya pegang di motor, kami angkut pakai Grab.
Alhamdulillah, selama 3 harian, 1 harian naik grab sekitar kurang lebih 5 kali naik Grab Car, lainnya pakai motor, akhirnya semua barang terangkut.
Tentu saja cuman barang yang kecil-kecil, kami nggak bawa lemari apalagi kasur. Untungnya empunya rumah ninggalin lemari, kasur kecil dan meja rias yang bisa kami gunakan.
Setelah pindahan, kami pun mulai menata kontrakan baru, yang tentu saja sampai hari ini masih belum selesai lantaran kurangnya laci atau meja, hahaha.
Tapi setidaknya, masalah kontrakan dan pindahan sudah terselesaikan.
8. Serah terima kunci kontrakan lama
Setelah semua barang keangkut, lalu kami membersihkan kontrakan lama, selanjutnya ngomong ke empunya kalau mau balikin kunci.
Ini juga part yang menegangkan, karena selama 14 bulan kami tinggal di situ, tentu saja kondisi kontrakan itu nggak bisa seperti semula.
Ada beberapa wallpaper yang terkelupas oleh cuaca dan suhu udara, kran air yang longgar dan lainnya. Untungnya si pemilik kontrakan tersebut ramah dan baik, jadi nggak terlalu dipermasalahkan.
Dan Alhamdulillah serah terima kunci berlangsung lancar, kurang 1 kewajiban lagi, yaitu melunasi tagihan biaya air listrik dll bulan Oktober ini.
9. Beli kipas angin di Hartono
Btw, seperti yang saya tuliskan, meski udah 20 tahunan lebih di Surabaya, saya belum pernah sama sekali berada di rumah yang ada di gang kecil. Dan setelah tinggal di sini saya baru sadar, astagaaaa... ternyata kalau di gang kecil itu, kagak ada angin yang kencang bertiup di lantai 1.
Alhasil bisa ditebak, gerahnyaaaaaa masya Allah.
Nah masalahnya, kami nggak punya kipas angin, hanya ada 2 kipas angin mini, sementara udara Surabaya sedang hot buangeeett.
Di sisi lain, pada kontrakan sebelumnya ada AC-nya, jadi kami terbiasa hidup selama 14 tahun pakai AC bahkan hampir 24 jam saking tagihan listriknya flat, hahaha.
Bahkan saking sering pakai AC, kami nggak nyadar loh ternyata udara Surabaya itu panasnyaaaaaa minta ampun!.
Kebayang kan bagaimana kondisi kami, terutama si Adik yang dulu meskipun pakai AC tetep aja di double dengan kipas angin.
Panasssss!
Jadinya, meski keuangan aslinya harus di-hemat sehemat-hematnya, mau nggak mau masalah kipas angin ini menjadi hal yang urgent juga.
Dan begitulah, setelah survey di UFO Kertajaya, kami putuskan beli di Hartono Merr aja, lumayan banget beli kipas angin standing Miyako cuman 199rebo, hahaha.
10. Mulai beraktifitas normal
Dan yang paling penting adalah, setelah semua badai yang saya lewati di bulan Oktober 2024 ini, Alhamdulillah saat ini saya mulai masuk kondisi aktifitas normal.
Mulai banget fokus mencari uang, karena saat ini kebutuhan semuanya, harus saya yang nanggung.
Jujur masih sering banget overthinking sih. Mikirin apakah saya bisa? jangankan biaya sekolah anak, bahkan biaya kontrakan ini masih sering bikin saya deg-degan, takut nggak sanggup perpanjangannya.
Yang bener aja harus pindah lagi, saya udah nggak ada energi buat ngulang semuanya lagi, hiks.
Namun, ketika pikiran buruk itu datang, nggak ada yang bisa saya lakukan selain buru-buru istigfar, mengingat kembali ayat Allah, bahwa barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Dia akan membukakan jalan keluar untuknya.
Dan sejauh ini, saya memang sering amazing sendiri melihat kondisi sekarang, dibandingkan beberapa minggu sebelumnya yang bahkan saya nggak punya clue apapun atas nasib kami.
Masya Allah.
Demikianlah cerita saya di bulan Oktober 2024, how about your?.
Surabaya, 31 Oktober 2024
perjuangannya berliku sekali y bu
BalasHapuscuman bisa mendoakan saja biar bisa menjalani kehidupan dengan kuat dan hebat
moga rejekinya lancar aja
salutnya sih bu, masih konsisten ngeblog
saya aja jarang2 ini bisa ikutan ngeblog
Aku ikut seneng Rey pas tahu masalah kontrakan ini selesai. Itu sih yg prioritas dulu memang, Krn namanya tempat tinggal yaa. Lain2nya, semoga semua dilancarkan dan Allah pasti bantu memang 🤗🤗.
BalasHapusGa tau lagi mau ngomong kayak gimana.. aku salut lah, kamu kuat ❤️❤️. Dan semoga akan selalu kuat. 🤗
Tetap semangat ya mb Rey, semoga selalu kuat menghadapi masalah2 yang timbul. Anak2 akan menjadi penguat mb Rey
BalasHapus