Drama Kejar-Kejaran Naik Motor Di Tengah Hutan dan Gelapnya Malam

Jadi, sore eh malam tadi sekitar pukul 7 malam, ada drama kejar-kejaran naik motor di jalanan tengah hutan dan gulita malam.

Kejadian ini bermula dari kemauan kakak saya, yang meskipun udah sore, tapi nekat datang ke rumah mama saya yang berjarak kurleb 70KM dari tempat tinggalnya.

Loh kok bisa Rey?

Iya, si Rey sekarang udah di rumah mama, nanti aja saya ceritain lengkapnya, hehehe.

Nah, btw mama saya kan rumahnya di kabupaten, sementara kakak saya di kotanya. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba aja kakak saya nekat pulang ke rumah mama sepulang dia ngantor.

Akibatnya bisa ditebak, dia kemalaman di jalan lah.

Padahal, jalanannya itu melewati hutan belantara, bahkan ada jalan yang persis membelah hutan lindung Lambusango. 

Awalnya saya pikir dia bercanda, jadi saya ikutin aja candaannya. Dalam pikiran saya, dia pasti tahu kalau nekat berangkat sore, pastinya bakal kemalaman di jalan dan itu ada beberapa spot yang beneran hutan dan gelap gulita tanpa ada lampu sama sekali.

Untungnya sih masih ada marka jalan yang bisa dijadikan patokan untuk bisa lebih yakin ngebut.

Ternyata enggak dong, pas mendekati hutan lindung, dia WA, katanya udah di tengah jalan. Saya kaget dong, mama nggak tenang, dan nyelutuk.

"Kalau bapak masih ada, langsung dijemput tuh di jalanan!"

Si Rey yang orangnya emang peka ya, langsung terbersit jemput aja. Meskipun jujur saya takuuttttt banget membayangkan naik motor di tengah hutan yang gelap gulita tersebut.

Tapi demi menenangkan mama, saya ajak deh si Kakak buat nemanin jemput tantenya. Segera kami bersiap-siap dan berangkat naik motor.

Pas udah di ujung hutan, nggak berhenti dong saya berdoa,

"Ya Allaaaaahh, hamba takut ya Allah, tolong lindungi hamba ya Allah"

Macam orang mau mati aja, hahaha. 

Dan dengan bismillah serta menguatkan keyakinan, masuklah saya dan si Kakak ke jalanan yang gelap gulita yang kiri adalah tebing dan kanan adalah jurang.

Mulut tak berhenti shalawatan, dzikir dan lainnya, minta dilancarkan, minta dilindungi, minta nggak diliatin yang aneh-aneh.

Masalahnya teman-teman saya pernah cerita, kalau mereka sering menemukan hal-hal mistis di tengah jalan. Ya Allaaaahhh, bayangan tentang cerita itu semakin bikin merinding, nggak berhenti berdoa agar dilancarkan perjalanan kami.

Sekitar 2 KM masuk hutan, si Kakak menoleh ke belakang, semakin merinding saya, berkali-kali melarang dia untuk nggak noleh, ternyata dia melihat ada cahaya di belakang.

Senang sih, tapi nggak bertahan lama.

Berikutnya saya overthinking, gimana kalau ternyata itu orang jahat?. Orang jahat kan jauh lebih menakutkan ketimbang setan? hahaha.

Akhirnya saya semakin ngebut, meskipun tetap aja waspada, karena saya nggak hafal kelokan jalan dan pas banget banyak kelokan tajam, sementara rem motor bapak saya cuman yang belakang yang berfungsi, hahaha.

Untunglah, setelah dekat kami bisa melihat, ternyata mereka hanyalah karyawan dari pabrik aspal yang baru pulang.

Kami lega, apalagi di depan mulai terlihat lampu-lampu penduduk.

Tak lama kemudian, kami berpapasan dengan seseorang yang mengendarai motor dari arah sebaliknya. Untung si Kakak lebih jeli melihat meskipun kurang yakin juga sih, dia mengenali kalau itu sepertinya kakak saya.

Langsung deh saya teriak manggil namanya, sambil klakson berulang kali. Eh dia bablas aja kagak noleh-noleh sama sekali.

Segera saya putar balik dan mengejarnya dengan sangat ngebut, tapi ternyata dia udah melesak jauh ke depan. Pas nemu jalanan lurus, dengan sekuat tenaga saya ngebut, dan berhasil mendekatinya.

Setelah di belakangnya, saya klakson dan teriak-teriak agar kakak saya berhenti.

"YUKEEEEEEEEE!!!!! YUKEEEEEEE!!!! JOUKEEEEEEEE!!!!"

Si kakak juga nggak mau kalah,

"MAMA AURAAAAAA..... MAMA AURAAAAAAA!!!"

Teriakan kami disertai klakson yang berulang kali, kami udah mendekati belakangnya, tapi apa yang terjadi?.

Yes!

Boro-boro berhenti, yang ada dia ngebut semakin kencang. Kami nggak menyerah, segera saya susul dengan ngebut sambil tak henti berdoa pastinya, takut kami terjun di jurang karena pas banget kami berada di lokasi yang kata orang itu angker.

Sebenarnya saya cuman mau mastiin, apakah itu beneran kakak saya, atau orang lain?.

Untung si Kakak melihat tas biru kami yang kebetulan di bawah kakak saya, langsung si Kakak yakin kalau itu memang kakak saya. Dan kamipun berhenti mengebut ikutin dia.

Tak lama kemudian, kamipun melihat kerlap kerlip lampu penduduk. Kakak saya semakin ngebut dan klakson panjang tak berhenti. Saya tetap mengikuti dari jauh.

Pas ketemu masyarakat, kakak saya langsung berhenti, dan akhirnya bisa saya susul, dan saya ngakak nggak karuan.

Ternyata beneran, kakak saya takut, mengira kami adalah orang jahat yang ingin merampoknya di tengah jalan. Pas tahu kalau orang itu adalah kami, kakak saya langsung cemberut, dia gemetaran dong, wakakakaka.

Sementara saya ngakak sepanjang jalan sampai ke rumah mama.

Sesampainya di rumah mama, rebutan kami cerita, persis kayak anak kecil yang abis jalan-jalan, terus mengalami hal lucu di jalan. Dan mama saya Alhamdulillah bisa lebih tenang dan tertawa mendengar cerita kami.

Dan begitulah, saat ini kakak saya udah tidur, setelah kami puas ngerumpi sampai pukul 22.00 WITA.  Sementara saya masih menyempatkan buka lapto buat nulis untuk setoran KLIP, karena kemaren saya lupa nulis dan nggak setoran, hehehe.

Sebenarnya masih banyak sih cerita hari ini, karena hari ini juga merupakan hari pertama anak-anak sekolah di sini.

Insya Allah saya ceritakan di lain kesempatan.

Kalau temans, ada hal menarik apa hari ini?. Share yuk!.

Buton - LWL, 20-02-2025