Menjadi ibu rumah tangga berdaya di masa sekarang itu, udah menjadi sebuah kewajiban deh. Setidaknya ini berdasarkan kondisi saya ya.
Maksud dari berdaya ini, bukan semata produktif ya. Tapi menjadi ibu rumah tangga yang bisa menghasilkan uang meskipun dengan seabrek kegiatan dalam kesehariannya.
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, bahwa pada akhirnya semua perempuan memang harus bisa menghasilkan uang sendiri. Karena zaman udah berubah, banyak hal yang bisa terjadi di mana seringnya membuat perempuan dipaksa harus bisa berdiri di atas kaki sendiri sambil menopang anak-anaknya.
Meskipun Meskipun kondisi ini mungkin tidak dialami oleh semua wanita ya, tapi di kondisi saya memang hal ini terjadi dan memaksa saya, dalam keterbatasan harus tetap bisa berdiri memikul kebutuhan hidup diri dan anak-anak.
Lebih menyedihkan lagi, meskipun di Indonesia ada lembaga-lembaga yang support perempuan. Baik lembaga milik pemerintah, maupun milik swasta. Bahkan ada Undang-Undang yang melindungi perempuan.
Namun masih belum bisa melindungi hak-hak dari semua perempuan, salah satunya hak nafkah sebagai istri ataupun semacamnya.
Lemahnya Undang-Undang yang melindungi perempuan dalam penelantaraan yang dilakukan oleh kepala keluarga, membuat hak perempuan untuk mendapatkan nafkah seringnya terabaikan.
Daripada lelah mengasihani diri, lelah menangisi ketidak adilan, lebih baik kita bangkit dan mendobrak keterbatasan sebagai ibu rumah tangga. Dan menjadi ibu rumah tangga yang berdaya dan bisa menghasilkan yang sendiri meski dari rumah saja.
Untuk itu, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan, di antaranya:
1. Memastikan Sehat Fisik dan Mental
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah, memastikan fisik dan mental kita harus benar-benar sehat. Karena jika sehat kan segala sesuatu akan lebih mudah dilakukan.
Ingat, seorang ibu rumah tangga yang produktif mengurus keluarga saja, sangat butuh hal ini, agar bisa melakukan apa yang harus dilakukan secara maksimal.
Apalagi jika menjadi IRT yang harus urus keluarga, tapi juga harus bisa menghasilkan uang.
Tentu saja, masalah kesehatan fisik dan mental ini menjadi sangat urgent untuk dipastikan dan diusahakan.
Jika jiwa dan raga sehat, melakukan tambahan kegiatan untuk menghasilkan uang, selain mengurus keluarga, akan menjadi lebih ringan.
Semua hal bisa dilakukan dengan tenang, dan sabar.
2. Manajemen Keluarga
Manajemen keluarga ini sebenarnya masuk ke poin manajemen waktu, tapi sengaja saya jadikan 1 poin tersendiri, karena menurut saya ini juga penting untuk bisa mengsukseskan poin selanjutnya.
Maksud dari manajemen keluarga adalah bagaimana kita mengatur agar anggota keluarga lainnya bisa ikut serta berperan dalam perjuangan kita menjadi perempuan berdaya.
Misal, dalam kondisi saya, implementasi point ini adalah dengan sounding dan mengajak anak-anak untuk mengerti kondisi maminya. Yang mungkin tidak bisa lagi meluangkan lebih banyak waktu dengan mereka, karena harus memakai waktu yang lebih banyak untuk kegiatan menghasilkan uang.
Untuk itu, saya harus menyesuaikan waktu kegiatan sendiri dengan kegiatan anak-anak, agar urusan keluarga tidak serta merta terlupakan.
3. Manajemen Waktu
Setelah adanya sounding dengan anak-anak tentang kondisi saya yang hendak menggunakan waktu untuk berdaya menghasilkan uang. Maka langkah selanjutnya manajemen waktu atau mengatur waktu dengan sedetail mungkin.
Dalam implementasinya, saya membuat jadwal harian yang berisi kegiatan saya setiap jamnya. Hal ini untuk membatasi setiap kegiatan yang akan saya lakukan agar kehidupan saya tetap balance.
