Sehat fisik dan mental itu, modal utama untuk jadi ibu rumah tangga atau IRT berdaya, tak bisa ditawar-tawar lagi. Bagaimana bisa berdaya kan, kalau dikit-dikit tepar atau sakit, apalagi kalau mentalnya yang sakit.
Kesehatan mental ini, justru jauh lebih penting dari kesehatan fisik, karena seringnya, mental yang tidak sehat akan mempengaruhi kesehatan fisik juga.
Btw, di postingan saya beberapa waktu lalu, tentang 5 langkah menjadi IRT berdaya yang mana langkah pertama adalah memastikan sehat fisik dan mental.
Hal ini sangat penting untuk menjadi seorang IRT berdaya, karena pada akhirnya semua perempuan, khususnya yang dikasih ujian berjodoh dengan lelaki yang tak punya harga diri dan tak bertanggung jawab, terpaksa harus mencari uang sendiri, untuk anak-anaknya dan dirinya.
Saya contohnya, hiks.
Dan setelah semua sepak terjang saya, hingga saat ini tak pernah mau menerima kondisi penelantaran ini, tak akan berhenti speak up tentang penelantaran keluarga. Namun tetap berjuang agar anak-anak bisa tetap hidup di bawah atap yang manusiawi, bisa makan, dan juga tetap bisa bersekolah. Maka saya harus banget berjuang untuk bisa tetap menghasilkan uang.
Karena hingga detik ini, baik papinya maupun keluarga besarnya, tak ada satupun yang mau peduli dengan anak-anaknya. Saya mah nggak pernah berharap diperhatikan, tapi anak-anak, karena bagaimanapun ini adalah tanggung jawab dan kewajiban papinya dan keluarganya.
Tapi nihil.
Jadi ya, sambil terus bersuara tentang penolakan penelantaran keluarga, saya tetap berjuang mencari uang. Dan setidaknya tetap berdaya, salah satu modalnya adalah dengan memastikan tetap sehat fisik dan mental.
Cara Menjaga Kesehatan Fisik Ibu Bekerja Dari Rumah Ala Rey
Mengapa sih saya tulis tema ini, karena sesungguhnya sangat tak mudah bagi seorang ibu rumah tangga, single fighter mom, melakukan semua ini.
Seharusnya, seorang ibu rumah tangga tanpa support sistem, tidak dibebani masalah uang. Tapi sayangnya, ujian hidup membuat saya harus bertemu dan berjodoh dengan lelaki tak punya harga diri seperti itu.
Dan karena tak ada atau belum ada jalan keluarnya, maka saya harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa jadi ibu rumah tangga yang berdaya. Dan langkah awalnya adalah memastikan saya tetap sehat fisik maupun mental.
Untuk masalah fisik agar selalu sehat, sebenarnya hal yang saya lakukan sederhana saja, ye kan menyesuaikan dengan waktu yang ada. Berikut beberapa hal yang sering atau rutin saya lakukan atau usahakan untuk menjaga kesehatan fisik, di antaranya:
1. Berusaha Menjaga Pola dan Waktu Tidur
Ini mah sekaligus ujian besar buat para ibu rumah tangga tanpa support sistem dalam menjadi berdaya dan menghasilkan uang. Karena sesungguhnya waktu untuk mengurus anak dan rumah saja udah habis rasanya. Pegimana ditambah dengan waktu untuk menghasilkan uang kan.
Sementara kita tahu, bahwa poin 'menghasilkan uang' ini punya makna yang terdalam. Di mana butuh keseriusan banget, apalagi kalau uangnya untuk menghidupi 2 anak yang sudah sekolah. Menghidupi ini termasuk semuanya ya. Bayar kontrakan, makan, kebutuhan hidup, pendidikan.
Karena papinya memang lepas tangan begitu saja, padahal kami nggak punya rumah, nggak punya keluarga pulak di Surabaya.
Tentunya butuh uang yang lebih besar untuk memenuhi semuanya. Dan untuk uang yang lebih, butuh waktu lebih pulak tentunya.
Di masa pandemi lalu, selama bertahun-tahun saya memaksakan diri untuk mengubah waktu hidup. Siang jadi malam, di mana siang saya tidur sebentar dan malam begadang sampai pagi, astagfirullah.
Setelah pandemi berlalu, kondisi lebih parah lagi, karena anak-anak sudah masuk sekolah, jadi saya bahkan hanya tidur 2-3 jam setiap harinya.
Tapi, lama-lama saya merasakan dampaknya, badan rasanya luluh lantak, tulang-tulang rasanya nyeri, sering sakit kepala dan pokoknya badan rasanya sudah menyerah diajak kerja rodi melulu.
Meski sedikit terlambat, akhirnya saya menyadari kalau saya nggak boleh seperti itu terus. Jadi, sekarang saya hanya berpasrah pada janji Allah bahwa Dia akan mencukupi semua orang yang berusaha.
Maksudnya, saya mulai merelakan waktu tidur saya dipakai untuk tidur, tidak seperti sebelumnya, rasanya rugi banget untuk tidur, sehingga waktu yang seharusnya digunakan buat istrahat, malah digunakan buat kerja atau di depan laptop melulu.
Sekarang, saya selalu memaksakan diri untuk segera tidur saat waktunya tiba, mengikuti jadwal harian saya dengan ketat. Well, masih ada sih waktu-waktu saya berkhianat atas waktu tidur, tapi tidak lagi separah dulunya.
Alhamdulillah, dengan tidur atau istrahat yang cukup, kondisi fisik saya kembali lebih baik, meski masih sering sakit kepala, tapi badan sudah tidak sekaku dan se nggak enak dulunya.
