Keuntungan Menulis dan Menjual E-book Kisah Pribadi

keuntungan e-book

Setelah menerbitkan e-book pertama saya yang berjudul 'Diary Parenting Single Fighter Mom', lalu menjualnya melalui akun medsos Facebook dan Instagram saya. Saya jadi mengerti keuntungan menulis dan menjual e-book kisah pribadi.

Fyi, buku digital pertama saya ini merupakan kisah pribadi, yang tercipta dari tantangan KLIP tahun 2024.

Dan sejujurnya, e-book ini merupakan project e-book berbayar coba-coba saya, hehehe.

As we know kan ye, saya tuh tim yang lebih suka otodidak dalam melakukan segala sesuatu. Jadi, kalau orang lain bakal membayar untuk ikut kelas cara menulis e-book atau cara menghasilkan uang melalui e-book.  Sementara saya memilih untuk praktik langsung biar tahu caranya gimana?. 


Menulis dan Menjual E-book Kisah Pribadi

E-book pertama saya yang merupakan hal coba-coba tersebut, terbilang lumayan untuk bisa diterima oleh pembaca (baca:teman-teman). Meskipun kebanyakan juga berhasil laku karena personal branding saya selama bertahun-tahun di medsos, hehehe. 

selama dalam proses pembuatannya juga bisa dikatakan lumayan fun, saya menikmati, meskipun ketika itu mental saya sedang tak baik-baik saja karena berperang dengan penelantaran keluarga yang dilakukan ayahnya anak-anak.

Tapi sejauh ini, hal yang paling menantang tuh cuman saat ngedit-nya.

Lama banget deh, mulai dari memilih kata-kata yang lebih easy reading buat umum, hingga memilih disain e-book itu sendiri. 

Berkali-kali saya ganti, itupun masih belum sempurna. Ujungnya saya putuskan untuk segera launching e-book-nya. Lalu setelah launching dan dibeli oleh beberapa temans, eh baru saya ngeh kalau ternyata masih banyak typo, daftar isi juga nggak kece, ampyun deh.

Untungnya si Rey ini suka utak atik sendiri, ye kan kalau enggak sendiri, emang mau nanya siapa?. Kagak punya mentor, kagak punya editor, hahaha.

Jadinya, saya utak atik sendiri, diedit sendiri, lalu diperbaharui e-book yang sebelumnya sudah terlanjur dibeli tersebut.

Dan begitulah, hingga hari ini, penjualan e-book tersebut mencapai kurang lebih 40 sales. Mungkin masih dikit ya, tapi buat saya yang pemula dan menulis tentang kisah pribadi, ini luar biasa sih.

Saya jadi merasakan banget, keuntungan dari menulis dan menjual e-book kisah pribadi ini, meskipun baru sebatas project 'belajar'.  


Keuntungan Menulis dan Menjual E-book Kisah Pribadi

Dari pengalaman pribadi saya, begini keuntungan yang saya rasakan dari menulis dan menjual e-book kisah pribadi, yang tentunya anti mainstream dari kebanyakan e-book zaman now.


1. Lebih Mudah Penulisan dan Idenya

Keuntungan pertama adalah, lebih mudah penulisan dan idenya, tanpa AI pun bisa banget, jadi idenya orisinil nggak sama kayak e-book lainnya.

Yang saya lakukan, saya menulis seperti biasanya kayak nulis blog, bahkan emang sih e-book pertama saya ini mostly adaptasi dari tulisan blog yang sudah diedit lebih readable sesuai kemampuan saya.

Dan karena berdasarkan kisah pribadi, tentunya seharusnya lebih banyak orang bisa menuliskan hal ini. Kan tinggal curhat doang, tentunya dengan pemilihan kata yang lebih sopan dan baik sih.


2. Lebih Mudah Pemasarannya

Poin ini, tentunya tidak terjadi begitu saja sih, ada pendukung lainnya, salah satunya adalah bantuan personal branding saya selama bertahun-tahun di medsos.

Namun tidak dipungkiri, karena ada embel-embel basic on true story, apalagi cerita pribadi kan, jadinya orang-orang lebih tertarik untuk 'kepo' dan membelinya. 

Namun sekali lagi, harus ada bantuan personal branding yang konsisten atau kuat, karena ibarat kata nih, ngapain orang mau baca kisah kita, kalau kita adalah 'nobody'?.


3. Modal Kecil 

Ini yang paling asyik sih, hanya bermodalkan koneksi internet, laptop dan waktu buat menulis serta mengedit tulisan tersebut. Nggak perlu bingung cari percetakan, nggak perlu bingung bayar editor (well bisa aja sih, kalau mau bayar editor, tapi nggak wajib).

Jadinya modalnya terbilang sangat terjangkau khususnya untuk mamak-mamak modal minim kayak saya.


4. Sebagai Sarana Personal Branding

Keuntungan lainnya adalah bisa menjadi sarana personal branding. Jadi para pembaca akan lebih mengenal kita, dan tentunya jika mereka menyukai gaya tulisan dan kisah kita, ke depannya mereka akan selalu penasaran dengan kisah-kisah pribadi kita lainnya.   


5. Bisa Menjangkau Lebih Banyak Pembaca

Jika sebelumnya menulis di blog mungkin hanya menjangkau pembaca yang 'itu-itu' saja, maka dengan e-book kita bisa menjangkau pembaca yang mungkin bisa jadi loyal dengan lebih luas lagi.

Hal ini, dikarenakan e-book lebih memuaskan untuk dibaca, nggak perlu membaca 1 kisah dalam 1 judul seperti di blog. Pembacanya pun nggak melulu pecinta tulisan di blog, sehingga lingkupnya jauh lebih luas.

 

Kesimpulan dan Penutup

Dari pengalaman menulis dan menjual e-book pertama saya, saya semakin menyadari bahwa berbagi kisah pribadi dalam bentuk e-book. Bukan hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat personal branding, menjangkau lebih banyak pembaca, serta menyalurkan passion dalam menulis.

Meskipun awalnya hanya sekadar coba-coba, nyatanya proyek ini memberikan banyak pelajaran berharga. Mulai dari proses menulis, editing yang melelahkan, hingga tantangan dalam pemasaran, semuanya menjadi bagian dari perjalanan yang tak ternilai. Dan yang paling menyenangkan, modal yang dibutuhkan pun terbilang minim, sehingga siapa saja bisa mencobanya.

Ke depannya, saya tentu ingin terus mengembangkan e-book dengan kualitas yang lebih baik. Buat kamu yang masih ragu untuk mulai menulis e-book, jangan takut! Jika saya yang tanpa mentor dan editor saja bisa, kamu pun pasti bisa. Mulai saja dulu, karena pengalaman adalah guru terbaik!.

Tertarik membeli e-book pertama saya berjudul 'Diary Parenting Single Fighter Mom'? Klik di sini ya, murmer kok cuman 25reboan aja.


Buton-LWL, 11-02-2025

1 komentar :

  1. Aku baru baca sampai bab 2 Rey. Kemarin2 itu ada banyaaak ebook yg kebetulan aku udh beli duluan dan belum dibaca.

    Baca ebook mu memang kayak baca tulisan di blog. Ringan, tp bahasanya enak. Ga bosenin. Khas Rey banget , JD LGS tahu ini mah tulisan Rey memang 👍👍. Saking udah melekatnya gaya ceritamu 😄.

    So far aku msh nyaman kok bacanya, ga terganggu Ama typo, atau malah ga sadar Krn menikmati ceritanya ☺️

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)