Untuk kegiatan ini memang sudah lama saya terapkan di dalam keseharian saya, meskipun kadang masih ada bolong-bolongnya sih. Temans bisa baca contohnya di tulisan saya tentang step by step manajemen waktu blogger IRT Ala Rey.
Bukan hanya membuat jadwal kegiatan harian diri sendiri, saya juga meminta anak-anak untuk membuat jadwal harian mereka sendiri. Jadwal tersebut kemudian saya revisi dan disesuaikan dengan jadwal saya, agar waktunya matching.
Misal, waktu antar jemput anak sekolah, waktu menemani anak-anak, waktu makan dan lainnya.
4. Fokus Ke Satu Hobby
Setelah manajemen waktu dilakukan dengan membuat jadwal harian kegiatan, maka langkah selanjutnya adalah mulai menekuni hal yang bisa digunakan untuk menghasilkan uang.
Saya pribadi sangat menyarankan agar sebagai IRT lebih baik memilih hobi diri sendiri untuk dikembangkan menjadi sumber penghasilan.
Mengapa harus hobi sih, kenapa nggak coba hal lain yang mungkin sedang booming saat ini?.
Well, tidak ada batasan sih mau memilih hal apa yang bisa dikembang menjadi sumber penghasilan. Memilih hal-hal yang sedang booming dan kekinian pun, boleh.
Namun, satu hal yang harus dipahami, bahwa persaingan zaman sekarang tuh berat banget. Kalau kita baru mulai mempelajari hal tersebut, apalagi ternyata kita nggak punya basic pemahaman tentang hal itu sama sekali. Yang ada nggak maju-maju deh usaha kita.
Berbeda dengan ketika memilih hal yang menjadi hobi kita, ibaratnya kita bisa melakukan hobi tapi dibayar. Bukankah itu lebih menyenangkan?.
Secara umum, mengerjakan hobi tentunya lebih menyenang, sehingga kita bisa lebih fun dan semangat dalam menjalaninya. Tak peduli betapa besarnya tantangan yang harus dihadapi dengan keterbatasan waktu mengerjakan hal itu.
Setelah memilih jenis pekerjaan yang sesuai hobi, pastikan untuk terus fokus dan konsisten mengerjakan hal itu tanpa dibarengi mengerjakan hal lain.
Jangan lupa untuk selalu rutin dan rajin upgrade pengetahuan, agar bisa lebih cepat memetik hasilnya dan bisa bersaing di belantara pengais rezeki lainnya.
5. Segera Mulai Sekarang Juga!
Poin berikutnya tak kalah penting dalam menentukan langkah kita menjadi ibu rumah tangga yang berdaya, yaitu segera mulai sekarang juga!.
Iyaaa, hal ini sering banget menjadi sesuatu yang terlupakan, sehingga semua rencana tetaplah menjadi angan semata, hahaha.
Karenanya, setelah mengetahui 4 poin besar di atas, langkah selanjutnya adalah segera memulai. Mulai benahi kesehatan fisik dan mental.
Lalu mulailah ngobrol dengan keluarga, baik dengan suami maupun dengan anak-anak. Beritahukan rencana tentang kegiatan yang akan dilakukan. Termasuk bagaimana mengatur waktu bersama.
Kemudian, mulailah membuat jadwal harian dari kegiatan kita yang dibarengin dengan jadwal kegiatan harian anak-anak dan keluarga.
Dan tentunya mulailah mengerjakan apa yang telah dipilih untuk dikerjakan secara fokus dan konsisten hingga bisa menghasilkan uang.
Kesimpulan dan Penutup
Menjadi ibu rumah tangga yang berdaya bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, mengelola keluarga serta waktu dengan baik, fokus pada hobi yang produktif, dan segera bertindak, setiap ibu rumah tangga bisa mengubah keterbatasan menjadi kekuatan.
Mari kita berhenti mengasihani diri dan mulai bergerak. Menjadi sosok perempuan yang tidak hanya mengurus keluarga, tetapi juga mampu berdiri tegak dengan kemandirian finansial.
Saatnya memulai perjalanan menjadi ibu rumah tangga berdaya. Mulai sekarang, mulai dari diri kita sendiri.
Surabaya, 03-12-24
Sumber: pengalaman pribadi
Gambar: Canva edit by Rey
Jadi merasa tersupport hihi semangat untuk para bu ibuuu!!
BalasHapus