2. Berusaha Mengatur Pola Makan Sehat
Salah satu tantangan ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah untuk bisa lebih berdaya menghasilkan uang adalah, ngemil atau makan di depan laptop atau ponsel.
Ini buruk banget sih, karena bikin saya nggak pernah merasa kenyang, bahkan kadang makanan yang lewat mulut dan leher tuh 'nggak kerasa'.
Akibatnya, saya merasa butuh banget untuk makan terus, habis makan makanan berat, langsung ngemil yang banyak, belum ketambahan es kopi dengan alasan 'biar nggak ngantuk'. Segala makanan dan minuman yang tidak sehat masuk dengan lancar ke dalam perut. Alhasil, berat badan meningkat tajam, lutut sakit, hahaha.
Belum lagi ngantuk dan sakit kepala akibat pola makan tak sehat itu. Rasa kesal karena badan terasa berat, baju-baju pun banyak yang tak muat, khususnya celana.
Dan ini sangat mempengaruhi rutinitas saya dalam bekerja di rumah, saya jadi mudah lelah. Yang terjadi ketika mengutamakan mengurus anak dan rumah, eh pas selesai dan siap buka laptop, lah udah ngantuk berat karena kecapekan.
Karena itulah, sedikit demi sedikit saya berusaha untuk disiplin terhadap pola makan sehat. Mulai dari menerapkan intermittent fasting, hingga berusaha disiplin mengurangi bahkan menghindari junk food. Hasilnya lumayan sih, setidaknya berat badan nggak makin naik, hahaha.
Dan yang paling penting adalah saya bisa melawan kantuk tanpa kopi.
3. Sempatkan Berolahraga
Hal lainnya yang saya usahakan akhir-akhir ini adalah berolahraga meski hanya sebentar. Mulai dari jalan kaki yang mana aslinya cuman mutar aja dalam rumah tapi lumayan banget loh menghasilkan puluhan hingga ratusan langkah.
Selain itu, saya juga rutin melakukan gerakan yoga untuk pemula, sekaligus untuk mengurangi backpain, dan Alhamdulillah ini ngaruh banget khususnya dalam mengurangi nyeri tulang khususnya di tulang belakang yang sering saya alami.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Bekerja Dari Rumah Ala Rey
Untuk kesehatan mental ini jauh lebih penting, dan kebetulan banget beberapa waktu lalu saya sempat konsultasi di puskemas Pucang Jajar tentang masalah mental. Dari konsulasi tersebut saya dikasih PR oleh psikolog untuk melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Manajemen stress
Manajemen stres adalah sebuah cara mengelola, mencegah dan memulihkan diri dari stress, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk ini. Saya sendiri belajar hal ini dari berbagai sumber, kebanyakan sih dari Youtube, hehehe.
Karena poin ini memang lebih luas, insya Allah saya bahas di lain tulisan aja tersendiri ya. Intinya, saya berusaha agar bisa mengelola tekanan yang saya hadapi, agar tak perlu terlalu menyakiti hati dan mental saya.
Bukan hanya itu, saya juga belajar untuk bisa mencegah stress, termasuk memulihkan diri ketika memang sudah mengalami stress.
Ini penting, selain dampaknya berkaitan dengan kesehatan fisik, pun juga sangat berpengaruh atas keseharian saya yang tentunya berdampak bagi anak-anak maupun pekerjaan saya.
2. Manajemen pikiran
Manajemen pikiran adalah sebuah cara untuk mengendalikan pikiran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam poin ini sebenarnya saya lakukan untuk mendukung poin pertama, manajemen stress.
Dengan semua keterbatasan yang saya alami akhir-akhir ini dan sungguh membelenggu batin, terutama masalah biaya hidup anak-anak, maka manajemen pikiran ini sangat penting untuk mendukung proses manajemen stress.
Lebih lengkapnya saya tulis di lain tulisan tersendiri aja deh.
Kesimpulan dan Penutup
Menjadi ibu rumah tangga yang berdaya bukan sekadar soal mampu mencari nafkah, tetapi juga memastikan diri tetap sehat, baik secara fisik maupun mental. Kesehatan fisik yang terjaga memungkinkan tubuh tetap kuat menghadapi berbagai tugas harian, sementara kesehatan mental yang baik membuat pikiran tetap jernih dalam menghadapi tantangan hidup.
Dalam perjalanan saya sebagai single fighter mom, menjaga kesehatan fisik dan mental adalah kunci utama agar tetap bisa berjuang memenuhi kebutuhan anak-anak. Meskipun kondisi sulit, saya tetap berusaha menerapkan pola hidup sehat, mulai dari menjaga pola tidur, mengatur pola makan, hingga meluangkan waktu untuk berolahraga.
Begitu juga dengan kesehatan mental, saya belajar mengelola stres dan mengendalikan pikiran agar tidak mudah terpuruk dalam keadaan yang berat. Karena pada akhirnya, saya tidak bisa menggantungkan harapan pada orang lain, tetapi harus tetap berjuang agar anak-anak bisa hidup layak.
Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi para ibu rumah tangga lainnya, terutama yang sedang berjuang sendiri, bahwa kita harus tetap menjaga kesehatan demi diri sendiri dan anak-anak. Sebab, ibu yang sehat, baik fisik maupun mental, akan lebih mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan lebih kuat dan berdaya.
Buton-Lwl, 16-02-2025
Sumber: pengalaman pribadi
IRT tuh pastinya cape banget ya, kerja 24 jam dan gak ada habis2nya. Jika bertemu pasangan yang saling pengertian akan sedikit meringankan bebannya. Pada kebanyakan, seringnya laki2 gak mau ngerti urusan rumah
BalasHapus